Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita kerahui bahwa pada jaman sekarang ini persaingan
dalam dunia kerja akan semakin ketat dan semakin tinggi, tidak terkecuali
pada bidang design interior maupun design furniture. Persaingan akan
dunia global tersebut membuat pribadi setiap individu dipaksa agar
berkembang dan mengikuti tuntutan perkembangan jama dan menguasai
berbagai keahlian. Namun pada jama yang sudah semakin berkembang ini
sudah semakin jarang menemukan pekerja yang mampu dan berkompeten
dikarenakan ketidak siapannya dalam menghadapi dunia kerja yang begitu
kompleks dan permasalahannya yang sangat beragam. Ketidak siapan
tersebut diakibatkan oleh perbedaan yang jauh dari dunia perkuliahan dan
dunia kerja dimana permasalahan yang tidak perna dijumpai dalam dunia
perkuliahan harus dihadapi pertama kali dalam dunia kerja. melalui
permasalahan tersebut maka saat masa perkuliahan para mahasiswa
sebelum dapat terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya melawati
dahulu masa kerja praktek guna untuk lebih mengetahui seperti apa dunia
kerja tersebut dan mengetahui cara dalam mengatasi masalah-masalah
yang timbul saat kerja praktek tersebut berlangsung.

Kerja praktek merupakan suatu kegiatan awal untuk mengenal seperti


apa itu dunia kerja, serta guna untuk sebagai pembelajaran dan pengenalan
mengenai dunia kerja serta untuk mengembangkan skill yang telah
dipelajari dalam kegiatan akademis yang sesuai dengan profesi yang akan
dilakukan nantinya. kerja praktek juga bermafaat dalam menambah ilmu ,
wawasan, skill, pengetahuan, serta skill lain yang berguna dalam dunia
kerja yang tidak pernah didapat dalam dunia perkuliahan. Dengan aberada
secara langsung di tengah-tengah lingkungan kerja tidak hanya menambah
skill dan pengetahuan tetapi mahasiswa dapat juga belajar untuk

1
beradaptasi pada lingkungan kerja yang baru dan pengalaman ba ru karena
dapat terjun langsung untuk melakukan praktek pada dunia kerja tersebut
yang berguna sebagai bekal saat memasuki dunia profesional. Jenis dari
praktek yang sudah disebut tersebut adalah serti bagaimana cara
menghadapai keinginan dan memnuhi keinginan dari klien tersebut,
bagaimana cara mendesign sebuah proyek dengan pertimbangan biaya,
cara bekerja saat dalam tekanan seperti deadline, bekerja dalam sistem,
berkomunikasi dalam sebuah perusahaan agar mempertahankan kinerja
kerja yang baik dan teratur.

Design interior tidak hanya mengkhususkan untuk memperindah


ruangan saja tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berhubungan dengan design ruang seperti estetika, psikologo, ekonomi,
teknik, konstruksi dan lainnya. Tidak berbeda dengan design f urniture
yang lebih berfokus pada manusia atau individu yang menggunakannya.
Design furniture juga berhubungan dengan penyelesaian masalah -maslaah
yang melihat dari aspek penggunanya seperti kebiasaan atau habit sang
pengguna, ergonomi, berat, space, ekonomi, kebutuhan dan lainnya.

Pada kesempatan kerja praktek ini, perusahaan yang dipilih adalah


PT. KARYA INDAH MEUBEL sebagai tempat untuk melaksanakan
kegiatan kerja praktek tersebut. perusahaan tersebut beergerak pada
bidang deesign furniyure yang lebih berkhusus pada meja-meja, altar,
hiasan, dan lain-lain yang berhubungan dengan agama budha. Dengan
mempelajari pasar yang mengkhususkan pada suatu bidang seperti
perusahaan tersebut maka bukan hanya menambah wawasan namun dapat
juga membuka peluang untuk mengembangkan pasar yang biasa ke dalam
hal tersebut. selain dalam fakor ekonomi lokasi yang tak jauh dari tempat
tinggal juga menjadi alasan pendukung sebagai terpilihnya perusahaan
terebut sebagai tempat kerja praktek bagi mahasiswa.

2
1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan utama dari kerja praktek tersebut adalah untuk mengenali


seperti apai itu sesunguhnya kepada mahasiswa sebelum benar -benar
terjun langsung ke dunia kerja yang sesunguhnya, tentu dengan adanya
bantuan dan arahan dari senior, mentor dan pemimpin dari perusahaan
tersebut dalam jangka waktu kerja praktek tersebut.

Tujuan khusus mata kuliah kerja praktek tersebut adalah:

- Memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mendapat


pengalaman kerja secara langsung.

- Memberikan kesempatan untuk mempraktekan skil yang telah


dipelajari pada dunia kerja.

- Memecahkan masalah atau problem yang muncul.

- Mengenal cara proses design yang sesungguhnya.

- Menambah pengetahuan dan keterampilan yang tidak didapat


saat perkuliahan.

- Sebagai sarana pelatihan saat di dunia kerja yang


sesungguhnya.

Manfaat yang didapat saat kerja praktek berlangsung adalah:

- mendapat bekal yang berharga yang dapat digunakan saat


berada di dunia kerja sesungguhnya.

- mempelajari cara menanggani klien serta memenuhi keinginan


klien.

- belajar berkerja dalam pola sistematis, aturan, dan etika dalam


bisnis yang berhubungan dengan proyek.

3
- terbiasa untuk bekerja secara efektif dan efesien.

1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek, sebagai seorang junior yang


masih dalam tahap awal bekerja maka tugas yang diberikan dalam
PT.KARYA INDAH MEUBELyaitu proses pembuatan dari awal hingga
akhir.

Sesuai dengan proyek yang d tangani, maka ruang lingkup dan


batasan kerja praktek yaitu sebagai berikut:

Reserch

- mengenali arti dari setiap ukiran, hiasan, dan filosofi yang


terdapat pada meubel. mengetahui cara pembuatan, joint,
assembly, teknik dan hal lainya yang berhubungan dengan
teknik pembuatan, memperhitungkan biaya, dimensi, dan bahan
yang digunakan serta mencoba untuk membuatnya, merevisi
dari hasil yang sudah jadi dan diperbaiki, tentunya dengan
bimbingan dan arahan dari para ahli yang ada.

