NIM:12116100
Asisten :
JURUSAN SAINS
2018
ABSTRAK
Pada kertas kerja ini, kami melakukan pemodelan gelombang tali 1D dengan
menggunakan perhitungan persamaan diferensial hiperbolik. Pada bagian pertama laporan
ini, akan ditunjukkan persamaan gelombang pada tali [∂^2y ∂x^2=1/v^2 ∂^2y ∂t^2].
Rumusan inilah yang akan digunakan sebagai acuan model teoretik. Selanjutnya akan dicari
persamaan diferensial gerak model tali sebagai partikel-partikel tali yang bergerak pada tali
yang telah terikat ujungnya. Persamaan diferensial ini akan diselesaikan kemudian secara
numerik dengan syarat-syarat batas yang ditentukan. Syarat batas yang digunakan terkait
dengan peristiwa gelombang berdiri dengan ujung terikat.Pada saat kondisi awal, setiap
partikel berada dalam keadaan diam pada posisi terdistribusi merata di sepanjang bidang
horizontal. Penyelesaian persamaan diferensial dilakukan secara numerik dengan
menggunakan metode Euler. Persamaan diferensial tersebut meliputi persamaan kecepatan
dan persamaan posisi setiap partikel dengan menggunakan model ini, diharapkan dapat
diperoleh simulasi gerak gelombang berdiri pada tali. Selain itu, akan ditinjau juga kondisi
apa saja yang harus dipenuhi agar model ini dapat mensimulasikan gerak tersebut sesuai
dengan model teoretik. Model teoretik yang digunakan merupakan model gelombang tali
sebagai gelombang analitik yang diperoleh dengan mendapatkan persamaan gelombang
seperti yang ditunjukkan oleh (Pain, 2006). Pada pemodelan kali ini tali ini terikat di salah
satu ujungnya, sedangkan ujung lainnya digetarkan dengan frekuensi tetap dan pengaruh
gravitasi lainnya diabaikan dalam simulasi ini. Persamaan gerak ditinjau hanya dengan
melibatkan interaksi pegas antarpartikel.
Kata kunci: PDE Hiperbolik,Metode euler.
ABSTRACT
In this paper, we are modeling a 1D rope wave using the hyperbolic differential
equation calculation. In the first part of this report, we will show the wave equation on the
string [∂ ^ 2y ∂x ^ 2 = 1 / v ^ 2 ∂ ^ 2y ∂t ^ 2]. This formula will be used as a reference
theoretical model. Next we will look for the differential equations of motion of rope models as
rope particles that move on the rope that has been bound ends. This differential equation will
be solved later numerically with the prescribed boundary conditions. The boundary
conditions used are associated with standing wave events with bound ends. At the time of
initial conditions, each particle is in a stationary state in a uniformly distributed position
along the horizontal plane. Solution of differential equations is done numerically using Euler
method. The differential equations include the velocity equations and the position equations
of each particle. By using this model, it is hoped that simulation of standing wave motion on
the rope can be obtained. In addition, it will also review what conditions must be met so that
this model can simulate the motion in accordance with theoretical model. The theoretical
model used is a wave-wave model as an analytic wave obtained by obtaining the wave
equation as shown by (Pain, 2006). In this modeling the rope is tied at one end, while the
other end is vibrated with a fixed frequency and other gravitational effects are ignored in this
simulation. The motion equation is reviewed only by involving interparticle spring
interactions.
Keywords:PDE Hiperbolic,Euler Method.
