Anda di halaman 1dari 23

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
EKSPLORASI ENERGI GEOTHERMAL DENGAN MENGGUNAKAN
METODE GRAVITY SEBAGAI TAHAP AWAL DI DAERAH PROSPEK
GEOTHERMAL GUNUNG KELUD
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Alamsyah Rizki Isroi 10211056 Angkatan 2011
Yobi Aris Mauladi 10211079 Angkatan 2011
Nur Fatatik Handayani 12011014 Angkatan 2011

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


BANDUNG
2014
ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN


1 Judul Kegiatan : Eksplorasi Energi Geothermal dengan
Menggunakan Metode Gravity sebagai
Tahap Awal di Daerah Prospek
Geothermal Gunung Kelud

2 Bidang Kegiatan : PKM-P

3 Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Alamsyah Rizki Isroi
b. NIM : 10211056
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas : Institut Teknologi Bandung
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : No.23 RT.01/01 Dsn. Kradenan, Ds.
Manyaran, Kec. Banyakan, Kab. Kediri
+6285784046700
f. Alamat email : rizkiisroi@live.com

4 Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang


/Penulis

5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Wahyu Srigutomo Ph.D
b. NIDN : 0013077003
c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Bandung, 08122044567
6 Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.500.000,-
b. Sumber lain : -

7 Jangka waktu pelaksanaan : Mei – Agustus 2015

Bandung, 16 September 2014


Menyetujui, Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Jurusan

Widayani Ph.D Alamsyah Rizki Isroi


196012231990012001 10211056
Kepala Lembaga Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Brian Yuliarto, Ph.D) Wahyu Srigutomo Ph.D


197507272006041005 0013077003
iii

Daftar Isi
Halaman Pengesahan ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar v
Ringkasan vi
Bab 1 – Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Luaran yang Diharapkan 2
1.5. Manfaat Program 2
Bab 2 – Tinjauan Pustaka
2.1. Geologi Gunung Kelud 3
2.2. Teori Dasar Metode Gravity 4
2.3. Sistem Geothermal 5
Bab 3 – Metode Penelitian
3.1. Survei Lapangan 6
3.2. Koreksi Pada Metode Gravity 6
3.3. Pemisahan Anomali Regional-Residual 8
3.4. Pemodelan Struktur Bawah Permukaan 8
3.5. Skema Penelitian 8
Bab 4 – Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1. Anggaran Biaya 9
4.2. Jadwal Kegiatan 9
Daftar Pustaka 10
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti 17
iv

Daftar Tabel

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ..................................................... 9


Tabel 2. Ringkasan Rencana Kegiatan PKM-P ................................................. 9
v

Daftar Gambar

Gambar 1. Peta Lempeng Teknotik dan Gunung Api di Dunia ........................ 1


Gambar 2. Lokasi Gunung Api Kelud berdasarkan peta SRTM ....................... 3
Gambar 3. Skema Sumber Geothermal ............................................................. 5
Gambar 4. Skema Akuisisi Data Metode Gravity ............................................. 6
Gambar 5. Skema Alur Penelitian ..................................................................... 8
vi

