Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODEL PENGELOLAAN
DAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
KEGIATAN BELAJAR 1
Prinsip dan Model Pengelolaan PKR
1
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran.
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.
7. Pada jam pelajaran yang bersamaan.
Guru juga harus menerapkan beberapa hal yang tidak kalah penting dalam
melakukan pembelajaran, yaitu memperhatikan siswa (alertness), merasa bersama
siswa (wittingness) dan prinsip ketika pada waktu yang sama dapat menangani
beberapa kegiatan (overlappingness).
2
2. Kegiatan inti 1 (20*) Tugas individual Kerja kelompok
3. Kegiatan inti 2 (20*) Kerja kelompok Ceramah Tanya jawab
4. Kegiatan inti 3 (20*) Ceramah, kerja keompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10*) Review, penatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas.
Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar matematika di kelas 5 dan IPA di
kelas 6. Topik yang di ajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
3
6. Penutup (10’) Reviuw umum, pergantian, penguatan, tindak lanjut,
tugas. Pengantar jam pelajaran berikutnya.
Untuk menerapkan model ini kita perlu mngikuti pentunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pandahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid
kelas V dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi.
Berikan pengantar dan pengarahan umum seperti yang kita lakukan pada
model PKR 221. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan,
gunakan halaman atau teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap diruang
masing-masing tetapi guru berada di depan pintu yang menghubungkan antara
dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebi kurang 60 menit berikutnya, tetapkan aneka metode
yang sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu di perhatikan adalah
jangan sampai pada saat kita sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang
lain tidak ada kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan kita sebagai
guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya jangan banyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana kita harus di pintu
penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan review umum
mengenai materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu, berikan tindak lanjut berupa
tugas untuk masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya, untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk
murid sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan
kearah pintu penghubung.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas
untuk mengajarkan tiga mata pelajaran. Misalnya kelas 4 dengan mata pelajaran
matematika, kelas 5 dengan mata pelajaran IPS, dan kelas 6 dengan mata
pelajaran IPA dalam 3 ruangan. Untuk memahami langkah-langkah pembelajaran
perhatikan matrik berikut ini.
4
Kegiatan inti 1. Tugas individual Kerja kelompok Ceramah dan
20’ Tanya jawab
Kegiatan inti 2. Ceramah dan TanyaTugas individual Kerja kelompok
20’ jawab
Kegiatan inti 3. Kerja kelompok Ceramah dan TanyaTugas individual
20’ jawab
Penutup 20’ Review penguatan atau komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatan belajar berikutnya.
Untuk menerapkan model ini, kita perlu mengikuti petunjuk berikut ini.
a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas
4, 5, dan 6 dalam satu ruangan yang cukup. Berikan pengantar dan
pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu
ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah
atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan
yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan ini lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang
cocok dengan memanfaatkan sumber belajara yang tersedia. Penggunaan
lembar kerja murid sangat di anjurkan terutama pada kegiatan belajar murid
yang bersifat mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak
tergantung pada kehadiran guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan
kadar kemandirin belajar murid. Proses saling membimbing antar tutor sangat
di anjurkan. Guru selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru
berada diantara masing-masing kelompok.
c. Pada kegiata penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada
diantara masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review
umum tentang kegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar
dan penguatan sesuai keperluan. Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa
tugas kepada masing-masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu di
persiapkan untuk pembelajaran berikutnya.
d. Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolahannya. Maka kita
harus memiliki gaya gerak pedagogis yang tinggi. Keunggulan metode ini
adalah terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas
dari situasi belajar kelas lainnya.
5
KEGIATAN BELAJAR 2
Prinsip Didaktik-Metodik dan Prosedur Dasar PKR
1) Mengawali pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
1. Memperlihatkan benda, alat, dan gambar yang berhubungan dengan
materi
2. Memberikan aba-aba perhatian dan ucapan salam pembuka
3. Membunyikan sesuatu, misalnya peluit
b. Menimbulkan motivasi (ekstrinsik/instrumental dan intrinksik)
1. Kehangatan dan semangat (warmth and enthuasiasm)
2. Ide yang bertentangan (conflicting/ controversial ideas)
3. Minat siswa
b. Memberikan acuan belajar
1. Tujuan dan batas-batas tugas
2. Langkah-langkah yang akan ditempuh
3. Masalah pokok sebagai pusat perhatian
4. Pertanyaan pemicu belajar
6
d. Membuat kaitan atau jalinan konseptual
1. Penyampaian pertanyaan apersepsi
2. Perangkuman materi pelajaran yang lalu dengan maksud memetakan
yang telah dipelajari siswa
2) Mengakhiri Pelajaran
a. Meninjau Kembali
b. Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
1. Mendemonstrasikan keterampilan siswa
2. Menerapkan ide baru pada situasi lain
3. Mengemukakan pendapat sendiri
4. Mengerjakan soal-soal tertulis
c. Memberikan tindak lanjut.
