PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka bakar adalah suatu trauma yang di sebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam. Luka bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi
superfisial, kedua dalam, dan derajat ketiga. Luka bakar derajat kedua
lepuh dan sangat nyeri. Luka bakar derajat ke tiga meluas ke epidermis, dermis
dan jaringan subkutis, seringkali kapiler dan vena hangus dan darah ke
antara lain mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisa – sisa sel epitel.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
2. unt bentukk mengetahui konsep keperawatan luka bakar
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MEDIS
yang disebabkan kontak dengan sumbar panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan
khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.( Atissalam, L.,2010)
b. Etiologi
Luka bakar dapat di sebabkakn oleh paparan api, baik secara langsun
maupun tidak langsun, misalnya akibat tersiram air panas yang banyak
terjadi pada kecelakan rumah tangga. Selain itu, pajanan suhu tinggi dari
matahari, listrik, maupun bahan kimia jiga dapat menyebabkan luka bakar.
1. Paparan api
3
- Bahan panas ( kontak) : terjadi akibat kontak langsung dengan
benda panas, luka bakar yang di hasilkan terbatas pada area tubuh
akibat rokok dan alat – alat seperti solder besi atau peratalan masak.
Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan ini
pisahkan oleh kulit sehat. Sedangan pada kasus yang di sengaja, luka
3. Uap panas
panas yang tinggi dari uap serta dispersi dari uap bertekanan tinggi.
4. Gas panas
4
Inhalasi menyebabkan cederah ternal pada saluran nafas bagian
5. Aliran listrik
tubuh. Umunya luka bakar mancapai kulit bagian dalam. Listrik yang
7. Radiasi
c. Patofisiologi
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas
ganda untuk tiap derajat kenaiak temparatur. Saraf dan pembuluh darah
pembuluh darah, dalam hal ini bukan hanya cairan tetapi protein plasma dan
5
kondisi hipovolemik volume cairan iuntravaskuler mengalami defisit, timbul
ini di kenal dengan syok. Luka bakar juga dapat menyebabkan kematian
yang disebabkan oleh kegagalan organ multi sistem. Awal mula kegagalan
tekanan cairan intraseluler menurun, apabila hal ini terjadi terus menerus
d. Manifestasi klinis
6
Luka bakar derajat satu, epidermis mengalami kerusakan atau
lapisa atas dermis dan cederah pada bagian dermis lebih dalam.
eksudasi cairan.
basah.
7
- Jika infeksi di cegah maka penyembuhan akan terjadi
e. Pemeriksaan penunjang
perlukan adalah:
jaringan
jaringan
8
6. Potografi luka bakar: memberikan cacatan untuk penyembuhan luka
bakar selanjutnya.
f. Penatalaksanaan
bangsal. Tindakan yang di lakukan antara lain trapi cairan, fisiotrapi dan
tepat dan efektif dapat mengurangi terjadinya infeksi luka dan mencegah
g. Komplikasi
1. Infeksi
9
luas, bila perlu dalam bentuk kombinasi. Kortikosteroit jangan di
B. KONSEP KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Identitas
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
2. Pada kepala
- Inspeksi
10
Lihat kebersihan kulit kepala,apakah ada ketombe,kutu kepala,warna
- Palpasi
palpasi.
Inspeksi
persebarannya
11
maksimal disebut midriasis maksimal, serta pupil mata yang kecil
Palpasi
mata teraba kenyal dan melenting. Bola mata yang teraba keras seperti
tahun.
4. Pemeriksaan hidung
Inspeksi
12
- Adanya pernafasan cuping hidung dan munculnya sianosis pada
ujung hidung
Palpasi
ujung ketiga jari tengah. Normalnyaklien tidak mengeluh nyeri atau teraba
Inspeksi
- Lihat apakah ada darah atau sekret yang keluar (catat warna,
Palpasi
13
- Palpasi telinga pada daerah tragus, normalnya tidak akan terasa
nyeri
Inspeksi
tercium segar.
disekitar bibir.
merah mudah).
mulut.
14
- Posisi lidah tepat ada di tengah perhatikan kebersihan lidah, lidah
kurang.
Inspeksi
pembengkakan.
menonjol .
- Tortiolis : pada kondisi ini, leher akan miring ketempat yang sakit
15
- Lihat adanya pembesaran pada kelenjar gondok.
Palpasi
derajat)
trakea.
16
Inspeksi
Inspeksi
17
- Lihat bentuknya, adakah asimetris, adakah gerakan peristaltik
Auskultasi
- Bising usus normalnya terdengar 5-30 x/menit jika kurang dari itu
- Bunyi bising usus yang lebih dari normal, terasa nyeri, dan
18
ada gangguan pada pembuluh darah tersebut. Jika adanya
Perkusi
19
- pengkajian kaki dan tumit dilakukan dengan posisi
- kaji kemampuan gerak daerah tumit dan kaki normalnya kaki dan
- kaji kekuatan otot kaki minta klien untuk mengankat kaki tahan
sisi patella normal lutut pada patella sejajar dengan kaki bagian
20
- lakukan pengkajian punggul dan pinggul dengan posisiklien
berdiri klien normal klien bisa berjalan dengan tegak dan kedua
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi keperawatan
21
secara tepat rencana tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien
d. Evaluasi
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
e. Discharge planning
perawat rehabilitatif, perawatan medis rawat jalan, dan bantuan lainnya. (Ali
Birjandi, 2008)
22
23
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
KASUS
Seorang laki- laki berusia 21 tahun masuk RS setelah tersengat listrik pada saat
bekarja di masjid, awalnya pasien yang tanpa sengaja memegang kabel telanjang,
lalu kesetrum dan terjatuh kelantai. Terdapat kesan luka bakar pada lengan kanan
dan punggung kiri sampai ke leher, mengeluh nyeri jika luka bakar disentuh. Riwayat
pingsan <15 menit, tidak muntah, sesak atau pun batuk. Hasil pemeriksaan TTV;
TD : 110/70 mmHg, N: 88x/menit, P: 20x/menit, S: 36,8ºC. GCS 15. Luas luka bakar
atas kanan : 5%, ekstremitas atas kiri : 2%, ekstremitas bawah kanan : 0%,
ekstremitas bawah kiri : 0%, genetalia: 0%. Terpasang kateter, produksi urine
MCH 29,8 pg Ph 5
24
MCHC 32,7 g/dL Keton +
Pengkajian
Identitas klien
Nama : Mr. P
Umur :21 th
Status :-
Agama :-
Analisa data
Data subjektif :
25
Data objektif
15. Luas luka bakar ; kepala dan leher : 3%, trunkus anterior : 0% , trunkus
ekstremitas bawah kanan : 0%, ekstremitas bawah kiri : 0%, genetalia: 0%.
MCH 29,8 pg Ph 5
26
Hasil pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi:
- Area kulit yang terbakar akan melepuh, ulkus, nekrosis, atau jaringan parut
tebal.
- Tanda-tanda inflamasi
beberapa metode yaitu :Rule of nine Merupakan cara yang tepat untuk
prosentasenya adalah sebagai berikut: Luas luka bakar ; kepala dan leher :
5%, ekstremitas atas kiri : 2%, ekstremitas bawah kanan : 0%, ekstremitas
2. Palpasi:
27
3. Auskultasi:
diagnosa keperawatan
intervensi
a. nyeri akut
28
kolaborasi dengan dokter apakah obat, dosis, rute pemberian, atau
prinsip analgesik
analgesik
kaji tempat matras atau kasur terapeutik dengan cara yang tepat
obserfasi perubahan fisik saat ini apakah berkonstibusi pada citra diri
pasien
29
evaluasi tindakan setelah di lakukan penanganan citra tubuh pada
pasien
evaluasi
discharge planning
1. ingatkan pasien dan keluarga pasien untuk tidak melakukan aktivitas berat
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka bakar adalah suatu trauma yang di sebabkan oleh panas, arus listrik,
bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam. Luka bakar yang luas mempengaruhi metabolisme dan fungsi setiap
dalam, dan derajat ketiga. Luka bakar derajat kedua superfisial meluas ke
epidermis dan sebagian lapisan dermis yang di sertai lepuh dan sangat nyeri
B. Saran
dapat menelah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini,
Disamping kami juga mengharapkan sarn dan kritikan dari para pembaca
sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah ini selanjutnya.
31
DAFTAR PUSTAKA
Jong, D., Syamsuhidajat, 2010, buku ajar ilmu bedah edisi 3, EGC, jakarta, 782-788
volume 08/februari
Relawati, R.(2011). Luka Bakar Listrik . Diakses pada tanggal 28 september 2017
dari http://eprintis.undip.ac.id
32