Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HUBUNGAN DOKTER DAN PASIEN

SERTA HUBUNGAN ANTARA DOKTER DAN


TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT

O
L
E
H
NAMA: DEDI HERIYADI
NIM : 1707010288

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas segala rahmatNya makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari
pihak lain yang telah membantu saya menyelesaikan makalah ini.
Dalam pengerjaan makalah ini, masih banyak kekurangan sehingga
saya membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat
diperbaiki pada makalah selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era global yang terjadi waktu ini, profesi kedokteran merupakan
salah satu profesi yang mendapatkan sorotan masyarakat.
Sebenarnya sorotan masyarakat terhadap profesi dokter merupakan satu
pertanda bahwa saat ini sebagian masyarakat belum puas terhadap pelayanan
medis dan pengabdian profesi dokter di masyarakat. Pada umumnya
ketidakpuasan para pasien dan keluarga pasien terhadap pelayanan dokter
karena harapannya yang tidak dapat dipenuhi oleh para dokter, atau dengan kata
lain terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang didapatkan oleh
pasien.
Tenaga kesehatan masyarakat merupakan salah satu elemen untuk
meningkatkan derajat kesehatan, oleh karena itu tenaga kesehatan masyarakat
dan kedokteran serta tenaga medis lainnya saling bekerja sama dan saling
mendukung agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Memperoleh pelayanan kesehatan adalah hak asasi setiap manusia.
Pemerintah menyadari rakyat yang sehat merupakan aset dan tujuan utama
dalam mencapai masyarakat adil makmur. Penyelenggaraan upaya kesehatan
dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat termasuk
swasta. Agar penyelenggaraan upaya kesehatan itu berhasil guna dan berdaya
guna, maka pemerintah perlu mengatur, membina dan mengawasi baik
upayanya maupun sumber dayanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana hubungan antara dokter dan pasien
2. Bagaimana hubungan antara dokter dan tenaga kesehatan masyarakat
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara dokter dan pasien
2. Mengetahui hubungan antara dokter dan tenaga kesehatan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1HUBUNGAN ANTARA DOKTER DAN PASIEN


Hubungan antara dokter dan pasien dalam ilmu kedokteran umumnya
berlangsung sebagai hubungan biomedis aktif-pasif. Dalam hubungan
tersebut rupanya hanya terlihat superioritas dokter terhadap pasien dalam
bidang ilmu biomedis; hanya ada kegiatan pihak dokter sedangkan
pasien tetap pasif. Hubungan ini berat sebelah dan tidak sempurna,
karena merupakan suatu pelaksanaan wewenang oleh yang satu terhadap
lainnya. Oleh karena hubungan dokter-pasien merupakan hubungan antar
manusia, lebih dikehendaki hubungan yang mendekati persamaan hak
antar manusia. Jadi hubungan dokter yang semula bersifat patemalistik
akan bergeser menjadi hubungan yang dilaksanakan dengan saling
mengisi dan saling ketergantungan antara kedua belah pihak yang di
tandai dengan suatu kegiatan aktif yang saling mempengaruhi. Dokter
dan pasien akan berhubungan lebih sempurna sebagai ‘partner’.
Sebenamya pola dasar hubungan dokter dan pasien, terutama
berdasarkan keadaan sosial budaya dan penyakit pasien dapat dibedakan
dalam tiga pola hubungan, yaitu:
1. Activity – passivity. Pola hubungan orangtua-anak seperti ini
merupakan pola klasik sejak profesi kedokteran mulai mengenal kode
etik, abad ke 5 S.M. Di sini dokter seolah-olah dapat sepenuhnya
melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien.Biasanya hubungan
ini berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam, atau sedang
tidak sadar, atau menderita gangguan mental berat.
2. Guidance – Cooperation. Hubungan membimbing-kerjasama,
seperti hainya orangtua dengan remaja. Pola ini ditemukan bila keadaan
pasien tidak terlalu berat misalnya penyakit infeksi baru atau penyakit
akut lainnya. Meskipun sakit, pasien tetap sadar dan memiliki perasaan
serta kemauan sendiri. la berusaha mencari pertolongan pengobatan dan
bersedia bekerjasama. Walau pun dokter rnengetahui lebih banyak, ia
tidak semata-rna ta menjalankan kekuasaan, namun meng harapkan
kerjasama pasien yang diwujudkan dengan menuruti nasihat atau anjuran
dokter.
3. Mutual participation. Filosofi pola ini berdasarkan pemikiran
bahwa setiap manusia memiliki martabat dan hak yang sarna. Pola ini
terjadi pada mereka yang ingin memelihara kesehatannya seperti medical
check up atau pada pasien penyakit kronis. Pasien secara sadar dan aktif
berperan dalam pengobatan terhadap dirinya. Hal ini tidak dapat
diterapkan pada pasien dengan latar belakang pendidikan dan sosial yang
rendah, juga pada anak atau pasien dengan gangguan mental tertentu.
2.2 HUBUNGAN ANTARA DOKTER DENGAN TENAGA
KESEHATAN MASYARAKAT
Dokter dan tenaga kesehatan masyarakat merupakan sesuatu yang
tidak dapat dipisahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dalam
meningkatkan derajat kesehatan ada 4 upaya yang dilakuka yakni
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dimana tenaga kesehatan masyarakat melakukan upaya promotif
dan dokter melakukan upaya kuratif dah rehabilitatif. Sasaran tenaga
kesehatan masyarakat adalah sekelompok masyarakat atau populasi
sedangkan sasaran dokter adalah kesehatan individu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dokter dan pasien harus menjalin hubungan yang baik sehingga
terkesan tidak ada jarak antara dokter dan pasien. Sebaiknya dokter dan
pasien lebih sebagai partner sehingga pasien lebih merasa nyaman dan
pengobatan lebih optimal.
Hubungan dokter pasien tidak dapat dilepaskan dengan pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan disini didalamnya juga terdapat tenaga
kesehatan masyarakat dimana yang berperan dalam upaya promotif dan
preventif sedangkan dokter berperan dalam upaya kuratif dan
rehabilitatif sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai