Yustina Yesisanita Yeyen, Trisna Andriani Kause, Meliana Mako Hane, Krisanti Friandani
Nahak, Vinsensius Sema, Yohanes Padalang.
1) Tanah bertekstur kasar atau tanah 1.1.1 Tipe, indikator bentuk dan susunan
berpasir berarti tanah yang ped, yaitu: bulat, lempeng, balok dan
mengandung minimal 70% pasir prisma,
atau bertekstur pasir atau pasir 1.1.2 Kelas, indikator bentuk struktur yang
berlempung . terbentuk dari ped-ped penyusunnya,
2) Tanah bertekstur halus atau tanah menghasilkan 7 tipe struktur tanah
berliat berarti tanah yang mengandung 1.1.3 Gradasi, indikator derajat agregasi
minimal 37,5% liat atau bertekstur atau perkembangan struktur, yang
liat, liat berdebu atau liat berpasir. dibagi menjadi:
3) Tanah bertekstur sedang atau tanah 1) Tanpa struktur, jika agregasi
berlempung, terdiri dari: tak terlihat atau berbatas tidak
Fisika Lingkungan Pendidikan Fisika Unwira Kupang (2016)
jelas atau baur dengan batas- tumbuhnya tumbuhan perintis, dan proses
batas alamiah, penyuburan.
2) Lemah, jika ped sulit
terbentuk tapi terlihat, 2. Kelembaban Tanah
3) Sedang, jika ped dapat Kelembaban absolut adalah banyaknya
terbentuk dengan baik, tahan jumlah air pada partikel udara. Dimana
lama dan jelas, tetapi tak jelas didalam tanah terdapat komposisi udara dan
pada tanah utuh, dan air yang dpat berubah-ubah apabila terjadi
4) Kuat, jika ped kuat, pada proses penambahan atau pengurangan air
tanah utuh jelas terlihat dan ditanah tersebut. Adanya penambahan air
antarped terikat lemah namun untuk peningkatan kelembaban menyebabkan
tahan jika dipindahkan dan perhitungan resistansi tanah menjadi sebuah
hanya terpisah apabila tanah perhitungan resistansi air yang semakin
terganggu. banyak memenuhi tanah tersebut, dimana nilai
1.2 Kosistensi Tanah resistansi ini akan semakin menurun seiring
Konsistensi tanah adalah daya kohesi peningkatan kadar air dalam tanah.
dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan
ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut Kelembaban atau kadar air suatu tanah
terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau didefenisikan sebagai berat air di dalam pori-
pori tanah terhadap berat butiran tanah.Nilai
berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi.
Pentingnya konsistensi tanah ialah kelembaban lapangan alimiah wN ini berfariasi
bergantung pada lokasi conth tanah,yaitu pada
untuk menentukan cara penggarapan tanah
atau dekat permukaan tanah, dalamnya, di
yang efisien dan penetrasi akar tanaman di
lapisan tanah bawahan. Tanah yang bertekstur dasar danau atau sungai,dan sebagainya.Jelas
bahwa kadar air contoh yan diambil dari yang
pasir bersifat tidak lengket, tidak liat (non
berada di bawah air tanah yang tetap mungkin
plastic) dan lepas-lepas. Sebaliknya tanah
bertekstur lempung-berat pada keadaan basah tidak berubah dari tahun ke tahun. Sebaliknya
berkonsistensi sangat lengket, sangat liat dan contoh tanah yang diambilyang berada dekat
bila kering bersifat sangat teguh (kuat) dan permukaan tanah, atau di ats air tanah tetap
akan mempunyai nilai kelembababan yang
keras.
berbeda-beda , tergantung pada factor-faktor
1.3 Proses Pemebentukan Tanah
cuaca seperti temperature; jumlah,lama dan
Proses pembentukan tanah yang berasal
saat turun hujan terakhir; dan lamanya periode
dari batuan-batuan besar dipengaruhi oleh
kering.
