Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Doa

Doa menurut bahasa pencarian dan permintaan. Doa menurutebut adalah penyerahan diri kepada Allah
Swt. dalam memohon semua yang diinginkan, dan meminta dihindarkan dari semua yang dibenci. Doa
juga arti ibadah. Ketuhanan adalah ibadah yang utama, karena doa adalah inti ibadah. Doa dapat
melembutkan kerasnya qadha dan menolak bala bencana. Banyak yang membuat doa diperkenankan
dan dicintai Allah Swt. Doa adalah zikir kepada Allah Swt. Bahkan doa lebih dalam, hanya sekadar zikir
atau ingat kepada Allah Swt. Doa juga berarti ibadah bagi Allah Swt.

B. Aspek berdoa

Kemudian Lowenthal (2009) mencoba merumuskan beberapa aspek dalam berdoa:

Behavioral Features (Aspek perilaku)

Dalam berdoa terdapat beberapa perilaku yang lazim dilakukan seperti menghadap ke arah tertentu,
berdiri, duduk, berlutut, sujud atau bahkan ada agama yang berdoa melalui tarian.

Linguistic Features (Aspek Bahasa)

Berdoa dilakukan dengan menggunakan bahasa, berkata-kata. Adapun suara untuk mengungkapkan bisa
suara yang keras, diam atau dalam hati.

Cognitive Features

Berdoa dilakukan dengan penuh tujuan dan pemaknaan atas apa yang diungkapkan.

Emotional Features

Berdoa diiringi rasa kedekatan terhadap yang disembah, merendah, tenang dan nyaman.

C. bacaan doa setelah shalat Fardhu lengkap dengan terjemahannya :

‫ك اسلمحسمدد مولم م‬
‫ك الششسكدر مكمماَ يمسنبممغسى لممجلممل موسجمه م‬
‫ك مومعمظسيييمم‬ ‫ِ محسمددا يدموافمسى نممعممهد مويدمكاَفم د‬.‫ب اسلمعاَلمممسيمن‬
‫ِ مياَمربرمناَلم م‬.‫ئ مممزسيمدده‬ ‫ِ امسلمحسمدد ملم مر ر‬.‫بمسسمم ام الررسحمممن الررمحسيمم‬
‫ك‬ ‫م‬ ‫س‬
‫دسلطاَنم م‬

Artinya :

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta
Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan
kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu
dan keagungan kekuasaan-Mu.
‫طهردرنميياَ‬ ‫ضسى لممناَبممهاَ مجممسيمع اسلمحاَمجيياَ م‬
‫ت‪ِ.‬موتد م‬ ‫صلمةد تدسنمجسيمناَبممهاَ ممسن مجممسيمع سالمسهموامل موسالْمفاَ م‬
‫ت‪ ِ.‬موتمسق م‬ ‫صرل مومسلرسم معملى مسيرمدمناَ دممحرمدد مومعلى آمل مسيرمدمناَ دممحرمدد‪ ِ.‬م‬ ‫ماللهدرم م‬
‫ب‬ ‫م‬ ‫ر‬
‫ت امنهد مسممسيعْع قمرسي عْ‬ ‫س‬ ‫س‬
‫ت مفى المحمياَمة موبمسعمد المممماَ م‬ ‫س‬
‫ت ممسن مجممسيمع المخسيمرا م‬ ‫س‬
‫صى المغمياَ م‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ر‬ ‫د‬
‫ت‪ ِ.‬موتبملغمناَ بممهاَ اق م‬ ‫ك اسعلى الردمرمجاَ م‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫بممهاَ ممسن مجممسيمع الرسيرمئاَ م‬
‫ت‪ ِ.‬موتمسرفدعمناَبممهاَ معنمد م‬
‫ت‬ ‫جاَ‬ ‫حاَ‬ ‫س‬
‫ل‬
‫مم م مم م م م م م‬‫ا‬ ‫ى‬ ‫ض‬ ‫م‬
‫قاَ‬ ‫ياَ‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫وا‬ ‫ع‬ ‫ر‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ب‬
‫د م د‬‫س‬
‫ي‬ ‫ج‬ ‫م‬ ‫‪.‬‬

‫‪Artinya :‬‬

‫‪Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan‬‬
‫‪keluarganya, yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang‬‬
‫‪dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang‬‬
‫‪dapat mengangkat derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada‬‬
‫)‪tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesunggunya Dia (Allah‬‬
‫‪Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan permohonan. Wahai Dzat‬‬
‫‪yang Maha Memenuhi segala kebutuhan Hamba-Nya.‬‬

‫ق موتمسوبمييةد قمسبييمل اسلممييسو م‬


‫ت‬ ‫صرحةد مفى اسلبممدمن مومزيميياَمدةد فمييى اسلمعسلييمم موبممرمكييةد فمييى الييررسز م‬
‫ك مسلمممةد مفى الردسيمن موالشدسنمياَ موسالْمخمرمة مومعاَفميمةد مفى اسلمجمسمد مو م‬
‫ماللهدرم امرناَ نمسسئملد م‬
‫ب‬‫ت موالنرمجاَةم مممن الرناَمر مواسلمعسفمو معسنمد اسلمحمساَ م‬‫ت اسلممسو م‬ ‫ت موممسغفممرةد بمسعمد اسلممسو م‬
‫ت‪ ِ.‬ماللهدرم همروسن معلمسيمناَ فمسى مسمكمرا م‬ ‫‪.‬مومرسحممةد معسنمد اسلممسو م‬

‫‪Artinya :‬‬

‫‪Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat,‬‬
‫‪keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut,‬‬
‫‪rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahkanlah kami‬‬
‫‪dalam menghadapi sakaratul maut, (Berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat‬‬
‫‪dilaksanakan hisab.‬‬

‫ب اسلقمسبمر‬
‫ك مممن اسلمعسجمز مواسلمكمسمل مواسلبدسخمل مواسلهممرمم مومعمذا م‬
‫ماللهدرم امرناَ نمدعسودذبم م‬

‫‪Artinya :‬‬

‫‪Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab‬‬
‫‪kubur‬‬

‫ك ممسن معسلدم لميمسنفمدع موممسن قمسل د‬


‫ب لميمسخمشدع موممسن نمسف د‬
‫س لمتمسشبمدع موممسن مدسعمودة لميدسستممجاَ د‬
‫ب لممهاَ‬ ‫‪.‬ماللهدرم امرناَ نمدعسودذبم م‬

‫‪Artinya :‬‬

‫‪Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang‬‬
‫‪tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yanag tak terkabul.‬‬

‫ب موامسحمسمن املمسيمناَ مولممكاَفرمة اسلدمسسلمممسيمن امسجمممعسيمن‬ ‫مربرمناَاسغفمسرلممناَ دذندسوبممناَ مولمموالممدسيمناَ مولممممشاَيممخمناَ مولمدممعلرممسيمناَ مولمممسن لمهد مح ق‬
‫ق معلمسيمناَ مولمممسن اممح ر‬

‫‪Artinya :‬‬
Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru
kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada
kami, dan seluruh umat islam

‫ك امسن م‬
‫ت الترروا د‬
‫ب الررمحسيدم‬ ‫ت الرسممسيدع اسلمعلمسيدم موتد س‬
‫ب معلمسيمناَ امنر م‬ ‫ك امسن م‬
‫مربرمناَ تمقمبرسل ممرناَ امنر م‬

Artinya :

Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi
Maha Penyayang.

‫مربرمناَ أمتممناَ مفى الشدسنمياَ محمسنمةد مومفيِ سالممخمرمة محمسنمةد موقممناَ معمذا م‬
‫ب الرناَمر‬

Artinya :

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari
siksa api neraka.

‫ب اسلمعاَلمممسيمن‬
‫صسحبممه مومسلرمم مواسلمحسمدد ملم مر ر‬
‫صرلى اد معلى مسيرمدمناَ دممحرمدد مومعلى آلممه مو م‬
‫مو م‬

Artinya :

Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga
dan sahabatnya dan segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam

D. Pengaruh Do’a Dalam diri Manusia

Pentingnya agama dalam kesehatan dapat dilihat dari batasan Organisasi Kesehatan se-Dunia (WHO,
1984) yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian
kesehatan seutuhnya. Bila sebelumnya pada tahun 1947 WHO memberikan batasan sehat hanya dari 3
aspek saja, yaitu sehat dalam arti fisik (organobiologik), sehat dalam arti mental (psikologik/psikiatrik)
dan sehat dalam arti social; maka sejak 1984 batasan tersebut sudah ditambah dengan aspek agama
(spiritual), yang oleh American Psychiatric Association dikenal dengan rumusan “bio-psycho-socio-
spiritual” (APA, 1992).

Berangkat dari kenyataan di atas, agama menjadi salah satu unsur yang tak dapat diabaikan dalam
kesehatan baik jasmani maupun rohani. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bahwa agama
merupakan unsure terpenting dalam kehidupan beragama, berarti doa memiliki pengaruh besar dalam
kesehatan.

Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang doa. Di antaranya:

Ilmuwan Lindenthal (1970) dan Star (1971). Penelitian ini menunjukkan bahwa penduduk yang religious
(beribadah, berdoa dan berdzikir) mengalami resiko stress yang lebih kecil daripada mereka yang tidak
religious dalam kehidupan sehari-harinya.
Comstock, et. al. (1972) sebagaimana dimuat dalam Journal of Chronic Disease (1972), menyatakan
bahwa mereka yang melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai dengan doa dan dzikir,
ternyata resiko kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah 50%, sementara kematian akibat
emphysema (penggelembungan paru) lebih rendah 56%, kematian akibat chirhocis (pengerasan hati)
lebih rendah 74% dan kematian akibat bunuh diri lebih rndah 53%.

Clinebell (1980) dalam penelitiannya yang berjudul “The Role of Religion in the Prevention and
Treatment of Addiction” menyatakan antara lain bahwa setiap orang apakah ia seorang yang beragama
atau sekuler sekalipun mempunyai kebutuhan dasar yang sifatnya kerohanian (basic spiritual needs).
Setiap orang membutuhkan rasa aman, tenteram, terlindung, bebas dari stres, cemas, depresi dan
sejenisnya. Bagi mereka yang beragama (yang menghayati dan mengamalkan), kebutuhan rohani ini
dapat diperoleh lewat penghayatan dan pengamalan keimanannya. Namun, bagi mereka yang sekuler
jalan yang ditempuh adalah lewat penyalahgunaan NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif lainnya),
yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak negatif pada diri, keluarga dan masyarakat.

House, Robbins dan Metzner (1984) melakukan suatu studi selama 8-10 tahun terhadap 2.700 orang.
Hasil studinya itu menunjukkan bahwa mereka yang rajin menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir,
angka kematian (mortality rate) jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang tidak
menjalankan ibadah, berdoa dan berdzikir.

Matthews (1996) dari Universitas Georgetown, Amerika Serikat, menyatakan dalam pertemuan tahunan
the American Association for the Advancement of Science (1996) antara lain bahwa mungkin suatu saat
kita para dokter selain menuliskan resep obat, juga akan menuliskan doa dan dzikir pada kertas resep
sebagai pelengkap. Selanjutnya dikemukakan bahwa dari 212 studi yang telah dilakukan oleh para ahli
sebelumnya, ternyata 75% menyatakan bahwa komitmen agama (berdoa dan berdzikir) menunjukkan
pengaruh positif pada pasein; hanya 7% yang berkesimpulan bahwa agama tidak baik bagi kesehatan.

Suatu survey yang dilakukan oleh majalah TIME dan CNN serta USA Weekend (1996), menyatakan bahwa
lebih dari 70 pasien percaya bahwa keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, doa dan dzikir dapat
membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit. Sementara itu lebih dari 64% pasien
menyatakan bahwa para dokter hendaknya juga memberikan terapi keagamaan (terapi psikoreligius)
antara lain dalam bentuk berdoa dan berdzikir. Dari penelitian ini terungkap bahwa sebenarnya para
pasien membutuhkan terapi keagamaan, selain terapi dengan obat-obatan dan tindakan medis lainnya.

Masih banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa berdoa memberikan pengaruh positif terhadap
kesehatan jasmani dan rohani orang yang melakukannya.

Dzikir

A. Pengertian Dzikir
Menurut bahasa, kata “dzikir” berasal dari bahasa Arab yaitu Yazkuru-zakara-tazkara yang mengandung
arti menyebut, mengucap, menuturkan. Menurut Al-Habsyi dzikir mengandung arti menceritakan,
memuji dan mengingat. Sedangkan menurut istilah, dijelaskan dalam Ensiklopedia Hukum Islam, dzikir

dapat berarti suatu aktivitas berupa:

a. Ucapan lisan, gerak raga, maupun getaran hati sesuai dengan cara-cara yang diajarkan agama, dalam
rangka mendedahkan diri kepada Allah.

b. Upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa dan lalai kepada Allah dengan selalu ingat kepadanya.

c. Keluar dari suasana lupa, masuk dalam suasana musyahadah (saling menyaksikan) dengan mata hati,
akibat didorong rasa cinta yang mendalam kepada Allah

B. Bacaan Dzikir setelah Solat Fardu

1. Astaghfirullah (Memohon Ampunan)

‫ت مياَ مذا اسلمجلممل مواملسكمرامم‬


‫ك الرسلمدم تممباَمرسك م‬ ‫أمسستمسغفمدر ام أمسستمسغفمدر ام أمسستمسغفمدر ام اللرهدرم أمسن م‬
‫ت الرسلمدم موممسن م‬

"ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM, ASTAGHFIRULLAH HAL ADZIM,


ALLAHUMMA ANTASSALAM WAMINKASSALAM TABARAKTA YA DZALJALALI WAL IKRAM"

artinya: “Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat
dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu As-Salaam
(keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.”

