Anda di halaman 1dari 4

MENTAL MODEL

1.Menurut Peter Senge Mental models adalah asumsi-asumsi atau generalisasi-generalisasi


(paradigma) yang terdapat dalam pikiran kita yang mempengaruhi bagaimana kita memahami,
bersikap dan bertindak terhadap dunia sekitar

2. Obedience diartikan sebagai patuh atau tunduk, tetapi patuh atau tunduk untuk hal yang
bersifat positif. Obedience di sini juga tidak semata-mata ditujukan pada orang, tetapi bisa pada
peraturan, atau ketentuan, misalnya: patuh dalam menegakkan kejujuran dan keadilan.

3. Making Decision

Setiap orang dalam setiap hari diharuskan untuk membuat banyak keputusa. Tingkatan keputusan
yang dibuat sangat bervariasi: sangat penting, penting, kurang penting. Saat membuat keputusan
pun dapat bervariasi: tergesa-gesa, dengan pertimbangan yang matang, atau ada juga yang
penting membuat keputusan.

PERSONAL MASTERY

1. Penguasaan diri adalah sebuah disiplin yang terus menerus, memperjelas dan memperdalam
penglihatan personal kita, memfokuskan energi kita, menyampaikan kesabaran dan melihat objek
secara realistis.” (Peter Senge)
2. Karakteristik Personal Mastery
 Mempunyai sense khusus mengenai tujuan hidupnya.
 Mampu menilai realitas yang ada sekarang secara akurat.
 Terampil dalam mengelola tegangan kreatif untuk memotivasi diri dalam mencapai
kemajuan kedepannya.
 Melihat perubahan sebagai suatu peluang.
 Memiliki rasa keingintahuan yang besar.
 Menempatkan prioritas yang tinggi terhadap hubungan personal tanpa menunjukkan rasa
egois atau individualismenya.
 Pemikir sistemik, dimana seseorang melihat dirinya sebagai salah satu bagian dari sistem
yang lebih besar.
3. Pemimpin sebagai Pelatih
Tegangan kreatif secara terbuka (dengan membangun visi bersama di satu pihak, dan
membantu orang lain melihat sistem tersebut serta model mental dari realitas saat ini di lain
pihak) bisa menggerakkan seluruh organisasi ke depan, karena organisasi didorong oleh
tegangan kreatif setiap individu.
4. Aspek personal mastery

1) Aspek Emosional, yang terdiri atas:


 Memahami emosi diri sendiri dan akibatnya
 Memahami orang lain dan emosi yang dialaminya
 Berdaya secara emosional dan nyata
 Menjadi vulnerable dan terbuka dengan suatu hubungan
2) Aspek Spiritual, yang terdiri atas:

 Terhubung dengan inner self


 Mengapresiasi kehidupan, menyayangi orang lain
 Bersatu dalam perbedaan dengan orang lain
 Menciptakan dunia yang lebih baik untuk tempat hidup
3) Aspek Fisik, terdiri dari:

 Berada secara fisik dan dalam lingkungan


 Memahami hubungan antara ‘mind-body’
 Bertanggung jawab dan membuat keputusan positif
 Memanage stress dan mencapai keseimbangan
4) Aspek Mental, terdiri atas:

 Memahami cara pikiran bekerja dan cara menciptakan realitas


 Meningkatkan fokus mental dan konsentrasi
 Menciptakan pikiran yang jernih dan inovatif
 Menciptakan realitas yang diinginkan.
SHARED VISION

1.shared vision atau Visi bersama dimaksudkan untuk menghasilkan tujuan organisasi yang jelas
dan mendorong perubahan yang diperlukan dalam organisasi sehingga dapat mencapai hasil yang
diinginkan di masa depan.

2. Keuntungan shared vision


Visi bersama sangat penting dalam pembelajaran organisasi karena memberikan panduan umum
mengenai kebutuhan pengetahuan. Manfaat lain dari memiliki visi bersama adalah karyawan di
seluruh organisasi dapat membuat keputusan yang sinergis dengan hasil bisnis organisasi.

3. Dalam pembelajaran organisasi, konsistensi dalam tujuan dan pencapaian tujuan dapat
ditingkatkan melalui visi bersama. Beberapa ilmuwan sejauh mengatakan bahwa visi bersama
merupakan prasyarat dalam mengembangkan kemampuan belajar organisasi.

4.ciri shared vision

 Mengilhami
 Jelas menantang, tetapi realistik
 Berorientasi pada manusia
 Bersifat jangka panjang, tapi tidak kaku
 Menyatakan masa depan yang menjanjikan
 Mewujudkan kekuatan
 Berorientasi pada perubahan
 Memberi pedoman bukan peraturan, memberi kebebasan tapi terarah
 Singkat, sederhana, dan mudah diingat
 Sesuai nilai-nilai organisasi
 Terkait dengan kebutuhan
 Bersifat mendorong
 Tidak terbatas waktu
 Mendeskripsikan yang ideal
TEAM LEARNING

1. Memastikan kinerja tim


 Pastikan semua anggota tim sadar akan tanggung jawab dan tantangan pekerjaan
 Dorong anggota memberikan kontribusi terbaik dan tugas yang dihadapi
 Awasi kerja tim untuk memastikan setiap orang mengarah kesasaran
 Nilai dan tentu sasaran ada tingkat yang tepat agar motivasi berlanjut
 Pastikan tumpang tindih tanggung jawab tim dan pribadi tidak menimbulkan
duplikasi tugas
2. Team learning merupakan proses mentransformasikan keterampilan komunikasi dan keahlian
berpikir (thinking skill), sehingga suatu kelompok dapat menyelaraskan dan mengembangkan
kapasitas anggota tim yang lebih besar dibandingkan ketika masing-masing anggota kelompok
bekerja sendiri.
3. Kendala dalam Team Learning
 Adanya Keegoisan
 Adanya ketidakadilan
 Adanya persaingan tidak sehat
 Saling menyalahkan satu dengan yang lain

Anda mungkin juga menyukai