1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Secara teoritis salah satu factor penentu place attachment adalah
kepuasan berhuni di suatu tempat (Bonaiuto et al., 1999; Bonaiuto et al.,
2004; Bonnes et al., 1997; Bonnes et al., 2004). Kepuasan berhuni
muncul karena persepsi positif penghuni terhadap kualitas lingkungan
huniannya.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Melihat pemaparan latar belakang diatas, penulis menyimpulkan
bahwa rumusan masalah dari penelitian ini adalah (1) apakah
kenyamanan sirkulasi setiap mahasiswa terhadap keberadaan gedung
Classroom dengan gedung masing-masing departemen sudah memenuhi
pertimbangan kemudahan keterjangkauan?
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
perawatan kesehatan, kegiatan religius, tradisi
keluarga/masyarakat dan sebagainya).
6
Kenyamanan secara fisik dalam bangunan dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kenyamanan Termal
Yaitu kondisi dimana manusia merasa nyaman terhadap
temperatur dan iklim lingkungannya.
b. Kenyamanan Audial
Adalah kondisi dimana manusia merasa nyaman terhadap suara
yang ada di sekitarnya.
c. Kenyamanan Visual
Adalah kondisi dimana manusia merasa tidak terganggu dengan
kondisi sekeliling yang diterima oleh indra penglihatannya. Pada
umumnya terkait intensitas cahaya yang ada di sekitarnya.
7
c. Kebisingan
Pada daerah pada seperti perkantoran atau industri, kebisingan
adalah satu masalah pokok yang bisa mengganggu kenyamanan
bagi orang di sekitarnya.
d. Aroma atau bau-bauan
Aroma atau bau-bauan yang mengganggu dapat mengurangi
kenyamanan orang yang berada di sekitarnya. Aroma wewangian
pun relatif secara personal. Wewangian yang menyenangkan untuk
seseorang belum tentu menyenangkan bagi orang lain.
e. Bentuk
Bentuk dari perancangan harus disesuaikan dengan ukuran
standar manusia agar dapat menimbulkan rasa nyaman.
f. Keamanan
Keamanan merupakan masalah terpenting, karena ini dapat
mengganggu dan menghambat aktivitas yang akan dilakukan.
Keamanan bukan saja berarti dari segi kejahatan (kriminal), tapi
juga termasuk kekuatan konstruksi, bentuk ruang, dan kejelasan
fungsi.
g. Kebersihan
Sesuatu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga
menambah rasa nyaman karena bebas dari kotoran sampah dan
mengeliminasi bau-bauan yang tidak sedap yang ditimbulkannya.
h. Keindahan
Keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk
memperoleh kenyamanan karena mencakup masalah kepuasan
batin dan pancaindra. Untuk menilai keindahan cukup sulit karena
setiap orang memiliki persepsi yang berbeda untuk menyatakan
sesuatu itu adalah indah. Dalam hal kenyamanan, keindahan dapat
diperoleh dari segi bentuk ataupun warna.
i. Penerangan
Untuk mendapatkan penerangan yang baik dalam ruang perlu
memperhatikan beberapa hal yaitu cahaya alami, kuat penerangan,
8
kualitas cahaya, daya penerangan, pemilihan dan peletakan lampu.
Pencahayaan alami di sini dapat membantu penerangan buatan
dalam batas-batas tertentu, baik dan kualitasnya maupun jarak
jangkauannya dalam ruangan.
2.2.1. SIRKULASI
9
memberikan rasa nyaman penggunaan bangunan baik di dalam maupun
di luar bangunan, hal ini yang akan dipengaruhi oleh elemen-elemen luar.
10
b. Bersifat rekreasi dengan waktu tidak menjadi batasan.
Kenyamanan dan kenikmatan lebih diutamakan.
11
maka dapat diperhitungkan dimensi jalur sirkulasi minimum agar
semua golongan pengguna dapat bergerak dengan baik.
b. Kejelasan Orientasi
Kejelasan sirkulasi mempengaruhi kenyamanan manusia dalam
beraktivitas, baik secara fisik maupun psikologi. Orientasi
sirkulasi yang jelas menghemat waktu pengguna sirkulasi dalam
menerjemahkan lingkungan dan pengambilan keputusan ke
arah mana akan bergerak.
b. Warna
Elemen warna sangat berperan penting terhadap keberhasilan dan
kemudahan sebuah sign dapat disadari keberadaannya atau tidak.
Warna dapat diterapkan pada setiap elemen sign yang lain, seperti
pada teks, simbol, dan background dari sign tersebut. Penggunaan
12
warna dalam suatu sign juga harus di pertimbangkan
keefektivitasannya dalam pemilihan jenis warna.
c. Simbol
Simbol merupakan salah satu elemen grafis yang sering digunakan
pada sebuah sign. Simbol biasa merepresentasikan sesuatu dan
merupakan cara yang sederhana untuk mengkomunikasikan
sesuatu yang terhalang oleh bahasa yang berbeda.
d. Panah/arrow
Panah (arrow) sebagai elemen sign juga memegang peranan
penting dalam keberhasilan penyampaian pesan dari sebuah sign.