Problem

- Praktikan Belajar dalam menyelesaikan masalah-masalah yang


timbul dalam mengerjakan proyek seperti masalah yang timbul
saat melakukan site visit, produksi, dan masalah lainnya.

Site Visit

- Praktikan diberikan kesempata dalam mempelajari hal-hal apa


saja yang perlu diperhatikan saat melakukan site visit seperti
ketinggian lantai, ukuran ruangan, masalah listrik dan lainnya.

4
Organize

- Praktikan mempelajari cara mengatur karyawan dalam menjalankan


suatu proyek agar dapat selesai tepat waktu sesuai dengan deadline
yang telah diberikan.

Gambar Kerja

- mempelajari cara membuat gambar kerja yang telah diberikan oleh


designer serta mempelajari ukuran, gambar tampak hingga detail-
detail khusus yang dibutuhkan dalam membuat suatu furniture.

1.4 Pokok Permasalahan

Dalam masa kerja praktek cepat atau lambat pastinya setiap individu
akan menemukan masalah yang harus dihadapi saat terjun pada dunia kerja
yang sesungguhnya.

pokok-pokok permasalah yang terjadi adalah sebagai berikut:

- Kurangnya komunikasi dalam tim antara pihak-pihak yang


terkait sehingga menimbulkan masalah seperti salah dalam
finishing atau ukuran yang kurang pas sehingga membuat
pekerjaan menjadi lambat atau bahkan harus mengulang.

- Kurangnya pengawasan dalam stock gudang sehingga


menyebabkan kekurangan bahan saat pekerjaan sedang
berlangsung.

- Beragam masalah yang timbul saat pemasangan di site.

- Permintaan klien yang sering berubah.

5
- Perubahan-perubahan design yang dikarenakan
ketidakhadiran pimpinan di kantor menyebabkan pekerjaan
terpaksa diubah.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan kerja praktek tersebut, terdapat beber apa


cara pengumpulan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

- Obervasi / Pengamatan

Mengamati secara langsung kegiatan dan aktivitas apa saja


yang terjadi dalam perusahaan selama periode kerja praktek.

- Wawancara/ Bertanya langsung

Bertanya secara langsung pada ahli-ahli ang ada cara kerja,


teknik, dan lainnya yang berhubungan dengan kerja praktek

- Pengumpulan gambar dan data

mengumpulkan data serta foto dokumentasi proyek yang


dikerjakan selama kerja praktek berlangsung.

6
1.6 Sistematika Penulisan

pembahasan dalam laporan kerja ini akan memiliki susunan isi


sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan secara singkat latar belakang diadakannya


program kerja lapangan tersebut, manfaat dari kerja lapangan,
ruang lingkup perusahaan, metode pengumpulan data serta
masalah- masalah apa saja yang timbul saat melakukan kerja
praktek tersebut.

BAB II DATA-DATA PERUSAHAAN

Dalam bab ini membahas mengenai profil perusahaan,


proyek - proyek yang dikerjakan oleh perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, dan pendiri perusahaan

BAB III TINJAUAN UMUM

Bab ini membahasa posisi dan pererjaan apa saja yang


dilakukan oleh mahasiswa magang dalam perusahaan, nama dari
proyek yang ditangani dan uraian mengenai proyek yang
ditanganinya.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Dalam bab ini membahas mengenai masalah yang timbul saat


mengerjakan proyek serta cara mengatasainya

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan kerja
praktek.

7
BAB II

DATA PERUSAHAAN

PT.KARYA INDAH MEUBEL

2.1 Profil Perusahaan

Nama : PT.KARYA INDAH MEUBEL

Designer : Eddy Antonio

Alamat : Taman Surya III Blok E4 no.10

No. Tlp/Fax : 0811813339

Tahun Didirikan : 1991

Spesialisasi Proyek : Furniture untuk sembayang

(Gambar 1. Peta Lokasi Kantor)

8
2.2 Latar Belakang Perusahaan

2.2.1 Sejarah Perusahaan

Eddy Antonio merupakan seorang pengusaha muda lulusan dari


universitas singapura dan malaysia yang telah berkecimpungan dalam
dunia arsitek, interior, dan furniture semenjak tahun 1960an.

Berbekal dari pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari masa


perkuliah mulai dari teknik sipil, arsitek hingga design interior beliau
sudah sangat handal dalam menangani proyek - proyek arsitek dari masa
mudanya.

Dimulai dari proyek yang beliau dapat saat berada dalam sebuah
perkumpulan para arsitek indonesia, ia telah mengerjakan banyak proyek
mulai dari restaurant, rumah tinggal, vihara hingga meubel seperti
kitchen set hingga latar untuk sembayang. Semenjak proyek pertamanya
beliau telah dipercaya untuk mengerjakan banyak proyek dengan
profesional yang menjanjikan ketelitian, kualitas serta ketepatan waktu
pengerjaan, mulai dari konsep, gambar, model, detail, hingga tahap
pengerjaan hingga selsesai.

Setelah mulai karirnya pada tahun 1970an, beliau mendirikan


kantornya sendiri yang terletak di Teluk Gong dan workshopnya yang
berada di Kapuk. Namun pada tahun 1991 kantornya pindah ke Bandengan
utara dan workshopnya pindah di Taman Surya, Jakarta Barat.

PT. KARYA INDAH MEUBEL tidak hanya memberikan yang


terbaik tetapi juga memberikan harga yang sesuai dengan design, kualitas
serta pengerjaan yang tepat waktu sehingga ini mengapa client-client
PT.KARYA INDAH MEUBEL kembali untuk melakukan p royek lainnya.

9
2.2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Berikut ini adalah visi dan misi PT . KARYA INDAH


MEUBEL yang dibuat dengan maksud untuk mengoptimalkan dan
memaksimalkan kinerja kerja perusahaan :

Visi Menjadi sebuah perusahaan furniture yang terdepan,


profesional, kreatif dan inovatif

Misi Menciptakan design yang unik dan kreatif.