1. Memberi pekerjaan rumah
2. Merancang sesuatu
3. Mengomunikasikan sesuatu
7
Untuk dapat mengembangkan murid sebagai pelajar yang aktif, guru PKR
perlu menguasai beberapa keterampilan seperti berikut:
8
Agar dapat memainkan peran-peran tersebut diatas guru PKR perlu menguasai
sejumlah keterampilan sebagai berikut:
1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
Tindakan perhatian yang hangat
Dengarkan pendapat murid
Berikan respon yang positif
Ciptakan hubungan saling percaya
Tunjukan kesediaan membantu murid
Bersikaplah terbuka terhadap perasaan murid
Kendalikan situasi agar murid merasa aman
2) Keterampilan menata kegiatan belajar-mengajar
Adakan pengenalan umum mengenai isi dan latar kegiatan belajar
Gunakan fariasi kegiatan sesuai kebutuhan
Adakan pengelompokan murid sesuai dengan tujuan
Jangan lupa mengkoordinasikan aneka kegiatan yang berlangsung
Berikan perhatian pada berbagai tugas yang diberikan
Usahakan pada akhir kegiatan selalu ada penyimpulan
3) Keterampilan mengarahkan dan member kemudahan belajar
Berikan penguatan terhadap perilaku murid yang baik
Bersikap tanggap terhadap keadaan murid
Berikan bantuan belajar sesuai kebutuhan untuk belajar lebih lanjut
Adakan pemantapan terhadap kegiatan kelompok dan perorangan
c. Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi murid serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan
Variasi juga disebut keanekaragaman. Dalam pembelajaran, keanekaragaman
menyangkut gaya mengajar, media, sumber, dan pola interaksi serta kegiatan
belajar-mengajar. Marilah sekarang kita mengkaji ketiga jenis fariasi tersebut.
1) Variasi Gaya Mengajar
Gaya mengajar adalah pola penampilan guru dalam mengolah dan mengelolah
rangsangan belajar dan lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya
dinamika proses belajar murid. Dinamika proses belajar tercermin pada perhatian,
semangat, dan rasa senang, betah atau keasikan murid dalam mempelajari sesuatu.
9
Penampilan mengajar guru diwarnai oleh keterampilam guru dalam:
a. Bicara: kecepatan, kejernihan, tekanan, volume dan kefasihan.
b. Perhatian: pemusatan perhatian murid, persebaran perhatian pada kegiatan
murid secara bersamaan.
c. Kesenyapan: berhenti bicara sebentar untuk mendapatkan ide.
d. Kontak pandang: semua murid mendapat tatapan hangat dari guru.
e. Olah gerak dan mimic: gerak fisik dan tampilan wajah.
f. Alih posisi: berdiri yang memungkinkan murid merasakan perhatian sama.
10
e. Pola interaksi klasikal (pola INKLAS)
Bila dilihat dari kegiatannya terdapat beberapa jenis yang dapat digunakan
dikelas antara lain:
a. Membaca
b. Menggunakan lembar kerja
c. Bercerita
d. Berdialog/berdiskusi
e. Mengadakan percobaan
f. Mendengarkan kaset/radio
g. Bernyanyi
h. Mengamati lingkungan
Kelas PKR memerlukan perhatian yang lebih dari kelas biasa, karena
karakteristik pembelajaran dalam PKR jauh lebih beragam daripada di kelas biasa.
Tetapi tuntutan pedagogisnya sama yaitu iklim kelas yang perlu diciptakan harus
memungkinkan murid dapat memanfaatkan waktu belajar secara efektif.
Untuk dapat menciptakan dan memelihara suasana kelas yang memungkinkan
optimal kualitas pembelajarannya dan keterlibatan murid, perlu pengelolaan kelas
yang baik. Keterampilan mengelolah kelas mencakup kemampuan guru untuk:
11
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token sesuai
dengan keperluan dan situasi secara wajar. Berikan pujian terhadap perilaku
yang baik untuk mendorong munculnya perilaku baik lebih sering muncul.
KEGIATAN BELAJAR 3
Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR
Kegiatan inti dalam PKR model 221, 222, dan 333 dengan jelas
mempersyaratkan pemanfaatan aneka ragam proses belajar. Untuk itu setiap guru
PKR perlu memahami dan dapat menerapkan aneka model pembelajaran. Dengan
cara itu anda sebagai guru PKR akan lebih siap dan lebih percaya diri. Murid-
murid akan merasa senang untuk mengikuti pelajaran kelas rangkap.
Salah satu unsur penting dalam pembelajaran dapat ditingkatkan melalui
penerapan aneka model pembelajaran. Unsur penting kedua dalam pembelajaran
12
efektif adalah luas dan bermaknanya keterlibatan murid dalam proses belajar.
Untuk ini pun kita memerlukan penguasaan aneka pelajaran.