banyak faktor. Akan tetapi, secara umum
proses ini melewati 4 tahapan besar, yakni
proses pelapukan batuan, pelunakan struktur,
Fisika Lingkungan Pendidikan Fisika Unwira Kupang (2016)
= 6,67% 3
𝑉
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
2. Untuk sampel tanah Sikumana 1.2
=2.(3,14).(0,05) x 2,08x10−3
Massa air = massa tanah basah –
= 181 ohm
massa butiran tanah
4. V = 1,2 volt
= 800 gram – 750 gram
I = 2,5 x 2,5 = 2,08 x 10-3 A
= 50 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 3
Kadar Air = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑉
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
50
= × 100% 1.2
750
= 2.(3,14).(0,05) x 2,8x10−3
= 6,67%
= 181 ohm
3. Untuk sampel tanah Sikumana
5. V = 1,3 volt
Massa air = massa tanah basah –
I = 2,4 x 2,5 = 2 x 10-3 A
massa butiran tanah
3
= 800 gram – 750 gram
𝑉
= 50 gram 𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 1.3
Kadar Air = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ × 100% = 2.(3,14).(0,05) x 2x10−3
50 = 204 ohm
= 750
× 100%
= 6,67%
Dari data diatas dapat dihitung
2. Mengukur Konduktivitas
konduktivitas masing-masing yaitu :
Analisis Data
𝐼 1
1. V = 1,2 volt 𝜎1 =𝜌 = 185 = 5,405 ×10-3
2. V = 1,2 volt
I = 2,4 x 2,5 = 2 x 10-3 A
Fisika Lingkungan Pendidikan Fisika Unwira Kupang (2016)
= 43,3x10-
5 Analisis Data
2622,56 x 3
𝑉
10-10 𝜌 = 2𝜋r x
𝐼
1.2
= 2.(3,14).(0,1) x 2,25x10−3
= 347,3ohm
Untuk jarak 10 cm (dilakukan pengukuran 4. V = 1,2 volt
berulang sebanyak 5 kali pengukuran) I = 2,45 x 2,5 = 2,05x 10-3 A
3
Arus = skala yang ditunjuk X batas ukur
Fisika Lingkungan Pendidikan Fisika Unwira Kupang (2016)
𝑉 Maka :
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
1.2 ∆𝜎= √679𝑥10−10
= 2.(3,14).(0,1) x 2,05x10−3
4
= 367,6 ohm
=√169,75𝑥10−10
5. V = 1,2volt
= 13,02x10-5
I = 2,4 x 2,5 = 2 x 10-3 A
3
% ∆𝜎
𝑉 KR = 𝑥 100%
𝜌 = 2𝜋r x𝐼 𝜎̅
13,02 𝑥10−5
= 2.(3,14).(0,1) x
1.2 = 2,79 𝑥10−3
𝑥 100%
2x10−3
1.2 𝐼 1
= 2.(3,14).(0,05) × 2,17x10−3
𝜎 4 =𝜌 = 166,1
= 6,02 x 10-3
= 159,1 ohm 𝐼 1
𝜎5 = = = 5,76 X 10-3
𝜌 173,5
2. V = 1,2 volt
Tabel analisis :
I = 2,3 x 2,5 = 1,9 x 10-3 A
𝜎i 𝜎i - 𝜎̅ (𝜎 i - 𝜎̅)2
3
6,28X10-3 35x10-5 1225x10-10
𝑉
𝜌 = 2𝜋r x𝐼
5,04x10-3 -89x10-5 7921x10-10
1.2
= 2.(3,14).(0,05) x 1,9x10−3 6,59x10-3 66x10-5 4356x10-10
= 198,3 ohm 6,02x10-3 9x10-5 81x10-10
3. V = 1volt 5,76x10-3 -17x10-5 289x10-10
I = 2,5 x 2,5 = 2,08 x 10-3 A ∑ 𝜎i= 26,676 ∑(𝜎 i −
-3
3 𝜎̅ = 5,335x10 𝜎̅)2=13872
𝑉 x 10-10
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
