Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan taufik, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah penerjemahan Why Don’t Eephants Get Cancer? yang disusun guna memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa Inggris Untuk Biologi tanpa
suatu halangan apapun.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Sueb, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Bahasa Inggris Untuk Biologi yang
telah membimbing serta memberi pengarahan kepada penulis demi terselesaikannya
makalah ini.
2. Keluarga yang telah memberi dukungan moral maupun materil.
3. Teman-teman, khususnya anggota kelompok 1 yang telah membantu dan senantiasa
memberi semangat demi terselesaikannya makalah ini.
4. Serta pihak-pihak lain yang telah ikut terlibat dan mendukung dalam penyelesaian
terjemahan dan penyusunan makalah ini .

Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman penuils masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran
untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan.

Malang, 20 September 2018

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Tujuan .............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Terjemahan Artikel .......................................................................................... 4

2.2 Pembahasan Tambahan .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 7

Daftar Rujukan .......................................................................................................... 8


PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak
terkedali dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol dapat
mengakibatkan kematian kanker disebabkan oleh factor eksternal seperti tembakau,
organisme menular, dan faktor internal seperti mutase genetik, hormone dan kondisi
kekebalan tubuh. Faktor faktor ini dapat bertindakbersama-sama atau secara beruruta
sehingga menyebabkan kanker.

Saat ini sekitar 17 persen kematian diseluruh dunia disebabkan oleh kanker.
Sementara jumlah gajah yang mati karena kanker hanya lima persen adahal rata-rata usia
hidup mereka sama dengan manusia yaitu sekitar 70 tahun. Sebuah tim yang dipimpin oleh
seorang ahli genetika manusia, Vincent Lynch, meneliti hal ini. Mereka menduga ini
berhubungan dengan adanya p53 yang berfungsi menekan tumor pada gajah.

Keistimewaan gen tersebut adalah mengenali DNA yang rusak dan mendorongnya
ke dalam kematian sel terprogram, juga disebut autophagy.

Jadi sel sel yang sakit akan dirusakdan dicena sendiri oleh sistem kekebalan tubuh,
jika tidak mereka dapat berkembang menjadi sel-sel tumor.

1.2. Rumusan Masalah


a) Apa penyebab terjadinya kanker ?
b) Mengapa gajah tidak terserang kanker ?
1.3. Tujuan
a) Pembaca mengetahui penyebab terjadinya kanker.
b) Pembaca mengetahui alasan gajah tidak terserang kanker
PEMBAHASAN

2.1. Terjemahan Artikel

Semakin besar Anda, semakin banyak sel yang Anda miliki dan oleh sebab itu semakin tinggi
kemungkinan salah satu sel tersebut menjadi kanker.

Tetapi jika Anda melihat seekor hewan yang semakin besar, dan tidak melihat peningkatan
tingkat kanker. Ini disebut Paradox Peto setelah Richard Peto dari Universitas Oxford yang
menunjukkan - berdasarkan sel demi sel, manusia memiliki risiko kanker yang lebih rendah
daripada tikus. Jadi mengapa itu terjadi?

Vinny Lynch dari University of Chicago telah melihat gajah untuk inspirasi ...

Vinny - Jadi kami penasaran mengapa gajah tidak terkena


kanker dan kami peduli dengan gajah karena kerabat
terdekat mereka sebenarnya sangat kecil. Seukuran babi
atau kucing kecil atau sesuatu yang disebut hyrax. Jadi,
dalam beberapa juta tahun setelah hal-hal ini menyimpang,
gajah secara leluhur berubah dari yang sangat kecil menjadi
besar. Jadi karena kedua hal ini berkaitan erat satu sama lain,
maka kita dapat membandingkan genom mereka untuk
melihat kasus genetik apa yang terjadi pada gajah yang
mungkin terkait dengan peningkatan kemampuan untuk
membunuh sel kanker atau mungkin untuk menghentikan
sel menjadi kanker sejak awal. Jadi pada dasarnya kita
hanya melihat genom gajah untuk hal-hal yang mungkin
terkait dengan kejadian kanker.

Chris - Apakah Anda hanya pergi ke database dan mendapatkan urutan DNA dari gajah yang
berbeda atau apakah Anda mendapatkan DNA gajah yang nyata untuk diri Anda sendiri?