RINGKASAN

Perkembangan teknologi mendorong masyarakat untuk mengonsumsi energi yang


berlebih. Hal ini menjadi masalah besar ketika penggunaan energi tersebut hanya
bersumber dari bahan bakar fosil karena sebagaimana kita ketahui bahwa bahan
bakar fosil memiliki keterbatasan dalam persediaannya. Untuk itu perlu
dikembangkan sumber energi alternatif yang mampu menyuplai kebutuhan energi
dunia dalam waktu yang lama. Salah satunya yaitu energi geothermal yang
tergolong sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan sebab energi
geothermal bisa dibilang cukup bersih dalam proses konversi energinya.
Sumber energi geothermal yang paling mudah ditemukan berada di daerah-daerah
yang berasosiasi dengan kegiatan vulkanik atau gunung api. Indonesia sebagai
salah satu Negara yang berada dalam jalur ring of fire patut bersyukur karena hal
itu menjadi anugrah dari energi geothermal ini. Hal ini pula yang membuat
Indonesia memiliki deretan gunung api mulai dari ujung Sumatera, Jawa, sampai
dengan Halmahera. Potensi besar energi geothermal ini harus dikembangkan
untuk kesejahteraan masyarakat. Namun sayangnya pengembangan energi
geothermal di Indonesia masih setengah hati.
Sebagai contohnya yaitu di daerah gunung api Kelud yang berada di Kabupaten
Kediri, Jawa Timur. Minimnya kegiatan eksplorasi untuk mengetahui sistem
geothermal di daerah tersebut menjadi salah satu indikasi ketidakseriusan dalam
mengelola energi geothermal. Sebagai tahap awal, peneliti ingin mengetahui di
mana letak atau struktur bawah permukaan di daerah Gunung Kelud yang
berasosiasi dengan sumber geothermal atau heat source dengan menggunakan
metode gravity.
Metode gravity itu sendiri adalah salah satu metode eksplorasi geofisika yang
terdahulu karena prinsipnya yang cukup sederhana namun dapat mengetahui
sebaran densitas di bawah permukaan tanah sampai kedalaman tertentu. Dengan
begitu metode gravity sangat cocok digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana
sistem geothermal yang ada di daerah Gunung Kelud sebagai tahap awal.
Selanjutnya perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait apa yang didapat dari
penelitian ini nantinya dengan beberapa metode geofisika dan metode geokimia
agar tercapai suatu eksplorasi yang terintegrasi sehingga hasilnya lebih akurat
meskipun dengan dana yang tidak sedikit.

Kata Kunci: Gravity, Geothermal, Kelud, Pemodelan.


1

BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Isu energi adalah hal yang paling penting dibahas di dunia dalam beberapa
waktu terakhir. Terlebih lagi seiring dengan menipisnya cadangan sumber
daya alam yang berupa minyak bumi dan gas akibat pemakaiannya yang
terus-menerus. Oleh karena itu dibutuhkan pencarian sumber-sumber energi
alternatif sebagai jawaban dari isu penting tersebut.
Sebagai bahasan utama dalam topik ini, sumber energi alternatif yang bisa
dikembangkan untuk menjawab tantangan tersebut adalah energi geothermal.
Energi geothermal merupakan energi panas dari dalam bumi yang
dibangkitkan oleh proses magmatisasi lempeng-lempeng tektonik (Alamta S.,
dkk, 2011). Selain itu, energi geothermal juga tergolong sebagai energi yang
bersih dan efisien, yang berarti bahwa energi geothermal mampu dikonversi
menjadi energi listrik dalam area yang terkontrol dan tanpa emisi karbon
(Mc.Coy et.all, 2011). Namun pengembangan energi geothermal masih
tergolong minim, khususnya di Indonesia. Sedangkan Indonesia sendiri yang
termasuk dalam jajaran ring of fire (Gambar 1.), memiliki deretan gunung api
yang merupakan potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Gambar 1. Peta Lempeng Teknotik dan Gunung Api di Dunia (Morgan Mohr, 2014)
Salah satu potensi geothermal dari gunung api di Indonesia yang belum
dikembangkan adalah Gunung Kelud yang terletak di Kab. Kediri, Jawa
Timur. Adanya manifestasi berupa uap panas yang keluar dari kawah Gunung
Kelud merupakan salah satu indikasi potensi geothermal di daerah tersebut.
2

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana memetakan struktur bawah permukaan di daerah Gunung
Kelud?
2. Bagaimana pengukuran gravitasi di daerah Gunung Kelud?
3. Bagaimana memodelkan struktur bawah permukaan berdasarkan data
gravitasi di daerah Gunung Kelud?
4. Bagaimana potensi geothermal di daerah Gunung Kelud?
1.3. Tujuan
1. Memetakan struktur bawah permukaan di daerah Gunung Kelud
2. Melakukan pengukuran gravitasi dengan menggunakan metode gravity di
daerah Gunung Kelud
3. Membuat pemodelan struktur bawah permukaan di daerah Gunung Kelud
berdasarkan data pengukuran gravitasi.
4. Menganalisa lokasi yang menunjukkan anomali sebagai pertanda dari
sistem geothermal di Gunung Kelud bermodalkan anomali yang ada pada
data gravitasi.
1.4. Luaran yang Diharapkan
1. Pemodelan struktur bawah permukaan di daerah Gunung Kelud.
2. Penemuan adanya anomali di titik-titik tertentu yang ada di Gunung Kelud
sebagai indikasi awal terhadap sistem geothermal yang bisa dikembangkan
melalui penelitian tingkat lanjut.
1.5. Manfaat Program
1. Memberikan pengalaman bagi penulis untuk meneliti langsung dan
mendapatkan data lapangan mengenai penerapan metode gravity untuk
eksplorasi geothermal di daerah Gunung Kelud.
2. Mendorong pihak terkait agar turut serta secara aktif untuk
mengembangkan energi geothermal yang potensinya begitu besar di
Indonesia.
3. Memberikan referensi bagi pemerintah setempat untuk berupaya
mengembangkan energi geothermal yang ada di daerah Gunung Kelud.
3

BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Geologi Gunung Kelud


Gunung Kelud secara administratif terletak di wilayah Kabupaten Kediri,
Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Secara
geografis terletak pada posisi 7º 56’ 00” LS, 112º 18’ 30” BT dengan
ketinggian puncak sekitar 1731 meter di atas permukaan laut.

Gambar 2. Lokasi Gunung Api Kelud berdasarkan peta SRTM (Humaida, dkk 2011)
Gunung Kelud termasuk gunung api strato yang berumur kuarter, akan tetapi
tidak seperti gunung api strato yang lainnya seperti Gunung Merapi atau
Semeru. Hal ini karena kerucutnya tidak begitu jelas, puncak tidak teratur,
tajam dan terjal, serta kerucut yang rendah. Keadaan puncak-puncak tersebut
disebabkan oleh sifat erupsi yang sangat merusak (eksplosif) disertai dengan
pertumbuhan sumbat-sumbat lava, seperti puncak Sumbing, Gajahmungkur,
dan puncak Kelud (Zaennudin, 2007 dalam Humaida, dkk. 2011).
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api aktif tipe A yang paling
berbahaya di Indonesia (Kusumadinata, dkk. 1979 dalam Humaida, dkk.
2011). Dampak erupsinya seringkali menimbulkan korban jiwa yang tidak
sedikit. Sebelum erupsi eksplosif Februari lalu, Gunung Kelud telah
mengalami aktivitas erupsi efusif pada tahun 2007. Pada saat itu erupsi yang
terjadi menyebabkan pembentukan sumbat (plank) lava. Tetapi erupsi
kemudian yang eksplosif menimbulkan kerusakan pada beberapa daerah
sekitar gunung karena lontaran material vulkanik yang melimpah dan
4

semburan lahar dingin. Beberapa warga di desa terdekat terpaksa diungsikan


ke daerah aman untuk beberapa hari.
Berdasarkan urutan umur kawah yang ada, Gunung Kelud terisi oleh sumbat
lava yang terdiri atas sumbat lava Lirang, Gajahmungkur, Tumpak, Sumbing
I dan II, Durgo, Gupit, Badak I dan II, serta sumbat lava saat ini. Sumbat lava
tertua terbentuk dua ratusan ribu tahun yang lalu. Sumbat lava pada kawah
yang merupakan pusat erupsi yang berpindah searah dengan jarum jam
(Wirakusumah, 1991 dalam Humaida, dkk, 2011). Antara tahun 1000 dan
tahun 1990 erupsi Gunung Kelud terjadi sebanyak 31 kejadian dengan waktu
istirahat antara 1 sampai 311 tahun, dengan rerata waktu istirahat adalah
24,21 tahun (Brotopuspito dan Wahyudi, 2007 dalam Humaida, dkk, 2011).
Erupsi Gunung Kelud secara umum mempunyai sifat eksplosif. Erupsi terjadi
dengan tanda yang minim, tidak terjadi erupsi dari kecil kemudian membesar,
tetapi terjadi erupsi sangat singkat dan langsung membesar.
2.2. Teori Dasar Metode Gravity
Pada prinsipnya, metode gravity memanfaatkan Hukum Newton tentang gaya
yang bekerja diantara dua partikel bermassa m1 dan m2:
(1)
Keterangan
F : gaya antara dua partikel bermassa m1 ke m2
G : konstanta gravitasi universal (6.672x10-11 Nm2/kg2)
m1: massa benda 1
m2: massa benda 2
r : jarak partikel bermassa m1 ke m2
Sedangkan dari Hukum Newton kedua menyatakan pengaruh percepatan
yang dikenakan pada suatu benda bermassa m, dan dalam metode gravity ini
percepatan tersebut digantikan oleh percepatan gravitasi g :
⇒ (2)
Keterangan
F : gaya yang menyebabkan partikel m bergerak
m : massa partikel
a : percepatan
g : percepatan gravitasi
Persamaan (1) dan (2) menjadi prinsip dari metode gravity, yakni percepatan
partikel bermassa m2 disebabkan adanya partikel bermassa m1. Pada kasus ini
m1 diasumsikan sebagai massa bumi (Me), sedangkan r diasumsikan sebagai
jari-jari bumi (Re), dan g adalah percepatan gravitasi.
(3)
Percepatan ini dikenal sebagai percepatan gaya berat (acceleration of gravity)
dan pertama kali diukur oleh Galileo. Perubahan percepatan gravitasi yang
5

