Anda di halaman 1dari 5

Nama/NIM : Rahma Eti Jayanti/03031181621011

Chelsi/03031181621114
Nike Putri Angelina /03031281621050

TUGAS MATA KULIAH PILIHAN


TEKNOLOGI KRISTALISASI

1. Ionization and Disociation of Surface Groups


Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion
dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau
lainnya. Disosiasi adalah suatu proses ketika senyawa ionik (kompleks atau garam)
terpisah menjadi partikel, ion, atau radikal yang lebih kecil, dan biasanya dapat
dikembalikan seperti semula. Gaya elektrostatis adalah gaya yang timbul pada dua
benda yang memiliki muatan listrik statik. Jika muatannya sama atau sejenis maka
akan saling menolak sementara jika muatannya berlawanan jenis maka akan saling
menarik. Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik antara dua buah benda
bermuatan listrik ini biasa kita sebut dengan gaya Coulomb. Hal ini sesuai dengan
bunyi hukum coloumb ”Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara dua
muatan listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik.” (Hk.
Coulomb).

Hukum coloumb dapa ditulis :

Hukum coulomb

dimana: F = Gaya …………………….. Newton (N)


q = Muatan Listrik …………….Coulomb (C)
r = Jarak……………………….Meter (m)
Gaya Coulomb, juga disebut gaya elektrostatik atau interaksi Coulomb,
gaya tarik atau tolakan partikel atau benda karena muatan listriknya. Salah satu
kekuatan fisik dasar, gaya listrik ini dinamai untuk fisikawan Prancis, Charles-
Augustin de Coulomb, yang pada 1785 menerbitkan hasil penyelidikan
eksperimental ke dalam deskripsi kuantitatif yang benar dari gaya ini. Dua muatan
listrik sejenis, baik positif atau negatif, saling tolak sepanjang garis lurus di antara
pusatnya. Dua tuduhan yang berbeda, satu positif, satu negatif, saling menarik
sepanjang garis lurus. Gaya listrik beroperasi antara muatan ke jarak setidaknya 10-
16 meter, atau sekitar sepersepuluh dari diameter inti atom. Karena muatan
positifnya, proton-proton di dalam nukleus saling tolak, tetapi nukleus bersatu
karena gaya fisik dasar lain, interaksi yang kuat, atau gaya nuklir, yang lebih kuat
daripada gaya listrik. Benda-benda astronomi besar-besaran, tetapi netral secara
listrik, seperti planet dan bintang terikat bersama dalam sistem tata surya dan
galaksi oleh kekuatan fisik dasar lainnya, gravitasi, yang meskipun jauh lebih lemah
daripada gaya listrik, selalu menarik dan merupakan kekuatan dominan pada jarak
yang jauh. . Pada jarak antara ekstrem ini, termasuk jarak kehidupan sehari-hari,
satu-satunya kekuatan fisik yang signifikan adalah kekuatan listrik dalam banyak
varietasnya bersama dengan gaya magnet terkait.
Besarnya gaya listrik F berbanding lurus dengan jumlah satu muatan listrik,
q1, dikalikan dengan yang lain, q2, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r
antara pusat-pusatnya. Disajikan dalam bentuk persamaan, hubungan ini, yang
disebut hukum Coulomb, dapat ditulis dengan memasukkan faktor proporsionalitas
k sebagai F = kq1q2 / r2. Dalam sistem satuan sentimeter-gram-detik, faktor
proporsionalitas k dalam ruang hampa ditetapkan sama dengan 1 dan muatan unit
listrik ditentukan oleh hukum Coulomb. Jika gaya listrik satu unit (satu dyne)
muncul antara dua muatan listrik yang sama satu sentimeter terpisah dalam ruang
hampa, jumlah masing-masing muatan adalah satu unit elektrostatik. Dalam meter
– kilogram – detik dan sistem SI, satuan gaya (newton), satuan muatan (coulomb),
dan satuan jarak (meter), semuanya didefinisikan secara terpisah dari hukum
Coulomb, sehingga faktor proporsionalitas k dibatasi untuk mengambil nilai yang
konsisten dengan definisi ini, yaitu, k dalam ruang hampa sama dengan 8,98 × 109
newton meter persegi per coulomb persegi. Pilihan nilai untuk k ini memungkinkan
unit listrik praktis, seperti ampere dan volt, untuk disertakan dengan unit mekanis
metrik umum, seperti meter dan kilogram, dalam sistem yang sama.

