Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 1

Rangkaian Penguat Operasional


Nur Anggun Regina Amri (13116082)
Asisten : Fauzan Ghozi Al Ayubi (13115
Tanggal Percobaan : 10/04/2018
EL2202 Praktikum Rangkaian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak- Percobaan dengan judul “Rangkaian seri. Penguat operasional dalam bentuk
Penguat Operasional” dengan tujuan memahami
penggunaan operational amplifier, menggunakan rangkaian terpadu memiliki karakteristik
OP-Amp sebagai penguat inverting dan penguat yang mendekati karakteristik penguat
non inverting, menghitung besar penguatan operasional ideal tanpa perlu memperhatikan
berdasarkan percobaan. IC yang digunakan yaitu
IC OP AMP 741. Operational Amplifier atau di apa yang terdapat didalamnya.
singkat op-amp merupakan salah satu komponen
analog yang sering digunakan dalam berbagai Penguat operasional adalah perangkat yang
aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp sangat efisien dan serba guna. Contoh
yang paling sering dipakai antara lain adalah
rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan penggunaan penguat operasional adalah
summer. untuk operasi matematika sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan terhadap
Index Terms— IC, Rangkaian penguat
tegangan listrik hingga dikembangkan
operasional.
kepada penggunaan aplikatif seperti
komparator dan osilator dengan distorsi
I. PENDAHULUAN
rendah serta pengembangan alat
Penguat operasional (operational amplifier)
komunikasi. Selain itu, aplikasi pemakaian
atau yang biasa disebut op-amp merupakan
op-amp juga meliputi bidang elektronika
suatu jenis
audio, pengatur tegangan DC, tapis aktif,
penguat elektronika dengan hambatan (coupl
penyearah presisi, pengubah analog digital
ing) arus searahyang memiliki bati (faktor
dan pengubah digital ke analog, pengolah
penguatan) sangat besar dengan dua
isyarat seperti cuplik tahan, penguat
masukan dan satu keluaran. Penguat
pengunci, kendali otomatik, computer
diferensial merupakan suatu penguat yang
analog, elektronika nuklir, dan lain-lain.
bekerja dengan memperkuat sinyal yang
merupakan selisih dari kedua masukannya.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
Penguat operasional pada umumnya tersedia
1. Dapat menyusun rangkaian pada
dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang
breadboard.
paling banyak digunakan adalah rangkaian
2. Memahami penggunaan operational Op-Amp didalamnya terdiri atas beberapa
amplifier bagian, yaitu penguat diferensial, tahap
3. Dapat menggunakan rangkaian-
penguatan (gain), rangkaian penguat
rangkaian standar operational amplifier
pada komputasi analog sederhana
(Level Shifter) dan penguat akhir yang
biasanya dibuat dengan penguat push pull
II. Landasan Teoritis kelas B (Franco,2002).
Penguat non inverting ini hamper sama
Operasional amplifier merupakan dengan rangkaian inverting hanya
bentuk rangkaian terpadu yang terdiri dari perbedaannya adalah terletak pada tegangan
perpaduan komponen-komponen inputnya dari masukan non inverting.
elektronika, seperti transistor, resistor dan Penguat tak membalik
kapasitor yang dibuat dalam bentuk chip IC (Non Inverting Amplifier) merupakan
( Integrated Circuit). Op-Amp pada penguat sinyal dengan karakteristik dasar
dasarnya merupakan sebuah blok komponen sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa
yang sederhana, yang mempunyai dua yang sama dengan sinyal input. Penguat tak
masukkan dan satu keluaran. Op-Amp juga membalik (Non Inverting Amplifier) dapat
merupakan sebuah penguat arus dengan gain dibangun dengan menggunakan penguat
(penguatan) tinggi, tetapi dengan operasional, karena penguat operasional
menggunakan kopling kapasitif yang tepat, memang didesain untuk penguat sinyal baik
Op-Amp dapat diaplikasikan pada berbagai membalik ataupun tak membalik. Rangkaian
macam rangkaian penguat arus bolak balik. penguat tak membalik ini dapat digunakan
Op-Amp adalah piranti solid state yang untuk memperkuat isyarat AC maupun DC
mengindera dan memperkuat sinyal dengan keluaran yang tetap sefase dengan
masukan baik DC maupun AC. Op-Amp sinyal inputnya. Impedansi masukan dari
mempunyai karakteristik ideal sebagai rangkaian penguat tak membalik (non
berikut, yaitu: lebar pita yang tak berhingga inverting amplifier) berharga sangat tinggi
(Infinite Bandwith), impedansi masukkan dengan nilai impedansi sekitar 100 mega
yang tak berhingga ohm (Robert, 1994).
(Infinite Input Impedance) sehingga arus Rangkaian penguat pembalik sinyal
masukkan dapat diabaikan, dan impedansi masukan di berikan mealui sebuah resistor
keluaran sama dengan nol masukan (Ri) yang di hubungkan secara seri
(Zero Output Impedance) sehingga keluaran terhadap masukan pembalik (inverting
penguat tidak terpengaruh oleh pembebanan. input) yang di simbolkan dengan (-), sinal
penguat operasional pada rsngkaian penguat susun rangkaian
penguat pembalik (inverting amplifier) di
umpan balikan melalui (Rf) pada masukan
catat nilai aktual resistor yang
yang sam (Kurniawan, 2014). digunakan