Menyelesaikan proyek tepat pada waktunya.

Menjaga hubungan baik secara profesional dengan client.

2.2.3 Proyek – Proyek Yang Dikerjakan Oleh Perusahaan

(Tabel 1. Proyek Yang Pernah Dikerjakan)

N Lokasi Nama
Foto Proyek
o Proyek Proyek

1 Permata Rumah
. Hijau Tinggal

10
Vihara
Bandar
2
lampung Thay Hin
Bo

Rumah
3 Fatmawati
Tinggal

Darma Rumah
4
Wangsa,
.
Bekasi Tinggal

11
5 Magelang Restorant

6 Cafe

12
2.3 Struktur Organisasi

(Bagan 1. Struktur Organisasi Perusahaan)

2.3.1 Jabatan dan Deskripsi Pekerjaan

1. Head of Companies

a. Bertugas dalam rapat dengan klien

b. bertanggung jawab atas konsep, design, dan ide

c. Mengatur alurnya pekerjaan dalam company

d. Mengatur deadline proyek

e. Merevisi proyek yang sudah selesai

f. Melakukan site survey

13
2. Head of Production

a. Bertanggung jawab dalam proyek yang dijalankan

b. Bertanggung jawab mengatur worker agar proyek sesuai


dengan design

c. Mengawasi stok bahan baku dalam perusahaan

d. Merevisi proyek yang sudah selesai

e. Mengatur deadline agar proyek sesuai tepat waktu

f. melakukan site survey

3. Head of Carving

a. Bertanggung jawab dalam mengawasi stok ukiran yang


tersedia

b. Mengawasi proyek agar selesai tepat waktu

4. Head of Finishing

a. Bertanggung jawab dalam finishing setiap proyek

b. merevisi hasil finishing

c. Bertanggung jawab dalam packaging

2.4 Cara Mendapatkan Proyek

Salah satu cara dalam mendapatkan proyek berawal dari masa - masa
dalam mengerjakan proyek arsitek yang didapat selama berada dalam
perkumpulan arsitek indonesia. Klien dengan proyek -proyek yang sudah

14
beliau tangani biasanya melakukan repeat order karena sudah mengetahui
cara kerja dan kemampuan beliau sehingga membuat klien-klien percaya
dan berani memperkenalkan beliau pada proyek lainnya hingga saat ini.
Berawal dari mengerjakan proyek arsitek kemudian berlanjut p ada proyek
interior seperti restorant dan rumah tinggal hingga pada akhirnya terjun
pada bidang meubel. Proyek-proyek yang sekarang berjalan pun didapat
dari klien yang sudah perna menggunakan jasa perusahaan tersebut.

2.5 Prosedur Operasional

Dalam setiap perusahaan pasti memiliki alur pekerjaan yang sudah


diatur sesuai dengan standart-standart dan memiliki nilai yang penting
bagi prosedur operasional. Seperti halnya perusahaan lain PT . KARYA
INDAH MEUBEL juga memiliki prosedur operasional perusahaan yang
baik guna untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan
mengendalikan berbagai permasalahan yang ada, bahkan mencegahnya.

Berikut akan dijelaskan prosedur yang digunakan oleh PT . KARYA


INDAH MEUBEL dalam menjalankan usahanya:

(Bagan 2. Standart Operating Procedure)

15
1. Rapat dengan Klien.

Langkah pertama dalam perusahaan tersebut adalah melakukan rapat


dengan klien untuk mengetahui permintaan klien atas proyek yang akan
dikerjakan dan apa saja permintaan khusus dari klien tersbut.

2. Site Survey.

setelah melakukan pembahasan mengenai design yang diinginkan


maka langkah selanjutnya dalah melakukan site survey agar dapat
menentukan ukuran serta kebutuhan lainnya seperti lokasi pemasangan,
panjang kabel, letak socket, ketinggian lantai, besar space yang
dibutuhkan, dan hal lainnya.

3. Presentasi Design.

Setelah mendapat ukuran yang tepat, info yang cukup serta design
yang diinginkan maka tahap selanjutnya adalah perancangan design yang
dilakukan oleh pemilik perusahaan. Setelah melakukan perancangan maka
selanjutnya adalah melakukan presentasi design sesuai dengan permintaan
klien. Design yang telah dirancang tersebut maka akan dilakukan revisi
hingga klien setuju dengan hasilnya.

4. Pembahasan Anggaran.

Setelah membicarakan design maka tahap selanjutnya adalah


membicarakan anggaran dana serta membicarakan penggunaan bahan.
Pada tahap ini pemilik perusahaan biasanya merincikan bahan apa saja
yang digunakan serta membahas berapa lama produksinya.

16
5. Produksi

Pada tahap produksi hal yang pertama dilakukan adalah dari


gambar rancangan yang telah dibuat diberikan pada kepala produksi untuk
dibuat basenya terlebi dahulu. Kemudian Setelah base sudah terbentuk
maka tahap selanjutnya adalah membuat ukirannya. Pada tahap ukiran
tersebut memakan waktu yang cukup lama karena ukiran -ukiran tersebut
biasanya menggunakan resin yang dibuat menggunakan cetakan yang
sudah ada. Selama menunggu tahap pembuatan ukiran maka sambil
dilakukan pendempulan dan pengamplasan untuk merapikan bagian -
bagian yang kurang rapi. Setelah proses pengamplasan maka dilakukan
revisi untuk memastikan seluruh bagiannya rapi dan benar. Bila sudah
sesuai dengan gambar maka masuk proses finishing untuk furniture serta
ukiran yang sudah jadi. Proses pengeringan cat umumnya memakan waktu
kurang lebih 1 hingga 1 setengah hari. Setelah cat kering maka dilakukan
revisi terakhir dan bila sudah sesuai dengan yang diharapkan maka
dilakukan assembly.