2. Ion adsorption from solution


Proses adsorpsi dapat berlangsung jika padatan atau molekul gas atau cair
dikontakkan dengan molekul-molekul adsorbat, sehingga didalamnya terjadi gaya
kohesif atau gaya hidrostatik dan gaya ikatan hidrogen yang bekerja diantara
molekul seluruh material. Gaya-gaya yang tidak seimbang menyebabkan
perubahan-perubahan konsentrasi molekul pada interface solid/fluida. Molekul
fluida yang diserap tetapi tidak terakumulasi/melekat ke permukaan adsorben
disebut adsorptif sedangkan yang terakumulasi/melekat disebut adsorbat. Proses
adsorpsi menunjukan dimana molekul akan meninggalkan larutan dan menempel
pada permukaan zat adsorben akibat rekasi kimia dan fisika.
Pertukaran ion dan adsorpsi adalah proses kimia pada permukaan atau
kompleksasi permukaan yang mengarah pada pertukaran spesies kimia antara
larutan dan permukaan mineral yang ada dalam formasi yang berpori. Model
pertukaran ion memperlakukan pertukaran kation atau anion pada permukaan
muatan konstan dan model adsorpsi mensimulasikan proses pertukaran pada
permukaan di mana muatan permukaan dikembangkan karena ionisasi situs
permukaan pada antarmuka solusi-permukaan. Oleh karena itu, adsorpsi adalah
konsep yang lebih umum dan pertukaran ion adalah kasus khusus adsorpsi. Di
antara berbagai model kompleksitas permukaan. Mekanisme adsorpsi terhadap ion
zat terlarut terbagi menjadi 4 tahap diantaranya:

1. Transfer molekul-molekul zat terlarut yang teradsorpsi menuju lapisan


film yang mengelilingi adsorben.
2. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui lapisan film yang
mengelilingi adsorben (film diffusion process).
3. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui kapiler atau pori dalam
adsorben (pore diffusion process).
4. Adsorpsi zat terlarut yang teradsoprsi pada dinding pori atau permukaan
adsorben.

3. Crystal lative defects


Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya
teratur mengikuti susunan atom dalam krista pola tertentu. Crystal lative defects
adalah cacat/ ketidaksempurnaan sususnan atom dalam kristal (lattice). Cacat dapat
terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun akibat dari luar. Dalam
kenyataan, kristal tidaklah selalu merupakan susunan atom-atom identik yang
tersusun secara berulang di seluruh volumenya. Kristal biasanya mengandung
ketidaksempurnaan, yang kebanyakan terjadi pada kisi-kisi kristalnya. Terdapat
tiga jenis ketidaksempurnaan yang diklasifikasikan secara geometris yaitu ketidak-
sempurnaan berdimensi nol (ketidaksempurnaan titik), ketidaksempurnaan
berdimensi satu (ketidaksempurnaan garis), ketidaksempurnaan berdimensi dua
(ketidaksempurnaan bidang). Selain itu terjadi pula ketidaksempurnaan volume.
1) Cacat titik (Point Defect)
Ketidaksempurnaan titik terjadi karena beberapa sebab, seperti ketiadaan
atom matriks (yaitu atom yang seharusnya ada pada suatu posisi dalam kristal yang
sempurna), hadirnya atom asing, atau atom matriks yang berada pada posisi yang
tidak semestinya
2) Cacat garis (line defect)
Dislokasi merupakan ketidak-sempurnaan kristal karena penempatan atom
yang tidak pada tempat yang semestinya. Dislokasi dinyatakan dengan vektor
Burger yang menggambarkan baik besar maupun arah dislokasi. Suatu untaian
atom ke atom mengelilingi sumbu dislokasi akan terputus oleh vektor Burger.
Cacat yang menimbulkan distorsi pada lattice yang berpusat pada suatu garis.
Sering pula disebut dengan dislokasi. Secara umum ada 3 jenis dislokasi, yakni :
dislokasi ulir, dislokasi sisi/pinggir, dan dislokasi campuran.
3) Cacat bidang (interfacial defect)
Pada bahan polikristal, zat padat tersusun oleh kristal-kristal kecil yang
disebut butir (grain). Setiap butir dapat berukuran mulai dari nanometer hingga
mikrometer. Pada setiap butir atom-atom tersusun pada arah tertentu, dan arah
keteraturan atom ini bervariasi dari satu butir ke butir lain. Cacat permukaan akan
memisahkan material tersebut atas beberapa bagian yang mana tiap-tiap
bagian akan memiliki struktur kristal yang sama tetapi berbeda arah
kristalnya. Jenis dari cacat interfacial adalah grain boundaries yaitu
batas yang memisahkan dua grain kecil atau Kristal yang memiliki
struktur Kristal yang berbeda dalam bahan polikristalin. Twin
boundaries atau batas kembar merupakan jenis khusus dari grain
boundaries dimana terdapat cermin kisi yang simetri. Atom dalam satu
sisi batas dijadikan sebagai cermin atom pada sisi yang lainnya. Daerah
diantara dua sisi tersebut terbentuk bidang twin. Bidang kembar ini
dihasilkan dari perpindahan atom yang diproduksi oleh gaya mekanik
yang dikerjakan pada bahan (mechanic twin) dan juga terbentuk selama
proses annealing panas yang mengikuti deformasi ( annealing twins).
4) Cacat ruang (Bulk defect)
Cacat ruang adalah ketidaksempurnaan kristal pada seruang atom
yaitu timbulnya rongga antara batas butir karena orientasi butir dan
dapat dilihat secara langsung. Kehadiran volume defect di dalam
material biasanya memberikan suatu implikasi (misalnya terhadap sifat
material) yang akan menyebabkan perubahan densitas material (terutama
dengan adanya pori-pori ataupun fasa kedua pada material). Cacat
ruang pada material dapat berupa: crack (retak)/pori-pori, inklusi,
presipitat, fasa kedua, porositas , retak dan rongga

Anda mungkin juga menyukai