SAMBUTAN ................................................................................... 2
DIREKTUR JENDERAL PAUD DAN DIKMAS ............................ 2
KATA PENGANTAR ..................................................................... 2
BAB I. ............................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 4
B. DASAR HUKUM .............................................................................. 5
C. TUJUAN ........................................................................................ 5
BAB II............................................................................................. 6
A. KERUSAKAN BANGUNAN ................................................................ 6
B. INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN............................................... 6
C. PERAWATAN BANGUNAN ................................................................ 7
D. KOMPONEN BANGUNAN ................................................................. 8
E. BOBOT NILAI KOMPONEN BANGUNAN ........................................... 10
BAB III.......................................................................................... 11
A. MENGHITUNG INTENSITAS KERUSAKAN KOMPONEN BANGUNAN ...... 11
A.1. Menghitung Kerusakan Atap ..................................................................... 11
A.2. Menghitung Kerusakan Plafond ................................................................ 13
A.3. Menghitung Kerusakan Dinding ................................................................ 14
A.4. Menghitung Kerusakan Pintu dan Jendela .............................................. 15
A.5. Menghitung Kerusakan Lantai .................................................................. 17
A.6. Menghitung Kerusakan Fondasi ............................................................... 18
A.7. Menghitung Kerusakan Instalasi Utilitas .................................................. 19
A.8. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Intensitas Kerusakan Komponen
Bangunan. ................................................................................................... 20
B. MELAKUKAN ANALISA INTENSITAS KERUSAKAN BANGUNAN............ 21
B.1. Mengenal Format A1. ................................................................................. 22
B.2. Menghitung Tingkat Kerusakan Bangunan. ............................................ 23
BAB IV ......................................................................................... 26
A. SOSIALISASI DAN PELATIHAN ........................................................ 26
B. MONITORING DAN EVALUASI ......................................................... 26
B.1. Monitoring .................................................................................................... 26
B.2. Evaluasi........................................................................................................ 27
C. TINDAK LANJUT ........................................................................... 27
Bismillahirrahmairrahim
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dr. Wartanto
NIP 196310091989031001
C. Tujuan
Penutup Atap
Rangka Plafond
Rangka
Atap+Kuda-kuda
Penutup Plafond
Listplang & & Cat
Kepala Talang
Kaki
Sloof Penutup Lantai
Gambar 2
Ilustrasi Komponen Bangunan
Penutup Atap
Rangka Atap
Ring Balk
Dinding
Pengisi
Kolom Pintu-Jendela
Sloof
Fondasi
Lihat Juga
Gambar 1
Tabel 1
Bobot Komponen dan Sub-Komponen Terhadap Seluruh Nilai Bangunan
Penutup atap
Cara menghitung :
B
A Luas (A) = (1+8) x (3+2+1) x 1,2 = 64,8 m2
C Luas (B) = (1+8) x (1+3) x 1,2 = 43,2 m2
Luas (A)+(B) = luas penutup atap ruangan = 108 m2
Luas (C) = luas penutup atap yg rusak
1
3 8 = 4,2x3 = 12,6 m2
3 Persentase tingkat kerusakan
1 2 Luas (C) / (Luas (A)+(B))x100% = 12,6 / 108x100 %
b. Rangka Atap.
1 Rangka atap adalah struktur penyangga
= 11,66 %
penutup atap, posisinya berada dibawah penutup atap.
Rangka atap
Cara menghitung :
Luas (A) = (1+8) x (3+2+1) x 1,2 = 64,8 m2
Luas (B) = (1+8) x (1+3) x 1,2 = 43,2 m2
B
Luas (A)+(B) = luas struktur penutup atap = 108 m2
C A Luas (C) = luas rangka atap yg rusak
= 3,5x2,5 = 8,75 m2
1
8
Persentase tingkat kerusakan rangka atap
3
Luas (C) / (Luas (A)+(B))x100% = 8,75 / 108x100 %
3
2
= 8,10 %
1
1
8
c. Listplank dan Talang. Listplank adalah bagian dari sistem
atap yang berfungsi sebagai akhiran atau penutup, biasanya
berukuran lebar 15-30 cm, dipasang di ujung cucuran atap,
sehingga secara visual atap menjadi rapih. Sedangkan talang
adalah penampung/pengumpul cucuran air hujan yang
dipasang di ujung atap, air hujan kemudian disalurkan
kebawah Menganalisa
ke saluran drainase Tingkat
melaluiKerusakan
pipa paralon atau pipa
Menghitung
zink. Intensitas Kerusakan Komponen ATAP:
1.ATAP Gambar 5
c.Listplang & talang
Menghitung Kerusakan Listplank dan Talang
talang Listplank
Cara menghitung :
Rangka plafond
Cara menghitung :
Luas total rangka plafond ruangan = (6 + 2) x 8
= 64 m2
A Luas (A) + (B) = luas total rangka plafond yg rusak
misal luas A = 2,5 m2; luas B = 9 m2
B
Persentase tingkat kerusakan =
8 Luas (A + B) / Luas Total x100% = (2,5+9) / 64x100%
6
=17,96 %
2
Ringbalk
Cara menghitung Rangka Beton pada Dinding:
15
16
14 12
No.1-12 = adalah kolom
7 17 24
13 No.13-27 = adalah ringbalk
6 18
23
11
25 10
Total jumlah kolom+ringbalk
1 19
8
= 27 unit
9
20
5
22 26 No. 6,8,15,19 = adalah kolom & ringbalk yg rusak
21
27 4 = 4 buah
2 Persentase tingkat kerusakan kolom & ringbalk
3 = 4 / 27 x 100%
Kolom = 14,81 %
12
Dinding
Cara menghitung :
Luas (A)+(B)+(C)+(D) = luas total dinding
Luas A = C = (5,25+3,25)*3/2*2)= 25,5 m2
C
2 B C’ Luas B = D = 3,25*8 = 26 m2
3,25
Luas Dinding Total (25,5+26+25,5+26) = 103 m2
D
A
Luas (A’)+(C’) = luas total dinding yg rusak
A Misal luasnya adalah (12,5)+(5,4)= 17,9 m2
’ 8
1 Persentase tingkat kerusakan
6
= Luas (A’)+(C’) / Luas (A)+(B)+(C)+(D) x 100%
= 17,9 / 103 x 100%
= 17,05 %
Gambar 10
4. PINTU JENDELA Menghitung Kerusakan Kusen Pintu dan Jendela
a.Kusen : bingkai tempat menempatkan daun pintu & jendela pada dinding.
