Anda di halaman 1dari 4

3.

4 Hak dan kewajiban warga negara

Hak adalah sesuatu hal yang diberikan kepada kita. Kita memiliki hak-hak, yang
diperoleh dari hukum, dan juga memiliki tanggungjawab. Moral adalah hal yang
benar untuk dilakukan, meskipun kita tidak selalu ditekan untuk melakukannya oleh
hukum.

Sampai dimana hak-hak dilaksanakan?


Dimanapun ada hak, tanggungjawab akan muncul meskipun tidak seorangpun dapat
menerima hak mereka. Semua menarik perhatian terhadap suatu keseimbangan antara
hak dan tanggungjawab.

Apakah tanggung jawab itu?


Tanggungjawab dapat di pandang sebagai suatu respon terhadap individualisasi dan
fragmen dari masyarakat kita. Tanggung jawab memberi peluang dasar moral baru
untuk tinggal bersama. Bagaimanapun tanggung jawab sebaiknya tidak dikurangi
dalam kesepakatan.

Hak-hak mempunyai hubungan terhadap tanggung jawab


Setiap hak berimplikasi dengan suatu tanggung jawab dan tidak selalu digunakan
untuk menentang hak orang. Sebagai contoh, hak kebebasan dari pergerakkan tidak
akan memberi saudara hak melakukan perjalanan yang salah pada jalan satu arah.
Berdasarkan pengalaman, bila hak ini digunakan akan menciptakan bahaya untuk
orang lain, dan meniciptakan kekacauan sosial.
Dihasilkan suatu deklarasi universal Tanggung jawab Manusia pada September 1997
dari sekelompok pemimpin internasional, Perwakilan Aksi Internasional, bertempat
di Tokyo. Berikut uraian hasil Deklarasi Tanggung jawab manusia:
• Jika kita punya hak untuk hidup, maka kita mempunyai andil terhadap
kehidupan.
• Jika kita punya hak kebebasan, maka kita mempunyai hak untuk menghargai
kebebasan orang-orang lain.
• Jika kita mempunyai hak terhadap keamanan, maka kita mempunyai andil
menciptakan kondisi-kondisi keamanan untuk dinikmati setiap manusia.

Tanggung jawab secara makro dan mikro


Pendapat tentang tangung jawab muncul pada suatu rangkaian, pada tingkat yang
lebih luas, rangkaian menjadi perhatian pemerintah dan yang kecil menjadi
perhatian individu-individu. Sebagai contoh penekanan terhadap tanggung jawab
pada tingkat lokal tidak dapat ditemukan dalam pernyataan tanggung jawab global
atau sebaliknya.
Oleh karena itu kita bertanggungjawab menggunakan konsep konsekwensi sikap
terhadap kehidupan orang lain dalam dunia global. Begitu juga bila kita
mengkonsumsi makanan yang berlimpah ruah sementara orang lain kelaparan, maka
kita bertanggung jawab terhadap orang miskin pada kelompok kita dan belahan dunia
lainnya.
3.5 Hak asasi dan tanggung jawab dunia kerja.
Antara tanggung jawab dan kewajiban level “makro” dalam tingkatan internasional
atau pemerintah dengan kewajiban dan tanggung jawab level “mikro” dalam
tingkatan individu, yaitu warga negara. Pada level tengah kewajiban dan tanggung
jawab ada pada level organisasi: perusahaan gabungan, perusahaan bisnis dan
berbagai jenis asosiasi yang mewakili kepentingan kolektif.
Misalnya Deklarasi ILO dalam hal Prinsip dasar hak azasi dunia kerja merupakan
gambaran masyarakat internasional yang meminta pemerintah nasional untuk
menghargai dan mendukung hak dan prinsip dalam empat kategori:
• kebebasan berasosiasi dan kesadaran efektif akan hak untuk tawar menawar
kolektif
• penghilangan tekanan pada buruh,
• penghilangan buruh anak dan
• Pemusnahan diskriminasi dalam lapangan kerja.

Dengan demikian dibuatlah kode pelaksanaan yang mengatur tanggung jawab sektor
swasta untuk mengikuti prinsip-prinsip dan hak-hak dalam pekerjaan. Inilah yang
dimaksud ketika membicarakan tentang tanggung jawab korporasi Sosial yang
mencakup keempat kategori hak yang disebutkan diatas. Melalui Dialog Sosial
antara pemerintah, asosiasi buruh, dan asosiasi pemilik perusahaan, hak-hak dan
tanggung jawab-tanggung jawab ini di bahas dan disetujui.

