Anda di halaman 1dari 6

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL BAWANG TIWAI (Eleutherine

bulbosa (Mill.) Urb.) TERHADAP Pityrosporum ovale

Ibnu Sina1*, Yadi Yasir2, Swandari Paramita2, Sjarif Ismail3,Khemasili Kosala3


1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
2Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
3Laboratorium Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

*Corresponding author email: ibnu.insina18@gmail.com

ABSTRACT

Pityrosporum ovale is a variant of Malassezia sp, where it includes the cause of superficial
mycoses that affect the stratum corneum in the epidermal layer.. Bawang tiwai (Eleutherine
bulbosa (Mill.) Urb.) is believed to have some potencies and one of them is bawang tiwai
(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) can be used as an antifungal. It has been reported that
Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) contains flavonoids, alkaloids, saphonins,
carbocylate acid, tanin, and steroid with antifungal activity which has been tested in vitro. In
this research, antifungal test have been done to bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.)
Urb.) ethanol extract to Pityrosporum ovale using Kirby-Bauer disk diffusion test. The result
of this research on bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) ethanol extract with
1%, 5%, 10%, 25%, and 50% ethanol concentration the mean of inhibition zone formed are
16,33 mm , 21,67 mm, 24 mm, 24,67 mm, dan 27,67 mm. Kruskall Wallis tested on ethanol
bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) has shown p=0,008 (p<0,05), it means there
is a significant difference between each concentration that affect inhibition zone of bawang
tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) ethanol extract .The most minimum concentration
which could inhibit growth of Pityrosporum ovale is 1% concentration.

Key words : (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.), Antifungal effect, Pityrosporum ovale,
Ethanol extract.

1
ABSTRAK

Pityrosporum ovale termasuk varian dari Malassezia sp, dimana jamur ini termasuk
penyebab mikosis superfisialis yang mengenai stratum korneum pada lapisan epidermis.
Bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan tanaman obat tradisional yang
diyakini masyarakat Dayak memiliki beberapa khasiat salah satunya yaitu mampu berefek
sebagai antijamur. Telah dilaporkan bahwa bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)
memiliki kandungan zat aktif flavonoid, alkaloid, saponin, asam karboksilat, tanin dan steroid
serta memiliki aktivitas antijamur yang diuji secara in vitro. Pada penelitian ini dilakukan uji
efek antijamur ekstrak etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) terhadap jamur
Pityrosporum ovale dengan metode uji difusi cakram Kirby Bauer. Hasil penelitian pada
ekstrak etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) pada konsentrasi 1%, 5%,
10%, 25% dan 50% rata-rata zona hambat yang terbentuk masing-masing yaitu 16,33 mm ,
21,67 mm, 24 mm, 24,67 mm, dan 27,67 mm . Uji Kruskall Wallis pada ekstrak etanol
bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) menunjukkan p=0,008 (p<0,05) yang berarti
terdapat perbedaan signifikan antara masing-masing konsentrasi yang mempengaruhi zona
hambat dari ekstrak etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.). Konsentrasi
hambat minimum pada ekstrak etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) yang
dapat menghambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale adalah konsentrasi 1% .

Kata kunci : (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.), Efek antijamur, Pityrosporum ovale,
Ekstrak Etanol .

