Anda di halaman 1dari 8

1.

Akuntansi Sektor Publik tidak dapat dikatakan sebagai Akuntansi Pemeintahan,


namun Akuntansi Pemerintahan merupakan Akuntansi Sektor Publik.
Jelaskan!
Jawab : Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
peristiwa ekonomi pada organisasi nonprofit atau nirlaba. Akuntansi sektor publik tidak
dapat dikatakan sebagai akuntansi pemerintahan dikarenakan Akuntansi pemerintahan
merupakan bagian dari Akuntansi Sektor Publik.
2. Jelaskan ruang lingkup Akuntansi Sektor Publik
Jawab : Ruang lingkup akuntansi sektor publik meliputi badan-badan pemerintahan
“pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah”, organisasi
sukarelawan, rumah sakit, perguruan tinggi dan universitas, yayasan, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi keagamaan, organisasi politik dan sebagainya. Sistem akuntansi
untuk badan-badan pemerintahan harus mengikuti standar akuntansi pemerintah “SAP”
seperti dimaksud dalam undang-undang nomor 17 tahun 2003 pasal 32, undang-undang
nomor 1 tahun 2004 pasal 51 ayat 3 dan peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005. Di
sisi lain, unit-unit pemerintah yang bergerak di bidang bisnis “BUMN dan BUMD” harus
mengikuti standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh IAI “ikatan akuntansi
Indonesia”, sementara itu, organisasi publik non pemerintahan mengikuti standar
akuntansi keuangan.
3. Jelaskan reformasi terhadap Sistem Pencatatan dan Basis Pencatatan dari
akuntansi Keuangan Daerah sebelum dan sesudah tahun 2000.
Jawab :
Reformasi sistem akuntasi keuangan pemda merupakan “Jantung” dari reformasi
keuangan daerah karena sistem inilah yang akan menghasilkan output yang sesuai dengan
PP Nomor 105 Tahun 2000 Sistem akuntansi keuangan pemerintahan selama ini berjalan
menggunakan sistem pencatatan tungggal (single entry system)dengan basis pencatatan
atas dasar kas (cash basis). Di era reformasi keuangan daerah, sistem pencatatan yang
digunakan adalah sistem ganda (double entrysystem) dengan basis pencatatan atas dasar
kas modofikasi (modified cash basis) yang mengarah pada basis akrual. Basis kas
modifikasian diatur dalam Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002 sedang basis akrual diatur
dalam uu Nomor 1 tahun 2004. Salah satu pergeseran pengelolaan APBD berdasarkan PP
Nomor 105 tahun2000 dan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 serta aturan-aturan
penerusnya(penggantinya) adalah timbulnya perubahan sistem akuntansi
keuanganpemerintahan. Inti dari perubahan ini adalah tuntutan dilaksanakan “akuntansi”
dalam pengelolaan keuangan daerah oleh pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota,
bukan “pembukuan” seperti yang dilaksanakan selama ini. Hal inidisebabkan karena yang
terjadi pada era prareformasi adalah pembukuan yang belum bisa dikatakan akuntansi.
Sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang mengatur
penggunaan basis akrual dalam sistem akuntansi keuangan pemerintah,maka saat ini
dikeluarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar AkuntansiPemerintahan (SAP)
sebagai penganti PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
yang menggunakan basis kas menuju basis akrual (cash toward accrual ). Pada PP Nomor
71 Tahun 2010 diamanatkan bahwa penggunaan basis akrual dalam sistem akuntansi
keuangan pemerintah, dilaksanakan paling lambat tahun 2015. Untuk mendukung
pelaksanaan PP Nomor 71 Tahun 2010, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 238 Tahun 2011 tentang Pedoman umum sistem Akuntansi Pemerintah
(PUSAP).
4. Jelaskan apa yang menjadi kriteria suatu organisasi dikelompokkan sebagai
sektor publik dan sektor privat.
Jawab : suatu organisasi dapat dikelompokkan sebagai sektor publik atau sektor privat
dapat dilihat dari beberapa kriteria , yaitu :
oganisasi sektor publik :

