Anda di halaman 1dari 3

Artikel

Point To Point Addressing


Kategori: Tips & Trik

Pengalamatan IP Address pada jaringan merupakan hal yang sangat penting. Cara yang
lazim digunakan adalah dengan melakukan pengelompokan atau pembagian dengan cara
subneting. Sebelumnya sudah pernah dibahas dalam artikel TCP/IP : IP Address
Pada umumnya, untuk menghubungkan 2 buah perangkat kita akan menggunakan IP dengan
minimal subnet /30 , dimana akan terdapat 2 usable/host IP.

Pada Mikrotik, kebutuhan tersebut bisa dipehuhi dengan hanya menggunakan IP subnet /32
atau single IP. Contoh yang paling jelas terlihat adalah pada penerapan VPN PPTP Tunnel.
Parameter Local dan Remote Address pada pengaturan Secret PPTP Server menggunakan
IP dengan /32. Silakan baca kembali artikel Simple PPTP.

Setelah PPTP Tunnel terbentuk, akan muncul IP Address baru pada kedua sisi Router
dengan subnet /32. Jika dibandingkan antara site A (server) dan site B (client), terdapat
perbedaan posisi IP Address.

Selain pada service VPN, point to point addressing bisa diterapkan secara manual pada
pemasangan 2 buah perangkat yang terhubung langsung. Konsep sama, yakni menggunakan
IP Address perangkat lawan sebagai network.
Metode ini banyak digunakan oleh provider (ISP) dengan tujuan efisiensi penggunaan IP
Public.
Sebagai contoh, alokasi IP Address untuk Client dari sebuah ISP adalah 222.152.211.0/30 .
Jika menggunakan konsep pada umumnya, ISP akan memasangkan 1 Host IP dari range
subnet /30 tersebut sebagai gateway, sehingga client hanya akan mendapatkan 1 Host IP
yang bisa dipasang pada perangkat nya.
Akan tetapi dengan konsep point to point addressing, IP 222.152.211.0/30 akan sepenuhnya
diberikan ke client, sehingga client mempunyai 2 Host IP.
Topologi

Point to Point Addressing

Router 1
Set static Route ke arah IP Public Router 2 dengan gateway P2P Address

Router 2 IP Address

Pada konsep ini, IP Public dipasang pada interface dummy bridge. Artinya bridge dibuat tanpa
memiliki bridge port

Lakukan konfigurasi standar Mikrotik sebagai gateway, dengan beberapa penyesuaian pada
pengaturan NAT dan Default-Gateway

Router 2 NAT Configuration


Pengaturan NAT tersebut dibuat agar client/PC LAN bisa melakukan akses ke internet. Sesuai
konsep sebelumnya, yang diberikan akses ke internet adalah Public IP, bukan IP P2P,
sehingga harus ditentukan ketika paket Client keluar dari Router menggunakan IP
222.152.211.1

Router 2 Default Gateway Configuration

Pref-Source perlu didefinisikan agar ketika paket keluar dari Router menggunakan IP
222.152.211.1.

Anda mungkin juga menyukai