2
PENDAHULUAN sampai bulan Juni 2018. Penelitian ini
Pityrosporum ovale adalah golongan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
yeast yang menginfeksi kulit bagian luar dan Farmakologi Fakultas Kedokteran
dimana jamur tersebut tidak dapat Universitas Mulawarman.
mencerna keratin kulit sehingga hanya
menyerang lapisan kulit bagian luar. Pembuatan Ekstrak Tumbuhan Obat
Bentuk dimorfik, lipofilik, saprophytic, Ekstraksi umbi bawang tiwai
unipolar, dan merupakan bagian dari flora (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) :
kulit normal [1].  Umbi bawang tiwai (Eleutherine
Pityrosporum ovale termasuk varian bulbosa (Mill.) Urb.) dicuci bersih
dari Malassezia sp, dimana jamur ini dan dikeringkan di oven.
termasuk penyebab mikosis superfisialis  Umbi kering kemudian dicacah dan
yang mengenai stratum korneum pada dihaluskan
lapisan epidermis [2]  Di maserasi ke dalam pelarut
Bawang tiwai (Eleutherine etanol selama 2 hari dan dikocok
bulbosa (Mill) Urb) dikenal juga sebagai menggunakan shaker selama 10
bawang sabrang atau bawang dayak, menit per hari.
merupakan tumbuhan khas Kalimantan.  Filtrat dikumpulkan dan dipekatkan
Tumbuhan ini secara turun temurun menggunakan rotavapor pada suhu
digunakan oleh masyarakat Dayak sebagai 40-50 ℃ dengan kecepatan 50 rpm.
tumbuhan obat yaitu obat berbagai jenis  Hasil ekstrak ditimbang untuk
penyakit seperti kanker payudara, mendapatkan konsentrasi yang
hipertensi, diabetes mellitus, penurun diinginkan.
kolestrol , obat jerawat dan bisul , kanker  Ekstrak yang sudah ditimbang
usus dan untuk mencegah stroke [3]. dimasukkan ke dalam 5 tabung
Sejauh ini pengelolaan umbi kecil yang berisi aquades dengan
bawang tiwai ke dalam bentuk sediaan masing-masing tabung berisi 1 ml.
jadi masih sedikit, pengelolaan umbi
 Biarkan ekstrak larut dan siap
bawang tiwai yang marak akhir akhir ini
untuk dilakukan uji difusi cakram.
hanya terbatas pada sediaan instan saja.
Padahal, menurut penelitian penelitian
Persiapan Media Sabouraud Dextrose
sebelumnya terhadap Eleutherine sp. yakni
Agar (SDA)
sebagai antimelanogenesis dan antifungal,
Langkah-langkah pembuatan
antidermatofit [4], antibakteri [5].
media agar SDA yang digunakan adalah
Hasil penelitian oleh Puspadewi
sebagai berikut :
menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi
 65g bubuk agar dilarutkan dalam
bawang tiwai dengan konsentrasi 15%
1000 ml aquades
hampir sama dengan ketokonazol (obat
antijamur) pada konsentrasi 0,2% dengan  Panaskan selama 1 menit dan
sterilkan di autoclave pada suhu
diameter hambat (14,00 ± 0.61 ) mm [6].
Hal ini menunjukkan bahwa bawang tiwai 121℃ selama 15 menit
memiliki efek antijamur yang mungkin  Tuangkan ke dalam
dapat digunakan sebagai penghambat petridish/cawan petri dengan
pertumbuhan Pityrosporum ovale. volume 20 ml

METODE PENELITIAN Persiapan dan Pembiakan Jamur


Waktu dan Tempat Jamur yang digunakan dalam
Penelitian ini dilaksanakan selama penelitian ini diambil dari kultur jamur
5 bulan mulai dari bulan Februari 2018 Pityrosporum ovale ATCC 38593 yang