Kusen Pintu
Cara menghitung :
C
B
A
2
D
No.1 & 2 = kusen pintu (2 unit)
E
No.A,B,C,D,E = kusen jendela (5 unit)
Jumlah total kusen pintu + jendela = 7 unit
1
14
4. PINTU JENDELA
Gambar 11
b. Daun Pintu : penutup bukaan/lubang
Menghitung Kerusakanuntuk pintu.
Daun Pintu dan Daun Jendela
c. Daun Jendela : penutup bukaan/lubang untuk jendela (termasuk kaca mati).
Daun Pintu
Daun Jendela
Cara menghitung :
7,8,9
15
A.5. Menghitung Kerusakan Lantai
a. Struktur Bawah Lantai. Struktur bawah lantai adalah dasar
sebelum penutup lantai lantai dipasang. Struktur bawah lantai
harus kuat dan padat, bisa berupa urugan tanah dipadatkan,
urugan pasir, atau lapisan perkerasan beton bertulang atau
tidak bertulang, tergantung kondisi tanah permukaan setempat.
Kerusakan yang terjadi biasanya adalah penurunan lantai.
b. Penutup Lantai. Penutup permukaan lantai ruangan (keramik,
tegel, plesteran, acian, papan kayu atau bahan lainnya).
Menghitung bagian yang rusak dilakukan dengan membuat
asumsi berapa m² penutup lantai yang rusak. Rusak karena
pecah, karena poping, karaena benturan, dll. Pertimbangkan
bilamana lantai yang terpasang tidak ada lagi di pasaran,
sehingga perlu mengganti seluruhnya atau cukup mengganti
setempat saja.
Cara menghitung :
Penutup Lantai
Luas total lantai ruangan = (6 + 2) x 8 = 64 m2
16
Sloof
Cara menghitung :
panjang total sloof/pondasi =
(6x2) + (2x4) + ((2,7+2,6+2,7)x3) = 40 m’
Panjang sloof yg rusak, misal = 1,2 m’
1,2 2,7 Persentase tingkat kerusakan Sloof
1,3 2,6 = 1,2 / 40 x 100% = 3,00 %
6
2,7 Panjang pondasi yg rusak, misal = 1,3 m’
2 Persentase tingkat kerusakan Fondasi
Pondasi = 1,3 / 40 x 100% = 3,25 %
17
Cara menghitung :
Stop kontak A Jumlah titk lampu = 6 titik
Jumlah saklar = 1 titik
Jumlah stop kontak = 1 titik
B
Total instalasi listrik = 8 titik
A & B = instalasi listrik yg rusak (2 titik)
Persentase tingkat kerusakan
= 2 / 8 x 100% = 25,00 %
18
Cara menghitung :
9
Tabel 3
Format A1
Tabel 5
TINGKAT KERUSAKAN
Mengacu Pada PermenPU No.45/2007
Tingkat Kerusakan
Rusak Ringan ≤30%
Rusak Sedang >30% - 45%
Rusak Berat >45% - 65%
Rusak Total >65%
B.1. Monitoring
(1). Monitoring Internal SPNF dan PAUD
Pelaksanaan monitoring /supervisi yang dilakukan secara internal
oleh Pimpinan SPNF dan PAUD di daerah dengan tujuan untuk
memastikan bahwa analisis kerusakan infrastruktur dan
pengisiannya kedalam aplikasi Dapodik telah dilaksanakan sesuai
dengan panduan.
(2). Pemerintah Daerah;
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui Bidang PAUD dan
Dikmas selaku pembina, melakukan monitoring dan verifikasi secara
periodik triwulan sekali termasuk memonitor updating data kondisi
infrastruktur yang dilaporkan melalui Dapodik PAUD dan Dikmas.
(3). Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas;
Pemerintah Pusat melalui Sekretariat Direktorat Jenderal dan
Direktorat di lingkungan Ditjen PAUD dan Dikmas (Dit. Bindiktara,
Dit, PPAUD, Dit. PKP, serta dan UPT Pusat yang ada di daerah)
melakukan monitoring dan supervisi untuk memastikan bahwa
pendataan dan penilaian kondisi bangunan telah dilaksanakan
sesuai Panduan yang telah disediakan.
C. Tindak Lanjut
Program tindak lanjut diperlukan untuk menindaklanjuti hasil monitoring
dan evaluasi demi mendapatkan Dapodik yang cepat, lengkap, valid,
akuntabel dan kekinian, sehingga dapat menjamin proses perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, serta evaluasi kinerja program-program di
lingkungan Ditjen PAUD dan Dikmas dapat dilaksanakan lebih terukur,
tepat sasaran, dan berkelanjutan.