6. Packaging

Dari hasil assembly biasanya dilakukan pengecekan apakah ada


yang cacat atau ada yang tidak sesuai. Bila hasil sudah baik maka tahap
selanjutnya adalah pacakaging dengan menggunakan kayu palet bila untuk
mengirim ke luar kota dan untuk melakukan assembly pada site.

7. Site Assemble

Pada tahap ini Barang yang sudah jadi dibawa untuk dipasang
langsung pada site. Setelah pemasangan dilakukan cek terakhir agar
memastikan semua sesuai pada tempatnya dan tidak ada kesaahan.

17
BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1 Posisi dan Pekerjaan Praktikan Dalam Perusahaan

Dalam kesempatan kerja praktek tersebut praktikan diberikan


kepercayaan dalam membantu proses pengerjaan dan pekerjaan proyek yang
dikerjakan. walaupun belum diberikan kepercayaan penuh dalam mengerjakan
suatu proyek sendirian namun praktikan diberikan posisi yang cukup penting
dalam melaksanakan proyek yang diberikan.

Dalam setiap proyek praktikan diberikan tugas yang berbeda dalam


setiap proyek sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam
dunia kerja. Dalam menjalani kerja prktek, praktikan terlibat langsung dalam
mengerjakan suatu proyek contohnya seperti membuat gambar kerja, membuat
langsung produk hingga hasil jadi dan dapat digunakan, melakukan site
survey, memasang atau assembly yang dilakukan pada site survey, merevisi
pekerjaan yang sudah dikerjakan oleh tukang, hingga memperhatikan
persediaan stok.

Dengan melakukan pekerjaan yang beragam dan bervariasi praktikan


diharapkan mendapat tambahan pengetahuan dan wawasan sehingga berguna
dan dapat diterapkan oleh praktikan saat memasuki dunia kerja. Selama tiga
bulan dalam menjalankan masa kerja praktek di PT.KARYA INDAH
MEUBEL, praktikan diposisikan sebagai junior designer yang bertugas
dalam membantu pemilik perusahaan serta belajar dalam cara mengelola
pekerja saat berada dalam pengawasan kepala bidangnya.

18
Praktikan juga diberikan tanggung jawab dalam merevisi serta
mengawasi proses produksi sehingga berjalan sesuai dengan rencana dan
sesuai dengan lembar kerja yang telah dibuat. dengan bantuan dan rahan
dari kepala devisi masing-masing, praktikan juga belajar cara membuat
furniture mulai dari bahan mentah hingga finishing hingga saat eksekusi
pemasangan pada lapangan.

3.2 Nama dan Proyek yang Ditangani oleh Praktikan

Selama melaksanak masa kerja praktek di PT.KARYA INDAH


MEUBEL, praktikan diberikan kesempatan untuk ikut bergabung dalam
mengerjakan serangkaian proyek yang diberikan oleh pemilik perusahaan.

Rincian proyek yang melibatkan praktikan akan dibahas secara


lengkap di bawah ini serta diurutkan dalam masa waktu kerja praktek:

3.2.1 Kediaman Bpk. Xin Yen

A. Lokasi : JL. Taman Ratu blok 5W no.3

B. Lingkup Kerja Praktikan : - Mendesign meja

- Produksi

- Membuat ukiran

- Finishing

19
Pada Proyek kali ini PT.KARYA INDAH MEUBEL diminta untuk
membuat sebuah furniture dengan tema klasik yang simple namun dan
tidak terlalu banyak ornament. Praktikan diberikan tugas untuk
menghandle pada tahap produksi proyek tersebut hingga hasil akhir
packaging dengan dibantu oleh bimbingan kepala dari setiap bagiannya.
Praktikan juga ikut campur tangan dalam pembuatan mulai dari pengerjaan
bentuk meja hingga ornament serta ukiran-ukiran hingga proses finishing
meja tersebut.

3.2.2 Toko Cendana

A. Lokasi : Shipping ke Medan

B. Lingkup Kerja Praktikan : - Produksi

- Finishing

- Packaging

Pada proyek tersebut PT. KARYA CIPTA MEUBEL tidak hanya


menerima pesanan khusus saja namun menerima pesanan dari berbagai
toko distributor produk tersebut. pada kesempatan kali ini praktikan
diberikan tanggung jawab untuk memenuhi pemesanan toko tersebut.
Walaupun tidak diberikan deadline namun praktikan diberikan
kepercayaan dalam menhandle proyek tersebut serta mengatur beberapa
pekerja untuk membantu menyelesaikan proyek tersebut. Pada proyek
tersebut praktikan sudah diberikan blueprint dari furniture ya ng akan
dikerjakan sehingga tidak perlu lagi mendesign ulang sehingga hal yang
perludiperhatikan praktikan pada proyek tersebut adalah quality dari
barang tersebut serta lamanya waktu pengerjaan yang diperlukan pada
proyek tersebut.

20
3.2.3 Kediaman Bpk. Sun Faugt

A. Lokasi : Shipping ke Medan

B. Lingkup Kerja Praktikan : - Mengawasi

- Packaging

- Shipping

Pada proyek tersebut walau client hanya sebuah lemari namun


berbeda dari proyek- proyek sebelumnya yang menggunakan kayu. Pada
proyek ini bahan yang digunakan adalah granit sehingga masih sangat
asing bagi praktikan dalam hal ini. Namun pada proyek tersebut karena
masih sangat baru dan belum mengetahui cara pengerjaan sehingga pada
proyek tersebut tugas praktikan adalah untuk memastikan ukuran granit
sesuai dengan ukuran yang diberikan dalam proses pemotongan hingga
pemasangan akhir.

3.2.4 Kediaman Ibu Mini

A. Lokasi : Pantai Mutiara Blok 3D no 11

B. Lingkup Kerja Praktikan : - Membuat Gambar kerja

- Produksi

- Membuat ukiran

- Revisi

- Site assemble

21
Pada proyek tersbut client meminta sebuah meja yang terdiri dari 4
bagian yaitu 2 kaki 1 meja dan 1 aksesoris. Pada kesempatan kali ini
praktikan diberikn kepercayaan dalam membuat bagian kaki dan meja
yang dibantu oleh tukang. Kesulitan dalam proyek tersebut cukup sulit
karena kayu yang digunakan memiliki kekerasan yang cukup keras
sehingga harus menggunakan mesin meja gergaji yang belum cukup
dikuasai oleh praktikan. Joint yang digunakan juga dibuat dengan
menggunakan cara manual sehingga harus sangat teliti dan berhati -hati
agar tidak melakukan kesalahan. pada proyek ini Ketelitian dan
pengalaman sangat dibutuhkan oleh praktikan saat mengerjakan proyek
tersebut.