3
ada di beli secara online dari Laboratorium  X𝑘50 : Perlakuan pada cakram
Mikrobiologi Farmasi Universitas yang direndam pada ekstrak
Sumatera Utara. Jamur yang digunakan etanol bawang tiwai pada
untuk uji difusi cakram harus dibiakkan konsentrasi 50%
terlebih dahulu pada media agar. Cara  X- : Perlakuan pada cakram
pembiakan dimulai dengan pembuatan yang direndam pada aquades
media.  X+ : Perlakuan pada
Bibit Pityrosporum ovale cakram yang direndam pada
dibiakkan di dalam medium sabouraud ketokonazole 2%
dextrose agar. Biakan yang sudah tumbuh 2. Rendam paper disk yang telah
dibuatkan suspensi dengan langkah- disterilkan ke dalam tabung selama
langkah sebagai berikut : 10-15 menit pada tabung yang
 Sentuhkan 3-4 koloni jamur berisi ekstrak etanol dengan
dengan ose steril berbagai konsentrasi , setelah itu
 Suspensikan jamur ke dalam 2 ml ditiriskan.
salin steri 3. Suspensi jamur yang telah dibuat
 Vortex tabung agar menjadi ditanam ke dalam SDA agar
homogen dengan langkah-langkah sebagai
 Nilai turbiditas suspensi dengan berikut :
cara membandingkan standar  Celupkan kapas swab steril
Mcfarland 0.5 ke dalam suspensi jamur
 Tambahkan jamur bila suspensi  Oleskan kapas swab di
lebih jernih dan tambahkan salin seluruh permukaan agar
bila suspensi lebih keruh  Biarkan plate agar
 Gunakan suspensi jamur dalam 15 mengering selama 5 menit
menit. pada suhu kamar dengan
tutup sedikit terbuka , dan
tandai bagian bawah
PROSEDUR PENELITIAN petridish sebagai petunjuk
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol meletakkan paperdisk.
Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa 4. Tanam paperdisk ekstrak etanol
(Mill.) Urb.). bawang tiwai (Eleutherine bulbosa
1. Siapkan 7 tabung reaksi (Mill.) Urb.) dan paperdisk kontrol
 X𝑘1 : Perlakuan pada cakram ke dalam SDA agar.
yang direndam pada etanol 5. Tutup petridish kemudian inkubasi
bawang tiwai pada konsentrasi pada suhu kamar 20-24℃ selama
1% 48 jam.
 X𝑘5 : Perlakuan pada cakram 6. Nilai zona hambatan menggunakan
yang direndam pada ekstrak alat pengukur dalam satuan mm.
etanol bawang tiwai pada 7. Pengulangan dilakukan sebanyak 3
konsentrasi 5% kali.
 X𝑘10 : Perlakuan pada cakram
yang direndam pada ekstrak
etanol bawang tiwai pada Analisis Data
konsentrasi 10% Pada penelitian ini analisis data
 X𝑘25 : Perlakuan pada cakram dilakukan uji statistik. Untuk data zona
yang direndam pada ekstrak hambat pomade dengan ekstrak etanol
etanol bawang tiwai pada bawang tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.)
konsentrasi 25% Urb.) dan kontrol diuji dengan
menggunakan metode uji nonparametrk