3.6 Memenuhi harapan masyarakat, masyarakat, sekolah, tempat kerja, dan


keluarga.
Dalam banyak situasi, masih ada hak-hak yang diluar ruang lingkup hukum. Hak-hak
ini sering disebut hak moral dan didasarkan pada perasan orang tentang seperti
apa adil itu dan dengan demikian merujuk pada bentuk perilaku umum—sosial dan
moral—yang diharapkan oleh masyarakat dari anggotanya.
Komitmen terhadap ruang publik bisa ditanggapi bermacam-macam, seperti
mengkonversi sumber, mendaur ulang, menggunakan transportasi umum dan
membersihkan sampah.

4 Kepemerintahan yang Baik dan Kewarganegaraan yang Baik


4.1 Apa arti Kepemerintahan?
Sederhananya “kepemerintahan” adalah: proses pengambilan keputusan dan
proses yang digunakan untuk menerapkan (atau tidak menerapkan) keputusan
tersebut.

Siapa pemain utamanya?


Karena kepemerintahan adalah proses pengambilan keputusan dan proses
penerapan keputusan tersebut, analisis kepemerintahan menitik beratkan pada aktor-
aktor formal dan informal yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan
penerapannya serta melibatkan struktur formal dan informal yang telah ditetapkan
untuk mencapai dan menerapkan keputusan.
Istilah “kepemerintahan” mencakup sektor pemerintah tapi ditambah dua sektor lagi,
bisnis dan masyarakat sipil.

4.2 Apa kepemerintahan yang baik itu?


Kepemerintahan yang baik dicapai dalam sistem politik demokratis dimana segala
tindakan ketiga sektor tersebut diatas berkontribusi pada kebaikan masyarakat. Hal
ini paling mungkin terjadi jika sektor pemerintah memiliki institusi sektor umum
berkualitas tinggi dan jika negara tersebut memiliki masyarakat sipil yang kuat.
Kepemerintahan yang baik berarti bahwa kegiatan institusi tersebut transparan dan
terbuka untuk penyelidikan umum.
Sebuah institusi disebut ‘bisa dipertanggung jawabkan’ saat institusi tersebut harus
membeberkan pengeluarannya pada orang yang tidak terikat institusi manapun atau
pada organisasi yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan publik.
Istilah ‘masyarakat sipil’ menggambarkan cara orang-orang berkumpul dan
mengatur diri mereka sendiri di sekitar kepentingan yang sama.
Organisasi masyarakat sipil:
• memungkinkan orang mempengaruhi kebijakan pemerintah tentang masalah-
masalah yang menyangkut hidup mereka;
• memberikan cara untuk mengakses sumber-sumber umum pada masyarakat;
• Memberi kesempatan pada orang-orang untuk berbaur secara sosial dan
berkontribusi pada masyarakat. Ini bisa membantu menciptakan masyarakat
yang berdasarkan kepercayaan dan saling menghargai.

Fakta-fakta dasar tentang kepemerintahan


• Kepemerintahan yang baik memiliki peran yang signifikan
dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar taraf
hidup.
• Kepemerintahan yang baik memastikan korupsi di minimalkan, pandangan
kaum minoritas di dengar dan dipertimbangkan dan suara orang yang
paling lemah dalam masyarakat didengar dalam pengambilan keputusan.
• Hari Anti Korupsi Global, 9 Desember, memperingati penandatanganan
Konvensi PBB anti Korupsi pada tahun 2003, yang memerangi korupsi
dan memproses kerjasama internasional dalam pengembaliam aset yang
dicuri.

4.3 Demokrasi dan kepemerintahan yang baik


Sejumlah negara dan organisasi internasional menganggap demokrasi sebagai
sistem kepemerintahan yang adil dan effektif. Pada demokrasi pemerintah yang buruk
akan terlempar, dimana pemerintah akan menyediakan insentif untuk menerapkan
kebijakan yang akan membawa dampak yang baik kepada seluruh negeri dan tidak
hanya menyenangkan kaum minoritas. Demokrasi yang efektif mempunyai institusi
yang baik dan aktif memberikan informasi pada warganya untuk dapat memberikan
pelatihan dan membentuk hak politiknya.

Anda mungkin juga menyukai