Anda di halaman 1dari 6

Analisis Masalah

3. Amri anak keempat dari ibu usia 38 tahun. Lahir spontan dengan bidan pada kehamilan 38
minggu. Selama ibu hamil, tidak ada keluhan dan periksa kehamilan ke bidan 3 kali. segera
setelah lahir langsung menangis. skor apgar pada menit kelima 9. Berat badan waktu lahir
2200 gr.

c. Berapa kali pemeriksaan ANC normal berdasarkan WHO dan Kemenkes? (Biaggi, Kila)

kemenkes

ANC dilakukan 4x: semester I dan II masing-masing 1x dan semester III 2x

 sebelum minggu ke-16


 antara minggu ke-24 dan 28
 antara minggu ke-30 dan 32 serta anatara minggu ke-36 dan 38

WHO:

Menurut WHO (2016), merekomendasikan untuk kunjungan Antenatal Care(ANC) minimal


delapan kali. Kunjungan pertama pada trimester I umur kehamilan 0-12 minggu, kunjungan
pada trimester II umur kehamilan 20 dan 26 minggu, kunjungan pada trimester III umur
kehamilan 30, 34, 36, 38, 40 minggu.

5. Sampai saat ini masih minum ASI. Belum bisa makan padat sehingga masih diberi bubur
saring.

a. Bagaimana asupan makanan normal pada bayi usia 12 bulan? (ASI dan MPASI, karbo dll)
(Ima, Kila)

Nutrisi secara khusus diberikan memang tidak ada, namun pada intinya setiap makanan yang
diberikan sebaiknya mengandung cukup zat gizi makro (seperti karbohidrat, protein, asam
amino, lemak) dan zat gizi mikro (seperti vitamin, mineral, dan antioksidan) untuk
menyokong pertumbuhan dan perkembangannya, seperti:

a) Vitamin: sebaiknya diberikan dengan dosis yang sesuai kebutuhan anak, jangan diberikan
dalam jumlah berlebihan terutama untuk vitamin A karena bersifat toksik bagi tubuh.

b) Mineral: terutama zinc (seng) dan selenium. Pada beberapa penelitian, pemberian zinc dan
selenium pada anak dengan down syndrome dapat memperbaiki daya tahan tubuh. Adapun
dosis yang dianjurkan tetap sesuai kebutuhan, jadi jangan diberikan dalam megadosis.
Sumber bahan makanan yang kaya akan zinc seperti daging ayam, daging sapi, maupun
seafood, dan yang kaya akan selenium seperti jamur kancing, jamur shitake, ikan cod, udang,
ikan kakap, tuna, hati, dan salmon.

c) Asam amino: ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa anak dengan down
syndrome memiliki kadar asam amino serin dan triptofan yang agak rendah, dan asam amino
sistein serta lisin yang agak tinggi dalam darahnya. Asam amino serin merupakan satu dari
asam amino non esensial yang membentuk protein. Dikatakan kekurangan asam amino ini
akan menyebabkan terjadinya perlambatan berpikir dan keterbelakangan keterampilan atau
skill fisik. Bahan makanan yang kaya akan asam amino serin seperti: kacang kedelai, telur,
kacang-kacangan, daging sapi, ikan, daging ayam, asparagus, dan lain sebagainya.

d) Demikian juga dengan triptofan penting untuk fungsineurotransmitter atau penghantar


sinyal otak sehingga memperbaiki mood (seperti rasa cemas, stres dan depresi), membuat
tidur lebih nyaman, merangsang nafsu makan, meningkatkan daya konsentrasi dan membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun bahan makanan yang kaya akan triptofan
seperti: dada ayam, tuna, kacang kedelai, daging sapi, udang, salmon, dan lain sebagainya.

e) Antioksidan: beberapa penelitian mengatakan bahwa kelainan kromosom pada anak


dengan down syndrome dikarenakan kekurangan dari antioksidan tubuh sehingga terjadi
banyak kerusakan pada DNA. Oleh karena itu konsumsi antioksidan sangatlah membantu
mengurangi atau memperbaiki kerusakan DNA yang terjadi. Contoh antioksidan yang bisa
digunakan seperti likopen (pada tomat, semangka, jambu biji merah, lobster, dan lain-lain),
beta-karoten, vitamin A, B, C, E, zinc, dan selenium.