Baiklah marilah kita mengkaji ciri-ciri pokok pada setiap model dan
keterlaksanaannya model tersebut dalam pembelajaran. Ada beberapa model
pembelajaran yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Format atau model
pembelajaran tersebut antara lain adalah:
1. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) yang meliputi:
a. Olah Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLS)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
13
Pengintegrasian · Mengungkapkan sendiri
· Membuat ilustrasi atau diagram
· Menggunakan banyak sumber
· Mengaitkan dengan pengetahuan
yang dimiliki
· Menjawab permasalahan sendiri
Model ini digunakan sebagai model belajar mandiri. Belajar mandiri bisa
dilakukan secara perorang atau kelompok. Belajar mandiri adalah mencari dan
mengolah informasi atas dasar dorongan belajar dari dalam diri. Maksudnya
murid tanpa menunggu datangnya tugas dari orang lain.
Peran guru dalam model ini benar-benar sebagai pengarah dan pemberi
kemudahan dalam belajar bagi murid. Dalam hubungan ini guru bertugas
memelihara kelangsungan belajar. Keberhasilan belajar sebagian besar terletak
pada berhasil tidaknya PBAS dibiasakan di lingkungan sekolah.
Model ini memiliki ciri pada komunikasi banyak arah secara bertahap. Tahap
pertama dan kedua mewadahi komunikasi satu arah yaitu guru-murid. Tahap
ketiga mewadahi komunikasi timbal balik dalam kelompok kecil dua orang
sebagai persiapan komunikasi banyak arah pada tahap keempat. Pada dasarnya
model ini memiliki tujuan membina kerjasama dan komunikasi sosial. Dalam
14
penggunaanya model ini guru berperan sebagai moderator, pengatur dan manager
atau pengelola kelas.
Tahapan Langkah
· Murid diminta menyiapkan alat tulis di tempat dan di atas
1
meja masing-masing.
· Satu orang untuk setiap kelompok diminta membacakan
2 pertanyaan pertama dari beberapa pertanyaan yang telah
disiapkan
· Semua murid berusaha untuk menjawab pertanyaan dari buku
3
yang tersedia atau dari hasil diskusi kelompok
· Murid yang tidak bertugas membaca pertannyaan pada setiap
kelompok ditugasi untuk mengecek apakah murid dalam
4
kelompok lain mengerti maksud pertanyaan yang diberikan dan
menyepakati jawaban yang diberikan.
· Bila telah dicapai kesepakatan mengenai jawaban atau
pertanyaan itu. Semua murid mengambil alat tulis dan
5
menuliskan jawaban dengan kata-kata sendiri pada buku catatan
masing-masing
· Meneruskan kegiatan untuk pertanyaan ke 2 dan seterusnya
6 sampai merata keseluruhan murid dalam masing-masing
kelompok.
15
Tujuan model ini adalah untuk mengembangkan kemampuan dan kebiasaan
saling membagi ide dan membuat kesempatan bersama mengenai suatu hal serta
menuangkan hasil kesepakatan itu dengan bahasa sendiri. Model ini mungkin
lebih cocok digunakan untuk kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar
Tahapan Langkah
1 Pilihlah murid yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
Berikan tugas khusus untuk membantu temannya dalam bidang
2
tertentu
3 Guru selalu memantau proses saling membantu tersebut
Berikan penguatan kepada kedua belah pihak agar murid yang
4
membantu dan yang dibantu merasa senang
Tahapan Langkah
1 Pilihlah murid yang memiliki kemampuan di atas rata-rata
2 Berikan tugas khusus untuk membantu murid adik kelasnya
3 Guru selalu memantau proses saling membantu antara murid
Berikan penguatan kepada kedua belah pihak agar murid yang
4
membantu dan yang dibantu merasa senang
16
Model ini digunakan secara lintas kelas. Murid yang lebih tinggi dan
mempunyai kepandaian ditugasi untuk membantu kelompok murid kelas
dibawahnya. Misalnya murid kelas VI membantu murid kelas V atau kelas V.
Tahapan Langkah
1 · Murid dibagi kedalam kelompok kecil berjumlah 3-4 orang
2 · Pelaksanaan diskusi kelompok murid
3 · Pelaporan hasil diskusi murid
Model TDR ini merupakan kombinasi dari metode pemberian tugas dan
diskusi. Metode ini cocok digunakan di kelas IV ke atas. Tujuan model ini
mengembangkan keterampilan akademis yang digapai melalui situasi kerja sama.
Dalam model ini guru berperan sebagai manager kelas dan nara sumber.
Model ATTu dan ATTa, tidak memiliki langkah-langkah khusus, karena itu
berlaku prosedur pemberian tugas biasa. Yang menjadi ciri khas dalam kedua
model ini ialah dalam sifat tugasnya. Tugas tertutup berbentuk tugas yang hanya
memerlukan satu jawaban yang benar. Sedang tugas terbuka berbentuk tugas yang
menuntut hasil yang beraneka ragam, misalnya membuat karangan.
Model ini dapat digunakan untuk berbagai bidang studi. Dalam kelas PKR
model ini lebih tepat digunakan di kelas IV ke atas. Peran guru adalah sebagai
17
narasumber dan manager kelas. Tujuan dari model ini adalah melatih keterampilan
berpikir kognitif dan komunikasi secara tertulis.
18