Tumbuhan
KELOMPOK 1 AGROTEKNOLOGY :
1. Zahra Nurva Fitri (Nim : 1754211001156)
Karbohidrat (Diambil Dari Kata” Hidrat Dari Karbon”) Adalah Komponen Organik Dengan Struktur Dasar Cx(h2o)y. Secara
Kimia, Karbohidrat Mengandung Elemen Karbon, Hidrogen Dan Oksigen Dengan Perbandingan 2:1 Hidrogen Terhadap Oksigen.
Dalam Ilmu Nutrisi Pangan, Karbohidrat Yang Paling Penting Peranannya Adalah Termasuk Dalam Kelompok Heksosa
(Mengandung 6-atom Karbon) Dan Pentosa (Mengandung 5-atom Karbon).
Secara Umum Karbohidrat Diklasifikasikan Atas Dua Golongan Yaitu Karbohidrat Sederhana Dan Karbohidrat Kompleks.
Karbohidrat Sederhana Biasanya Disebut Gula Sederhana Dan Dapat Dibedakan Menjadi:
• Monosakarida
• Disakarida
• Oligosakarida
• Gula Alkohol
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Berdasarkan Tingkat Kemanisannya, Sukrosa Memiliki Rasa Yang Lebih Manis Dari Maltosa, Dan Maltosa
Memiliki Rasa Lebih Manis Dari Laktosa.
OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida Adalah Karbohidrat Yang Tersusun Atas Sedikit Molekul Gula
(Umumnya 3 Hingga 10 Molekul). Gula Penyusun Oligosakarida Dapat Berupa Glukosa,
Fruktosa, Maupun Galaktosa. Oligosakarida Dapat Ditemukan Dalam Umbi-umbian
Seperti Ubi Rambat. Karena Sifatnya Yang Sulit Dicerna, Oligosakarida Akan Menjadi
Medium Pertumbuhan Bakteri Sehingga Banyak Menghasilkan Gas-gas Yang Keluar
Dalam Bentuk Kentut. Contoh Oligosakarida Adalah Rafinosa (3 Molekul Gula) Yang
Tersusun Atas Molekul Galaktosa, Glukosa, Dan Fruktosa.
POLISAKARIDA
Merupakan Kerbohidrat Yang Tersusun Atas Banyak Monomer (Banyak Molekul Gula), Dan Umumnya Tidak Berasa Manis.
Amilum, Selulosa, Dan Glikogen Adalah Polisakarida Yang Umum Dalam Kehidupan Sehari-hari.
• Amilum Atau Pati Merupakan Cadangan Makanan Tumbuhan Yang Dapat Diperoleh Dari Batang, Biji, Maupun Umbi. Amilum
Tersusun Atas Banyak Molekul Glukosa Yang Berikatan Dengan Ikatan Alfa 1,4 Glikosidik.
• Selulosa Merupakan Komponen Penyusun Dinding Sel Tumbuhan Dan Bakteri. Selulosa Dalam Sayuran Dikenal Dengan
Istilah Serat Makanan. Selulosa Tersusun Atas Molekul Glukosa Yang Disatukan Dengan Ikatan Beta 1,4 Glikosidik.
• Glikogen Merupakan Cadangan Makanan Pada Hewan, Yang Disimpan Dalam Hati Dan Otot. Glikogen Tersusun Atas Molekul
Glukosa Yang Diatukan Dengan Ikatan Alfa 1,4 Glikosidik.
Gambar 4. Amilum
Gambar 5. Selulosa
Gambar 6. Glikogen
Glikogen Dan Amilum Tersusun Atas Glukosa Dengan Jenis Ikatan Yang Sama, Perbedaan Antara Kedua Karbohidrat Ini
Adalah Pada Bentuk Polimernya. Dimana Polimer Glikogen Memiliki Banyak Sekali Percabangan Sedangkan Amilum Memiliki
Lebih Sedikit Percabangan.
Amilum Dan Selulosa Sama-sama Tersusun Atas Molekul Glukosa Dengan Perbedaan Pada Jenis Ikatan Yang Terbentuk.
Ikatan Alfa 1,4 Glikosidik Pada Amilum Dapat Dicerna Oleh Enzim Amilase Dalam Sistem Pencernaan Manusia, Sedangkan
Ikatan Beta 1,4 Glikosidik Pada Seulosa Tidak Dapat Dicerna. Oleh Sebab Itu Selulosa Pada Makanan Akan Menumpuk Di Usus
Besar Dan Sangat Bermanfaat Untuk Memadatkan Feses Dan Mempermudah Keluarnya Feses.
• Sumber Energi
• Cadangan Makanan
Penulisan Rumus Bangun Molekul Gula Ada Beberapa Macam. Salah Satu Bentuk
Penulisan Yang Paling Sederhana Adalah Menurut Fischer Yang Disebut Fischer
Projection Formula. Penulisan Rumus Fischer Ini Bisa Juga Disebut Bentuk Penulisan
Struktur Terbuka. Contoh Bentuk Penulisan Rumus Fischer Beberapa Monosakarida Ini
Dapat Dilihat Pada Gambar. Berikut:
Seperti Karbohidrat Pada Umumnya, Monosakarida Mengandung Atom Karbon Kiral Yaitu Atom Karbon
Yang Mengikat Empat Gugus Yang Berbeda Pada Masing-masing Lengannya, Sehingga Dapat Membentuk
Bayangan Cermin Antara Konfigurasi Satu Dengan Yang Lainnya. Sifat Atom Karbon Inilah Yang Menjadi Dasar
Pemberian Tanda D Dan L Pada Monosakarida. Huruf D Yang Terlihat Pada Nama Gula Seperti D-glukosa
Merupakan Singkatan Dan Kata Dekstro Dan L Dan Kata Levo. Biasanya Huruf D Atau L Ditulis Di Depan Nama
Gula Sederhana. Bentuk L Merupakan Bayangan Cermin Dari Bentuk D. Pemberian Nama D Atau L Berdasarkan
Penulisan Rumus Bangun Gliseraldéhida Menurut Fischer. Bila Gugus Hidroksil Pada Karbon Nomor 2 (Di
Tengah) Pada Sebuah Molekul Gliseraldehida Terletak Sebelah Kanan, Dinamakan D Dan Bila Berada Di
Sebelah Kiri Dinamakañ L. Di Alam, Kebanyakan Monosakarida Terdapat Dalam Bentuk Dektro, Jarang Sekali
Dalam Bentuk Levo, Kecuali L-fukosa, L-arabinosa Dan L-xilosa.
Selain Tata Nama Dengan D- Dan L- Pada Nama Gula-gula Sederhana, Penulisan Nama Sering Juga Dituliskan Dengan
Penambahan (+) Dan (-). Contoh Pada Glukosa Bisa Dituliskan Sebagai D(+)-glukosa. Penulisan Seperti Ini Didasarkan Pasa
Kemampuan Dari Monosakarida Untuk Memutar Cahaya Terpolarisasi. Meskipun D-glukosa Dan D-fruktosa Sama-sama
Mempunyai Bentu Dektro (D), Tetapi Terhadap Cahaya Terpolarisasi D-fruktosa Bersifat Pemutar Kiri Sedangkan Bersifat
D-glukosa Pemutar Kanan. Karena Itu Untuk Lebih Lengkapnya Penulisannya Adalah D(+)-glukosa Dan D(-)-fruktosa.
Penulisan Rumus Bangun Menurut Fischer Dianggap Kurang Tepat Menggambarkan Monosakarida. Pada Rumus Fischer
Digambarkan Gugus Aldehid Bebas Dan Empat Hidroksil Sekunder Yang Aktif Optic. Dalam Kenyataanya Penulisan
Monosakarida Tidak Sesuai Dengan Struktur Ini, Konfigurasi Cincin Yang Melibatkan Hemiasetal Antara Karbon 1 Dan 5 Lebih
Tepat Menggambarkan Struktur Monosakarida. Hemiasetal Merupakan Suatu Jembatan Oksigen Sehingga Membentuk Cincin
Yang Melibatkan Hidroksil (OH) Dari Karbon Nomor 5. Cara Penyajian Struktur Monosakarida Inilah Yang Dikenal Dengan Cara
Penyajian Haworth. Struktur Cincin Howorth Yang Terbentuk Bila Beranggotakan Lima Disebut Furanosa; Cincin Anggota-enam
Disebut Piranosa. Cincin Seperti Itu Disebut Heterosiklik Karena Satu Anggotanya Atom Oksigen (Heteroatom). Jika Gugus
Mereduksi Terlibat Dalam Struktur Cincin Hemiasetal, Karbon 1 Menjadi Asimetrik Dan Ada Dua Isomer Yang Mungkin, Keduanya
Disebut Anomer. Contoh Pada Glukosa Dikenal Anomer Α-d-glukosa Dan Β-d-glukosa
Posisi H Dan OH Pada Karbon Anomerik Disebut Α Atau Β Ditentukan Dengan Mereaksikannya
Dengan Asam Borat; Α -Glukosa Bereaksi Dengan Cepat Sedang Β -G1ukosa Tidak Mudah
Bereaksi Dengan Asam Borat. Haworth Berhasil Menggambarkan Rumus Tersebut Dalam Bentuk
Perspektif Dengan Atom H Dan Hidroksil (OH) Di Atas Atau Di Bawah Bidang Cincin Yang Letaknya
Tegak Lurus Pada Permukaan Kertas. Ikatan-ikatan Digambarkan, Tebal Terletak Di Depan,
Sedang Yang Tipis Di Bagian Be1akang. Dapat Pula Dijelaskan Cara Pemberian Symbol D Dan L
Pada Heksosa Yang Didasarkan Pada Letak Karbon No 6.
OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida Merupakan Polimer Dari Monosakarida. Oligosakarida Dapat Berupa Homo- Atau Hetero-
Polimer Dari Monosakarida Yang Terdiri Dari Dua Atau Sepuluh Monosakarida Yang Bergabung Melalui Ikatan
Glikosidik. Oligosakarida Yang Terdiri Dari Dua Molekul Disebut Disakarida, Bila Tiga Molekul Disebut Triosa, Dan
Seterusnya. Ikatan Glikosidik Yang Banyak Dijumpai Adalah Terjadi Antara Atom Karbon Anomerik Atau Atom
Karbon No. 1 (C1) Dari Monosakarida Satu Dengan Karbon No. 4 (C4) Dari Monosakarida Lainnya. Ikatan
Glikosidik Yang Terjadi Umumnya Pada Karbon Anomerik Dengan Karbon Genap (2, 4, Atau 6) Dan Jarang
Terjadi Pada Karbon Ganjil (Misal 3,5).
POLISAKARIDA
Karbohidrat Kompleks Mi Dapat Mengandung Sampai Tiga Ribu Unit Gula Sederhana Yang Tersusun
Dalam Bentuk Rantai Panjang Lurus Atau Bercabang. Gula Sederhana Mi Terutama Adalah Glukosa. Jenis
Polisakarida Yang Penting Dalam Ilmu Gizi Adalah Pati, Dekstrin, Glikogen, Dan Polisakanida Nonpati.
Pati
Pati Merupakan Simpanan Karbohidrat Dalam Tumbuh-tumbuhan Dan Rnerupakan Karbohidrat Utama
Yang Dikonsumsi Manusia Di Seluruh Dunia. Pati Terutama Terdapat Dalam Padi-padian, Biji-bijian, Dan
Umbi-umbian. Beras, Jagung, Dan Gandum Mengandung 70— 80% Pati; Kacang-kacang Kening, Seperti
Kacang Kedelai, Kacang Merah Dan Kacang Hijau 30—60%, Sedangkan Ubi, Talas, Kentang, Dan Singkong
20—30%.
Secara Kimia Pati Merupakan Homopolimer Dari Glukosa Dengan Ikatan Α-glikosidik. Berbagai Macam Pati
Tidak Sama Sifatnya Tergantung Dari Panjang Rantai Karbonnya Dan Percabangan Pada Rantai Molekulnya.
Pati Terdiri Dari Dua Macam Fraksi Yang Dapat Dipisahkan Dengan Air Panas. Fraksi Terlarut Disebut Sebagai
Amilosa Merupakan Fraksi Linear Dengan Ikatan Α(1,4)-d-glukosa. Sedangkan Amilopektin Merupakan Fraksi
Tidak Terlarut Yang Memiliki Rantai Molekul Yang Bercabang Dengan Ikatan Α(1,4)-d-glukosa
Molekul Pati (Amilosa Dan Amilopektin).
Amilopektin Memiliki Susunan Bercabang Dengan 15—30 Unit Glukosa Pada Tiap Cabang. Rantai Glukosa Tersebut
Terikat Satu Sama Lain Melalui Ikatan Alfa Yang Dapat Dipecah Dalam Proses Pencernaan.
Komposisi Amilosa Dan Amiopektin Berbeda Dalam Pati Berbagai Bahan Makanan. Amiopektin Pada Umumnya Terdapat
Dalam Jumlah Lebih Besar. Sebagian Besar Pati Mengandung Antara 15% Dan 35% Amilosa. Pada Beras Semakin Kecil
Kandungan Amilosa Atau Semakin Tinggi Kandungan Amiopektinnya, Semakin Pulen (Lekat) Nasi Yang Diperoleh. Berdasarkan
Kadar Amilopektinnya Beras Dapat Dibedakan Menjadi Empat Golongan Yaitu: (1) Beras Dengan Kadar Amilosa Tinggi (25-33%);
Beras Dengan Kadar Amilosa Menengah (20-25%); (3) Beras Dengan Kadar Amilosa Rendah (9-20%); Dan Beras Yang Memiliki
Kadar Amilosa Yang Sangat Rendah (<9%) Contohnya Beras Ketan Hampir Tidak Mengandung Amilosa (1—2%).
IKATAN PADA KARBOHIDRAT
Monosakarida Ialah Karbohidrat Yang Sederhana, Yang Berarti Molekulnya Hanya Tersusun Dari Beberapa Atom Karbon Saja Dan Tidak Dapat Diuraikan
Dengan Cara Hidrolisis. Umumnya Monosakarida Disusun Oleh 3 Samapai 7 Atom Karbon, Dan Jumlah Atom Penyusunnya Tersebut Mempengaruhi Pemanaan
Masing-masing Monosakarida, Yaitu :
Senyawa Ini Merupakan Zat Antara Yang Penting Dalam Lintasan Metabolik Fotosintesis Dan Respirasi Sel. Yang Termasuk Ke Dalam
Gula Ini Tidak Banyak Ditemui, Walaupun Beberapa Bentuk Berperan Dalam Proses Fotosintesis Dan Respirasi.
Senyawa Ini Sangat Penting Dalam Fotosintesis Dan Respirasi. Dua Jenis Pentose (Ribose Dan Deoksiribosa) Juga Membentuk
Unsure Pembangun Utama Untuk Asam Nukleat, Yang Penting Bagi Semua Kehidupan.
Gula Ini Sering Ikut Serta Dalam Tahap Respirasi Dan Fotosintesis Dan Menjadi Bangun Utama Dari Banyak Macam Karohidrat
Lain Termasuk Pati Dan Selualosa. Kunci Dari Heksosa Adalah Glukosa Dan Fruktosa.
Salah Satu Jens Heptosa Adalah Zat Antara Dalam Fotosintesis Dan Respirasi. Jika Tidak Dalam Bentuk Itu, Gula Ini Jarang Didapati.
Berikut Rumus Struktur Monosakarida :
Karbohidrat Yang Paling Sederhana Adalah Aldehida Atau Keton Mempunyai Dua Atau Lebih
Gugus Hidroksi. Monosakarida Yang Paling Kecil Adalah Gliseraldehida Dan Dihidroksiaseton
Senyawa-senyawa Ini Adalah Triosa. Gliseraldehida Mengandung Gugus Aldehida Mempunyai
Karbon Asimetrik Tunggal Jadi Terdapat Dua Streoisomer Dari Aldose Tiga Karbon Ini,
D-gliseraldehida Dan L-gliseraldehida. Sedangkan Dihidroksi Aseton Adalah Ketosa Karena
Mengandung Gugus Keton.
Disakarida
A. Maltosa
Maltosa Adalah Suatu Disakarida Yang Paling Sederhana Dan Merupakan Hasil Dari Hidrolisis Parsial
Tepung (Amilum) Dengan Asam Maupun Enzim. Maltosa Adalah Disakarida Yang Paling Sederhana,
Mengandung Dua Residu D-gluksa Yang Dihubungkan Oleh Suatu Ikatan Glikosida Diantara Atom Karbon
1 ( Karbon Anomer) Dari Residu Glukosa Yang Pertama Dan Atom Karbon 4 Dari Glukosa Yang
Kedua.Konfigurasi Atom Karbon Anomer Dalam Ikatan Glikosida Diantara Kedua Residu D-glukosa
Adalah Bentuk Α, Dan Ikatan Ini Dilambangkan Sebagai Α(1→4 ). Unit Monosakarida Yang Mengandung
Karbon Anomer Di Tunjukan Oleh Nomor Pertama Atau Lokan Pada Lambang Ini. Kedua Residu Glukosa
Pada Maltosa Berada Dalam Bentuk Piranosa.
Maltosa Adalah Gula Pereduksi Karena Gula Ini Memiliki Gugus Karbonil Yang Berpotensi Bebas,
Yang Dapat Dioksidasi.Residu Glukosa Dari Maltosa Dapat Berada Dalam Bentuk Α Maupun Β, Bentuk Α
Dibentuk Oleh Kerja Enzim Air Liur Amylase Terhadap Pati. Maltosa Dihirolasi Menjadi Dua Molekul
D-glukosa Oleh Enzim Usus Maltosa, Yang Bersifat Spesifik Terhadap Ikatan Α(1→4) Disakarida Selobiosa
Juga Mengandung Dua Residu D-glukosa, Tetapi Senyawa Ini Dihubunkan Oleh Ikatan Β(1→4). Pada
Maltosa, Sebuah Molekul Glukosa Dihubungkan Dengan Ikatan Glikosida Melalui Atom Karbonnya Yang
Pertama Dengan Gugus Hidroksil Atom Karbon Keempat Pada Molekul Glukosa Lainnya.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O-
sebagai penghubung antar unit yaitu
menghubungkan atom karbon 1 dari
α-D-glukosa dengan atom karbon 4 dari
α-D-glukosa. Maltosa adalah gula pereduksi
karena gula ini memilki gugus karbonil yang
berpotensi bebas yang dapat dioksidasi. Satu
molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua
molekul D-glukosa oleh enzim usus maltose,
yang bersifat spesifik bagi ikatan α(1-4).
B. SUKROSA
Sukrosa Termasuk Disakarida Yang Disusun Oleh Glukosa Dan Fruktosa. Gula Ini Banyak Terdapat Dalam
Tanaman. Sukrosa Terdapat Dalam Gula Tebu Dan Gula Bit. Dalam Kehidupan Sehari-hari Sukrosa Dikenal
Dengan Gula Pasir. Sukrosa Tersusun Oleh Molekul Glukosa Dan Fruktosa Yang Dihubungkan Oleh Ikatan 1,2 –
Α. Sukrosa Dibentuk Oleh Banyak Tanaman , Tetapi Tidak Terdapat Pada Hewan Tingkat Tinggi. Berlawanan
Dengan Laktosa Dan Maltosa, Sukrosa Tidak Mengandung Atom Karbon Anomer Bebas, Karena Karbon
Anomer Kedua Komponen Unit Monosakarida Pada Sukrosa Berikatan Satu Dengan Yang Lain, Karena Alasan
Inilah Sukrosa Bukan Merupakan Gula Pereduksi.
Laktosa Adalah Komponen Utama Yang Terdapat Pada Air Susu Ibu Dan Susu Sapi. Laktosa Tersusun Dari
Molekul Β-d-galaktosa Dan Α-d-glukosa Yang Dihubungkan Oleh Ikatan 1,4′-β.
Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa,
laktosa adalah disakarida pereduksi. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim
galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama
dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak
dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa
menyerang bayi.
Polisakarida
Polisakarida Terdiri Atas Rantai Panjang Yang Mempunyai Ratusan Atau Ribuan Unit Monosakarida Yang
Membentuk Rantai Polimer Dengan Ikatan Glikosidik. Polisakarida Dibedakan Menjadi Homopolisakarida Dan
Heteropolosakarida. Contoh Dari Homopolisakarida Adalah Pati, Dan Contoh Dari Heteropolisakarida Adalah
Asam Hialuronat.
Struktur
homopolisakarida
Struktur heteropolisakarida
Beberapa sifat polisakarida berbeda sekali dengan monosakarida atau disakarida.
Sifat-sifatnya antara lain sebagai berikut :
1.Polisakarida tidak mempunyai rasa manis
2.Tidak mempunyai struktur kristal. Jika pun dapat larut, maka dia hanya merupakan
larutan koloidal dan tidak dapat bereduksi.
3.Polisakarida tidak dapat diragikan.
4.Daya kelarutan dan daya reaksinya jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan
dengan gula-gula lainnya
5.Polimer tepung (amilum), glikogen, dan selulosa semua terdiri atas komponn D-Glukosa,
tetapi sifat kimianya, fisika, dan biologinya berlainan. Ini tidak ditentukan oleh
komponen-komponen alamiahnya yang sama melainkan oleh strukturnya.