Anda di halaman 1dari 11

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379

ANALISA DATA
Pengelompokan data Penyebab Masalah Keperawatan
DO : klien mengatakan nyeri pada mata Usia > 40 tahun, Diabetes Tekanan intraokular
Mellitus, miopia, trauma meingkat
kanan
mata
DS :
P : tekanan intraokular tinggi
Q : nyeri tumpul Obstruksi jaringan
R : menjalar kepala sisi kanan trabekular
S : skala nyeri 4
T : sering tapi hilang timbul
Hambatan penglihatan
cairan aqueous humor

Tekanan intraokular
meningkat

Nyeri akut

DO : klien mengatakan klien tidak Usia > 40 tahun, Diabetes Mual muntah
Mellitus, miopia, trauma
menghabiskan makanannya
mata
DS : klien tampak lemas dan kurang
bertenaga
Obstruksi jaringan
trabekular

Hambatan penglihatan
cairan aqueous humor

Tekanan intraokular
meningkat

Mual muntah

Risiko ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
DO :klien mengatakan mata kanannya Usia > 40 tahun, Diabetes Gangguan fungsi
Mellitus, miopia, trauma
nyeri penglihatan
mata
DS : klien memiliki kecenderungan
memegang daerah mata yang sakit
Obstruksi jaringan
trabekular

Hambatan penglihatan
cairan aqueous humor

Tekanan intraokular
meningkat

Pemeriksaan Segmen Anterior Dekstra


Risiko cedera
Sinistra

Parameter Okuli Okuli


Dekstra Sinistra
Palpebra Tidak Tidak
edema edema
Conjungtiva Hiperemia Tidak
hiperemia
Cornea Jernih Jernih
Bilik Mata Dangkal Dalam
Depan
Iris Iradier Radier
Pupil Tidak Bulat
bulat
Lensa Sde Jernih
Visus Okuli Lapang 2/60
pandang
positif
Tekanan 69,3 37,2
Intraokuler mmHg mmHg
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan/Masalah Ditemukan Masalah Masalah Teratasi


No.
Kolaboratif Tanggal Paraf Tanggal Paraf
1. Nyeri akut dengan Kamis,
berhubungan
11/10/18
peningkatan intraokular ditandai dengan
mimik muka merintih

2. Risiko ketidakseimbangan dan Kamis,


cairan
11/10/18
elektrolit tubuh berhubungan dengan mual
muntah

3. Risiko cedera berhubungan dengan Kamis,


11/10/18
tekanan intraokuler tinggi
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379