f) Probiotik dan prebiotik: banyak anak dengan down syndromeyang mengalami konstipasi,
oleh karena itu pemberian pro dan prebiotik selain serat makanan dan cairan yang cukup,
sangat baik untuk memperbaiki kondisi ini, dan juga dapat memperbaiki sistem kekebalan
tubuh.

g) DHA omega 3: pemberian DHA pada anak dengan down syndrome dapat memperbaiki
perkembangan saraf dan mata termasuk sel membran pada otak dan retina. Pemberian DHA
tidak boleh berlebihan karena dapat menekan daya tahan tubuh. Oleh karena itu terbaik
diperoleh dari bahan makanan sumber seperti flaxseed, salmon, sardine, kedelai, udang,
scallop, dan lain sebagainya.
h) Kolin: pemberian kolin dapat merangsang proses mielinisasi jaringan saraf, memperbaiki
komunikasi saraf dengan otot, mengurangi reaksi peradangan dan meningkatkan
neurotransmitter otak. Bahan makanan yang kaya akan kolin seperti: kacang kedelai, kuning
telur, kembang kol, tomat, susu, tomat, jagung, flaxseed, dan masih banyak lagi.

7. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan berat badan 7,2 kg. panjang badan 72cm, lingkar
kepala 36cm. Anak sadar, kontak mata baik, mau melihat tetapi takut-takut kepada
pemeriksa. Menoleh setelah dipanggil namanya berulang-ulang. terlihat gambaran dismorfik
pada wajah dengan kepala kecil dan bagian belakang kepala datar. Mata sipit dengan jarak
kedua mata terlihat jauh. Pangkal hidung rata, lidah sering menjulur keluar, dan telinga kecil.
suara jantung normal, tidak terdengar murmur. pemeriksaan abdomen ditemukan hernia
umbilicalis. pada posisi tengkurap, dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa menit.
kedua lengan dan tungkai lemah, kekuatan 3. Lengan dan tungkai terasa lembek. Refleks
tendon menurun. Pada waktu diangkat ke posisi vertikal, keempat anggota gerak jatuh dengan
lemas. Tidak ada kelainan anatomi pada kedua tungkai dan kaki. tidak ada mottling.

a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik diatas? (Rara, Kila)

Interpretasi : dibawah -2 SD --> Underweight


Interpretasi: 0 (median) --> normal

Interpretasi: Dibawah -3 SD --> Mikrosefali


Interpretasi : dibawah -2 SD --> wasted

 Anak sadar, kontak mata baik, mau melihat tetapi takut-takut kepada pemeriksan.
Menoleh setelah dipanggil namanya berulang-ulang. terlihat gambaran dismorfik pada
wajah dengan kepala kecil dan bagian belakang kepala datar. Mata sipit dengan jarak
kedua mata terlihat jauh. Pangkal hidung rata, lidah sering menjulur keluar, dan
telinga kecil. --> ciri-ciri anak down sindrome
 suara jantung normal, tidak terdengar murmur –> Normal / tidak ada gangguan
jantung
 pemeriksaan abdomen ditemukan hernia umbilicalis --> abnormal (manifestasi dari
hipotiroid
 pada posisi tengkurap, dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa menit. kedua
lengan dan tungkai lemah --> hipotoni . Kekuatan 3, lengan dan tungkai terasa
lembek. Refleks tendon menurun. Pada waktu diangkat ke posisi vertikal, keempat
anggota gerak jatuh dengan lemas. --> hanya mampu melawan gaya gravitasi.
 Tidak ada kelainan anatomi pada kedua tungkai dan kaki. tidak ada mottling -->
normal.
9. Hipotesis : Amri, anak laki-laki, usia 12 bulan, suspek keterlambatan perkembangan
global, et causa down syndrome.

k. pemeriksaan penunjang (Zahwan, Kila, Biaggi)

l. tatalaksana

m. edukasi dan pencegahan

n. komplikasi

o. prognosis

p. SKDI

Learning Issue
1. Down Syndrome
2. GDD (Clarisya, Rara, Biaggi
3. Pemeriksaan KPSP (Scors, Zahwan)
4. Tumbuh Kembang Anak Normal (Nada, Nadella, Ririn)
5. Asuhan Nutrisi Pediatri (Iqbal, Ima, Kila)

Anda mungkin juga menyukai