1
= 2.(3,14).(0,05) x 2,08x10−3
Maka :
= 151,6 ohm
∆ 𝜎= √13872𝑥10−10
4. V = 1,1 volt
4
I = 2,5 x 2,5 = 2,08 x 10-3 A =√3468𝑥10−10
3 = 58,8x10-5
𝑉
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
% ∆𝜎
= 2.(3,14).(0,05) x 2,08x10−3
1,1 KR = 𝜎̅
𝑥 100%
58,8 𝑥10−5
= 161,1 ohm = 5,938 𝑥10−3 𝑥 100%
5. V = 1,05 volt = 9%
Ketelitian = 100 % − %KR
I = 2,3 x 2,5 = 1,9 x 10-3 A
= 100 % - 4,8 %
3
𝑉 = 91%
𝜌 = 2𝜋r x 𝐼
1,05
= 2.(3,14).(0,05) x Untuk jarak 10cm (dilakukan pengukuran
1,9x10−3
= 131,6x10-5
ρ = 2πr x V/I
% ∆𝜎 = 2.(3,14).(0,05) x 1.2/(2,08x10-3)
KR = 𝜎̅
𝑥 100%
131,6 𝑥10−5
= 181,15 ohm
= 2,896 𝑥10−3 𝑥 100%
= 0,45% V = 1,1 V
Ketelitian = 100 % − %KR 2,5
I = 3 X 2,5 = 2,08 𝑥10−3 A
= 100 % - 0,45% 1,1
ρ = 2𝞹r x 2,08𝑥10−3
= 99,55%
= 166,05 Ω
Wilaya sikumana V = 1,05 v
2,62
Untuk jarak 5 cm (dilakukan I = 3
𝑥 2,5 = 2,18 𝑥10−3 𝐴
pengukuran berulang sebanyak 5 𝑉
ρ = 2𝞹r x 𝐼
kali pengukuran) 1,1
= 2 (3.14).(0.05) x 2,04𝑥 10−3
Arus = skala yang ditunjuk X batas ukur
Skala maksimum = 169,31Ω
I=
2,6
× 2,5 = 2,16 x 10-3 A σ 3 = I/ρ = 1/161,05 = 6,21 x 10-3
3
2,45
σi-σ̅ (σ i − σ ̅)2 I= x 2,5 = 2,04x10−3 A
3
1,5 x 10-4 2,25 x 10-8 1,05
ρ=2 (3,14).(0,1) x 2,04𝑥10−3 = 323,23
-5,8 x 10-4 33,64 x 10-8
V = 1,1 v
1,1 x 10-4 1,21 x 10-8
2,6
5,1 x 10-4 26,01 x 10-8 I= 3
x 2,5 = 2,16 x10−3 A
1,1
1,9 x 10-4 3,61 x 10-8 ρ=2 (3,14).(0,1) x 2,16 𝑥10−3 = 319,81
∑(σ i − σ ̅)2 = 66,72 V= 1,1 v
x 10-8 2,3
I= 3
x 2,5 = 1,92 x10−3 A
1,1
ρ=2 (3,14).(0,1) x 1,92 𝑥10−3 = 359,8
Standar deviasi
maka konduktivitas dapat dihitung
ρ=2𝜋𝑟
𝑉 1,2
=2(3,14).(0,1) x 2𝑥10−3 =376,8 ∑(σ i − σ ̅)2 =17,64
𝐼
V =1,1 v x 10−8
2,5
I= x 2,5 = 2,08𝑥10−3A
3
Standar deviasinya
𝑉 1,1
ρ=2𝞹r x 𝐼 = 2(3,14). (0,1)x2,08𝑥10−3
∑(σ i − σ ̅)2
∆𝞼 = √ 𝑁−1
= 332,12
V = 1,05 v 17,64𝑥10−8
=√ 4
Fisika Lingkungan Pendidikan Fisika Unwira Kupang (2016)
F. Penutup
konduktivitas tanah Kesimpulan
0.00295 Berdasarkan hasil pengukuran
yang telah kami lakukan dapat
0.0029
kami simpulkan bahwa
0.00285 kelembaban dan konduktivitas
0.0027
10 cm 10cm 10 cm
oeba fontein sikumana G. Daftar Pustaka
1. Adib Chumaidy.
c. Grafik hubungan antara kelembaban
Analisis Penentuan
dan konduktivitas tanah
Luas Minimum
Elektroda Jaring Pada
Pembumian Gardu
800
700 Sebagai Fungsi Dari
600 Tahanan Jenis Tanah
500 Kondukti dan Besar Arus
400 vitas
Ganguan, Tesis,2000
300 Tanah
2. Bowless Joseph.Sifat-
200 Kelembab
an Tanah sifat Fisis dan
100
0 Geoteknis
Tanah.Jakarta: PT
Gelora Aksara
Pratama,1989.