Anda di halaman 1dari 2

Tugal 1

Nama : Suci Prastya Ningrum


NIM / Kelas : 11160700000032 / 6A
Mata Kuliah : Mikro Konseling
Dosen Pembimbing : Bambang Suryadi, Phd.

I Want To Become A Professional Counselor

Konseling erat kaitannya dengan konselor. Konselor adalah seseorang yang mempunyai keahlian
dalam bidang konseling. Tugas seorang konselor bukan berarti untuk memberi nasehat, bukan berarti
untuk membuat keputusan, serta konselor tidak bisa memecahkan masalah seseorang. Tetapi,
konselor hanya bisa membantu. Dengan adanya konselor, orang bisa mendapatkan bantuan untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya, membantu seseorang untuk dapat menyelesaikan
masalahnya, mengatasi gangguan yang di derita oleh orang lain, bukan berarti seorang konselor
dihadapkan dengan orang yang memiliki gangguan kejiwaan namun konseling dilakukan oleh orang
yang normal. Terakhir adalah konselor membantu seseorang dalam mengembangkan potensi yang di
milikinya.

Apa sih yang orang-orang harapkan? Konselor yang seperti apa yang orang harapkan? Banyak
sekali harapan orang lain dalam memilih konselor untuk dirinya. Konselor yang diharapkan adalah
seorang konselor yang professional. Konselor professional adalah orang yang benar-benar ahli dalam
konseling. Orang yang benar-benar bisa menjaga kepercayaan orang lain. Konselor yang benar-benar
bisa mamahami serta mengerti bagaimana orang lain. Tidak hanya itu yang diharapkan oleh orang
lain, masih banyak lagi harapan orang lain yang harus ada pada seorang konselor.

Konselor professional juga harus memiliki kompetensi. Ada banyak kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang konselor profesional. Misalnya yang pertama, seorang konselor profesional harus
mampu mengenali karakteristik yang ada pada klien. Maksudnya adalah ketika seorang konselor
bertemu dengan klien, konselor harus bisa mengenali apa ciri yang dimiliki oleh klien tersebut
sehingga konseling yang dilakukan antara konselor dan klien bisa berjalan dengan lancar. Yang kedua
adalah seorang konselor harus mampu menggambarkan kualitas diri. Maksudnya adalah konselor bisa
menunjukkan sifat-sifat positif yang dimiliki. Ketiga, seorang konselor harus mampu untuk berinteraksi
baik dengan klien. Tujuannya adalah agar saat melakukan konseling, ada kenyamanan yang dirasakan
oleh klien dengan komunikasi yang baik. Kompetensi terakhir yang harus dimiliki oleh seorang
konselor profesional adalah mampu menguasai materi mengenai konseling itu sendiri. Ketika konselor
mampu menguasai materi konseling itu sendiri, konseling akan berjalan dengan baik karena sudah
adanya penguasaan yang dimiliki oleh seorang konselor.

Selain itu, di abad ke 21, ciri belajar yang digunakan dalam pengembangan kompetensi adalah dengan
menggunakan 4C. Apa sajakah itu? Yang pertama adalah critical skill (kemampuan berkritik),

1
communication skill (kemampuan berkomunikasi), colaborative skill (kemampuan berkolaborasi) dan
terakhir adalah creative skill (kemampuan dalam kreatif). Semua yang disebutkan tadi merupakan
keinginan orang lain dari seorang konselor.

Apa lagi yang orang harapkan dari seorang konselor profesional? Orang ingin konselor yang memiliki
sifat-sifat yang positif. Sifat-sifat yang seperti apa? Sifat amanah salah satunya, namun itu adalah hal
yang paling penting. Karena, dengan adanya sifat amanah atau dapat di percaya, orang bisa
menceritakan masalahnya dengan nyaman tanpa takut masalahnya akan diketahui oleh orang lain.
Orang akan percaya bahwa hanya konselor yang dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah
dan hanya konselorlah yang dapat menyimpan rahasia yang dimilikinya. Baik itu masalah karir,
akademik, sosial ataupun masalah pribadinya yang bersifat sangat rahasia. Orang akan dengan mudah
dan percaya untuk menceritakan masalahnya. Lalu, sifat-sifat yang seperti apa lagi? Sifat jujur,
tanggung jawab, peduli, disiplin, berkomitmen, terbuka, ramah, sabar dan masih banyak lagi sifat-sifat
positif yang harus dimiliki oleh seorang konselor profesional.

Saya ingin memiliki kompetensi yang lebih. Mulai dari kemampuan berkritik (critical skill), kemampuan
berkomunikasi (comuunication skill), kemampuan berkolaborasi (colaborative skill)dan kemampuan
untuk berkreatif (creative skill ). Aku ingin bisa terus mengembangkan kompetensi yang aku miliki.
Ingin memperdalam materi mengenai konseling, ingin belajar untuk memahami orang lain, ingin
mengembangkan kualitas diri, serta ingin mempelajari cara interaksi aku pada orang lain yang baik.
Dengan seperti itu, orang akan yakin kepadaku. Namun, hal yang terpenting adalah aku ingin menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. Aku ingin memiliki sifat-sifat positif dan bisa menjauhkan diri dari hal-hal
yang negatif. Tujuannya adalah untuk menjadi seorang konselor. Seandainya aku menjadi seorang
konselor profesional. Aku akan menerapkan sifat-sifat positif pada diri aku sendiri.

Anda mungkin juga menyukai