Referensi : (HR. Muslim no 915 dan HR. Muslim no 932)

2. Tauhid

‫ت مولم يمسنفمييدع مذا اسلمجييرد‬


‫ت مولم دمسعمطميِ لممماَ ممنمسعيي م‬ ‫ُ اللرهدرم لم مماَنممع لممماَ أمسع م‬,‫ك مولمهد اسلمحسمدد موهدمو معملى دكرل مشسيِدء قممدسيعْر‬
‫طسي م‬ ‫ُ لمهد اسلدمسل د‬,‫ك لمده‬
‫لم إملمهم إملر اد موسحمدهد لم مشمرسي م‬
‫س‬
‫ك المجشد‬ ‫ممسن م‬

"LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA
'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR, ALLAHUMMA LAA MANI 'AA LIMA A' THOITA WALA MUGHTHIYA LIMA
MANAGHTA WALA YANFA'U DZALJADDI MINKAL JADDU"

na: “Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan,
dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap
apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang
yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.”

Referensi : (HR. Bukhhari No 844 dan HR. Muslim no 593)

4. Tasbih, Tahmid dan Takbir (Memuji Allah)


‫دسسبمحاَمن اد‬

"SUBHANALLAH"

artinya: “Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali)

‫امسلمحسمدد مرلم‬

"ALHAMDULILLAH"

artinya: “Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali)

‫ماد أمسكبمدر‬

"ALLAHUAKBAR"

artinya: “Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali)

kemudian membaca,

‫ك مولمهد اسلمحسمدد موهدمو معملى دكرل مشسيِدء قممدسيعْر‬


‫ُ لمهد اسلدمسل د‬,‫ك لمده‬
‫لم إملمهم إملر اد موسحمدهد لم مشمرسي م‬

"LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA
'ALAA KULLI SYAI-INQ QODIR"

artinya: “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala
kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Referensi: (HR. Muslim no 597)

Dari Abu Hurairah ra, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka
diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.

C. Pengaruh Dzikir Pada diri Manusia

Kajian penelitian terdahulu merupakan uraian yang relevan dengan masalah yang diteliti. Beberapa
penelitian yang dijadikan telaah penelitian ini akan disajikan dalam tabel berikut:

1. Skripsi Dwi Tristanti yang berjudul “Pengaruh Dzikir Asmaul Husna terhadap Kesehatan Mental Santri
(Studi Kasus di Pesantren Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati)” yang diajukan untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Ushuluddin. Dalam skripsi ini menyimpulkan
bahwa kebiasaan para santri dengan melakukan dzikir Asmaul Husna mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan mental mereka. Ini dapat dilihat dari data-data serta kesimpulan dari observasi penulis, bahwa
para santri mampu mengatasi rasa cemas atau khawatir, mampu beradaptasi dengan lingkungan,
mampu mengendalikan emosi, berusaha membersihkan hati dari gangguan-gangguan(penyakit-penyakit
hati) seperti ujub, takabur. Mereka juga selalu mensyukuri nikmat Allah, bahkan jika dilihat dari aktifitas
sehari-hari, mereka adalah para remaja yang senantiasa menjalankan perintah Allah dengan menjaga
salat berjamaah dan beramal sholeh.
2. Skripsi Mohammad Taufikin yang berjudul “Pengaruh Dzikir Asmaul Husna terhadap Perilaku
Keagamaan Siswa-Siswi Panti Asuhan Wira Adi Karya Ungaran”. Terdapat kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara dzikir Asmaul Husna terhadap pengalaman keagamaan siswa-siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran. Hal ini terlihat dari angket yang terkumpul, yang kemudian dilakukan
pengolahan data dan hasil yang diperoleh dari perhitungan menggunakan analisis Regresi linier bahwa
Freg sebesar 29,325 dan besar nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3,964. Hal ini berarti
Freg>Ftabel.

Referensi:

Ahmad Isa. 2006. Doa-Doa Pilihan. Jakarta: PT Mizan Publika.

Kmi Gplima. "Psikologi Manusia Berdoa". Diakses pada 6 oktober 2018 (pukul 08.00).
http://www.academia.edu/11946550/PSIKOLOGI_MANUSIA_BERDOA

Tarwalis. 2017. Dampak Dzikir Terhadap Ketenangan Jiwa (Studi Kasus di Gampong Baet Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar). [Skripsi]. Aceh: Uiversitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Dwi Tristanti, Pengaruh Zikir Asmaul Husna terhadap Kesehatan Mental Santri (Studi Kasus di Pesantren
Nasyiatul Banat Desa Ngagel Kec. Dukuhseti Kab. Pati) (Semarang: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2006).

Mohammad Taufikin, Pengaruh Zikir Al-Asma Ul-Husna terhadap Perilaku Keagamaan Siswa-Siswi Panti
Asuhan Wira Adi Karya Ungaran (Semarang: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2010).

Anda mungkin juga menyukai