Anda di halaman 1dari 10

1.

Definisi Manajemen dan pengertian menurut beberapa ahli


definisi manajemen secara umum adalah proses merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi.

Menurut beberapa ahli :

 Mary Parker Follet, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui


orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
 Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
 Henry Fayol, manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasan atau ide 5
fungsi utama yaitu merancang, memerintah, mengorganisir, mengendalikan dan
mengkoordinasi.

 George R. Terry, manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.
 Eiji Ogawa, manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian, serta
pengendalian dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau
organisasi dengan menetapkan setiap sasaran yang disempurnakan sesuai dengan
kondisi (fleksibel).

2. Penerapan Poac di perusahaan

Planning
Planning atau Perencanaan adalah tahap awal berdirinya suatu perusahaan untuk
mencapai keuntungan atau tujuan perusahaan
Penerapan :

a. Penentuan Visi dan Misi perusahaan


b. Menentukan Strategi dan Taktik yang diaplikasikan pada pelaksanaan kerja.
c. Mengalokasikan dan Menentukan Sumber Daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar dan indikator keberhasilan suatu usaha
Organizing
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan orgnanisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan dengan
baik.
Penerapan :
a. Membuat struktur organisasi
b. Menerapkan jobdesk masing masing bagian
Actuating
Fungsi pengarahan dan implementasi yaitu proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi.

Penerapan :
a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
c. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

Controlling
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan suatu fungsi manajemen dimana ada
suatu nilai penjaminan bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Proses ini
diawali dengan pengawasan (monitoring) dan bila ada bagian-bagian dari proses kinerja
perusahaan yang berada pada jalur yang salah, manajer harus mengambil tindakan
korektif mengatasi masalah tersebut.
a. Dewan komisaris melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan
memberikan masukan masukan kepada CEO.
b. Supervisor mengawasi kinerja masing masing pekerja
3. Proses manajemen di organisasi melalui gambar
4. Pengertian perencanaan dan langkah
Pengertian perencanaan (planning) adalah sebagai suatu kegiatan yang terkoordinasi
untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu tertentu yang berfungsi untuk
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi, serta mengembangkan rencana
kerja organisasi

Langkah langkah :
a) Merumuskan Misi dan Tujuan.
 Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan ,
sasaran
 sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan
wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
b) Memahami Keadaan Saat ini.

Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan yang


dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa
mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih
menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.

c) Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.

Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan


perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak
perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan
yang tersedia.

d) Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.

 Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang


mungkin dapat dipilih.
 Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif kegiatan kebijakan.
 Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara
alternatif-alternatif lain.

5. Unsur Unsur Manajemen


- Manusia (Human)

Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam


praktiknya, manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian
tujuan tersebut. Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat unsur
manusia di dalamnya.
- Uang (Money)
Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Unsur uang dapat menjadi
alat dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan
secara rasional.
Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah untuk biaya operasional, seperti gaji
pegawai, pembelian dan perawatan peralatan kantor, dan peralatan lainnya yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
- Materials (Bahan)
Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur
material merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik hanya
bisa dicapai bila terdapat material yang baik.
- Mesin (Machines)
Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi
lebih mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan
serta membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
- Metode (Methods)
Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila
dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus mempertimbangkan
sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis.
Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang
menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan baik
bila manusia terlibat di dalamnya.
- Pasar (Market)
Proses pemasaran produk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial bagi
sebuah perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku.
Suatu bisnis bisa menguasai pasar bila menawarkan produk yang berkualitas dan
sesuai dengan minat dan daya beli konsumen. Itulah sebabnya proses pemasaran
sangat erat hubungannya dengan kualitas barang yang dipasarkan.
6. Tingakatan manajemen
Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
Manajemen Tingkat Atas atau sering disebut dengan Top Management (Manajemen
Puncak) atau Executives (Eksekutif) adalah Manajer-manajer yang bertanggung jawab
atas kinerja manajemen organisasi secara keseluruhan. Mereka memegang jabatan-
jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO
(Chief Operational Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, Direktur
Utama dan lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen
tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum dalam
mengendalikan organisasi atau perusahaannya.
Beberapa tugas atau fungsi utama Manajer yang berada di manajemen tingkat atas
adalah sebagai berikut :
 Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini merumuskan
tujuan utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka panjang maupun
tujuan jangka pendeknya.
 Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas

membuat kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama yang

telah ditetapkan.

 Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-


manajer di tingkat menengah.
 Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti
sumber daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya
untuk melakukan kegiatan sehari-hari dalam organisasi.
 Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup
organisasi/perusahaan.
 Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat
pemerintah, pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management)
Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Level Management adalah manajer yang
berada di bawah Manajer tingkat atas. Mereka biasanya memegang jabatan dengan
nama jabatannya seperti General Manager, Plant Manager, Factory Manager,
Regional Manager ataupun Division Manager. Manajer-manajer tingkat menengah ini
bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh
Manajemen tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen
tingkat atas dan manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan
fungsi tingkat atas di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti membuat
perencanaan, membuat kebijakan, mengumpulkan dan mengatur sumber daya untuk
departemen atau divisi mereka masing-masing.
Adapun fungsi-fungsi dan tugas Manajer di Manajemen Tingkat Menengah ini
diantaranya adalah :
 Meng-interpresi-kan kebijakan yang disusun oleh Manajemen Puncak
(manajemen tingkat atas) dan menjelaskannya ke tingkat manajemen yang
lebih rendah. Manajemen tingkat menengah ini berfungsi sebagai penghubung
antara manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah.
 Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan
kebijakan yang telah ditetapkan.
 Mengrekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang dibutuhkan
oleh department atau unit kerjanya.
 Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk
departemennya. Misalnya menawarkan berbagai insentif dan tunjangan kepada
karyawannya sehingga termotivasi dan melakukan yang terbaik agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
 Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya.
Contohnya seperti menyiapkan laporan penilaian kinerja karyawannya.
 Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam menjalankan
fungsinya.
 Melaksanakan rencana yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.
Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management)

Manajemen Tingkat Pertama atau disebut juga dengan First Level Management atau
First Line Management adalah Manajemen yang bertanggung jawab atas operasional
atau pekerjaan harian para karyawan dalam menghasilkan suatu produk atau layanan.
Manajemen tingkat pertama ini biasanya memegang jabatan seperti Department
Manager, Section Manager, Superintendent, Mandor atau Supervisor. Para Manajer di
manajemen tingkat pertama ini memiliki otoritas atau wewenang yang terbatas.

Beberapa fungsi dan tugas Manajemen tingkat pertama ini adalah sebagai berikut :

 Memahami dan mempelajari masalah dan keluhan-keluhan para pekerja


operasional sebelum melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
 Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat antara
atasan dan bawahan.
 Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para karyawan
operasional.
 Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi
pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
 Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran karyawan
serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
 Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah
output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
 Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan
membangkitkan semangat kerja dalam tim.
 Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.

7. Teori Maslow
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang
lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang
lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih
dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai
mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini
bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang
memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi
tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu
kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama
dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan
telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya
yang lebih kecil. dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan
manusia sebagai berikut:
 Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar
yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum,
perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.

 Kebutuhan Rasa Aman

Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul


kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa
aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja,
jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada
saat mereka tidak lagi bekerja.

 Kebutuhan Sosial

Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal,
maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan,
afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi
akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak,
supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.

 Kebutuhan Penghargaan

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas


prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta
efektifitas kerja seseorang.

 Kebutuhan Aktualisasi diri

Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi.
Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang
sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan,
keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan
aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang
mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan
akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan
dan keahliannya.

8. Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol yang masih relevan sampai saat ini

1. Pembagian Kerja (Division of Work)


Division of Work atau spesialisasi pekerjaan kepada individu- individu dalam
lingkaran manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah
keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih
produktif dan menguntungkan sehingga prinsip ini masih relevan dengan masa ini

2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)


Wewenang dan pertanggung jawaban adalah kunci didalam melakukan kerjasama
usaha. Tanpa prinsip ini manajer tidak akan bisa mengadakan hubungan ke atas
ataupun ke bawah dan tidak ada tanggung jawab dari tiap bagiannya ini cukup relevan
untuk masa ini karena masih digunakan dan akan terus digunakan
3. Disiplin
Disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Apabila wewenang tidak bisa
berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang.

9. Bentuk organisasi perusahaan non profit


Organisasi Non Profit adalah adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari
laba (moneter)

Sebagai mana fungsinya organisasi non profit ialah mengembangkan dan


mendapatkan perhatian publik terhadap suatu hal dengan contoh Susunan Struktur
Organisasi Dinas Pendidikan dan kebudayaan Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya
pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi non profit
tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau
pembubaran entitas.