3.2.5 Kediaman Bpk. Balinin

A. Lokasi : Vihara kecil

B. Lingkup Kerja Praktikan : - Mendesign

- Membuat gambar kerja

- Produksi

- Revisi

proyek terakhir ini bagian yang diperlukan menyerupai proyek


sebelumnya yaitu terdiri dari 2 kaki dengan 1 top table terbuat dari granit.
Dikarenakan permintaan client yang membutuhkannya cepat selesai
sehingga pekerjaan tersebut tidak terlalu sulit bagi praktikan karena
dibantu oleh banyak tukang serta kepala sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan dibantunya oleh banyak pekerja
bukan berati tidak ada masalah yang timbul namun masalah-masalah kecil
justru lebih banyak timbul contohnya seperti antara kedua kaki tidak rata
dan masalah kecil lainnya yang timbul.

22
BAB IV

ANALISA KERJA PRAKTEK

4.1 Analisa Permasalahan Dan Solusi

Selama masa kerja praktek di PT . KARYA CIPTA MEUBEL terdapat


banyak sekali pengalaman yang mengajarkan praktikan mengenai berbagai
hal yang dihadapi dalam dunia kerja. pengalaman-pengalaman tersebut
sangat berbeda dari yang dihadapi selama masa perkuliahan. Selama dalam
dunia perkuliahan sebagian besar yang kita dapat adalah teori sehingga
tidak dapat merasakan langsung permasalah tersebut dan mencari cara
menyelesaikan masalah tersebut, namun selama dalam masa kerja praktek
praktikan dapat secara langsung menghadapi masalah tersebut serta dapat
mencari solusinya secara pribadi. Pada proyek yang dikerjakan praktikan
antara lain masalah yang timbul adalah:

4.1.1 Kediaman Bpk. Xin Yen

pada saat mengerjakan proyek tersebut dikarena pengalaman


praktikan yang masih minim sehingga saat mengerjakan proyek harus
dibantu oleh kepala produksi agar tidak terjadi kesalahan saat pembuatan
proyek tersebut. proyek yang dibuat adalah sebuah meja 2 tingkat d engan
lemari.

23
(Gambar 2. Hasil akhir Proyek)

Pada foto diatas adalah hasil akhir dari proyek tersebut. Proyek
dimulai dari pembuatan kaki meja kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan bagian dasar, laci, kemudian top table.

proses awal pengerjaan adalah memotong kayu pada meja potong


dengan diberikan arahan dari kepala produksi, karena penggunaan mesin
potong tersebut cukup berbahaya sehingga praktikan tidak dianjurkan
memakai mesin tersebut tampa pengawasan dari pihak yang
berpangalaman. kemudian setelah basenya sudah jadi dilanjutkan dengan
pemasangan profil dan dengan diberi hiasan. setelah kedua kaki telah
terbentuk maka proses selanjutnya adlah pembuatan bagian tengah. Pada
bagian tengah tersebut pembutan lebih mudah karena hanya menggunakan
2 balok kayu yang dipaku namun untuk ukuran lebarnya tidak boleh salah

24
karena dibutuhkan rongga untuk pemasangan triplek sebagai penutup
belakangnya.

selanjutnya bagian yang dikerjakan adalah pembuatan lemari. pada


bagian ini timbul 2 masalah yang pertama yaitu masalah pada pemasangan
kaca pada laci dikarenakan pemotongan kaca yang tidak sesuai dengan
ukuran yang sudah diberikan dan yang kedua ukiran pada laci yang tidak
sesuai ukurannya. masalah yang pertama dapat diselesaikan dengan mudah
dengan memberikan tambahan kayu pada rongga kaca sehingga kaca dapat
muat pada tempat yang sudah disediakan. dan pada masalah yang kedua
solusi yang diberikan adalah dengan memotong pada bagian atas yang
berlebih dan menggantinya seperti pada foto dibawah tersebut.

(Gambar 3. Hasil Akhir Ukiran)

Setelah selesai pada bagian lemari maka tahap terakhir adalah


pembuatan top tablenya. pada tahap tersebut menggunakan papan kayu
yang dipotomg mengikuti ukuran dari bagian bawahnya kemudian
ditambah dengan ukiran berbentuk bulat. Pada pengerjaan bagian top table
tersebut tidaklah selalu memberikan hasil yang sempurna sehingga harus
dilakukan lagi pendempulan agar menghasilkan hasil yang sempurna.
Setelah pendempulan maka proses selanjutnya adalah sanding namun
setelah sanding tersebut timbul masalah yang dikarenakan pendempulan

25
yang kurang baik sehingga hasil menjadi tidak mulus dan harus dilakukan
pendempulan kembali.

(Gambar 4. Hasil Top Table Setelah Revisi)

Setelah semua bagian telah difinishing dengan baik maka tahap


selanjutnya adalah melakukan revisi dengan memasang seluruh bagian
yang telah dibuat sehingga dapat mengetahui masalah apa saja yang ada
pada furni tersebut. Tahap selanjutnya setelah melakukan pengecekan
adalah site assemble. furni yang telah direvisi kemudian kembali dilepas
menjadi per bagian dan kemudian diikat pada truk. Selanjutnya proses
pemasangan di rumah client berjalan dengan lancar dan tampa ada masalah
sama sekali sehingga dapat diselesaikan dengan cepat.

26
4.1.2 Toko Cendana

Proyek selanjutnya yang praktikan kerjakan adalah sebuah proyek


yang sudah menjadi langganan PT.KARYA CIPTA MEUBEL dari dulu.
proyek tersebut adalah membuat aksesoris yang kemudian dikirim ke Toko
Cendana tersebut sebagai produk yang dijual.