Vinny - Jadi kita memiliki DNA gajah asli dan memiliki sel gajah tetapi itu lebih mudah. Jadi
selama 10 tahun atau lebih dari sekarang, NIH dan banyak yayasan lain di seluruh dunia telah
mengurutkan genom hewan. Jadi genom gajah dan genom hyrax juga yang lain sudah
diurutkan. Jadi pada dasarnya kami hanya dapat membuka situs web ini dan mengetikkan
banyak nama gen yang kami minati dan melihat mereka muncul di layar. Jadi kami
melakukan itu untuk beberapa gen gajah dan menemukan beberapa hal yang kami pikir
mungkin terkait dengan peningkatan resistensi terhadap kanker pada gajah.

Chris - Apakah Anda benar-benar melakukan perbandingan huruf demi huruf atau apakah
Anda berkata, "Yah, kita tahu bahwa ada mekanisme tertentu yang digunakan sel untuk
menghentikan kanker di jalurnya. Ada gen tertentu yang menyebabkan kanker sehingga kita
akan fokus perhatian kami pada keduanya dan melihat apakah ada perbedaan. "

Vinny-Tepatnya, itu adalah hal yang kami lakukan. Sekarang, kanker telah dipelajari dengan
sangat baik, jadi kita tahu bahwa kanker adalah hal yang mendasar-setidaknya pada biologi
kanker, ada dua macam gen yang berbeda. Ada gen onkogen dan apabila gen ini bermutasi,
mereka menyebabkan kanker dan terdapat gen yang disebut tumor suppressor yang fungsinya
untuk menumpas tumor. Gen ini menggambarkan beberapa ratus macam tumor dengan baik,
jadi kami ingin mengetahui genom gajah dan menghitung berapa banyak tumor suppressor
yang mereka miliki dan berapa banyak onkogen yang mereka miliki. Kami memahami bahwa
tumor suppressor spesial yang satu ini, mereka memiliki 20 salinan sedangkan setiap hewan
lain yang kita ketahui hanya memiliki satu salinan.

Chris-Semua salinan gen itu bersifat fungsional karena salah satu hal yang telah kami
pelajari dari genom manusia adalah adanya salinan semacam fosil dari gen terterntu yang
tersembunyi pada genom. Ketika kamu membacanya, kamu dapat menemukan gen ini disana.
Ini tidak berarti mereka bekerja keras. Jadi apakah sebenarnya 20 salinan pada gajah
melakukan sesuatu ?

Vinny - Jadi sepertinya sekitar setengah dari mereka, mungkin 10 memiliki tanda bahwa
mereka melakukan sesuatu dan kemudian sisanya memiliki tanda dari gen non-fungsional ini.
Mereka disebut gen semu karena mereka terlihat seperti gen, tetapi mereka bukan benar-
benar gen. Jadi saya pikir sebagian dari mereka sebenarnya fungsional.

Chris – Onkogen, apakah Anda melihat bukti bahwa mereka memiliki kemampuan yang lebih
sedikit untuk sel menjadi kanker mulanya?

Vinny - Jadi, kami tidak menemukan bahwa gajah memiliki lebih sedikit onkogen. Jadi itu
bukan bagian dari strategi. Jika Anda memiliki gen-gen ini, ketika mereka bermutasi, mereka
menyebabkan kanker. Salah satu cara Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker adalah
menyingkirkan gen-gen ini. Tetapi gajah hanya memiliki sebanyak orang lain. Itu tidak
sepenuhnya tidak biasa, karena onkogen ini memainkan peran penting dalam perkembangan
hewan. Jadi mungkin itu kasusnya, jika Anda menyingkirkannya, perkembangan Anda akan
menjadi aneh. Jadi, mereka mungkin benar-benar kekal. Anda tidak bisa mengacaukannya.

Chris - Jadi itu terlihat seperti mekanisme, setidaknya pada gajah, adalah ekspansi besar
kemampuan Anda untuk menekan kanker dalam sel; tapi bagaimana dengan hewan lain?
Karena gajah, hanya karena Anda melihatnya di dalamnya, itu tidak membuktikan aturannya,
bukan? Bagaimana dengan kerabat dekat gajah lain, hal-hal seperti mammoth, atau hewan
besar lainnya seperti ikan paus? Sudahkah Anda melihat contoh-contoh itu misalnya?