III. METODOLOGI sambungkan Vp ke titik A dan B


catat nilai Vin dan Vout

A. Alat dan Bahan


pasang generator sinyal sebagai
1. Power Supply DC Vin dengan frekuensi 500 Hz.
2. Generator Sinyal Attur keluaran Generato sinyal
3. Osiloskop
4. Kabel BNC - Probe Jepit 3. Rangkaian Summer (Penjumlahan)
5. Kabel BNC - Kabel BNC
6. Kabel 4 mm – Kabel mm
7. Kabel 4 mm – Jepit Buaya tambahkan input lain dari
generator sinyal
8. Multimeter Digital
9. Breadboaard
10. Kabel Jumper catat nilai aktual resistor yang
11. IC Op Amp 741 digunakan
12. Kapasitor 1nF
13. Resistor 1 kohm
14. Resistor 1,1 kohm Sambungkan Vp ketitik A, amati
15. Resistor 2,2 kohm dengan menggunakan osiloskop
16. Resistor 3,3 kohm

B. Langkah Kerja Sambungkan Vp ketitik B, catat


nilai Vin dan Vout
1. Rangkaian Penguat Non-Inverting
4. Rangkaian Integrator

susun rangkaian
susun rangkaian

ukur dan catat nilai aktual rangkai Vs dengan sinyal kotak


resistor 1kohm menggunakan generator sinyal
dengan frekuensi 1 KHz 0,5 Vpp

sambungkan Vp ke titik A,B,C Amati gelombang menggunakan


dan D catat nilai Vin dan Vout osiloskop

2. Rangkaian Penguat Inverting


lakukan langkah 23 dengan
menubah amplitudo sebesar 0,1
Vpp
5. Desain

gunakan rangkaian yang


sudah dipersiapkan dari
rumah

tunjukan hubungan Voutput


dengan Vinput pada
rangkaian anda adalah benar

gunakan tegangan input Va Gambar simulasinya pada non inverting


sekitar 0,5 V dan tegangan
Vb sekitar 0,1 Vpp
B) PENGUAT INVERTING DATA :
IV. Data dan Analisis
4.1 Data NILAI RESISTOR NILAI
(KΩ) AKTUALNYA (KΩ)
A) PENGUAT NON INVERTING DATA 3,3 3,299
1,5 1,389
2,2 2,198
PRAKTIKUM PERCOBAAN 1 0,997
Vin Vout Vin Vout
(V) (V) (V) (V)
A 8,98 10,97 6 12 TITI PERCOBAA PERHITUNGAN
B 6,973 10,97 2 4 K N
C 6,001 9,98 -2 -4 Vin Vot Vin (V) Vout
D 2,99 5,59 -6 -12 (V) (V) (V)
A 4,791 1,98 - 498,43
249,217m 4 mV
V
B 2,833 1,934 1,777 3,554