sangat kecil dikarenakan oleh struktur geologi yang diukur dalam orde 10-3
gal (cm/s2).
2.3. Sistem Geothermal
Secara sederhana, sistem geothermal didefinisikan sebagai adanya transfer
panas dari suatu sumber panas di dalam bumi ke penampang panas secara
natural. Pendapat lain menyatakan bahwa energi geothermal merupakan
energi panas yang keluar dari dalam bumi yang terkandung pada batuan dan
fluida yang mengisi rekahan dan pori batuan pada kerak bumi (Rybach,
Muffler 1981).

Gambar 3. Skema Sumber Geothermal (Daud, 2010)


Berdasarkan gambar di atas, maka sistem geothermal yang ideal akan terdiri
atas beberapa komponen berikut:
a. Sumber Panas (Heat Source)
Sumber panas dapat berupa intrusi batuan, dapur magma (magma
chambers), atau gradien temperatur (semakin dalam, temperatur semakin
meningkat). Sumber panas mengalirkan panas melalui tiga proses yaitu
konduksi, konveksi dan radiasi (Gupta and Roy, 2007).
b. Fluida Geothermal
Fluida geothermal berupa uap panas maupun air yang secara siklik
terperangkap dalam suatu reservoir geothermal. Fluida ini menjadi media
dalam proses transfer panas dari heat source ke penampang geothermal
secara natural.
c. Reservoir Geothermal
Reservoir geothermal merupakan struktur batuan yang memiliki porositas
dan permeabilitas yang baik sehingga fluida dapat terakumulasi dan
dipanaskan oleh heat source.
d. Batuan Penutup (Cap Rock)
Batuan penutup yang dimaksud adalah batuan yang befungsi untuk
menjaga panas yang berasal dari reservoir agar tidak keluar ke permukaan.
Batuan ini memiliki permeabilitas yang rendah, tebal, dan terletak di atas
reservoir. Di atas batuan penutup biasanya akan terjadi proses alterasi
karena adanya interaksi fluida sehingga menimbulkan manifestasi di atas
permukaan berupa air panas ataupun uap panas.
6

BAB 3 – METODE PENELITIAN

3.1. Survei Lapangan


Sebelumnya telah teridentifikasi beberapa bentuk manifestasi permukaan
yang disebabkan aktifitas geothermal di daerah Gunung Kelud antara lain
Hot Steaming Ground (tanah dengan uap panas), Hot Pools (kolam air panas
– sebelum erupsi 2014), Hot Lakes (danau panas – sebelum erupsi 2007),
Fumaroles (uap panas), batuan alterasi.
Dengan demikian dalam menentukan lokasi titik-titik pengukuran dengan
metode gravity harus terlebih dahulu memperhitungkan manifestasi tersebut.
Selain itu diperlukan pengetahuan terhadap medan atau daerah objek yang
akan diteliti untuk menentukan lokasi Base Stasion serta lintasan pengukuran.
Base Station adalah sebuah lokasi yang digunakan sebagai titik ikat gravitasi.
Pada base station ini, nantinya akan dilakukan pengukuran gravitasi relatif
dan waktu. Hal yang harus diperhatikan dalam penentuan lintasan
pengukuran yaitu target pengukuran setidaknya harus memiliki kontras
densitas yang jelas agar dapat terdeteksi oleh alat, Grid (lintasan pengukuran)
umumnya cukup lebar, yaitu 200 m s/d 1 km, setiap titik pengamatan
diusahakan bebas dari noise, jarak setiap titik pengukuran harus diketahui
dengan akurat, karena nantinya akan diperhitungkan dalam pengkoreksian
hasil pembacaan alat. Skema survei lapangan atau pengambilan data yang
dimaksud yakni seperti gambar 4.