PELAKSANAAN KEPERAWATAN
No. Hari / Tgl / Tindakan Keperawatan Tanda Tangan /

diagnosa Jam Paraf

1. Kamis, 11 1) Menerangkan penyebab nyeri dan faktor/


Oktober 2018 tindakan yang dapat memicu nyeri.
Pukul 21.00 Hasil : klien dapat mengetahui faktor
WIB penyebab nyeri
2) Menganjurkan klien untuk menghindari
perilaku yang dapat memprovokasi nyeri.
Hasil : klien kooperatif
3) Mengajarkan tindakan distraksi dan
relaksasi pada klien.
Hasil : klien kooperatif
4) Mengobservasi derajat nyeri setiap hari atau
sesering mungkin, jika diperlukan.
Hasil : P : tekanan intraokular tinggi
Q : nyeri tumpul
R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 4
T : sering tapi hilang timbul
5) Secara kolaboratif, Azopth ED 1% tetes
mata 1 tetes / 8 jam mata kanan dan kiri
diberikan setiap hari, Timolol ED tetes mata
0,5 % 1 tetes / 12 jam mata kanan dan kiri
diberikan setiap hari,
Hasil : klien minum obat tepat waktu
2. Kamis, 11 1) Memotivasi keluarga untuk membantu klien
Oktober 2018 makan
Pukul 22.00 Hasil : klien didampingi istri untuk makan
WIB
dan minum
2) Mengobservasi output / intake klien
Hasil : klien tidak menghabiskan
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
makanannya, buang air besar dan buang air
kecil klien lancar
3) Mengobservasi tanda – tanda vital dan status
nutrisi klien
Hasil : TD : 110 / 80 mmHg
S : 36, 5 C
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
4) Tindakan kolaborasi, memberikan resep obat
KSR
Hasil : klien diresepkan obar KSR
3. Kamis, 11 1) Menyesuaikan lingkungan untuk
Oktober 2018 optimalisasi penglihatan :
Pukul 22.30 - Mengorientasikan klien terhadap ruang
WIB rawat.
- Meletakkan alat yang sering digunakan di
dekat klien atau pada sisi mata yang lebih
sehat.
- Menghindarkan benda tajan dan alat
pecah belah dari klien
- Menghindarkan cahaya menyilaukan
Hasil : klien mengetahui kondisi ruang rawat,
pencahayaan cukup, terhindar dari benda
tajam dan barang pecah belah
2) Mengajarkan klien untuk menghindari
tindakan yang dapat menyebabkan cedera.
Hasil : klien kooperatif
3) Menganjurkan penggunaan alternatif
rangsang lingkungan yang dapat diterima :
auditorik, taktil..
Hasil : klien merespon dengan baik
4) Mengamati kondisi mata : luka menonjol,
bilik mata depan menonjol, nyeri mendadak,
nyeri yang tidak berkurang dengan
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
pengobatan, mual dan muntah.
Hasil : okuli dekstra hiperemia,
5) Observasi risiko jatuh menggunakan skala
morse
Hasil : skor 0
1. Jumat, 12 1) Menerangkan penyebab nyeri dan faktor/
Oktober 2018 tindakan yang dapat memicu nyeri.
Pukul 21.00 Hasil : klien dapat mengetahui faktor
WIB penyebab nyeri
2) Menganjurkan klien untuk menghindari
perilaku yang dapat memprovokasi nyeri.
Hasil : klien kooperatif
3) Mengajarkan tindakan distraksi dan relaksasi
pada klien.
Hasil : klien kooperatif
4) Mengobservasi derajat nyeri setiap hari atau
sesering mungkin, jika diperlukan.
Hasil : P : tekanan intraokular tinggi
Q : nyeri tumpul
R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 3
T : sering tapi hilang timbul
6) Secara kolaboratif, memberikan obat Azopth
ED 1% tetes mata 1 tetes / 8 jam mata kanan
dan kiri diberikan setiap hari, Timolol ED
tetes mata 0,5 % 1 tetes / 12 jam mata kanan
dan kiri diberikan setiap hari,
Hasil : klien minum obat tepat waktu
2. Jumat, 12 1) Memotivasi keluarga untuk membantu klien
Oktober 2018 makan
Pukul 22.00 Hasil : klien didampingi istri untuk makan
WIB
dan minum
2) Mengbservasi output / intake klien
Hasil : klien masih tidak menghabiskan
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
makanannya, BAK dan BAB klien lancar
3) Mengobservasi tanda – tanda vital dan status
nutrisi klien
Hasil : TD : 110 / 80 mmHg
S : 37 C
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
4) Tindakan kolaborasi, memberikan obat KSR
Hasil : klien minum obat tepat waktu
3. Jumat, 12 6) Menyesuaikan lingkungan untuk
Oktober 2018 optimalisasi penglihatan :
Pukul 22.30 - Mengorientasikan klien terhadap ruang
WIB rawat.
- Meletakkan alat yang sering digunakan di
dekat klien atau pada sisi mata yang lebih
sehat.
- Menghindarkan benda tajan dan alat
pecah belah dari klien
- Menghindarkan cahaya menyilaukan
Hasil : klien mengetahui kondisi ruang rawat,
pencahayaan cukup, terhindar dari benda
tajam dan barang pecah belah
7) Mengajarkan klien untuk menghindari
tindakan yang dapat menyebabkan cedera.
Hasil : klien kooperatif
8) Menganjurkan penggunaan alternatif
rangsang lingkungan yang dapat diterima :
auditorik, taktil..
Hasil : klien merespon dengan baik
9) Mengamati kondisi mata : luka menonjol,
bilik mata depan menonjol, nyeri mendadak,
nyeri yang tidak berkurang dengan
pengobatan, mual dan muntah.
Hasil : okuli dekstra hiperemia,
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
10) Observasi risiko jatuh menggunakan skala
morse
Hasil : skor 0
1. Minggu, 14 1) Terangkan penyebab nyeri dan faktor/
Oktober 2018 tindakan yang dapat memicu nyeri.
Pukul 16.00 Hasil : klien dapat mengetahui faktor
WIB penyebab nyeri
2) Anjurkan klien untuk menghindari perilaku
yang dapat memprovokasi nyeri.
Hasil : klien kooperatif
3) Ajarkan tindakan distraksi dan relaksasi
pada klien.
Hasil : klien kooperatif
4) Observasi derajat nyeri setiap hari atau
sesering mungkin, jika diperlukan.
Hasil : P : tekanan intraokular tinggi
Q : nyeri tumpul
R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 3
T : sering tapi hilang timbul
7) Secara kolaboratif, memberikan obat Azopth
ED 1% tetes mata 1 tetes / 8 jam mata kanan
dan kiri diberikan setiap hari, Timolol ED
tetes mata 0,5 % 1 tetes / 12 jam mata kanan
dan kiri diberikan setiap hari,
Hasil : klien minum obat tepat waktu
2. Minggu, 14 1) Memotivasi keluarga untuk membantu klien
Oktober 2018 makan
Pukul 17.00 Hasil : klien didampingi istri untuk makan
WIB
dan minum
2) Mengobservasi output / intake klien
Hasil : klien mengalami peningkatan nafsu
makan, BAK dan BAB klien lancar
3) Mengobservasi tanda – tanda vital dan status
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
nutrisi klien
Hasil : TD : 120 80 mmHg, S : 36,4 C
N : 88x/menit, RR : 18x/menit
4) Tindakan kolaborasi, memberikan obat KSR
Hasil : klien minum obat tepat waktu
3. Minggu, 14 1) Menyesuaikan lingkungan untuk
Oktober 2018 optimalisasi penglihatan :
Pukul 17.30 - Mengorientasikan klien terhadap ruang
WIB rawat.
- Meletakkan alat yang sering digunakan di
dekat klien atau pada sisi mata yang lebih
sehat.
- Menghindarkan benda tajan dan alat
pecah belah dari klien
- Menghindarkan cahaya menyilaukan
Hasil : klien mengetahui kondisi ruang rawat,
pencahayaan cukup, terhindar dari benda
tajam dan barang pecah belah
2) Mengajarkan klien untuk menghindari
tindakan yang dapat menyebabkan cedera.
Hasil : klien kooperatif
3) Menganjurkan penggunaan alternatif
rangsang lingkungan yang dapat diterima :
auditorik, taktil..
Hasil : klien merespon dengan baik
4) Mengamati kondisi mata : luka menonjol,
bilik mata depan menonjol, nyeri mendadak,
nyeri yang tidak berkurang dengan
pengobatan, mual dan muntah.
Hasil : okuli dekstra hiperemia,
5) Observasi risiko jatuh menggunakan skala
morse
Hasil : skor 0
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379

EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal dan Diagnosis Tanda Tangan/
Catatan Perkembangan
jam Keperawatan Paraf
Kamis, 11 Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri berkurang
Oktober 2018 berhubungan dengan O : P : tekanan intraokular tinggi
pukul 22.00 peningkatan Q : nyeri tumpul
WIB intraokular R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 3
T : sering tapi hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Kamis, 11 Risiko S : klien mengatakan tidak
Oktober 2018 ketidakseimbangan menghabiskan makanannya
pukul 22.00 cairan dan elektrolit O : klien masih tampak lemas, tanda –
WIB tubuh berhubungan tanda vital dalam batas normal TD 120
dengan mual muntah / 80 mmHg, S 36,5 C, N88x/menit, RR
22x/menit. Membran mukosa kering,
tidak ada haus berlebihan ,
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Jumat, 12 Nyeri akut S : klien mengatakan masih merasakan


Oktober 2018 berhubungan dengan nyeri
Pukul 2.00 peningkatan O : P : tekanan intraokular tinggi
WIB intraokular Q : nyeri tumpul
R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 3
T : hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Jumat, 12 Risiko S : klien mengatakan tidak
Oktober 2018 ketidakseimbangan menghabiskan makanannya
Pukul 2.00 cairan dan elektrolit O : klien sudah tidak tampak lemas
WIB tubuh berhubungan tanda – tanda vital dalam batas normal
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestpo No. 8C – 60286 Website : www.poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5038487 / Fax. (031) 5023956 Email : admin@poltekkes-sby.ac.id
Telp. (031) 5030379 / Fax. (031) 5030379
dengan mual muntah TD 120 / 80 mmHg, N 88x/menit, S
36,4 C, RR 18x/menit. Membran
mukosa lembab, tidak ada haus
berlebihan, turgor kulit baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Minggu, 14 Nyeri akut S : klien mengatakan nyeri berkurang
Oktober 2018 berhubungan dengan O : P : tekanan intraokular tinggi
Pukul 17.00 peningkatan Q : nyeri tumpul
WIB intraokular R : menjalar kepala sisi kanan
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Minggu, 14 Risiko S : klien mengatakan mengalami
Oktober 2018 ketidakseimbangan peningkatan nafsu makan namun masih
Pukul 17.00 cairan dan elektrolit tidak menghabiskan makananya karena
WIB tubuh berhubungan takut gula darahnya naik
dengan mual muntah O : klien sudah tidak tampak lemas dan
Membran mukosa lembab, tidak ada
haus berlebihan, turgor kulit baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai