Anda di halaman 1dari 7

“Dekadensi Moral yang Menimpa Generasi Muda pada Bangsa Indonesia”

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bapak / Ibu / Saudara dan Saudari yang saya hormati, pertama dan yang paling utama marilah kita
panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat hadir dan berkumpul di
tempat ini.

Kedua ,Shalawat serta salam kita junjungankan kepada Nabi kita Nabi akhir zaman, Muhammad SAW,
yang telah membawa kita umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti saat
ini.

Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih yang tak terhinggga kepada seluruh panitia penyelenggara yang
sudah memberikan kesempatan kepada saya untuk berbicara dan menyampaikan sebuah pidato tentang
penurunan moral generasi muda khususnya para remaja pada bangsa indonesia saat ini.

Bapak/Ibu/Saudara dan Saudari yang saya cintai.

Betapa mirisnya mengamati kondisi moral anak bangsa indonesia saat ini,melihat begitu banyaknya
kasus-kasus khususnya yang menimpa para kaum remaja, yaitu kaum yang nantinya sebagai generasi
penerus bangsa yang tentunya tidak hanya memiliki good intelektual , tetapi good personality lebih di
utamakan. Beragam kasus-kasus yang sudah mengotori kepribadian serta fikiran para muda-mudi bangsa
kita, dimulai dari kasus narkoba, sex bebas, pemerkosaan, bahkan kriminalitas dan pergaulan bebas
yang menjerat kaum remaja. Hal tersebut membuat negara indonesia semakin terpuruk dan
membuktikan bahwa negara indonesia sedang mengalami “Dekandensi Moral”.

Dekadensi moral yaitu terjadinya suatu kemerosotan kerusakan tata nilai,moral/akhlaq manusia. Dimana
tingkah laku, sikap, perbuatan manusia sudah tidak sesuai dengan norma-norma agama, masyarakat dan
norma-norma lainya yang mengatur kehidupan manusia untuk berperilaku baik. Saat ini tidak dapat
dipungkiri para anak-anak, remaja, pemuda telah terjadi dekadensi moral, hal ini tentunya terjadi karena
banyak faktor,antara lain yaitu masuknya budaya barat atau nama lainya westernisasi. Mulai dari gaya
bahasa, gaya pakaian, gaya pergaulan dan pada akhirnya merubah pola pikir dan pola hidup masyarakat
kita. Memang tidak semuanya yang masuk adalah hal negatif, ada beberapa hal positif yang dapat kita
tiru,seperti perkembangan teknologi, didalam ajaran islam pun mengajarkan kepada kita untuk selalu
manambah ilmu-ilmu untuk menaikkan derajat kita. Munculnya istilah pergaulan bebas, sex bebas
seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnolgi dalam peradaban umat manusia, patut
kita bersyukur akan hasil karya cipta manusia sehingga dapat membawa perubahan positif bagi
perkembangan atau kemajuan industri masyarakat. Akan tetapi perlu disadari bahwa kemajuan tersebut
dapat membawa kemunduran,contohnya yaitu pergaulan bebas tanpa batas, melihat budaya bergaul
negara barat begitu bebasnya,sehingga para kaum muda memandang hal tesebut sebagai tren masa kini,
yang pada akhirnya mereka meniru apa yang mereka anggap tren. tren disini juga sebagai faktor
pendukung merosotnya nilai moral anak bangsa. Bisa saja awalnya para reaja merokok awalnya hanya
ingin terlihat keren kemudian merokok seperti halnya orang-orang berat sana. Padahal sama sekali tidak
benar, karena di negara barat sana mereka merokokngunanya guna menghangatka tubuh mereka,
karena mereka hidup didearah yang dingin, minim panas. Akan tetapi para remaja salah penialaian .
Setelah mereka mencoba merokok, mereka akan menocba hal lainya, seperti narkoba dan seks bebas.
Selain itu, ada faktor lain yaitu Himpitan Ekonomi, karena ekonomi yang rendah membuat para remaja
stres dan membutuhkan tempat pelarian, yang pada akhirnya melakukan hal yang merugikan orang lain
dan dirinya sendiri Hal tersebut akan pastinya berpengaruh pada aktivitas dan perilaki dalam
keseharianya,hal tersebut sudah pasti merusak moral para pelakunya. Apakah kita menginginkan
pemimpin bangsa dengan kriteria seperti itu? Begitu mirisnya moral kondisi tanah air kita.

Saudara-saudaraku generasi penerus bangsa,

Ada faktor lain penyebab merosotnya moral para kaum muda, yaitu rendahnya pendidikan dan
longgarnya pegangan terhadap agama. Dua hal tersebut saling berkaitan, orang beragama pasti
berpendidikan, akan tetapi orang berpendidikan belum tentu bergama. Pintar dalam ilmu pengetahuan
dan tehnologi yang tidak diikuti dengan ilmu agama , akhlaq dan budi pekerti akan membuat seseorang
bertindak tanpa memikirkan akibat yang akan diterimanya di alam akhirat nanti. Dengan longgarnya
pegangan seseorang pada ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya.
Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan oengatur moral yang dimilikinya adalah masyarakat
dengan hukum dan peraturannya. Namun biasanya pengawas masyrakat itu tidak sekuat pengawasan
dari dalam diri sendiri. Karena pengawasan masyarakat itu datang dari luar, jika orang luar tidak tahu,
atau tidak ada oang yang disangka akan mengatahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani
melanggar pearturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila masyarakat itu banyak orang Yang
melakukan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yang kuang iman tadi tidak mudah pula meniru
melakukan pelanggrana-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada
Allah serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi adanya pengawasan yang
ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, maka tidak mau melanggar hukum-
hukum dan ketentuan-ketentuan Allah. Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama,
semakin susah memelihara moral orang dalam masyarakat itu dan semakin banyak pelanggaran-
pelanggaran, hak , hukum dan nilai moral. Selain itu tentang juga perlunya pendidikan tentang
pembinaan moral yang dilalukakan di sekolah, misal guru-guru memberikan pengarahan bagaimana
bahaya-bahaya serta kejahatan-kajahaan diluar sana, sehingga mereka lebih berhati-hati, sehingga
mereka mendapat pembinaan dari rumah oleh orangtua mereka dan mendapat pembinaan dari sekolah,
sehingga mereka yakin dengan bagaimana situasi dilingkungan mereka saat kita tidak dapat
mengandalkan dengan beajar saja, tetapi juga pengarahan-pengarah dan pembinaan dalam jasmani dan
rohani. Apabila kita mengamati banyak kasus-kasus yang telah terjadi, banyak para pejabat, petinggi
negara mereka sekolah hingga ke jenjang pendidikan yang tinggi, sekolah hingga keluar negeri, kemudian
mendapat sebuah profesi di suatu kepemerintahan dan menduduki sebuah jabatan tinggi, dan pastinya
disitu banyak bermain dengan uang, seperti kejadian yang sudah-sudah, bisikan setan ada dimana-mana,
pastinya mereka yang rendahnya agamanya dengan mudah mengikuti biskan setan, contoh korupsi ada
diamana-mana,dengan mudahnya mengambil uang rakyat. Kasus tersebut sebagai tanda bahwa negara
kita sedang di landa kemerosotan moral/ akhlaq. Apabila kita memiliki pengentahuan agama yang kuat,
iman yang kuat, sering berinteraksi dengan Allah pastinya untuk hal seperti kita selalu ingat dengan
aturan-aturanNya . Untuk mengerjankan yang ma’ruf meninggalkan yang mungkar. Sehingga kita selalu
ingat untuk tidak melakukan dosa. Seperti yang terjadi pada kaum muda sekarang terkadang semangat
mereka dalam “taqarub ilallah” itu tidak ada, malas-malasan untuk mengerjakan ibadah, untuk
mengerjakan amalan hati. Karena jiwa seorang muda masih ingin melakukan banyak kesenangan, tetapi
cara mengaplikasikan kesenangan itu kurang tepat. Padahal kita semua hidup senang, merasakan
nikmatNya itu karena kita masih di beri nafas dan umur oleh Nya , yang seharusnya kita mensyukuri
dengan kita berbalas budi dengan melakukan perintah-perintah Nya. Seperti yang pernah dikatakan
Allah melalui wahyu yang di turunkanNya, yaitu yang berbunyi “fadkuruuni adzkurukum” yang artinya
apabila aku mengingatmu aku akan mengingat kalian.

Saudara-sadara yang saya cintai,

Memang terkadang tantangan diri sendiri lebih berat dan dahsyat dari segala tantangan krisis moral. Para
pemuda yang sedang dilanda kelemahan iman akan berani melakukan dosan dan kesalahan serta
penyimpangan moral. Terlebih jika pemuda itu sedang dikuasai oleh syetan, maka mereka akan
mengikuti hawa nafsu dan meyambut dengan patuh bujukan-bujukan nafsunya.

Solusi praktis untuk membebaskan diri dari tantangan itu semua adalah dengan mengokohkan akidah
rabbaniyah dalam diri, mengisi waktu-waktu luang dengan hal-hal positif yang bermanfaat bagi
kehidupan dan bergaul dengan orang-orang yang dapat mendukung untuk mengajak dalam kebaikan
dan yang dapat membentuk kepribadian yang baik. Hal tersebut sebagai salah satu cara untuk
membentuk moral/akhlaq para pemuda saat ini.

Sauadara-saudaraku sekalian,

Para kaum muda dapat disebut nafas penyambung bangsa, yang meneruskan amanah-amanah negara
berikutnya. Tetapi melihat kondisi para penerus bangsa semakin terpuruk, kita tidak dapat berharap
banyak, kecuali adanya suatu gerakan perubahan moral bagi para kaum muda. Melihat kondisi yang
seperti sekrang ini, tidak hanya karena faktor dari masuknya budaya barat dan kurangnya pendidikan
sertaa pengetahuan agama. Tetapi ada faktor lain, misal faktor dari keluarga. Terjadinya penurunan
moral tersebut pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor internal (keluarga) karena dari dalam
keluargalah faktor utama yang dapat menghambat atau setidaknya seorang anak dapat dikendalikan.
Mialnya saja dengan bimbingan dan arahan dari orang tua, seorang anak diberi masukan-masukan yang
baik tidak hanya pada saat berkumpulbersma saja, namun di sela-sela waktu yang ada hendaknya diberi
araham yang baik . seorang anak juga harusnya dikontrol tentang pergaulannya kapan waktunya untuk
main dan mengerjakan pekerjaan ataupun tugas-tugasnya yang lain. Serta membatasi prgaulan remaja
agar tidak terbaw teman-temannya yang mungkin penghuni pergaulan bebas ( negatif). Apabila seorang
anak merasa kurang adanya perhatian dari orang tua, ia mencoba melakukan atau mengerjakan sesuatu
yang nantinya orang tua seketika memberikan perhatian kepeada sang anak. contoh selain lain,seperti
keluarga yang kurang harmonis. Seorang anak melihat keluarga yang kurang harmonis di rumahnya,
astinya ia akan tidak betah tinggal dalam kondisi seperti itu. Sehingga mungkin ia bisa saja jarang di
rumah, atau tidak pulang ke rumah, yang akhirnya dia mencari tempat singgah seperti mencari kosan
temannya, apabila ia bergaul di lingkungan teman yang kurang baik maka ia dalam keadaaan sepeeti itu
dengan mudahnya melakukan hal-hal yang negatif, karena ia sudah termakan oleh emosi. Kasus tersebut
selain sang anak, yang perlu di benarkan adalah si orang tua, mengapa kluaraga bisa sampai terjadi
konflik sampai berpengaruh pada sang anak. karena oranguta, terutama seorang ibu berpengaruh
didalam kelanjutan seorang anak nantinya. Oleh karena itu pentingorang tua dalam mengelola rumah
tangga. Karena itu termasuk pelajaran bagaimana dalam mendidik anak, apabila mendidik anak kurang
bagus kemudian bagaimana kelanjutan bangsa ini? karena anak itu sebagai penyambung nafas bangsa.