Vinny – Mari kita perhatikan Mammoth. Mammoth sangat berkerabat dekat dengan Gajah
Asia. Baik mammoth maupun gajah Asia masing-masing memiliki data genome yang identik
dengan gajah Afrika. Jadi, kelihatannya terjadi peningkatan jumlah salinan gen spesial yang
disebut p53, dimiliki oleh gajah. Lalu kami gambarkan jelas jika gen tersebut diantara para
gajah, apa yang akan terjadi pada kondisi dimana tingkat kanker tampak seperti yang tak
semestinya. Setidaknya untuk paus, kami tidak menemukan sekumpulan gen tersebut dalam
tubuh paus, jadi paus hanya memiliki satu salinan gen seperti yang dimiliki yang lain. Namun,
kami melihat salah satu garis keturunan kelelawar kecil yang hidup dalam waktu yang sangat
lama, mereka mungkin memiliki salinan gen tambahan.
Chris – Badak, kuda nil, mereka juga cukup besar. Apakah mereka juga menampakkan
perluasan gen p53 ini?

Vinny - Jadi, kami telah melihat semua yang bisa kami temukan termasuk badak dan kuda nil,
dan mereka tampaknya tidak memiliki perluasan gen p53 yang mungkin memberi tahu kami
sesuatu yang lebih mendasar tentang evolusi dan itu, ada lebih dari satu cara untuk
memecahkan masalah. Jadi gajah menemukan cara khusus untuk memecahkan masalah ini,
tetapi garis keturunan lain yang menjadi besar atau hidup lama seperti kelelawar hidup lama,
paus hidup lama, dan badak, dan kuda nil. Mereka baru saja menemukan cara lain untuk
melakukannya.

2.2. Pembahasan Tambahan


Kanker adalah sebuah penyakit dimana sel meloloskan diri dari mekanisme
kontrol normal pada pertumbuhan dan pembelahannya. Gen tertentu normalnya
meregulasi pertumbuhan dan perkembangannya tetapimutasi yang mengubah gen
dalam sel somatik dapat memicu kanker. Mutasi yang terjadi bisa saja dari pengaruh
lingkungan seerti terapapar karsinogen, terpapar sinar X atau virus. Faktanya dalam
sebuah penelitian ditemukan sebuah gen yang dapat memicu kanker yang disebut
onkogen. Penelitian selanjutnya, ditemukan sebuah gen pengkode protein dalam sel
normal yang disebut proto-onkogen. Proto-onkogen bermungkinan untuk menjadi
onkogen karena beberapa faktor. Diantaranya amplifikasigen, tranlokasi kromosom,
tranposisi gen dan mutasi titik.
Beberapa gen yang membantu mencegah terjadinya pertumbuhan sel
abnormal disebut tumor suppressor. p53 adalah salah satu dari tumor suppressor.
p53 memiliki ekspresi yang beragam seperti berbagai fungsi selular, regulasi,
apoptosis, replikasi DNA, proliferasi, dll. Dalam kondisi normal, jumlah konsentrasi
p53 dalam sitoplasma sangat sedikit dan hanya teraktivasi saat sel mengalami stress.
Namun pada gajah ditemukan 20 salinan dari p53 ini. Sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti gajah dan men yajikan hasil penelitian nya dalam bentuk artikel.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan


hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal
atau sering dikenal sebagai tumor ganas. Onkogen adalah gen yang termodifikasi sehingga
meningkatkan keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal
pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel tumor,
yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. sebuah gen pengkode protein dalam sel
normal yang disebut proto-onkogen bermungkinan untuk menjadi onkogen karena
beberapa faktor. Diantaranya amplifikasigen, tranlokasi kromosom, tranposisi gen dan
mutasi titik.
DAFTAR RUJUKAN

Campbell, Neil A.,Reece,Jane.B.,Urry,L.A.,Cain,M.L.,wasserma,S.A.,Minorsky,P.V.,


Jackson, R.B.(2012). Biologi Jilid 1. Edisi 8. Terjemahan D.T .Wulandari.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai