Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH
Jln. Kesehatan N0.45 Lemahputih Lemahsugih Majalengka KP.45459
Email : puskesmaslemahsugih@gmail.om

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH
KABUPATEN MAJALENGKA
NOMOR :440/SK/004/PKM.LMHSGH/I/2018

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerja di UPTD


Puskesmas Lemahsugih, perlu disusun kebijakan mutu UPTD
Puskesmas Lemahsugih.
b. bahwa untuk memenuhi poin (a) di atas perlu di tetapkan dengan
surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lemahsugih.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
3. Undang undang no 23 tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang
Undang No 12 tahun 2008
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014, tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien ;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Majalengka;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH TENTANG


KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

Kesatu : Kebijakan mutu Puskesmas UPTD Puskesmas Bantarujeg sebagaimana


tercantum dalam Lampiran Tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan
Pasien ;
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
akan dilakukan koreksi apabila ternyata di kemudian hari terdapat
perubahan atau kekeliruan.

Ditetapkan di : Lemahsugih
Pada Tanggal :

KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH,

H. AEP SAEPUL R, SKM


LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH
NOMOR : 440/SK/ /PKM.LMHSGH/ /2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggungjawab UKP, UKM, ADMEN wajib


berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

2. Penanggung jawab UKP, UKM dan ADMEN wajib melakukan kolaborasi dalam
pelaksanaan Program mutu dan Keselamatan Pasien yang diselenggarakan di seluruh
jajaran puskesmas.

3. Tata Nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP disepakati bersama
dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

4. Tata nilai tersebut adalah SEHATI ( Santun, Empati, Handal, Adil, Teladan, Iman)

5. Kebijakan Mutu dan Tata Nilai Puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
secara bersama dan dituangkan dalam Manual Mutu

6. Manual Mutu dan Perencanaan Mutu disusun berdasarkan Visi Misi , Tujuan dan Tata
Nilai Puskesmas oleh Penanggungjawab Manajemen Mutu.

7. Manual Mutu disusun oleh Penanggungjawab Mutu ,Kepala Puskesmas, Penanggung


Jawab UKM dan Penanggungjawab UKP, Penanggungjawab Admen

8. Perencanaan Mutu dan Kinerja meliputi Perencanaan Mutu/ Kinerja Manajemen ,


Perencanaan Mutu/ Kinerja UKM, Perencanaan Mutu/Kinerja UKP

9. Perencanaan mutu berisi paling tiidak :


a. Penilaian Kinerja Manajemen
b. Pelaksanaan Audit Internal
c. Pelaksanaan Pertemuan Tinjauan Manajemen
d. Kaji Banding Kinerja dengan Puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga
f. Area prioritas berdasarkan data dan informasi baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien / keluarga / staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah
g. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
h. Kegiatan- kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
i. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian di analisis dan di tindaklanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
j. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
k. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
l. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
m. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
n. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu, pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
o. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
p. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
q. Rencana monitoring dan evaiuasi program mutu dan‘ keselamatan pasien.
10. Dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja puskesmas melibatkan /memeberdayakan
lintas sektor, lintas program , dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk
berperan mulai dari perencanaan , pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
program progra kegiatan mutu dan kinerja Puskesmas.
11. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir - butir di bawah ini: .
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf, .
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi_
maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat
e. Mempertimbangkan informasi dari manaiemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
12. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus / didokumentasikan.

13. Penanggungjawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala
Puskesmas tiap tribulan

14. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta


mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial masalah, maka area prioritas
yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalah :
a. Unit RawatJalan
b. Unit Farmasi
c. Unit Gawat Darurat
d. Uni Rawat Inap
e. Unit Laboratorium

KEPALA UPTD PUSKESMAS LEMAHSUGIH

H. AEP SAEPUL R, SKM

Anda mungkin juga menyukai