Gambar 4. Skema Akuisisi Data Metode Gravity


3.2. Koreksi Pada Metode Gravity
a. Koreksi Pasang Surut (Tide Correction)
Koreksi ini digunakan untuk menghilangkan efek penarikan bumi akibat
benda-benda langit. Koreksi nilai pasang surut ini nilainya berubah-ubah
karena dipengaruhi oleh lintang dan waktu (Untung M., 2001).
7

b. Koreksi Apungan (Drift Correction)


Koreksi apungan disebabkan adanya kemungkinan goncangan yang terjadi
pada saat melakukan pengukuran berulang dari alat yang digunakan. Koreksi
apungan dapat dinyatakan dalam persamaan :
( ) (4)
Keterangan
ΔgD : besarnya drift (mGal, mGal = 10-3 Gal, 1 Gal = 1 cm/s2)
Tn : waktu pembacaan (menit)
GA1 dan GA2 : pembacaan gayaberat di awal & di akhir titik A (mGal)
TA1 dan TA2 : waktu pembacaan di awal & di akhir di titik ikat A (menit)
c. Koreksi Lintang (Latitude Correction)
Rotasi bumi ternyata menimbulkan variasi nilai gravitasi di garis ekuator
dengan di daerah kutub atau dengan kata lain bervariasi terhadap lintang.
Untuk itu perlu dilakukan sebuah koreksi yang disebut koreksi lintang,
koreksi ini didapatkan dengan menggunakan persamaan Geodetic Reference
System 1967 atau disebut sebagai “GRS67” (Blakely, 1996).
( ( )) (5)
Keterangan
ΔgL : gayaberat pada lintang (mGal)
ge : gayaberat di ekuator (978031.85 mGal)
Ø : sudut lintang pada titik pengamatan (radian)
d. Koreksi Udara Bebas (Free-air Correction)
Koreksi udara bebas merupakan sebuah koreksi yang disebabkan adanya
pengaruh variasi ketinggian pada datum terhadap medan gravitasi.
Perumusan koreksi ini yaitu :
(6)
Keterangan
ΔgFA : koreksi udara bebas (mGal/m)
h : ketinggian pengambilan datum di atas permukaan laut (m)
e. Koreksi Medan (Terrain Correction)
Koreksi medan dilakukan sebab setiap stasiun pengukuran gravitasi memiliki
bentuk permukaan yang tidak rata/datar atau memiliki kontur tertentu.
Misalkan jika di dekat stasiun pengukuran terdapat bukit maka bukit tersebut
memiliki medan yang mampu menekan gravimeter untuk menaikkan
percepatan gravitasi. Koreksi ini selanjutnya bisa didapatkan melalui
pengolahan data menggunakan Hammer Chart.
f. Koreksi Bouguer (Bouguer Correction)
Koreksi terakhir yaitu koreksi Bouguer untuk menghilangkan efek tarikan
suatu massa yang berada di antara titik pengamatan dan titik acuan dengan
asumsi bahwa lapisan batuan tersebut berupa slab tak hingga.
(7)
Keterangan
BC : koreksi Bouguer (mGal)
Ρ : densitas rata-rata kerak bumi (2.67 g/cm3)
h : ketinggian (m)
G : konstanta universal gravitasi (6.672x10-11 Nm2/kg2)
8

