Kelas IIB
Posisi Pasien : Supine, tangan disamping kanan kiri, kepala dalam posisi
menahan, penahan kepala yang digunaakn bergantung aturan
yang dipakai pada alat.
Batas topogram anatomi : dari craninal base sampai ke bagian atas tengkorak .
Pengambilan gambar dari bawah keatas, mulai dari bagian
cranial base hingga ke vertex. Pada pemeriksaan ini, region yang
diambil melebihi skull base sehingga dapat mengambil gambaran
untuk menghindari gambarna terpotong akibat adanya
pergerakan pasien
Instruksi pernapasan pasien : tidak ada, tetapi hal ini masih menjadi perdebatan karena,
ketika pasien bernapas terengah-engah (dypsnea) akan
menyebabkan artefak pada kepala tetapi hal tersebut dapat
ditolerir karena pasien tidak dapat menahan nafas dengan baik.
jadi untuk permeriksan Head CT disarankan untuk tidak
melakukan scan terlebih dahulu pada kepala, karena jika kondisi
kepala cedera serta mengalami pendarahan dapat beresiko.
Beberapa radiolog berpendapat ketika kita mnginjeksi dapat
menyebabkan naiknya tekanan intracranial dan jika terjadi
peningkatan tekanan pada intracranial dapat mempengaruhi
hidup dan mati seseorang. Sehingga kamu tidak ingin
melakukan hal ini pada pasien yang mengalami pendarahan
karena dapat menimmbulkan berbagai masalah daripada hasil
yang gambar yang akan kamu dapat
Waktu pengambilan gambar : tidak ada . Waktu pengambilan gambar sesuai dengan pengambilan
routine heads pada saat dilakukan tanpa menggunakanmedia
kontras
Saran :
CT Perfussion
Waktu pengambilan gambar : Serial Scanning, karena pada pemeriksaan ini hanya
mengambil bagian-bagian tertentu
Kolimasi : 64 x 0,6 mm
Pemeriksaan facial bone biasanya memiliki indikasi trauma tulang wajah, infeksi, kista,
polip, dan pemeriksaan pra operasi. Posisi pasien pada pemeriksaan ini adalah pasien supine
pada meja CT, kedua tangan rileks disamping tubuh dan kepala ekstensi. Dan yang paling
penting adalah menghilangkan dental protheses karena akan menghasilkan banyak scatter.
Topogram pada pemeriksaan ini adalah sinus frontalis hingga alveolar ridge.
Tidak ada instruksi pernafasan pada pasien dan tidak ada pertajaman kontras pada
pemeriksaan ini. Kolimasi 64 x 0.6 mm dengan pitch 1. Kriterianya adalah pengurangan arus
tabung direkomendasikan pada orbita yang akan di scan. MPR penting sagital dan coronal sudah
sangat memadahi.
Posisi pasien : pada pemeriksaan ini adalah pasien supine diatas meja CT, tangan
rileks disamping tubuh, kepala ekstensi dan mengilangkan gigi.
Kolimasi : 64 x 0.6 mm
Dental CT
Posisi pasien : supine diatas meja CT, kedua tangan rileks disamping tubuh dan
shoulder ditarik kebawah sejauh mungkin. Gantry berputar paralel
pada bidang gigi yang akan dicitrakan.
Kolimasi : 64 x 0.6 mm
Pitch :1
Head CT
Waktu Acquistion : 5 mm
Kontrast disuntikkan dengan volume 100 mililiters dengan waktu 0,5 mL liter per detik,
namun Contrast dapat disuntikan dengan volume 50 mL dengan waktu yang lebih cepat dari 0,5
mL/second. Waktu scan akan dimulai 5 minute setelah media kontrast dimasukan. Kontrast tidak
digunakan apabila terjadi pendarahan, contusion, craniosynostosis atau suspect hydrocephalus.
Sudut scan berada pada IOML. Gambaran tulang dan soft tissue tercover.
Indikasi pemeriksaan tulang temporal tanpa kontras adalah untuk mengevaluasi trauma,
Abnormalitas konginetal, pemicu tinitus dengan adanya massa pada pertengahan telinga, dan
massa pada apex petrous. Setting scan 140 kV dan mAs : 300-400. Oral kontras tidak digunakan,
Aba-aba inspirasinya respirasi pelan-pelan. Awaktu perputran selama 0,5 – 10 second. Akusisi
irisan ketebalan sebesar 0,5-1,0 second. Akuisisi ketebalan irisan 0,5-1,0 mm. Pitch : 0,75-1,0
mm. Rekonstruksi ketebalan irisan : 0,5 – 1,0 mm. Gambaran anatomi tulang temporal dan
puncak mastoid. Volume kontras 150 ml dengan kecepatan 1 mL per second. Waktu scan 60
detik.
Indikasi :