Bapak/Ibu/ Saudara dan Saudari yang saya cintai

Seseorang yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri, maka mustahil untuk memimpin sebuah negara.
Pastinya seorang pemimpin dapat memimpin dirinya sendiri. Memimpin dirinya untuk melakukan
kebaikan, mimimpin agar jiwa raga serta fikiran tetap sehat. Sedangkan bagi seseorang yang jiawa raga
dan fikiranya tidak sehat artinya dia tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Mengamati bagaimana
problematika anak muda saat ini, mereka mempunyai semangat muda tetapi semangat tersebut tidak
digunakan semaksimal mungkin, dibandingkan anak jaman dahulu mereka menggunakan semangatnya
guna berjuang hidup, melihat keadaan ekonomi dulu belum stabil, mereka memanfaatkan waktu sebaik
mungkin, membantu orangtua untuk memperbaiki ekonomi, tentunya tidak lepas hubungannya dengan
Sang Pencipta, mereka berikhtiar dan berdoa utnuk mencapai tujuanya, sehingga moral / akhlaq pada
diri mereka bisa dikatakan baik. Tetapi dibandingkan oleh jaman sekarang, dengan bertambahnya ilmu
tehknologi seiring dengan ekonomi yang rata-rata stabil dan masih bisa merasakan pendidikan mereka
terkadang justru malas untuk menimba ilmu , karena sudah dimanjakan oleh fasilitas yang ada, mereka
hanya bersenang-senang menggunakan, tanpa sadar bagaimana praang tuanya bersusah payah untuk
mencukupi kebutuhan. Seharusnya kemudahan-kemudahan yang dihadapkam digunakan sebaik-baiknya,
oleh karena itu terkadang kemajuan yang ada justru menimbulkan kemunduran. Seperti pada kasus yang
menimpa beberapa remaja, mereka terjerat dalam pergaulan bebas, melihat dari segi bahsanya,
pergaulan yaitu proses bergaul, sedangkan bebas yaitu terlepas dari ikatan, sehingga pergaulan bebas
yaitu proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.sedangkan di
dalam islam sendiri sudah diatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal tersebut tercantum
dalam al-qur’an, tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah
tetapkan dalam etika pergaulan. Banyak di era saat ini pergaulan bebas merambat hingga anak-anak
remaja, didalamnya penuh dengan berbagai kesengan duniawi yang membuat pelakunya lupa diri.
hingga terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti hamil diluar pernikahan. Betapa banyaknya
interaksi seperti itu yang berujung pada pembnuhan bayi-bayi yang tidak berdosa. Begitu mirisnya
mengetahui kasus-kasus tersebut. Banyak hal-hal negatif yang ditimbulkan oleh pergaulan bebas, hal
tersebut telah terlukis oleh mereka di belahan bumi barat yang dulu mengagung-agungkan kebebasan
dalam segala hal. Free sex dimana-mana, mereka sudah lupa akan reputasi mereka, umur masih panjang
tapi hargai diri ternodai. Pergaulan tersebut tidak lepas dari kegiatan negatif lainya, seperti narkoba,
apalagi dari segi kerugian pemakaina narkoba yaitu rusaknya fisik seseorang, yang akhirnya bercabang
pada pikiran mereka, orang pemakai pastinya pola pikir mereka beda denga orang yang tidak pemakai,
narkoba selain dapa menggerogoti kesehatan seseorang, dapat merugikan dalam segi ekonomi, karena
seseorang yang pernha mamakai maka akan kecanduan dan tidak bisa lepas dari obat-obar terlarang
tersebut, yang dapat dihentikan melalui proses yang tidak sebentar. Melihat kemerosotan moral tersebut
bagaimana nasib bangsa Indonesia yang semakin terpuruk seperti ini? mengamati bagitu banyaknya
petinggi-petinggi negara yang sudah memberikan contoh yang tidak baik, dan ditambahnya melihat para
generasi penerus bangsa yang semakain memperihatinkan, padahal bangsa Indonesia membutuhkan
generasi penerus yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan good intelektual dan good personality ,
karena betapa pentingnya intelektual serta kepribadian baik yang nantinya akan berpengaruh kedalam
kehidupan selanjutnya. Karena sebagai pemimpin yang mengemban amanah yang begitu berat dan
tinggi, sehingga perlunya kekuatan iman serta kesabaran dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan
berfikir secara bersih. Tentunya tidak mungkin seorang pemimpin bangsa menyelesaikan masalah
dengan menggunakan emosi, maka perlunya moral yang baik untuk membantu mempermudah dalam
melakukan segala sesuatu didalam kehidupan.

