Anda di halaman 1dari 2

A.

Operkulum
Operkulum adalah jaringan lunak atau gusi yang padat berserat yang mencakup sekitar 50
% dari permukaan oklusal gigi dimana jaringan ini lebih sering menutupi sebagian dari molar
ketiga pada mandibula. Operculum yang terdapat pada permkukaan oklusal gigi dapat
menyebabkan terjadinya infeksi akibat terjebaknya sisa-sisa makanan yang akan menjadi
media pertumbuhan bakteri karena posisi molar ke tiga mandibula karena kekurangan tempat
untuk erupsi, obstruksi gigi tetangga, erupsi sebagian atau posisi erupsi yang salah.jaringan
operculum yang tidak dirawat dapat menyebabkan pericoronitis. Perawatan yang dapat
dilakukan untuk kasus perikoronitis adalah dilakukan terapi kuratif yaitu operkulektmi.

B. Perikoronitis

Perikoronitis adalah kondisi rasa sakit yang melemahkan biasanya terjadi pada usia
muda. Perikoronitis akut menggambarkan sakit yang tajam, pada daerah molar ketiga, yang akan
menyebabkan keterbatasan membuka mulut, rasa tidak nyaman selama menelan. Prevalensi
kasus terjadinya pericoronitis lebih banyak terjadi pada usia remaja dan dewasa muda yang
paling pada rentang usia 20-29 tahun dan jarang terjadi pada usia sebelum 20 tahun dan diatas 40
tahun, sedangkan untuk elemen gigi dan lokasi rahang yang paling banyak terkena impaksi
adalah molar ketiga dan impaksi paling banyak terjadi pada mandibula, Penyebab utama
terjadinya perikoronitis dihubungkan dengan posisi gigi molar ke tiga mandibula.
Kebanyanyakan studi kasus mengemukakan bahwa dampak dari kemiringan posisi molar ketiga
mandibula dapat menyebabkan perikoronitis. Perikoronitis juga dapat disebabkan karena gigi
molar ke tiga maksila erupsi lebih awal dari pada molar ke tiga mandibula, sehingga
menyebabkan molar ketiga maksila berkontak pada daerah gingiva yang akan ditempati molar ke
tiga mandibula pada saat beroklusi, karena hal tersebut menyebabkan trauma dan adanya celah
antara operkulum yang tumbuh diatas permukaan gigi molar ke tiga yang akan menjadi jalan
masuknya sisa makan dan bakteri sehingga akan terjadi reaksi inflamasi pada daerah molar ke
tiga. Operkulum yang terdapat pada permukaan gigi yang telah erupsi dapat menjadi retensi dan
media pertumbuhan bakteri.

Perikoronitis dapat muncul dengan gambaran inflamasi akut yang berkembang dalam
hitungan jam hingga beberapa hari dapat disertai gejala seperti demam, malaise dan bau mulut.
Gambaran klinisnya berupa kemerahan dan pembengkakak yang halus berkilat pada gingiva
disekitar gigi. Inflamasi yang terjadi pada perikoronitis disebabkan karena flora normal dari
rongga mulut dan adanya bakteri yang berlebihan pada jaringan lunak perikoronal. Keduanya
menyebabkan ketidakseimbangan antara pertahanan host dan pertumbuhan bakteri. Perawatan
yang dapat dilakukan untuk kasus perikoronitis adalah dilakukan terapi kuratif yaitu
operkulektmi. Sebelum dilakukan operkulektomi pertamakali yang dilakukan adalah melakukan
kontrol infeksi dengan menggunakan salina hangat atau cairan kumur antimicrobial sampai fase
akut terlewati.

C. Operkulektormi

Anda mungkin juga menyukai