(Gambar 5. Contoh Produk)

Pada foto tersebut adalah contoh produk yang dikerjakan. Pengerjaan


produk tersebut sangatlah mudah karena tidak memerlukan bentuk yang terlalu
sulit serta menggunakan ukuran yang pasti. karena menggunakan ukuran yang
tidak perna berubah sehingga perhitungan bahan menjadi lebih mudah dan tidak
memakan waktu terlalu lama dalam tahap pemotongan.

pada proyek ini praktikan diberikan kepercayaan dalam mengerjakan


proyek tersebut sendiri dan tampa adanya deadline waktu sehingga
pengerjaan dapat dikerjakan dalam waktu yang tidak terbatas. bagian yang
pertama dikerjakan adalah pembuatan basenya dahulu. proses tersebut
tidak memakan waktu lama karena hanya berbentuk persegi saja serta

27
finishing yang digunakan hanya menggunakan gloss hpl saja. setelah base
telah dibuat maka selanjunya adalah membuat bagian atasnya.

Pada bagian atas tersebut pembuatannya pertama menggunakan


triplek sebagai basenya yang dibentuk seperti pada gambar. tahap
selanjutnya adalah pemotongan genteng dengan penempelan profil atas
dan depan. setelah pemasangan profil maka genteng yang sudah jadi dicat
dan kemudian dipasang pada base yang sudah dibuat tadi. stelah genteng
sudah terpasang maka memasuki tahap akhir yaitu pemasangan ukiran -
ukiran seperti pada foto tersebut. Setelah selesai seluruhnya maka tahap
selanjutnya adalah packaging karena produk tersebut akan di shipping ke
Medan.

(Gambar 6. Hasil dan Proses Pengerjaan)

28
4.1.3 . Kediaman Bpk. Sun Faugt

Proyek tersebut hampir menyerupai proyek sebelumnya karena pada


proyek tersebut client mengorder khusus sebuah lemari yang terbuat dari
granit seluruhnya untuk dikirim ke Medan. Pada proyek tersebut praktikan
hanya diberikan intruksi untuk mengawasi dan mengatur tukang granit
yang dipanggil untuk mengurusi proyek tersebut.

Mula-mula sebelum memasang granit praktikan diberikan gambar


kerja serta disuruh untuk membuat kerangka besi tersebut. Pembuatan
kerangka besi tersebut memakan waktu cukup lama karena beberapa kali
terjadi kesalahan pada perhitungan yang diberikan pada gamb ar kerja
tersebut sehingga dapat menyebabkan granit menjadi salah ukuran. Setelah
melakukan revisi pada gambar kerja maka kerangka besi yang sudah
dibuat dibawa kembali ke tukang besi untuk dibenarkan kembali.

Setelah kerangka sudah sesuai dengan gambar k erja maka


selanjutnya adalah memotong granit. proses pemotongan dilakukan oleh
tukang sepenuhnya dan tugas praktikan hanya memastikan bahwa granit
yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diberikan. Setelah seluruh
bagian telah dipotong maka selanhutnya adalah penempelan. Proses
penempelan menggunakan resin dengan campuran bahan lainnya, saat
proses tersebut juga harus berhati-hati karena seluruh bagiannya harus
ditempelkan tepat dengan kerangkanya sehingga laci dapat berjalan
dengan mulus. Pada bagian topnya penyesuaiannya cukup sulit karena
tidak ada penempatan pasti dan susah untuk melakukan pengukuran karena
campuran untuk menempel mudah kering sehingga pemasangan top
dilakukan dengan sangat hati-hati dan presisi.

29
(Gambar 7. Proses pemotongan granit)

(Gambar 8. Hasil Akhir Laci Granit)

30
Setelah kedua proyek selesai maka selanjutnya adalah packaging.
proses packaging cukup memakan waktu karena harus menyesuaikan
seluruh ukuran kayu palet dengan produk yang akan dikirim. aksesoris
yang sudah dikerjakan serta laci tersebut dibungkus dengan st erofoam dan
karton packaging agar mengindari lecet saat terjadi pengiriman, serta
diikat ke palet agar tidak bergerak dan tergoncang dalam perjalanan. Hasil
pacakaging tersebut seperti foto tersebut.

(Gambar 9. Proses Packaging)

4.1.4 Kediaman Ibu Mini

Pada proyek kali ini cukup mudah karena furni yang diminta berupa
sebuah meja yang terdiri dari 4 bagian yaitu 2 kaki kanan dan kiri dengan
laci dan top tablenya serta 1 lagi bagian penambah pada bagian atas
sebagai penghias pada meja tersebut.

31
Proses pengerjaan tidaklah terlalu rumit karena dibantu oleh
beberapa tukang dan kepala produksi. proses pengerjaan dimulai dari
pembuatan kaki terdahulu. pemotongan pertama dilakukan oleh praktikan
dengan kepala produksi, kemudian beberapa hiasan seperti ukiran-ukiran
dikerjakan oleh tukang ukir. Setelah diberi hiasan proses selanjutnya
adalah pengrataan dengan menggunakan dempul. Seletal selesai pada
proses pendempulan maka selanjutnya adalah pengamplasan.

(Gambar 10. Proses Pengamplasan Dempul)

Seperti pada foto di atas terjadi sedikit masalah pada bagian kakinya
dikarenakan saat pemasangan pada bagian bawah tidak pas sehingga
menyebabkan kaki menjadi miring dan harus didempul agar tidak berlobang.
Setelah bagian kaki sudah selesai maka diserahkan pada bagian finishing dengan
diberi finishing doff. Selagi menunggu bagian kaki kering praktikan berserta
beberapa tukang membuat bagian top serta hiasan atasnya.

