Anda di halaman 1dari 3

MANFAAT KELOR BAGI KESEHATAN

Nissa Anggriany, Ilmu Gizi 2016

Tanaman kelor (Moringa oleifera lamk.) dikenal luas dan sudah banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Tapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam
kehidupan. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui manfaat lain dari
tanaman kelor selain untuk dikonsumsi sebagai sayuran. Di berbagai daerah di
Indonesia tanaman kelor menjadi bahan pangan kaya akan nutrisi dan banyak
dijumpai dipasar-pasar tradisional. Daun yang dikenal sebagai daun untuk
memandikan mayat di pulau jawa ini sesungguhnya memiliki kandungan gizi dan
manfaat yang cukup tinggi, selain untuk dikonsumsi sebagai sayur yang kaya akan
nutrisi tanaman kelor juga sangat bermaanfaaat sebagai alterative obat herbal.

Tanaman kelor juga kerap dipercaya sebagai tanaman obat yang mujarab,
yang dapat menyembuhkan berbagai bermacam penyakit. Bagian tanaman kelor
yang banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah daunnya. Karena daunnya,
Mengandung senyawa alami yang lebih banyak dan beragam dibanding jenis
tanaman lainnya yang ada. Tanaman Kelor mengandung senyawa bioaktif,
termasuk antiinflamasi , antitumor, antiatherosclerotic, antioksidan, antiobesitas,
antimikroba, peningkatan kekebalan tubuh.

Moringa oleifera lamk. atau yang biasa dikenal dengan sebutan kelor
merupakan tanaman perdu dengan tinggi batang 7 - 11 meter. Dimana semua bagian
dari pohon Kelor dapat dimanfaatkan dan sudah sejaka lama dikonsumsi oleh
manusia.

Banyak yang menyebut pohon ini sebagai "dinamit gizi" karena


mengandung nutrisi penting seperti zat besi, kalsium dan vitamin A. Kelor pun
digunakan sebagai bahan utama ratusan obat, baik untuk pencegahan maupun
pengobatan. Dunia ilmu pengetahuan mengakui bahwa Kelor merupakan tanaman
paling kaya nutrisi. Mengandung lebih banyak dan lebih padat vitamin, mineral,
anti-oksidan kuat tertinggi, asam amino esensial lengkap dan senyawa lain.
Antioksidan yang terkandung dalam daun kelor adalah zat kimia yang
membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas, dengan
menetralkannya sebelum dapat menyebabkan kerusakan sel dan menjadi penyakit.
Vitamin adalah zat organik yang bertindak sebagai koenzim atau pengatur proses
metabolisme dan sangat penting bagi banyak fungsi tubuh yang vital. Kelor
mengandung Vitamin : A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12,
C, D, E, K, asam folat, Biotin. Mineral adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan. Seperti tembaga, besi, kalsium, kalium dll, yang diperlukan
oleh tubuh dalam jumlah kecil. Mineral yang terdapat pada Kelor adalah sebagai
berikut: kelor mengandung 440 mg kalsium/100 gram, tembaga 3.1 mg/100 gram
Kelor mengandung zat besi sebanyak 28,2 mg/100 gram daun kering, mengandung
204 mg fosfor/100 gram.

Manfaat daun kelor bagi kesehatan salah satunya karena terdapat Flavonoid
yaitu senyawa antioksidan pencegah oksidasi sel. Flavonoid dalam daun kelor
berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menjaga terjadinya oksidasi sel tubuh.
Semakin tinggi oksidasi sel dalam tubuh maka semakin tinggi kemungkinan
menderita penyakit degenarif. Kandungan flavonoid pada daun kelor dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi menurunkan kadar kolestrol
dalam tubuh, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kadar asam urat.
Ekstrak daun kelor (M.oleifera) dengan dosis 250 dan 500mg/kg BB dapat
menurunkan kadar gula darah sampai nilai normal.

Tanaman kelor atau yang memiliki nama latin Moringa oleifera lamk.
adalah jenis tanaman perdu dengan tinggi batang 7 - 11 meter. Merupakan tanaman
paling kaya nutrisi. Mengandung lebih banyak dan lebih padat vitamin, mineral,
anti-oksidan kuat tertinggi, asam amino esensial lengkap dan senyawa lain. Kelor
sangat kaya akan nutrisi dan berbagai senyawayang bermanfaat bagi tubuh
diantaranya adalah antioksidan, vitamin dan mineral. Kandungan flavonoid pada
daun kelor dapat digunakan untuk mencegah terjadinya hipertensi menurunkan
kadar kolestrol dalam tubuh, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kadar
asam urat.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, dkk. 2014. The Effect of Moringa oleifera on Blood Glucose and
Collagen of Extra Cellular Matrix β Cell Pancreas on Diabetic
Experiment.

Anda mungkin juga menyukai