Panah berfungsi untuk menunjukkan arah/orientasi, yang biasa
disertai dengan teks untuk memperjelas maksud dari tanda, seperti
tempat apa yang sedang diarahkan oleh gambar panah tersebut.
e. Pencahayaan
Pencahayaan pada signage adalah hal yang penting untuk
menjaga visibilitas dan liabilitas sign, terutama apabila daerah
sekitar sign cukup gelap sehingga sign tidak akan terlihat tanpa
cahaya. Cahaya yang sesuai dan tidak berlebihan juga dapat
membuat penampilan sign lebih menarik.
2.2.2. KEBERSIHAN
Kebersihan lingkungan mempunyai arti sebuah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya; debu, sampah, dan bau. Kebersihan
secara tidak langsung berpengaruh kepada kenyamanan indra yang lain.
13
menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya
agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive maintenance).
Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan,
dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi
(currative maintenance).
Dalam lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
24/PRT/M/2008, terdapat standar kebersihan sebagai berikut:
14
2.3. SISTEM SIRKULASI ANTAR RUANG
15
ruang disini adalah suatu pergerakkan atau ruang lingkup gerak
yang berfungsi sebagai penghubung ruang satu dengan lainnya
melalui atau menembus ruang yang lain. Sirkulasi dapat
menembus sebuah ruang menerus sumbunya, miring, atau
sepanjang sisinya. Dalam memotong sebuah ruang, sirkulasi
membentuk wilayah - wilayah tertentu untuk aktifitas dan gerak
dalam ruang tersebut. Pada bagian ini sebuah ruangan dibagi
menurut sumbunya dan tercipta jalan di tengahnya dan secara
tidak langsung tercipta pola-pola akibatnya pada ruangan tersebut.
c) Berakhir dalam ruang, yakni sirkulasi dengan sistem udara
memasuki ruang dan udara hanya berputar pada ruang tersebut.
Sirkulasi yang berakhir dalam ruang adalah suatu pergerakkan atau
ruang lingkup gerak yang berfungsi sebagai pemfokus akses
penghubung ruang yang dianggap penting (mempunyai keunggulan
dibandingkan yang ruang yang lain) dan berakhir pada satu ruang.
Biasanya sirkulasi yang berakhir dalam ruang terdapat pada
ruangan pertemuan.
16
2.3.2. BENTUK RUANG SIRKULASI
Ruang sirkulasi dapat berbentuk tertutup, terbuka pada salah satu sisinya,
atau terbuka pada kedua sisinya.
a. Tertutup
Membentuk galeri umum atau koridor pribadi yang berkaitan
dengan ruang-ruang yang dihubungan melalui pintu-pintu masuk
pada bidang dinding
b. Terbuka pada Salah Satu Sisinya
Membentuk baIkon atau galeri yang memberikan kontinuitas visual
dan kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.
c. Terbuka pada Kedua Sisinya
Membentuk deretan kolom untuk jalan lintas yang menjadi sebuah
perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
17
2.3.2. KONFIGURASI JALAN
1. Linier
Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang.
Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain,
bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).
2. Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah
pusat bersama.
3. Spiral (Berputar)
Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi
pusatnya dengan jarak yang berubah.
4. Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan
pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang
segi empat.
5. Jaringan
Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik
tertentu dalam ruang.
18
Gambar 5. ILUSTRASI KONFIGURASI JALAN
(sumber : gunadarma, 2014)
19
Fasilitas penunjang sirkulasi yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin yaitu sebagai berikut :
20
d. Terjadinya kontinuitas fasilitas pejalan kaki, yang menghubungkan
daerah yang satu dengan yang lain.
21
2.6. KERANGKA PIKIR
KEBUTUHAN PENGGUNA
SELASAR
DIBUTUHKAN
SEBUAH KONSEP RTH
DESAIN YANG AMAN TERSEDIA
DAN MUDAH
DIJANGKAU
DIBUTUHKAN KANOPI
PADA SELASAR LANTAI
1
RUANG BELAJAR DI CR
DIPINDAHKAN KE
MASING-MASING
GEDUNG
DEPARTEMEN
22
BAB III
METODE PENELITIAN
23
3.3 POPULASI DAN SAMPEL
Untuk sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti
secara langsung dari lapangan melalui kuesioner dan wawancara
terhadap warga sekitar kompleks, sementara data sekunder adalah data
yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada melalui jurnal dan
karya ilmiah lainnya terkait penelitian ini.
24
3.5 VALIDITAS DATA
25
Dalam trianggulasi sumber ini dilakukan dengan membandingan
informasi yang diperoleh peneliti dari masing-masing informan.
Informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara dari para
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin nantinya akan
saling dibandingkan satu sama lain. Perbandingan tersebut
nantinya tentu akan dijadikan analisis mengenai kesamaan atau
perbedaan-perbedaan informasi yang diperoleh peneliti.
26
DAFTAR PUSTAKA :
Bell, Simon. 2008. Design for Outdoor Recreation second edition. New York ;
Taylor and Francis Group.
27