32
(Gambar 11. Hasil Cetakan Ukiran)

Seperti pada foto diatas dikarenakan proses pembuatan laci serta top table yang
tidak terlalu rumit sehingga praktikan disuruh untuk membuat bagian ukiran-ukiran
seperti pada foto diatas. Karena dikerjar deadline sehingga proses yang digunakan saat
pembuatan ukiran tersebut adalah dengan menggunakan cetakan dari campuran resin
serta beberapa bahan kimia lainnya. walaupun proses pencetakan tersebut memakan
waktu kurang lebih 2 hari untuk proses tersebut selesai dengan sempurna namun karena
menggunakan cetakan cukup menghemat waktu sangat banyak. Biasanya proses
pengerjaan ukiran tersebut dapat memakan waktu kurang lebih 1 minggu namun
dengan proses tersebut dapat menghemat waktu sangat banyak. Setelah proses
pencetakan tersebut selesai maka tahap selanjutnya adalah finishing ( merapikan bagian
yang cacat, bolong, tidak rata, dan lainnya). Bukan hanya dirapikan namun setelah
dirapikan hasil cetakan juga disemprot agar lebih tahan lama.

33
Seperti pada proyek lainnya setelah ukiran selesai dikerjakan dan sudah difinishing
dengan benar maka ukiran tersebut dipasang pada laci dengan menggunakan resin dan
paku tembak, serta ditutup dengan kaca. Setelah proses tersebut selesai maka lanjut
pada pemasangan ukiran pada bagian atas. Ukiran tersebut tidak perlu lagi di pahat atau
di cetak karena ukiran-ukiran tersebut sudah di stock dn siap dipakai kapan saja.

Setelah seluruh bagian telah dipasang maka yang tersisa adalah tahap akhir yaitu
revisi.Bagian-bagian yang sudah dibuat kemudian dipasang dan dicek kembali oleh
kepala produksi bersama pemilik perusahaan agar sesuai dengan keinginan client.
Setelah memastikan tidak ada bagian yang cacat atau tidak sesuai maka selanjutnya
dipacking seperti pada foto tersebut untuk dipasangkan pada rumah client.

(Gambar 12. Revisi terakhir)

34
(Gambar 12. Foto rumah Client)

(Gambar 13. Pemasangan Kabel Lampu)

35
4.1.5 Kediaman Bpk. Balinin

Untuk peroyek yang terakhir ini skala ukurannya berbeda dengan proyek lainnya
karena proyek tersebut tergolong sebagai proyek yang cukup besar bagi perusahaan.
Seperti pada proyek sebelumnya praktikan disuruh dalam membantu serta merancang
furni sesuai dengan keinginan klien. Pada proyek ini client meminta untuk tidak diberi
emas seperti ukiran lainnya serta tidak ingin terlihat terlalu mewah seperti proyek
sebelumnya. Atas dasar permintaan tersebut maka design hasil akhir serta lamanya
pembutan berkurang sangat banyak dan dapat dikerjakan dalam waktu yang tidak
terlalu lama.

Setelah gambar kerja sudah jadi maka selanjutnya adalah tahap produksi. Karena
client meminta agak ukiran pada laci berbeda dari umumnya sehingga pemilik beserta
kepala ukiran harus membuat baru dan proses tersebut adalah proses yang memakan
waktu paling lama dalam pengerjaannya. Proses pertama yang dibuat terlebih dalahulu
adalah pembuatan bagian laci karena membutuhkan ukuran serta agar hasil laci dapat
langsung dipaskan pada tempatnya.

Tugas praktikan dalam proyek tersebut adalah dalam membuat kaki, memastikan
ukuran sesuai serta merevisi hasil akhir pada proyek ini. Seperti proyek sebelumnya
kaki meja tersebut dibuat dengan sistem knockdown. Pertama kayu dipotong sesuai
ukuran pada gambar kerja, kemudian pada bagian luar diberi profil sebagai penghias.
Agar memastikan kaki tidak miring dan rata maka pada bagian paling bawah kaki
dipasang triplek agar memastikan rata serta guna untuk mengukur ketinggian dari kaki
tersebut.

36
(Gambar 14. Hasil Pembuatan Kaki )

Setelah kaki selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah finishing. Namun pada
bagian finishing tersebut praktikan tidak ikut campur dalam mengurusinya dikarenakan
praktikan bersama beberapa tukang disuruh untuk membuat frame top table tersebut.
Dikarenakan top tablenya tidak menggunakan kayu namun menggunakan granit
sehingga saat pemasangan dan pembuatannya berbeda dengan cara yang biasanya,
ditambah dengan beratnya granit sehingga pemotongan dan penempelan granit harus
dilakukan di rumah client agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan saat
pemasangan nanti.

Setelah selesai dalam pembuatan frame maka selanjutnya frame diberi finishing
bersama dengan bagian-bagian lainnya. Setelah seluruh komponennya sudah kering
maka tahap selanjutnya adalah melakukan revisi, Seluruh bagiannya dipasang untuk
melihat apakah ada hal yang tidak sesuai dengan rancangan awal. Saat revisi terlihat
bahwa terdapat sebuah masalah pada furni tersebut, yaitu terdapat gap pada bagian kaki
kiri sehingga tidak dapat terpasang dengan tepat. Seperti dilihat pada foto kaki tersebut
miring sehingga pada saat pemasangan frame menjadi tidak bisa tepat. Untuk
menghadapi masalah tersebut karena tidak mungkin untuk menambah kayu dan tidak
memungkinkan untuk menggunakan dempul sehingga colusi terakhir adalah dengan

37
meratakan bagian yang tidak rata dengan menggunakan gerenda pada ke 2 kaki kanan
dan kiri.

(Gambar 15. Gap Pada Meja)

Setelah direvisi maka dilakukan penyemprotan ulang dan akhirnya disusun


kembali untuk memastikan terakhir kalinya agar sudah sesuai dengan yang diinginkan
client. Seperti di foto tersebut adalah hasil akhir dari pemasangan akhir setelah direvisi.
Selanjutnya adalah pemasangan dirumah client. Namun praktikan tidak terjun ke site
dikarenakan pemilik perusahaan sendiri yang terjun pada site sehingga tidak ada hasil
foto akhir pemasangan pada site.