Gambar pada rangkain NON INVERTING


Gambar pada tampilas osiloskop rangkaian
INVERTING

Gambar untuk data SUMMER

Gambar simulasinya pada rangkaian


INVERTING

C) RANGKAIAN SUMMER (PENJUMLAH)


SUMMER DATA :

Nilai Resistor ( Nilai Aktual (KΩ) Gambar simulasinya pada SUMMER


KΩ)
3,3 3.249 D) RANGKAIAN INTEGRATOR
1,5 1,389
2,2 2,198 VPP Gel Inputan Gel
Outputan
0,5 V Vin = 580 Vout = -
mV 9196 V
TITIK PERCOBAAN
0,1 Vin = Vout =
Vin (V) Vout (V)
188,80 mV 74,057 mV
A 4,19 6,44
Data pada Rangkaian INTEGRATOR
B 2,93 8,31
Pada percobaan ketiga kelompok
kami mengalami kegagalan,
kegagalan ini disebabkan karena
kurangnya ketelitian praktikan dalam
merangkai komponen, lalu kami buat
simulasi padi simulator yang telah
diletakkan pada data praktikum.

Pada percobaan keempat kelompok


kami berhasil mengeluarkan sinyal
Gmabar tampilan osiloskop pada
kotak pada osiloskop dimana
rangkaian INTERGRATOR
tegangan dan resistor sangat
berpengaruh pada keluaran sinyal.

Pada percobaan kelima yaitu


mendisain sebuah rangkaian penguat
dan pada percobaan ini kami tidak
dapat menyelesaikannya karena
praktikan kesulitan dalam merangkai
komponen yang ada, padi percobaan
ini sinyal tidak keluar pada
osiloskop, maka dari itu kami
Gambar simulasinya pada rangkaian membuat simulasi pada percobaan
INTEGRATOR lima ini yang diletakkan pada data
praktikum.
4.2 Analisis
V. Kesimpulan
1. Penguat atau Op-Amp pada
Pada percobaan pertama dapat kita dasarnya merupakan sebuah
lihat bahwa nilai Vin dan Vout dari blok komponen yang
hasil percobaan maupun perhitungan sederhana, yang mempunyai
memiliki nilai yang hampir sama dan dua masukkan dan satu
dari nilai vin dan vout dapat keluaran. Op-Amp juga
digunakan untuk menghitung hasil merupakan sebuah penguat
penguat, yaitu dengan cara vout arus dengan gain (penguatan)
dibagi dengan vin. tinggi, tetapi dengan
menggunakan kopling
Pada percobaan kedua dapat kita kapasitif yang tepat, Op-Amp
lihat bahwa nilai Vin dan Vout dari dapat diaplikasikan pada
hasil percobaan maupun perhitungan berbagai macam rangkaian
memiliki nilai yang berbeda hal ini penguat arus bolak balik.
dapat dipengaruhi oleh resistor, 2. Op-amp dapat dipengaruhi
karena resistor yang sering oleh resistor, tegangan dll
digunakan akan mempengaruhi nilai 3. IC yang digunakan ialah IC
dari op amp. Op-Amp 741.
4. Penguat operasional dapat
berfiungsi sebagai penguat
membalik (inverting) dan
tidak membalik (non
inverting) serta sebagai
penguat diferensial.

REFERENSI

Albert Paul Malvino. 2004. Prinsip-


Prinsip Elektornika. Selemba
Teknika: Jakarta
Anonim. http//www.geogle.com (
Diakses pada hari Senin, 13 April 2018
Mike Tooley.2002. Rangkaian
Elektronik Prinsip dan Aplikasi. Erlangga
Ciracas: Jakarta
Robert F. Coughlin Frederick F.
Driscoll. 1994. Penguat Operasional dan
Rangkaian Terpadu Linear. Erlangga:
Jakarta
Sutrisno. 1987. Elektronika: Teori Dasar
dan Penerapannya Jilid 3. Penerbit ITB:
Bandung

Anda mungkin juga menyukai