1. Tidak mencari keuntungan finansial melainkan menyediaan pelayanan publik.


2. Sumber daya suatu organisasi atau badan usaha berasal dari para penyumbang
yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau laba sebagai manfaat
ekonomi yang setara dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
3. Organisasi Sektor publik tidak ada kepemilikan seperti lazimnya organisasi bisnis
sehingga kepemilikan organisasi nirlaba tidak bisa dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, dengan kata lain dimiliki secara kolektif oleh publik.
4. Manajemen bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan
publik berasal dari masyarakat.
5. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hirarki.
6. Rencana anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk
dikritisi dan didiskusikan karena nggaran bukanlah suatu rahasia negara.
7. sampai pada tahun 2014 ini masih menggunakan sistem akuntansi berbasis kas
menuju akrual (Cash toward Accrual). Dan nanti secara penuh sektor publik akan
menggunakan basis akrual pada tahun 2015.

Adapun karakteristik oganisasi sektor privat adalah sebagai berikut :


1. Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit dimaksimumkan, karena tujuan
utamanya adalah untuk mencapai keuntungan semata.
2. Sumber pendanaan berasal dari pihak internal berupa : Modal sendiri, laba ditahan,
penjualan aktiva dan pihak eksternal : Utang Bank, Obligasi, penerbitan saham.
3. Pertanggungjawaban hasil kinerja ditujukan kepada pemegang saham dan kreditor
atas dana yang diberikan.
4. struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.
5. Anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup dan merupakan rahasia perusahaan
6. Menggunakan sistem akuntansi Basis Akrual.

5. Jelaskan perbedaan Pertanggungjawaban Anggaran Daerah sebelum dan


sesudah tahun 2000.
Jawab :
Peraturan yang mengakibatkan adanya perubahan mendasar dalam pengelolaan anggaran
daerah (APBD) adalah PP nomor 105/2000 dan Kepmendagri nomor 29 tahun 2002
Perubahan mendasar tersebut adalah adanya tuntutan akan akuntabilitas dan transparansi
yang lebih besar dalam pengelolaan anggaran. Secara umum, terdapat enam pergeseran
dalam pengelolaan pertanggung jawaban anggaran daerah, yaitu:
a. Dari vertical accountability menjadi harizontal accountability
Sebelum reformasi keuangan daerah, pertanggungjawaban atas pengelolaananggaran
daerah lebih ditujukan pada pemerintah yang lebih tinggi. Dengan adanya reformasi,
pertanggung jawaban lebih ditujukan kepada rakyat melalui DPRD.
b. Dari traditional budget menjadi performance budget .
Proses penyusunan anggaran dengan sistem tradisional menggunakan pendekatan
inkremental dan “line item” dengan penekanan pada pertanggungjawaban setiap input
yang dialokasikan. Reformasi keuangan daerah menuntut penyusunan anggran
menggunakan pendekatan pertanggungjawaban tidak sekedar pada input, tetapi juga pada
output dan outcome.
c. Dari pengendalian dan audit keuangan, ke pengendalian dan audit keuangan serta
kinerja.

Pada era prareformasi, pengendalian dan audit keuangan dan kinerja telah ada,namun
tidak berjalan dengan baik. Penyebab hal ini adalah karena sistem anggaran tidak
memasukkan kinerja. Pada era reformasi, karena sistem penganggaran menggunakan
sistem penganggaran kinerja, maka pelaksanaan pengendalian dana udit keuangan
serta kinerja akan menjadi lebih baik.

d. Lebih menerapkan konsep value for money.

Penerapan konsep value for money lebih dikenal dengan konsep 3E


(Ekonomis,Efisien, dan Efektif). Artinya dalam mencapai maupun menggunakan
dana, pemda dituntut selalu menerapkan prinsip 3E tersebut. Hal ini mendorong
pemda untuk selalu memerhatikan tiap rupiah dana yang diperoleh dan digunakan.

e. Penerapan konsep pusat pertanggungjawaban.