38
a

(Gambar 16. Hasil Akhir Setelah Revisi)

39
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kerja praktek merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh


seluruh mahasiswa Bina Nusantara University sebelum mencapai kelulusan. Kerja
praktek juga bermanfaat dalam memberikan wawasan baru, pengetahuan serta
pengalaman yang belum pernah dialami oleh praktikan dalam masa perkuliahan.
Dengan adanya kerja praktek tersebut telah membuka wawasan praktikan
mengenai seperti apakah itu dunia kerja. Kegiatan yang dilakukan selama 3 bulan
lamanya di PT. KARYA INDAH MEUBEL merupakan kesempatan bagi
praktikan untuk memperoleh berbagai skill mulai dari hard skill hingga soft skill
serta pengalaman dalam menghadapi masalah-masalah yang umum muncul
dalam dunia kerja. Selain skill yang didapat, praktikan juga dapat memperluas
dan menjalin relasi sesama rekan kerja dan designer.

Dalam proses pembuatan laporan kerja praktek tersebut praktikan


memperoleh banyak ilmu yang tidak diajari selama masa perkuliahan mulai dari
care kerja perusahaan, penanganan client, rapat dengan client, struktur organisasi
perussahaan, dan lainnya. Bukan hanya karena untuk mendapat pengalaman saja
tetapi terdapat berbagai alasan praktikan untuk memilih perusahaan tersebut
sebagai tempat kerja praktek. alasan tersebut diantaranya adalah lokasi yang dekat
dengan rumah praktikan sehingga mudah diakses dan menghemat waktu dalam
perjalanan. Alasan lainnya adalah karena perusahaan tersebut adalah perusahaan
pertama yang menjual serta memberikan design yang cukup berbeda dari meubel-
meubel yang dijual di pasaran. Alasan lainnya adalah karena PT . KARYA
INDAH MEUBEL berfokus pada pasar khusus sehingga menarik perhatian
praktikan pada hal tersebut untuk menjadikan hal tersebut suatu pengalaman yang

40
unik untuk merasakan bagaimana berkerja pada suatu bidang yang jarang ditemui
di pasaran.

5.2 Saran

Ada beberapa saran-saran yang ingin disampaikan oleh praktikan kepada


beberapa pihak praktikan lainnya dalam menlaksanakan kerja praktek selanjutnya
serta beberapa saran pada PT . KARYA INDAH MEUBEL serta kepada Binus
University yang diharapkan masukan-masukan tersebut dapat membangun agar
kegiatan kerja praktek dapat menjadi yang lebih baik untuk kedepannya.

A. Saran bagi praktikan.

Bagi praktikan yang akan melakukan kerja praktek agar berinisiatif


dalam bertanya bila terdapat permasalahan yang tidak dimengerti.
Tidak perlu malu dalam meminta arahan dari mentor karena pasti
terdapat banyak hal yang tidak dimengerti bagi praktikan yang masih
baru dan belum terbiasa dalam lingkungan kerja tersebut. Bukan
hanya bertanya namun menawarkan banuan juga jika perusahaan
merasa enggan untuk memberikan tugas pada praktikan.
Memposisikan diri seperti karyawan tetap agar merasa memiliki
tanggung jawab atas proyek yang dikerjakan. Bagi praktikan yang
akan magang tersebut juga diharapkan untuk lebih displin saat kerja
praktek berlangsung karena bagi praktikan yang belum terbiasa
dengan kerja tersebut masalah waktu menjadi halangan utama bagi
praktikan. Bagi praktikan juga penting untuk menjaga hubungan
yang baik antara supplier dan client dengan perusahaan. Yang paling
utama adalah untuk menjaga hubungan antara perusahaan dan
Universitas dengan tidak mencemarkan nama baik Universitas
sehingga perusahaan memperbolehkan untuk mahasiswa selanjutnya
untuk melakukan kerja praktek tersebut.

41
B. Saran bagi Universitas.

Bagi Universitas ada beberapa saran yang diharapkan dapat


membantu dalam kemajuan dan pengembangan Jurusan Design
Interior di masa yang akan mendatangnya seperti memberikan daftar
perusahaan yang membuka lowongan untuk kerja praktek serta
membantu dalam update lowongan- lowongan tersebut apakah masih
terdapat tempat untuk mahasiswa mencoba untuk melamar pada
perusahaan tersebut. Tidak hanya memberikan bantuan pada saat
pemilihan tempat kerja namun universitas juga dapat membantu
mahasiswa dengan memberikan format dan ketentuan yang lebih
jelas sehingga praktikan dapat mengerjakan laporan dengan lebih
terarah dan tampa adanya hambatan serta tidak adanya terjadi
kesalah pahaman antara dosen pembimbing dan mahasiswa dalama
mengenai format laporan yang sesuangguhnya. Adanya lebih baik
juga bila Universitas memberikan briefing awal mengenai seperti
apa itu kerja praktek dan hal-hal penting apa saja yang perlu
diperhatikan dalam masa kerja praktek tersebut sehingga pada saat
pembuatan laporan praktikan mempunyai gambaran mengenai
laporan yang perlu ditulis.

C. Saran bagi Perusahaan.

Selama lamanya tiga bulan berkerja di PT. KARYA INDAH MEUBEL,


perusahaan telah memberikan banyak sekali pengalaman yang berguna bagi
praktikan namun bila perusahaan ingin merekrut mahasiswa lagi sebagai
praktikan di perusahaan maka praktikan memiliki bebberapa saran yang
diharapkan dapat berguna demi perkembangan perusahaan ke depannya
untuk menjadi lebih baik. Saran tersebut diantarnya adalah menambah
tenaga kerja pada perusahaan guna untuk mempermudah dan mempercepat
pengerjaan sehingga pekerjaan dapat terkejar tepat waktu dan tidak terlalu
dikejar dead line. Hal tersebut juga dapat membantu praktikan agar
42
pekerjaan yang dikerjakan lebih terarah dan tidak terlalu membebani
praktikan. Serta memberikan training pada karyawan guna untuk
memgembangkan perusahan sehingga hasil yang diberikan lebih baik dan
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

43

Anda mungkin juga menyukai