3.3. Pemisahan Anomali Regional-Residual


Anomali regional adalah efek dari perbedaan densitas batuan pada daerah
yang lebih dalam. Sedangkan anomali residual adalah anomali yang muncul
akibat efek batuan pada daerah yang lebih dangkal. Pemisahan anomali
regional-residual dilakukan dengan metode polinomial berikut:
(7)
Keterangan
Δgi : anomali gravitasi
c1, c2, c3 : konstanta polinomial
xi dan yi : koordinat stasiun pengukuran gravitasi
3.4. Pemodelan Struktur Bawah Permukaan
Pemodelan yang dimaksud adalah untuk memodelkan struktur bawah
permukaan terkait dengan interpretasi struktur tanah yang ada di bawah
permukaan dari tempat-tempat pengambilan data gravity. Pemodelan ini
dilakukan dengan bantuan software Grav2D dengan input berupa jarak antar
stasiun, data ketinggian/topografi, dan data anomali residual tiap stasiun.
3.5. Skema Penelitian

Perumusan Masalah dan Studi Literatur Anomali Residual

Pengambilan Data Gravity/


Data Geologi
Survei Lapangan
Regional

Pengolahan Data Gravity


dan Koreksi Gravity
Pemodelan Struktur
Bawah Permukaan
Complete Bouguer
Anomaly (CBA)
Analisa Pemodelan Struktur
Bawah Permukaan
Analisa Spektrum

Kesimpulan dan
Pemisahan Anomali Regional-Residual Saran

Anomali Regional Anomali Residual

Gambar 5. Skema Alur Penelitian


9

BAB 4 – BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 1.

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Sewa alat (gravimeter, GPS, HT, Kompas) 6.000.000
(estimasi Rp 1.500.000/hari)
2 Konsumsi selama 4 hari 600.000
3 Tiket perjalanan ke Kediri dari Bandung PP 3.600.000
4 Penginapan 1.800.000
4 Pembuatan laporan dan processing data 500.000
Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Ringkasan Rencana Kegiatan PKM-P
No Jenis Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5
1 Studi literatur metode gravity dan
geothermal
2 Pengambilan data lapangan
menggunakan metode gravity
3 Processing data gravity
4 Pembuatan model 2D bawah
permukaan
5 Interpretasi dan analisa hasil
processing data
6 Evaluasi akhir dan pengambilan
kesimpulan terkait titik-titik yang
menjadi potensi geothermal di daerah
penelitian
10

DAFTAR PUSTAKA

1. Blakely, R. J., 1996, “Potential Theory in Gravity and Magnetic Application”,


Cambridge: Cambridge Universty Press.
2. Brotopuspito, K.S. dan Wahyudi, 2007, “Erupsi Gunungapi Kelud dan Nilai –
b Gempabumi di Sekitarnya”, Berkala Ilmiah MIPA, 17(3).
3. Daud, Y., 2009, “Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika”, HAGI, Jakarta.
4. Gupta, H., and Roy, S. , 2007, “Geothermal Energi: An Alternatif Resource
For The 21ST Century”, Elsevier, Oxford.
5. Humaida, H., 2011, “Pemodelan Perubahan Densitas dan Viskositas Magma
serta Pengaruhnya terhadap Sifat Erupsi Gunung Kelud”, Jurnal Geologi
Indonesia, Vol. 6 No. 4: 227-237.
6. Kusumadinata, K., Hadian , R., Hamidi , S., dan Reksowirogo, L.D., 1979,
“Data Dasar Gunungapi Indonesia”, Direktorat Vulkanologi, Bandung.
7. McCoy, A., 2011, “Geothermal Resources in the Pacific Islands: The Potential
of Power Generation to Benefit Indigenous Communities”, PROCEEDINGS,
Thirty-Sixth Workshop on Geothermal Reservoir Engineering, Stanford
University, Stanford, California.
8. Mohr, M., 2014, “Geothermal Power in the Long Valley Caldera and Beyond,
Policies, Procedures, and Problems”, Sierra Nevada Field Course, USA.
9. Rybach, L., Muffler, L.J.P. (Eds.), 1981, “Geothermal System: Principles and
Case Histories”, Wiley, pp. 77-108.
10. Singarimbun, A., 2011, “Estimasi Distribusi Temperatur, Entalpi dan Tekanan
dalam Reservoir Panas Bumi”, Jurnal Material dan Energi Indonesia, ITB,
Bandung.
11. Untung, M., 2001, “Dasar-Dasar Magnet dan Gayaberat Serta Beberapa
Penerapannya”, Himpunan Ahli Geofisika Indonesia.
12. Wirakusumah, A.D., 1991, “Some studies of volcanology, petrology and
structure of Mt. Kelud, East Java, Indonesia”, PhD Thesis, Victoria
University, Wellington.
13. Zaennudin, A., 2007, “Penyelidikan Endapan Piroklastika Gunung Kelud,
Jawa Timur”, Laporan Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi, Pusat
Volkanologi.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Alamsyah Rizki Isroi
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Fisika
4 NIM 10211056
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 19 Januari 1993
6 E-mail rizkiisroi@live.com
7 Nomor Telepon / HP +62857 8404 6700

