1. Kegagalan bangunan dapat berupa bagian dari bangunan yang retak, misalnya
struktur beton bertulang yang suatu waktu bisa saja mengalami keretakan yang
serius atau lebih besar dan menyebabkan robohnya suatu bangunan.
2. karena perencanaan yang tidak benar dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
acuan yang ada. Penggunaan bahan material yang tidak sesuai acuan dan kegagalan
dalam desain yang timbul pada tahap pra-konstruksi dan kesalahan operasional yang
timbul pada saat fase konstruksi merupakan salah satu dari banyaknya faktor.
bangunan dimana jika umur suatu konstruksi bangunan melebihi dari umur yang
2) Bencana
Faktor ini merupakan faktor diluar dugaan dan kemampuan manusia yang sulit untuk
diprediksi secara tepat, faktor bencana merupakan faktor yang sangat fatal terhadap
kegagalan konstruksi. Bencana dalam hal ini dapat berupa bencana alam maupun
akibat faktor internal yang disebabkan oleh kelalaian manusia seperti bencana
gempa, tsunami, tanah longsor, badai topan, kebakaran, ledakan dan lainya
sehingga menyebabkan kegagalan pada struktur. Oleh karena itu untuk mengurangi
tingkat risiko akibat faktor ini maka pihak pengelola konstruksi mengalihkan risiko
3) Maintanance/Perawatan
kualitas produk konstruksi, tentunya dalam hal ini diperluhkan sistem manajemen
mengecek kondisi bangunan, atau konsultas pengawas yang ditunjuk oleh owner.
Jika tingkat frekuensi perawatan tidak dilakukan secara rutin dan berkala maka dapat
perawatan bangunan berfungsi untuk mendeteksi secara dini kerusakan dari fisik
Contoh dari perawatan ini seperti ketika konstruksi baja dibiarkan tidak dilakukan
perawatan dan pengecat-an maka lama-lama bisa berkarat, atau jembatan struktur
baja tetapi menggunakan pelat lantai yang terbuat dari bahan material kayu, karena
seiring bertambahnya umur jembatan, maka kayu juga bisa rusak dan lapuk, maka
dengan adanya perawatan, pelat yang terbuat dari kayu itu bisa di perbarui.
dan vital dimana sangat berpengaruh terhadap desain konstruksi yang akan
direncanakan dengan baik dan benar, sehingga tidak sesuai acuan yang berlaku dan
menyebabkan kegagalan konstruksi, struktur menjadi tidak tepat untuk maksud yang
diusulkan. Desain struktural yang benar sangat penting untuk semua bangunan,
tetapi sangat penting untuk bangunan tinggi. Bahkan sedikit kemungkinan kegagalan
tidak dapat diterima karena hasilnya dapat menjadi bencana bagi kehidupan manusia
dan bangunan itu sendiri. Oleh karena itu, orang sipil harus sangat berhati-hati dan
Tetapi dalam hal ini tidak hanya perencanan dalam hal desain tetapi juga Perencanaan yang
mendukung terhadap produk konstruksi yang akan dihasilkan. Kesimpulan-nya semua mode
kegagalan perlu diperiksa dengan menggunakan perangkat lunak modern pada subjek.
Namun, seorang perancang dan pembangun tidak dapat sepenuhnya yakin tentang desain,
dan oleh karena itu faktor keamanan yang tepat dimasukkan pada perhitungan desain.
5) Kesalahan Operasional
Dalam hal ini lebih berorientasi kepada pihak pemilik proyek konstruksi dalam tahap
penggunaan dan operasional dari produk konstruksi tersebut, dimana jika pihak
pemilik melakukan kesalahan dalam hal merubah dari fungsi awalnya maka dapat
atau menambah jumlah tingkat bangunan yang dari perencanaan awalnya hanya
diperuntukkan untuk satu lantai atau pembangunan gedung yang setelah terealisasi
yang menyimpang dari fungsi rencana awalnya juga berpotensi terhadap terjadinya
Kesalahan dalam tahapan studi kelayakan memberikan dampak yang cukup meluas
ke beberapa aspek tidak hanya yang bersifat fisik tetapi non fisik juga. Dalam proses
tidak dilakukan dengan cermat khusunya bagi proyek yang berskala besar maka akan
adalah alasan lain untuk kegagalan struktural. Oleh karena itu, penting bahwa
pemilik, perancang, dan pembangun sepenuhnya sadar akan alasan kegagalan, dan
Dalam tahap pelaksanaan faktor-faktor tersebut antara lain dapat dari segi metode
pelaksanaan yang salah, kualitas material yang tidak sesuai spesifikasi dalam kontrak
dan perencanaan, penggunaan tenaga kerja yang kurang atau tidak ahli dan
dan manajemen proyek yang buruk. Tentunya jika aspek tersebut dapat lebih
diperhatikan maka tingkat risiko kegagalan konstruksi dari aspek pelaksanaan dapat
direduksi.
8) Kegagalan Pengerjaan Interior
struktural. Pengerjaan yang buruk sering kali merupakan asal mula kegagalan
mungkin tidak berhasil melayani fungsi yang direncanakan, atau tahan lama seperti
yang dirancang.
konstruksi. Kegagalan umum karena pengerjaan yang buruk bisa menyebabkan atap
bocor, ubin lantai yang retak, peluruhan cat, dan banyak masalah lainnya. Prosedur
yang tepat telah dibuat untuk hampir setiap operasi konstruksi, dan hanya
yang tidak bersih kemungkinan akan gagal, bukan karena bahannya di bawah
9) Kegagalan Pondasi
Banyak pondasi bangunan tidak dirancang dan dibangun dengan baik untuk kondisi
tanah pada lokasi yang ada, misalnya tanahnya memiliki daya dukung yang jelek
Pergerakan pondasi dapat terjadi jika pelapisan dan pengeringan tanah tidak
seragam, seperti drainase yang tidak memadai, kebocoran pipa, dan evaporasi, dapat
menyebabkan variasi tanah. Lapisan tanah atas memberikan daya dukung untuk
menahan struktur, dan memastikan stabilitas pondasi. Jika tanah bantalan tidak
Ada dua jenis kegagalan konstruksi, kegagalan laten dan kegagalan paten.
Kegagalan laten adalah kegagalan yang tersembunyi dan sering tidak jelas. Bahkan
kegagalan laten tidak diketahui dan umumnya tidak dapat ditemukan dan hanya
kegagalan yang diketahui bahkan mudah terlihat pada pemeriksaan wajar atau
normal.
Untuk mengantisipasi kerjadian serupa nampakmya perlu upaya pendampingan pada saat pembangunan
bangunan-bangunan publik non-engineered yang dikerjakan secara swadaya masyarakat. Pendampingan
ini idealnya dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama praktisi dan akademisi sebagai bentuk
pemberdayaan terhadap pemahaman tentang struktur bangunan pada pekerja bangunan lokal. Kata
kunci : perkuatan bangunan, bangunan non-engineered.
(PDF) UPAYA PERKUATAN STRUKTUR BANGUNAN NON-ENGINEERED MASJID DARUSSALAM
KALINYAMATAN JEPARA. Available from:
https://www.researchgate.net/publication/316714713_UPAYA_PERKUATAN_STRUKTUR_BANGUNAN_NO
N-ENGINEERED_MASJID_DARUSSALAM_KALINYAMATAN_JEPARA [accessed Aug 28 2018].