Saudara-saudaraku sekalian,

Bermacam-macam masalah yang tak kunjung henti seperti yang sudah disebutkan merambat di berbagai
kalangan, Indonesia memang negara yang tidak lepas dari kasus-kasus tersebut. Memang betul negara
kita sedang mengaami dekadensi moral sehingga masyarakat belum bisa sejajtera. Kasus-kasus tersebut
pun tidak pandang bulu, mulai dari berbagai jenis kalangan, mulai dari kalan atas, menengah hingga
bawah menjadi bukti atas dekadensi moral yang di alami negara Indonesia, moral sangat penting karena
apabila seseorang tidak bermoral maka akan dinpandang buruk oleh orang lain. Maka bangsa indonesia
dapat dikatakan terancam rusak dan sasaran utamanya yaitu nama baik negara indonesia, jika moral
bangsa negara itu rusak maka nama negara akan tercemar bagi siapa saja ang memandang dari segi
moralitas.

Moral bangsa indonesia perlu mendapat perhatian yang khusus, agar bisa diperbaiki secara bertahap.
Untuk menata kembali negara indonesia ini,para pemimpin harus pandai dalam mengatur strategi dan
mencrai konsep yang tepat agar moral bangsa indonesia lebih baik. Suatu negara akan selalu dipandang
bagus apabila moralitas bangsa negara tersebut baik. Jika segi moralnya negara itu baik, maka besar
kemungkinan negara tersebut sejahtera.

Para pemimpin menjadi contoh bagi rakyatnya, sebab rakyat melihat sosok pemimpinnya. Para
pemimpin harus bertanggung jawab aatas rakyatnya. Kepemimpinan memang amanah yang cukup berat
dan sangat tinggi, para pemimpin harus menjaga amanah yang sudah diberikan kepada mereka. Negara
yang aman dan sejahtera merupakan negara yang bebas dari semuanya mulai dari korupsi hingga
narkoba. Mengingat hal tersebut sungguh betapa turunnya moral bangsa kita ini. Saat ini Indonesia
memang sangat rindu akan negara yang adil, bersih dari korupsi dan bebas narkoba. Mereka
mengidamkan negara aman, tenteram dan sejahtera, negara Indonesia butuh para peimimin yang bisa
merbah negaranya lebih maju dan mampu mengayomi masyarakat. Kesejahteraan negara indonesia ada
ditangan bangsa indonesia itu sendiri, karena perlu adanya kesadaran seluruh masyarakat dan para
pemimipin untuk melakuka perbaikan moral demi kesejahteraan dan kemjuan bangsa indonesia.

Saudara-saudara yang saya hormati,

Belajar tidak mengenal usia, latar belakang dan tempat, diaman saja, kapan saja dan siapa saja wajib
belajar dan menuntun ilmu. Jangan sampai kita menjadi generasi yang hanya menjadi pelayan karena
kebodohan kita sendiri,tetapi jadilah generasi yag akan memimpin semua sektor kehidupan berbangsa
dan bernegara. Karena dengan belajar Allah akan meninggikan derajat hambaNya. Dengan belajar, atas
izinNya moral kita akan terjaga, karena dari belajar kita semua dapat membedakan mana baik mana
buruk mana yang hak mana yang batil.

Demikian pidato singkat yang dapat saya sampaikan, atas segala kekurangannya saya mohon maaf,
karena yang benar semata-mata datang dari Allah dan yang slah adalah kebodohan dari saya sendiri,
lihat apa isinya dan jangan lihat siapa yang menyampaikan isinya,

Akhirul kalam, Wabillahitt Taufiq wal Hidayah, Wassalamua’alaikum.Wr.Wb.

Naskah Pidato

Ujian praktik Bahasa Indonesia

"Dekadensi Moral yang Menimpa Generasi Muda pada Bangsa Indonesia”

Anda mungkin juga menyukai