Penerapan pusat pertanggungjawaban dilakukan dengan memperlakukan:


 Dinas pendapatan sebagai pusat pendapatan (revenue center).
Pusat pendapatan adalah unit dalam suatu organisasi yang presentasinya diukur
dari kemampuannya dalam menghasilkan pendapatan.
 Bagian/Dinas keuangan sebagai pusat biaya (expense center ).
Pusat biaya adalah unit organisasi dalam suatu organisasi yang prestasinya diukur
dari kemampuannya mengefisienkan pengeluaran.
 BUMDsebagai pusat laba (profit center).
Pusat laba adalah unit dalam suatu organisasi yang prestasinya diukur
dariperbandingan antara laba yang dihasilkan dengan infestasi yang
ditanamkandalam unit organisasi tersebut.

f. Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintah.


Reformasi sitem akuntasi keuangan pemda merupakan “Jantung” dari reformasi
keuangan daerah karena sistem inilah yang akan menghasilkan output yang sesuai
dengan PP Nomor 105 Tahun 2000 Sistem akuntansi keuangan pemerintahan selama
ini berjalan menggunakan sistem pencatatan tungggal (single entry system)dengan
basis pencatatan atas dasar kas (cash basis). Di era reformasi keuangan daerah, sistem
pencatatan yang digunakan adalah sistem ganda (double entrysystem) dengan basis
pencatatan atas dasar kas modofikasi (modified cash basis) yang mengarah pada basis
akrual. Basis kas modifikasian diatur dalam Kepmendagri Nomor 29 tahun 2002
sedang basis akrual diatur dalam uu Nomor 1 tahun 2004. Salah satu pergeseran
pengelolaan APBD berdasarkan PP Nomor 105 tahun2000 dan Kepmendagri Nomor
29 Tahun 2002 serta aturan-aturan penerusnya(penggantinya) adalah timbulnya
perubahan sistem akuntansi keuanganpemerintahan. Inti dari perubahan ini adalah
tuntutan dilaksanakan “akuntansi” dalam pengelolaan keuangan daerah oleh pemda,
baik provinsi maupun kabupaten/kota, bukan “pembukuan” seperti yang dilaksanakan
selama ini. Hal inidisebabkan karena yang terjadi pada era prareformasi adalah
pembukuan yang belum bisa dikatakan akuntansi.

6. Jelaskan perbedaan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Privat.


Jawab :
Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan untuk mencatat peristiwa
ekonomi pada organisasi nonprofit atau nirlaba. akuntansi sektor publik umumnya
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan
yayasan sosial. Yang biasanya memiliki pertanggungjawaban pada masyarakat (publik)
dan parlemen (DPR/DPRD).
Sedangkan Akuntansi Sektor Privat merupakan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
peristiwa ekonomi pada entitas bisnis (perusahaan) yang mencari keuntungan atau laba.
Akuntansi sektor privat memberikan informasi keuangan kepada manjemen , pemilik
modal, penanam modal, kreditur , dan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
dengan perusahaan tersebut, seperti pemerintah untuk kepentingan penetepan pajak.

7. Jelaskan tentang Keuangan Negara yang dikelola langsung pemerintah.


Jawab : Keuangan negara yang dikelola langsung pemerintahan meliputi :

a. Anggaran Pendapatan Negara

Suatu perkiraan mengenai batas penerimaan tertinggi keuangan Negara sebagai


sumber pendapatan/ penerimaan Negara untuk membiayai belanja Negara. Anggaran
pendapatan Negara terdiri dari pendapatan rutin (pajak, bea cukai, pendapatan jasa, denda
khusus, dll) dan pendapatan pembangunan/ bantuan luar negeri (bantuan program dan
bangunan proyek).
b. Anggaran Belanja Negara

Suatu perkiraan mengenai batas pengeluaran tertinggi keuangan Negara bagi


pembiayaan pelaksanaan kegiatan organisasi pemerintah untuk masa satu tahun.

