Focus Group Discussion
Focus Group Discussion
KELOMPOK : II
JUDUL FGD : Manajemen Keperawatan Gawat Darurat Pendarahan
MODERATOR : Fitriani Ramazanita
Nilai
No Anggota Kelompok
2 Ayu Rahayu 80 70 60
3 Ayu Kiya 80 70 60
4 Enia Novinza 80 70 80
5 Fitria Mauliza 80 70 80
6 Sabtini 80 70 80
7 Wina Fitri 80 70 80
8 Faizanur 80 70 80
Bravo Perawat
Sedikit shering dari narasumber yang mudahan bisa bermamfaat sebagai tambahan pembendaharaan
wawasan kita tentang pendarahan:
Berbicara darah tentunya tidak terlepas kita dari bagaimana system peredaran darah pada tubuh kita,
yang sehingga terjadinya proses sirkulasi yang lengkap dalam suatu system tubuh manusia.
Dinding Tebal, elastic Tipis dan kurang elastic Tipis dan permeable
Arah Aliran Meninggalkan jantung Menuju ke jantung Berawal dari arteriol
Tekanan Kuat, kalau terpotong Lemah, kalau terpotong Peralihan antara sistem
darah memancar darah menetes tekanan tinggi dan system
tekanan darah
Darah Banyak mengandung Banyak mengandung Banyak mengandung O2
O2, kecuali nadi paru- CO2, kecuali vena
paru paru-paru
Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan tubuh Antara arteri dan vena
Klep Hanya satu pada Banyak di sepanjang Tidak memiliki
pangkal nadi pembuluh
Pembuluh nadi memiliki lapisan elastis yang tebal,menjadikan pembuluh darah tersebut kuat dan
elastis. Pembuluh nadi besar bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi yang lebih kecil, kemudian
bercabang-cabang lagi sampai mencapai pembuluh nadi paling kecil, disebut arteriol. Aliran darah
dalam arteri berarah menjauhi jantung. Aliran darah dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot
jantung.
2. Pembuluh Balik (vena)
Tidak seperti pembuluh nadi, lapisan elastic pada vena lebih tipis dari arteri, sehingga pembuluh
balik ini tidak sekuat dan selentur pembuluh nadi. Pembuluh balik besar bercang-cabang menjadi
pembuluh balik yang lebih kecil, kemudian bercabang-cabang lagi sampai mencapai pembuluh balik
paling kecil, disebut venula. Dari dinding bagian dalam pembuluh balik muncul katup yang
menahan aliran balik darah. Aliran darah vena berarah mendekati jantung. Gerakan darah dalam
vena sangat dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka.
3. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter kira-kira sebesar sel darah merah yang
berukuran 7,5 mikron. Jumlah pembuluh kapiler pada manusia sangat banyak, secara telah dihitung
panjang total kapiler manusia adalah 90.000 km, suatu jumlah yang sangat besar untuk pertukaran
bahan-bahan antara darah dengan jaringan. Darah mengalir ke organ-organ tubuh secara terus
menerus sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah. Jumlahnya dapat bermacam-macam, mulai dengan
sedikit sampai yang dapat menyebabkan kematian. Kehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan
eksternal. Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. Jika pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi
kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel pada
tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan. Bekuan mulai terbentuk dalam waktu 1-2 menit. Dalam waktu 3-
6 menit, bekuan sudah mengisi pembuluh darah dan menghambat aliran darah.
1. Arterial: Pada perdarahan arterial ini darah tampak keluar menyemprot / memancar, dan berwarna
merah segar.
2. Pembuluh darah balik (venous): Pada perdarahan “venous”, darah keluar mengalir dan berwarna
kehitaman / agak gelap.
3. Kapiler: Sedangkan perdarahan kapiler, darah keluar merembes (perdarahan sedikit) dan berwarna
merah segar.
Pengkajian:
Perdarahan Eksternal, jika berlebihan akan terlihat jelas pada pakaian. Jika seseorang menggunakan pakaian
yang tebal perdarahan mungkin tidak terlihat. Pemeriksaan harus cepat-cepat memeriksa tubuh pasien dengan
membuka pakaian terlebih dahulu, yakinkan bagian-bagian yang terbawah sudah diperiksa. Pakaian yang
berlumuran darah dapat digunting sehingga daerah yang terluka dapat diperiksa. Kulit kepala mengandung
banyak pembuluh darah, lacerasi kecil pun dapat menyebabkan perdarahan yang hebat.
Perdarahan Internal sukar diidentifikasi. Perdarahan didalam rongga (pneumothorak) bisa menghambat
pernafasan dan akan mengakibatkan nyeri dada. Perdarahan pada rongga perut akan menyebabkan kekakuan
pada otot abdomen dan nyeri abdomen. Hemoptysis dan hematemisis menunjukkan adanya perdarahan di
paru-paru atau perdarahan saluran pencernaan. Shock dapat terjadi pada perdarahan internal dan eksternal
yang hebat. Korban dikaji terhadap nadi yang sangat cepat tetapi lemah, pernafasan lambat dan dangkal, kulit
dingin, cemas gelisah dan haus. Pupil sama, dapat berdilatasi dan responnya terhadap cahaya sangat lambat.
Menghentikan Pendarahan:
KELOMPOK : IV
JUDUL FGD : Manajemen Keperawatan Gadar pada Keracunan
MODERATOR : Rahmatullah
2 Ninda Melinda 80 70 80
3 Nirawati 80 70 80
4 Novalia Saidar 80 70 80
5 Novarita 80 70 80
6 Nuraini. N 80 70 80
7 Ulya Zatira 80 70 80
Melihat situasi seminar pada mata kuliah gadar ini semakin hari semakin energik dan bagus, dari sesi
penyampaian materi sampai dengan sesi menjawab pertanyaan sudah sangat luar biasa, yang mudahan
harapan kami selaku pembimbing supaya para peserta kelompok harus semua mampu menguasi materi
yang akan disampaikan. Dari segi pengolahan bahan yang bersumber dari bacaan sudah bagus, dan perlu
di ingat itu semua harus ada sumber yang jelas atau referensi. Kecepatan dan kekompakan dalam
menjawab tanggapan dari para audien harus ditingkatkan lagi.
Namun secara keseluruhan kalian semua is GOOD.
BRAVO
Keracunan: Bila zat yang masuk ke dalam tubuh manusia baik disengaja atau tidak disengaja dapat
menyebabkan sakit atau mengancam nyawa.
Penyebab:
Gejala:
a. Mendadak sakit
b. Gejala tidak sesuai dengan keadaan pada patologi
c. Gejala menjadi cepat akibat dosis yang benar
d. Anamnese menunjukkan adanya keracunan, terutama pada kasus bunuh diri
Jalan Masuk:
Sifat racun:
Penatalaksanaan Keracunan:
a. Bila ditelan
1. Encerkan dengan member air yang banyak atau susu
2. Muntahkan dengan mengupayakan pasien muntah
3. Netralkan dengan memberikan antidotum
b. Kulit dan Mata
1. Lepaskan pasien yang terkontaminasi
2. Cuci bilas bagian yang terkena dengan air
3. Penolong jangan sampai jadi korban berikutnya
c. Melalui Inhalasi
1. Pindahkan penderita ketempat yang lebih aman
2. Beri oksigen
3. Tidak melakukanpernafasan buatan dari mulut ke mulut.
Pengobatan simtomatik:
1. Bila ada gangguan pernafasan dan jantung, siap siap untuk BHD
2. Rasa nyeri/ sakit beri obat obat penghilang rasa sakit.
Beberapa Contoh Kasus Keracunan:
1. Alkohol
Etil alcohol, alcohol pekat, metal alcohol
Gejala:
Kekacauan mental
Pupil mata dilatasi
Sering muntah
Bau alkohol
Tindakan Pertolongan:
Upayakan pasien muntah apabila pasiennya sadar
Pertahankan pernafasan baik
Bila sadar, berikan kopi hitam
Pernafasan buatan bila perlu.
Tindakan Pertolongan:
3. Keracunan Jengkol
Gejala:
Nafas, mulut dan air kemih nya bau jengkol
Sakit pinggang yang disertai sakit perut
Nyeri waktu buang air kecil
Buang air kecil kadang disertai darah
Tindakan Pertolongan:
Minum air putih yang banyak
Obat penghilang rasa sakit dapat diberikanuntuk menghilangkan rasa sakit.
4. Keracunan Jamur
Gejala:
Sakit perut
Muntah
Diare
Berkeringat banyak
Tindakan Pertolongan:
Netralir dengan cairan
Upayakan pasien muntah.