Disusun oleh:
Novia Wiyanti
201810420311041
2018
A. Pengertian
Plasenta previa adalah posisi plasenta yang berada di segmen bawah uterus, baik
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawaj
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan
B. Etiologi
– keadaan yang endometriumnya kirang baik, misalnya karena atrofi endometrium atau
2. Mioma uteri.
4. Umur lanjut.
6. Perubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita perokok atau pemakai kokain.
hipertrofi plasenta. Hal ini terjadi terutama pada perokok berat (lebih dari 20 batang
sehari).
menjadi luas atau mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati
atau menutup ostium uteri internum. Endometrium yang kurang baik juga dapat
menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang lebih baik, yaitu di tempat yang rendah
dekat ostiumuteri internum. Plasenta previa juga dapat terjadi plasenta yang besar dari luas,
C. Klasifikasi
pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu. Disebut plasenta previa totalis apabila seluruh
pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta. Plasenta parsialis apabila sebagian pembukaan
tertutup oleh jaringan plasenta, dan plasenta previa marginalis apabila pinggir plasenta berada
Plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus, akan tetapi belum
sampai menutupi pembukaan jalan lahir, disebut plasenta letak rendah. Pinggir plasenta
berada kira – kira 3 atau 4 cm di atas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada
pembukaan jalan lahir. Karena klasifikasi ini tidak didasari pada keadaan anatomik melainkan
fisiologik, maka klasifikasinya akan berubah setiap waktu. Umpamanya, plasenta previa totalis
pada pembukaan 4 cm mungkin akan berubah menjadi plasenta previa parsialis pada
pembukaan 8 cm. Tentu saja observasi ini akan terjadi dengan penanganan yang baik.
(Prawirohardjo. 2007)
Tanda utama plasenta previa adalah pendarahan pervaginam yang terjadi tiba – tiba
dan tanpa disertai nyeri. Hal ini terjadi selama trimester ketiga dan kemungkinan disertai atau
dipicu oleh iritabilitas uterus. Seorang wanita yang sedang bersalin, tetapi mengalami
pendarahan pervaginam tanpa nyeri pada trimester ketiga,harus dicurigai mengalami plasenta
previa. Malpresentasi (sungsang, letak lintang, kepala tidak menancap) adalah kondisi yang
umum ditemukan karena janin terhalang masuk ke segmen bawah rahim. (Varney, 2007)
Gejala yang lainnya adalah :
1. Gejala yang terpenting ialah pendarahan tanpa nyeri. Pasien mungkin berdarah sewaktu
tidur dan sama sekali tidak terbangun. Baru waktu ia bangun, ia merasa bahwa kainnya
basah. Biasanya pendarahan pada plasenta previa baru timbul setelah bulan ketujuh. Hal
a. Pendarahan sebelum bulan ke tujuh memberi gambaran yang tidak berbeda dari
abortus.
b. Perdarahan pada plasenta previa disebabkan pergerakan antara plasenta dan dinding
Setelah bulan ke-4 terjadi regangan pada dinding rahim karena isi rahim lebih
cepat tumbuhnya dari rahim sendiri. akibatnya istmus uteri tertarik menjadi bagian
dinding korpus uteri yang disebut segmen bawah rahim. Pada plasenta previa, tidak
mungkin terjadi tanpa pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. Saat perdarahan
bergantung pada kekuatan insersi plasenta dan kekuatan tarikan pada istmus uteri.
Jadi, dalam kehamilan tidak perlu ada his untuk menimbulkan perdarahan, tetapi
sudah jelas dalam persalinan his pembukaan menyebabkan perdarahan karena bagian
plasenta di atas atau dekat ostium akan terlepas dari dasarnya. Perdarahan pada
terjadi pergeseran antara plasenta dan dinding rahim. Oleh karena itu, regangan
dinding rahim dan tarikan pada serviks berkurang, tetapi dengan majunya kehamilan
2. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah rahim
3. Ukuran panjang rahim berkurang maka pada plsenta previa lebih sering disertai kelainan
letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa lateral dan marginal serta
robekannya marginal, sedangkan plasenta letak rendah, robekannya beberapa sentimeter
4. Perdarahan berulang.
7. Timbulnya perlahan-lahan.
E. Patofisiologi
saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Umumnya
terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami
perubahan. Pelebaran SBR dan pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek
karena lepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari
segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal (Kapita
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi palsenta
terhadap ostium. Bila tidak dijumpai plasenta previa, lakukan pemeriksaan inspekulo
untuk melihat sumber perdarahan lain ( serviks, fornik, atau dinding vagina ) dan
tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak menimbulkan rasa
nyeri.
plasenta previa
f. MRI dapat digunakan untuk membantu identifikasi plasenta akreta, inkreta, dan
G. Diagnosa
a. Anamnesis. Pedarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa
rasa nyeri, tanpa alasan terutama pada multigravida. Banyaknya perdarahan tidak dapat di
c. Perdarahan yang keluar pervaginam: banyak atau sedikit, darah beku dan sebagainya. -
d. Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah
f. Bagian terbawah janin belum turun , apabila letak kepala, biasanya kepala masih goyang
g. Terdapat bantalan pada segmen bawah rahim terutama pada ibu yang kurus.
H. Penatalaksanaan
untuk mengatasi anemia, Memberikan antibiotik bila ada indikasi, Pemeriksaan USG,
dunia luar banginya kecil sekali. Syarat terapi ini : keadaan ibu dan anak masih
baik ( Hb- nya normal ), perdarahan tidak banyak, kehamilan preterm dengan
Pada terapi ini, pasien dirawat di rumah sakit sampai berat anak ± 2500 gram atau
janin.
Seksio sesarea
harapan untuk hidup, tindakan ini tetap dilakukan. Tujuan seksio sesarea :
Melahirkan pervaginam
dan ditekan oleh kepala janin. Jika kontraksi uterus belum ada
(Ladewig, 2006)
pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikejakan pada janin yang telah
I. Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena
Pada Plasenta akreta plasenta implantasi dan kuat pada dinding uterin, yang
menyebabkan sulitnya plasenta terlepas secara spontan plasenta saat melahirkan. Hal ini
dapat menyebabkan perdarahan hebat dan perlu operasi histerektomi. Keadaan ini jarang,
tetapi sangat khas mempengaruhi wanita dengan plasenta previa atau wanita dengan sesar
Bahaya untuk ibu pada plasenta previa, yaitu : syok hipovolemik, infeksi – sepsis,
Ladewig, Patricia W. 2006. Buku Saku Asuhan Ibu & Bayi BAru Lahir,Ed.5. Jakarta :EGC
Prawiroharjo, Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :YBP – SP
Stright, Barbara R. 2005. Keperawatan Ibu – Bayi Baru Lahir edisi 5. Jakarta : EGC
Varney,Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed.4 Vol.1. Jakarta : EGC