Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Volume Air Penyiraman terhadap Keluaran Tegangan yang Dihasilkan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan variasi volume air
penyiraman, diperoleh hasil tegangan listrik output dari tanaman bromelia selama 6 hari
sebagai berikut:

100 ml
200 ml
0.28 300 ml

0.26

0.24
Tegangan (V)

0.22

0.20

0.18

0.16

0.14

0.12
1 2 3 4 5 6
Hari ke
Pada gambar diatas diketahui bahwa perlakuan dengan volume air penyiraman sebesar 200 ml
memberikan tegangan yang tinggi dan selalu mengalami kenaikan dibandingkan dengan
perlakuan yang lain. Rata-rata tegangan pada tanaman yang disiram 100 ml air adalah 0,13 V;
200 ml air adalah 0,26 V dan 300 ml air adalah 0,23 V. Menurut Strik et al., (2008), semakin
tinggi jumlah air (kelembaban) yang terdapat pada media tumbuh tanaman maka dapat
meningkatkan jumlah mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Dengan semakin banyaknya
mikroorganisme yang bertindak sebagai biokatalis maka ia akan menggunakan sebagian energi
kimia dari substrat untuk metabolisme dan sekaligus mengantarkan elektron ke anoda sel bahan
bakar elektrokimia (Strik et al., 2008) sehingga dapat meningkatkan nilai tegangan yang
dihasilkan. Namun jumlah air yang terkandung mempunyai batas maksimal, karena apabila
terlalu banyak air dalam tanah dapat menyebabkan kebusukan pada akar tanaman, sehingga
fotosintetis yang terjadi kurang optimal. Fotositesis yang berjalan dengan baik akan
menghasilkan tegangan yang lebih optimal.
Pada penyiraman 100 ml tegangan yang dihasilkan terlalu kecil, hal ini karena kelembaban tanah
yang rendah sehingga tegangan yang dihasilkan semakin kecil. Pada penyiraman 200 ml
memiliki kelembaban yang paling optimum, hal ini memacu mikroorganisme untuk hidup
sehingga dapat menghasilkan elektron yang semakin banyak dari proses metabolisme dan
meningkatkan tegangan yang dihasilkan. Pada penyiraman 300 ml tegangan terus turun pada hari
ke-2, karena volume air yang diberikan terlalu banyak sehingga memicu pembusukan pada akar
tanaman yang berakibat pada tidak optimumnya fotosintetis yang dilakukan tanaman.
4.2 Daya yang dihasilkan BLUE LEN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, telah didapatkan tegangan listrik output dan
besar arus listrik dari BLUE LEN. Berdasarkan data yang telah diperoleh tersebut maka
dapat ditentukan daya yang dihasilkan BLUE LEN selama 6 hari dengan menggunakan
persamaan daya listrik.
P = V.I
Berdasarkan persamaan diatas didapatkan daya pada setiap variasi, yaitu 100 ml
didapatkan daya 0,70 µW; 200 ml didapatkan daya 2,76 µW; dan 300 ml didapatkan daya
2,12 µW. Dengan daya optimal diperoleh pada penyiraman air dengan volume 200 ml
yakni 2,76 µW. Penelitian tersebut baru dilaksanakan selama 6 hari, jika penelitian ini
dilaksanakan selama 1 bulan (30 hari) berarti didapatkan 13,8 µW.

KESIMPULAN

Perlakuan yang menghasilkan tegangan yang paling optimal adalah penyiraman dengan variasi
air 200 ml dimana tegangan yang dihasilkan dengan rata -rata 0.26 Volt , dari hasil tegangan
tersebut dapat dihasilkan daya listrik 2,76 µW selama 6 hari sehingga tanaman ini dapat disebut
tanaman yang memiliki fungsi ganda yakni dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman
hias sekaligus penghasil listrik.
100 ml
200 ml
14.0
13.5
300 ml
13.0
12.5
12.0
11.5
11.0
10.5
10.0
Arus (µA)

9.5
9.0
8.5
8.0
7.5
7.0
6.5
6.0
5.5
5.0
4.5
1 2 3 4 5 6
Hari ke

Tanah

Elektroda Sistem PMFC (Pot Bromelia


Karbon diameter 18 cm)

Penyiraman bromelia pada sistem PMFC


selama 6 hari dan pengambilan data berupa
output tegangan (mV)dan arus (µA) sistem

Analisis Data

Selesai

Anda mungkin juga menyukai