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Banyakan 1 SMPN Grogol 2 SMAN 2 Kediri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Finalis JENESYS 2. Kedubes Jepang 2014
2 Penerima PMW ITB 2013
3 Juara 1 Lomba Bisnis Plan UBAYA 2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Bandung, 16 September 2014

Pengusul,

Alamsyah Rizki Isroi


10211056
12

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yobi Aris Mauladi
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Fisika
4 NIM 10211079
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 14 September 1993
6 E-mail yobi.aris@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP +62856 9540 6453

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Sepanjang Jaya 6 SMPN 16 Bekasi SMAN 6 Bekasi
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Bandung, 16 September 2014

Pengusul,

Yobi Aris Mauladi


10211079
13

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nur Fatatik Handayani
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Geologi
4 NIM 12011014
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 16 September 1994
6 E-mail nurfatatik.h@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP +62856 5567 4596

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Al-Asy’ari MTsN 2 Kediri SMAN 1 Kediri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk - Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Finalis JENESYS 2. Kedubes Jepang 2014
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Bandung, 16 September 2014

Pengusul,

Nur Fatatik Handayani


12011014
14

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Sewa Untuk 1 1.500.000 Untuk 6 hari,
gravimeter pengambilan data total
gravity 6.000.000
Sewa GPS Menentukan 1 50.000 Untuk 6 hari,
koordinat stasiun total 300.000
pengambilan data

SUB TOTAL (Rp) 6.300.000

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Konsumsi Selama berada di 40 15.000 Total 600.000
Kediri untuk
mengambil data

SUB TOTAL (Rp) 600.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Perjalanan Satuan (Rp)
Perjalanan Pengambilan 3 600.000 Total
Bandung-Kediri data gravity 1.800.000
Perjalanan Pengolahan 3 600.000 Total
Kediri-Bandung data gravity 1.800.000

SUB TOTAL (Rp) 3.600.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Keterangan
Pemakaian Satuan (Rp)
Penginapan Selama di Kediri 3 500.000 1.500.000
untuk mengambil
data
Pembuatan Pengolahan data 1 500.000 500.000
15

laporan dan dan pemodelan


data struktur bawah
processing permukaan
berdasarkan data
gravity

SUB TOTAL (Rp) 2.000.000


Total Keseluruhan (Rp) 12.500.000
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Bidang Alokasi Uraian


Program
No Nama / NIM Ilmu Waktu Tugas
Studi
(jam/minggu)
1 Alamsyah Rizki Fisika Fisika 8 Koordinator
Isroi/10211056 Bumi dan jam/minggu umum
Sistem penelitian,
Kompleks survei
lapangan,
pengolahan
data
2 Yobi Aris Fisika Fisika 8 Penanggung
Mauladi/10211079 Bumi dan jam/minggu jawab
Sistem bagian
Kompleks survei
lapangan
3 Nur Fatatik Teknik 8 Analisis
Handayani/12011014 Geologi jam/minggu geologi dan
sistem
geothermal,
interpretasi
akhir
17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Campus Center Barat, Lantai 1, Jalan Ganesha No. 10 Bandung 40132,
Telp/Fax. +6222 2504814, +6222 2534275

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :Alamsyah Rizki Isroi


NIM :10211056
Program Studi :Fisika
Fakultas :FMIPA

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Penelitian saya dengan judul:


Eksplorasi Energi Geothermal dengan Menggunakan Metode Gravity sebagai
Tahap Awal di Daerah Prospek Geothermal Gunung Kelud yang diusulkan
untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Bandung, 16 September 2014


Mengetahui Yang Menyatakan
Kepala Lembaga Kemahasiswaan

(Brian Yuliarto, Ph.D) Alamsyah Rizki Isroi


197507272006041005 10211056

Anda mungkin juga menyukai