2. Memeriksa apa yang dilakukan atau dipikirkan klien pada situasi tersebut.
Pada tahap ini, akan diberikan juga materi tentang perbedaan perilaku agresif,
asertif, dan pasif.
3. Dipilih sesuatu situasi khusus di mana klien melakukan permainan peran (role
play) sesuai dengan apa yang ia perlihatkan.
d. Contoh penerapan
1. Menentukan serangkaian situasi apa saja yang menimbulkan perasaan atau
pikiran sulit bersikap asertif
2. Konselor dan konseli memerankan peran dalam role playing
3. Konseli mencoba mempraktekkan keterampilan yang sudah dilatih, pada
situasi sebenarnya.
4. Mendiskusikan kembali hasil penerapan keterampilan pada pertemuan
selanjutnya.
2. Teknik teori modelling
a. Dasar teori
b. Masalah konseli
Merasa tidak percaya diri dengan diri sendiri. Konsei merasa tiak pandai
menempatkan diri agar bisa bergaul dengan teman-temannya.
c. Tahap-tahap
1. Atensi
Atensi adalah tahap untuk mulai memberi perhatian pada model. Konselor pada
tahap ini meminta/mendorong konseli untuk mulai memerhatikan perilaku model.
Sebelum memulai tahap ini konselor harus memastikan kesiapan konseli agar
nantinya pada saat model menampilkan perilaku, konseli dapat berkonsentrasi
secara penuh terhadap model.
2. Retensi
Retensi merupakan tahap mulai mengimitasi model. Konseli pada tahap ini mulai
mengimitasi perilaku yang ditampilkan oleh model. Namun dengan catatan
bahwa perilaku yang dimodeling haruslah spesifik, dan sesuai dengan tujuan
konseling.
3. Reproduksi
4. Motivasi
5. Vicarious Learning
d. Contoh penerapan