10. Analisis Jabatan


Job Analysis/Analisa Jabatan meliputi pengumpulan dan pencatatan data terkait pada
pekerjaan serta jabatan seperti pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan, tugas serta tanggung jawab, kualifikasi pendidikan serta
pengalaman yang dibutuhkan serta karakteristik dan emosional yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diinginkan dari manajemen
perusahaan.

- Job Description
Job description adalah bagian penting dari sistem pengembangan SDM. Ibarat
navigator, job desc adalah peta yang menentukan arah, kemana harus berbelok, berapa
kecepatan yang diperlukan dan seterusnya.
 Tujuan
Uraian pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan, sehingga
pemegang jabatan mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukannya. Uraian pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar
tugas yang harus dicapai oleh pemegang jabatan. Uraian pekerjaan menjadi
dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi
pemegang jabatan
 Manfaat

o HR Planning
o Job description mempunyai manfaat dalam salah satu proses bisnis HR
yaitu saat HR Planning. Pada proses HR Planning, keberadaan job
description sangat dibutuhkan. Job description yang baik, lengkap dan
benar dapat membantu para pimpinan perusahaan, pimpinan departemen,
pimpinan divisi, para manager, para supervisor dalam penentuan berapa
jumlah SDM yang dibutuhkan, spesifikasi SDM seperti apa yang
dibutuhkan dan informasi lainnya dalam perencanaan Sumber Daya
Manusia dalam perusahaan.
o Recruitment & Selection
o Dalam proses recruitment & selection, peran Job Description sangat besar
dan memegang peranan sangat penting. Job Description dapat
dimanfaatkan sebagai senjata atau tools dalam proses pembuatan iklan
lowongan kerja, proses interview, proses selection, proses pembuatan soal
atau pertanyaan test, dan sebagainya.
o Training & Development
o Dalam proses training & development peranan job description juga sangat
besar. Dalam job description tercantum sederetan kompetensi yang harus
dimiliki oleh pemegang jabatan, juga tertulis tugas dan tanggung
jawabnya, dari sanalah dapat dibuat training-training apa sajakah yang
dapat diprogramkan.
o Performance Appraisal
o Job Description tentu menjadi dasar bagi program penilaian kinerja
karyawan. Lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung jawab akan menjadi
area dimana penilaian dapat dilakukan.
o Compensation & Benefit
o Dalam proses atau area compensation & benefit, peran job description
juga sangat besar. Dalam proses job evaluasi yang dilakukan adalah
menganalisis job description sebagai dasar untuk mengukur bobot
pekerjaan, dari proses job evaluasi ini akan didapatkan bobot masing-
masing pekerjaan, lalu bobot-bobot pekerjaan ini disusun sedemikian
rupa, dan menjadi grading system guna pembuatan struktur gaji.

- Job Specification
 Tujuan

Job specification memiliki tujuan agar persyaratan bagi pekerja yang akan
direkrut menjadi jelas. Selain itu job specification juga digunakan sebagai dasar
untuk menyeleksi dini ditingkat luar perusahaan, artinya sebelum perusahaan
menyeleksi sendiri dari sekian banyak calon pelamar dengan sedirinya jumlah
peminat atau pelamar akan berkurang setelah membaca persyaratan yang
tertulis dalam job spesifikasi. Job specification juga sangat memegang peranan
penting sebagai variabel pendukung keberhasilan tujuan dari sebuah
perusahaan.

 Manfaat

o Mengoptimalkan peran dan tanggungjawab pekerja


o Memotivasi dan meningkatkan kemampuan pekerja.
o Meningkatkan rasa tanggungjawab pekerja.
o Menempatkan seseorang pada bagian yang tepat.
o Sebagai batasan untuk menunjang mencapai visi dan misi organisasi.

- Job Evaluation
 Tujuan
o Memperjelas dalam penentuan hubungan internal antar jabatan
o Perencanaan sumber daya manusia
o Seleksi karyawan
o Pelatihan dan pengembangan SDM
o Menghasilkan konsistensi sistem kompensasi internal dan eksternal dan
pedoman remunerasi yang adil dan tepat
o Dasar yang adil untuk promosi, mutai dan demosi
o Peninjauan dan restrukturisasi organisasi

 Manfaat

o Dasar yang logis dalam pemberian imbalan/kompensasi bagi pegawai


o Sebagai bentuk pengawasan dalam pemberian kompensasi/imbalan bagi
pegawai
o Untuk menyusun tingkat jabatan sesuai dengan klasifikasinya
o Sebagai dasar orgaisasi dalam melakukan perpindahan/rotasi pegawai

Anda mungkin juga menyukai