Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Sampah

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur
atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan (Astriani, 2009) atau Sampah merupakan semua
material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian.
Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah
municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan
manusia (termasuk kegiatan industriI, tetapi bukan yang biologis (Febry, 2009). Berdasarkan
komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu

1. Sampah Organik

Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau
dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

2. Sampah Anorganik.

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau
dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganikMahfuz Idafi tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan
kaleng (Astriani, 2009). Berdasarkan sumbernya jenis-jenis sampah terdiri dari :

· Sampah alam.

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti
halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini
dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

· Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil
pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi
kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan
virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan
penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk
didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi
dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
· Sampah konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan
kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum
dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

· Sampah nuklir

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan
thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir
disimpan ditempat - tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat yang
dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan) .
Sampah industri dan sampah pertambangan (Rahman, 2009).

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau


pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan
dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan,
lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian
khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju
dan Negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari
pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,
sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat
sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area, Pengelolaan sampah merupakan
proses yang diperlukan dengan dua tujuan yaitu mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai
ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan
hidup. Adapun manfaat pengelolaan sampah antara lain :

1. Penghematan sumber daya alam.

2. Penghematan energi.

3. Penghematan lahan TPA.

4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman) (Anonim, 2009).

Adapun teknik-teknik pemrosesan dan pengolahan sampah yang secara luas diterapkan di lapangan,
khususnya di negara industri antara lain adalah :

Pemilahan sampah, baik secara manual maupun secara mekanis berdasarkan


jenisnya.

a. Pemadatan sampah (baling)

b. Pemotongan sampah

c. Pengomposan sampah baik dengan cara konvensional maupun dengan rekayasa

d. Pemrosesan sampah sebagai sumber gas BO

e. Pembakaran dalam Insenerator, dengan pilihan pemanfaatan energi panas

(Damanhuri, 2009).

A. Berat Jenis

Berat jenis sampah merupakan perbandingan antara massa suatu jenis sampah dengan jumlah
volume, ukuran ini dipakai bila pemakaian ukuran belum dapat terpenuhi untuk itu memang di perlukan
suatu penelitian dulu berat jenis sampah untuk volume sampah tertentu.

Pengukuran berat jenis sampah bertujuan untuk menetahui volume dari sampah, sehingga lebih
mudah dalam perencanaan penampungan atau alat angkut sampah.

B. Komposisi Sampah

Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa makanan. Kertas, koran, karbon,
kayu, kain tekstil, karet kulit, plastik, logam besi, non besi, kaca dan lain – lain (misalnya tanah pasir batu
dan keramik, atau komposisi sampah segala unsur – unsur tergabung dalam suatu sampah.)

Pengkuruan komposisi sampah bertujuan untuk mengetahui komposisi yang terdapat dalam
sampah, sehinga dapat dilakukan cukup dengan pemilahan saja berdasarkan dengan kriteria tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012 Analisa Sampah

http//:www.lap-Praktikum-11-analisa-sampah.htm

diakses jumat 10 oktober 2012

Anonim, 2012 Analisa Sampah


http//:www.lap-Praktikum-11-analisa-lingkungan-7analisa-sampah.htm

Budi Wijaya. Kadar Air Sampah. http://budiwijayatl09.blogspot.com/2010/12/kadar-air-sampah-i.html,


diakses 13/12/2012.

M.Nishom. Makalah Tentang Sampah. http://www.isomwebs.com/2011/makalah-tentang-sampah/,


diakses 16/12/2012

Anda mungkin juga menyukai