1D Wave Hyperbolic | i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...................................................................................................3
Gambar 2...................................................................................................5
Gambar 3...................................................................................................6
Gambar 4...................................................................................................7
Gambar 5...................................................................................................8
Gambar 6...................................................................................................8
Gambar 7...................................................................................................8
1D Wave Hyperbolic | ii
DAFTRA ISI
ABSTRAK..................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
1. PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah......................................................................1
2. Teori Dasar..............................................................................................2
2.1 Persamaan umum gelombang tali 1D........................................2
2.2 Persamaan gelombang tali 1D Hiperbolik.................................4
3. Algoritma dan pemprograman.................................................................5
3.1 Algoritma...................................................................................5
3.2 Program c++..............................................................................6
4. Hasil dan Pembahasan.............................................................................7
4.1 Hasil...........................................................................................7
4.2 Pembahasan...............................................................................8
5. KESIMPULAN......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................10
1D Wave Hyperbolic |1
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Persamaan gelombang tali 1D
Persamaan gelombang tali 1D berawal dari suatu tali homogen yang bergerak pada
arah vertikal. Segmen tersebut akan bergerak dengan memenuhi hukum II Newton tentang
gerak di mana gaya-gaya yang bekerja timbul akibat adanya tegangan pada tali. Untuk kasus
ini, gaya gravitasi ataupun gaya luar lainnya tidak akan diperhitungkan. Jika kerapatan tali
per satuan panjang adalah ρ, maka persamaan Newton tersebut dapat dituliskan sebagai:
X~ F = ρ(dS)~a. (2.1)
di mana dS merupakan elemen panjang dari segmen tali tersebut. Untuk elemen tali
yang sangat kecil, dS dapat kita tuliskan sebagai
dS = p(dx)2 + (dy)2 = dxr1 +∂y ∂x2(2.2)
Total gaya yang bekerja pada elemen tali pada arah vertikal adalah
XFy = T(x + dx)sin(θ + dθ)−T(x)sin(θ)(2.3)
Untuk gelombang tali yang ideal, elemen tali diasumsikan agar bergerak hanya pada arah
vertikal. Selain itu, simpangan yang terbentuk pada tali diambil tidak terlalu besar sehingga θ
sangat kecil. Karena itu, dapat diambil sinθ ≈ tanθ = ∂y/∂x. Perlu diperhatikan bahwa untuk
θ yang kecil, ∂y/∂x akan bernilai kecil, sehingga kuadrat dari nilainya akan jauh lebih kecil
dari 1. Akibatnya, pada persamaan 6.2, panjang segmen tali dapat diambil dS ≈ dx. Dengan
asumsiasumsi seperti ini, dari persamaan 2.1 dan 2.3 dapat kita peroleh persamaan gerak
elemen tali tersebut sebagai berikut.
(Gambar 1)
Gambar 1: Gerak sebuah elemen tali dengan panjang dS dan tegangan tali T(x) dengan sudut
θ pada x serta tegangan tali T(x+dx) dengan sudut θ+dθ pada x + dx.
(2.4)
1D Wave Hyperbolic | 2
Karena simpangan diambil cukup kecil dan tali dianggap tidak mengalami pemelaran yang
signifikan, maka tegangan tali T dapat dianggap bernilai tetap untuk sepanjang x, sehingga
persamaan 2.4 yang sudah didapatkan sebelumnya dapat ditulis kembali secara lebih
sederhana sebagai:
(2.5)
(2.6)
di mana v merupakan cepat rambat dari gelombang. Bandingkan persamaan gelombang ini
dengan persamaan 2.6 sehingga cepat rambat gelombang pada tali dapat kita peroleh sebagai:
(2.7)
Untuk suatu tali dengan ujung terikat, kondisi resonansi gelombang berdiri akan terjadi
ketika:
(2.8)
di mana L adalah panjang dari tali dan n = 1,2,3,... menunjukkan orde dari resonansi yang
terjadi. Karena itu, dari persamaan 2.7 dan 2.8 dapat diperoleh modus-modus frekuensinya,
yaitu
. (2.9)
Ketika osilator dengan frekuensi tersebut digetarkan pada ujung tali lainnya, maka akan
terbentuk gelombang berdiri dengan jumlah perut dan simpul yang sesuai dengan orde
frekuensinya. Jumlah perut gelombang yang terbentuk akan sama dengan orde resonansinya
sedangkan jumlah simpul yang terbentuk akan satu buah lebih banyak dari jumlah perut
gelombang yang terbentuk.
1D Wave Hyperbolic | 3
2.2 Persamaan gelombang tali 1D Hiperbolik
Persamaan hiperbilik diperoleh dari persamaan gelombang umum pada tali
1D dinyatakan bahwa:
𝜕2𝑢 2
𝜕2𝑢
= 𝑐
𝜕𝑡 2 𝜕𝑥 2
dimana nilai c pada persamaan ini sama dengan v, yang berati cepat rambat gelombang tali.
Persamaan ini muncul dalam berbagai dari elstisitas dan akustik sampai hidraulika. Oleh
sebab itu dari tiga bentuk persamaan diferensial yang kita ketahui, persamaan hiperbolik
merupakan persamaan yang paling banyak dikaji oleh ilmuan komputasi. Jika persamaan
diatas didekati dengan menggunakan pendekatan beda hingga, maka dapat dituliskan:
Dengan
Persamaan ini menjelaskan bahwa apabila kita mengetahui nilai u pada seluruh xi pada saat tj
dan saat tj-1maka kita dapat menentukan harga u pada seluruh xi pada langkah waktu
berikutnya, dengan persamaan:
u[j]=u[i]-v(dt/dx)(u[j]-u[j-1])
(Gambar.2)
1D Wave Hyperbolic | 4
BABIII
ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN
3.1 ALGORITMA
Untuk menyelesaikan persamaan diatas disusun algoritma penyelesaian berikut ini:
1. Definisikan variable yang digunakan seperti :(xmin,xmax,N,dt,t,n,tmax,
dx).xmin= jarak minimun; xmax= jarak maksimum; tmax=waktu maksimum;
dt=step waktu; t=waktu; N=panjang tali; n=jumlah grid.