1. Belanja Pembangunan yaitu Pengeluaran pemerintah pada setiap tahun untuk


pembiayaan pelaksanaan proyek pembangunan selama rencana pembangunan itu ada
dan masih berguna.
2. Belanja Rutin yaitu pengeluaran pemerintah secara terus-menerus pada setiap
tahun yang meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliaharaan, dan
belanja jasa dinas.
3. Pengelolaan dipisahkan
Komponen keuangan Negara yang pengelolaannya dipisahkan dan diserahkan kepada
Badan-badan Usaha Milik Negara dan Lembaga-lembaga Keuangan Negara
(BUMN/D)

8. Apa yang dimaksud dengan laporan Realisasi Anggaran, dan gambarkan format
laporan realisasi Anggaran Pemko.
Jawab:

Berdasarkan Kerangka Konseptual PP No. 71 Tahun 2010 Paragraf 61-62,Laporan


realisasi anggaran menyajikan ikhitisar sumber , alokasi, dan pemakaian sumber daya
keuangan yang dikelola oleh pemerintahan pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan
antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara
langsung oleh laporan realisasi aggaran terdiri dari pendapatan- LRA,belanja,transfer,dan
pembiayaan.

*format laporan Realisasi Anggaran Pemko disajikan di halaman terakhir

9. Sebutkan dan Jelaskan klasifikasi Laporan Keuangan Pemerintah.


Jawab :

Laporan keuangan pemerintahan terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary


reports), laporan finansial, dan CaLK. Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari LRA dan
Laporan Perubahan SAL. Laporan finansial terdiri dari Neraca, LO, LPE, dan LAK. CaLK
merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan
pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak
terpisahkan dari laporan pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial.
a. Laporan Realisasi Anggaran
Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang
dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara
langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari:
1. Pendapatan-LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara
Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.Pendapatan
(basis akrual) adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih.
2. Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara
Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
3. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
4. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-
tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil
divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran
kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan
modal oleh pemerintah.

b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih


Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

c. Neraca
Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh neraca terdiri dari:
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
2. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yangpenyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
3. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.

d. Laporan Operasional
Menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup
secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari pendapatan-LO, beban,
transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih.
2. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih.
3. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan
dan dana bagi hasil.
4. Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas
bersangkutan.

e. Laporan Arus Kas. Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang menggambarkan saldo
awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama
periode tertentu.Unsur yang dicakup dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan
dan pengeluaran kas, yang masing-masing didefinisikan sebagai berikut:
1. Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum
Negara/Daerah.
2. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara Umum
Negara/Daerah.

f. Laporan Perubahan Ekuitas


Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

g. Catatan atas Laporan Keuangan


Meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan
juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas
pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di
dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan
untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. Catatan atas Laporan
Keuangan mengungkapkan/menyajikan/menyediakan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi;
2. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
3. Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
4. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya;
5. Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan;
6. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
7. Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

10. Apa beda pendapatan transfer antara pemerintah Propinsi dengan


Pemerintahan Kabupaten/kota.
Jawab :
Beda pendapatan transfer antara pemerintahan Provinsi dengan pemerintahan
kabupaten/kota adalah pada pemerintahan provinsi terdapat dua pendapatan transfer yaitu
:
 Transfer Pemerintah Pusat-Dana perimbangan
 Transfer Pemerintahan Pusat -lainnya
Sedangkan pada pemerintahan kabupaten/kota terdapat tiga pendapatan transfer yaitu:
1. Transfer pemerintah pusat-dana perimbangan
2. Transfer Pemerintah pusat – lainnya
3. Transfer pemerintahan Provinsi
Maka , perbedaannya terdapat pada pemerintahan Kabupaten/Kota yang mendapat
pendapatan transfer tambahan dari pemerintahan provinsi.

Anda mungkin juga menyukai