2. Rekonstruksi kodisi awal pada koordinat x, antara (x,u).
3. Lakukan penyimpanan dan pencetakan header pada file uotput
4. Cetak innitial condition dan boundary condition.
5. Lakukan proses iterasi pada perhitungan simpangan gelombang tali 1D dimana:
u[j]=u[i]-v(dt/dx)(u[j]-u[j-1])
Berikut merupakan flowchart dari program C++ yg dibuat:
(Gambar.3)
1D Wave Hyperbolic | 5
3.2 PROGRAM C++
Algoritma pada sub bab 3.1 tersebut diaplikasikan dalam program Dev C++ kemudian
grafik hasil dari program di-plot-kan ke dalam software MATLAB untuk memperlihatkan
pergerakan gelombang tali 1D.
(Gambar.4)
1D Wave Hyperbolic | 6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Setelah program yang dibuat dapat beroperasi, kemudian program tersebut di-compile
menampilkan data file run(output program C++) seperti berikut:
(Gambar.5).
Data yang dimasukkan secara otomatis akan diolah dalamfile .txt yang menampilkan
hasil:
(Gambar.6).
1D Wave Hyperbolic | 7
Setelah data-data perhitungan tersebut tersimpan di notepad kemudian di-plot-kan ke dalam
MATLAB, sehingga menghasilkan output seperti berikut:
.
(Gambar.7)
4.2 PEMBAHASAN
(Gambar.8)
1D Wave Hyperbolic | 8
Grafik diatasadalah pemodelan pergerakan gelombang tali 1D yang dipengaruhi oleh
jarak dan waktu. Grafik diatas menunjukan hubungan antara kecepatan rambat
gelombang(v),waktu(t),jarak(x) terhadap simpangan gelombang tali yang terbentuk, dimana
besarnya simpangan gelombang berbanding lurus dengan kecepatan dan dan waktu, namun
berbanding
terbalik dengan besarnya jarak tempuh. Hal inidapat terlihat dari rumus persamaan
gelombang tali 1D yaitu:
𝜕2𝑢 2
𝜕2𝑢
=𝑐
𝜕𝑡 2 𝜕𝑥 2
Dalam PDE hiperbolik telah ditunjukan bahwa seutas tali yang diikat ujungnya
kemudian diberi gaya atau digerakan pada ujungnya secara vertikal maka dapat diketahui
bahwa besarnya vibrasi tali mengikuti persamaan gelombang berdimensi satu. Dengan u(x,t)
adalah defleksi atau simpangan gelombang tersebut.untuk mengetahui pergerakan gelombang
tali ini, kita harus memecahkan persamaan gelombang tali dengan menentukan syarat batas
yaitu saat u(0,t)=0 dan u(n,t)=0 untuk semua nilai t. Bentuk gerak gelombang tali tergantung
pada defleksi awal (pada saatt=0), dan pada kecepatan awal (saat t=0).jika u[i] adalah
defleksi awal maka kita dapat memperoleh syarat awalnya u(x,0)=u[i], dimana berdasarkan
grafik diatas defleksi maksimumnya berada pada nilai 20.
BAB V
KESIMPULAN
1D Wave Hyperbolic | 9
DAFTAR PUSTAKA
1) Kaya, D & Mustafa., 1999. On the Solution of the Nonlinear Wave Eequation by the
Decomposition Method, Bull. Of the Malaysian Math. Society, 22: 151-155.
2) Bellman, R & Adomian, G., 1985, Partial Differential Equations: New Methods for
Their Treatment and Solution, D Reidel Publishing Company, Dordrecht.
3) Whitham, G. (1974). Linear and nonlinear waves. New York: Wiley
4) Lynch, L (2004) "Numerical Integration of Linear and Nonlinerar Wave Equations".
DIssertations, Theses, and Student Research Papers in Mathematics. Paper 16. Florida
Atlantic University.
5) Blog.ub.ac.id/randi18/2013/09/29/aplikasi-persamaan –diferensial –parsial/
1D Wave Hyperbolic | 10