4
Kruskal Wallis dengan menggunakan apabila tidak maka dilanjutkan dengan uji
aplikasi Ms.Excel atau IBM SPSS. nonparametrik Kruskal-Wallis.
Pengolahan kata dilakukan dengan Ms. Analisis data dengan uji statistik
Words. dilakukan pada hasil pada kelompok
perlakuan. Uji efek antijamur ekstrak
etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa
PEMBAHASAN (Mill.) Urb.) terhadap jamur Pityrosporum
Hasil uji efek antijamur ekstrak ovale. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa apakah terdapat signifikansi antara
(Mill.) Urb.) dengan konsentrasi masing- masing-masing konsentrasi yang
masing 1%,5%,10%,25% dan 50% mempengaruhi besar diameter zona
disajikan pada tabel di bawah ini. hambat, selain itu juga untuk mengetahui
apakah hasil penelitian ini sesuai dengan
Tabel 1. Hasil Uji Efek Antijamur Ekstrak hipotesis peneliti yakni ekstrak etanol
Etanol Bawang Tiwai terhadap Jamur bawang tiwai berefek antijamur terhadap
Pityrosporum ovale ATCC 38593 Pityrosporum ovale.
Diameter Zona Hasil uji normalitas pada kelompok
Jenis Perlakuan Hambat Rata- perlakuan menggunakan uji Shapiro Wilk
rata ± SD (mm) menunjukkan data terdistribusi normal
dengan nilai signifikan >0,05. Selanjutnya
Kontrol (-) 0,00 ± 0,000
dilakukan uji homogenitas menggunakan
EU 1% 16,33 ± 0,577 Lavene test pada masing-masing kelompok
EU 5% 21,67 ± 1,155 data menunjukkan nilai signifikansi <0,05
EU 10% 24,00 ± 1,000 pada kelompok ekstrak etanol bawang
EU 25 % 24,67 ± 1,528 tiwai. Oleh karena itu analisis statistik
EU 50% 27,67 ± 1,528 dilakukan dengan uji nonparametric
Kontrol (+) 30,67 ± 3, 215 Kruskall Wallis. Hasil uji Kruskall Wallis
(Kruskall Wallis p=0,008) pada uji efek antijamur ekstrak etanol
bawang tiwai menunjukkan angka chi-
Keterangan: square 15,496 dan nilai signifikansi 0,008
Kontrol (-) : Aquades steril (<0,05). Interpretasi dari data yang peneliti
EU : Ekstrak Umbi Bawang Tiwai paparkan pada table di atas menjelaskan
Kontrol (+) : Ketokonazole 1 ml bahwa hipotesis peneliti sesuai dengan
SD : Standar deviasi Diameter hasil data yang diperoleh, yakni terdapat
cakram kertas (disk) yang efek antijamur ekstrak etanol bawang tiwai
digunakan berukuran 6 mm jamur Pityrosporum ovale yang dilihat dari
terdapatnya zona hambat. Untuk hasil uji
Hasil uji efek antijamur ekstrak statistik Kruskall Wallis didapatkan
etanol bawang tiwai (Eleutherine bulbosa masing-masing nilai signifikansi <0,05
(Mill.) Urb.) dianalisa menggunakan uji sehingga diinterpretasikan bahwa terdapat
statistik. Diameter zona hambat yang perbedaan efek antijamur dari masing-
diperoleh terlebih dahulu diolah masing konsentrasi yang ditandai dengan
menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk besar diameter zona hambat.
dan uji homogenitas menggunakan uji Hasil uji efek antijamur yang telah
Lavene test, hal ini dimaksudkan untuk dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak
mengetahui apakah data yang diperoleh etanol bawang tiwai dan pomade dengan
terdistribusi secara normal dan homogen. ekstrak etanol bawang tiwai memiliki efek
Apabila diketahui bahwa data terdistribusi antijamur terhadapat jamur uji yakni
normal dan homogen maka dilanjutkan Pityrosporum ovale ATCC 38593. Efek
dengan uji One-Way Anova test. Tetapi antijamur ditunjukkan dengan zona

5
hambatan yang terbentuk mulai dari DAFTAR PUSTAKA
konsentrasi ekstrak 1% sampai dengan
50%. Berdasarkan rata-rata diameter zona [1]. Shepard , D., & Lampiris, H.
hambat yang terbentuk, kekuatan efek (2010). Antifungal Agents. In K.
antijamur kedua kelompok ditentukan oleh BG, Basic and clinical
besarnya konsentrasi. Semakin besar pharmacology 12th (p. 790).
konsentrasi ekstrak maka semakin kuat Singapura: Mc.Graw Hill.
efek antijamurnya. Dari hasil diameter
[2]. Budimulja, U. (2010). Ilmu
rata-rata zona hambat kekuatan konsentrasi
Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
50%>25%>10%>5%>1%.
Kelima. Jakarta: Fakultas
Menurut Babita dkk (2013), maka
Kedokteran Universitas Indonesia.
kekuatan daya antijamur ekstrak etanol
bawang tiwai dari konsentrasi 1%-50% [3]. Galingging, R. (2009). Bawang
tergolong kuat.. Hasil pada kontrol positif Dayak (Eleutherine palmifolia)
shampoo ketoconazole tergolong kuat dan Sebagai Tanaman Obat
untuk kontrol negative yakni aquades dan Multifungsi. 9-12.
pomade tergolong resisten [7].
[4]. Arung, E. T., Kusuma, I. W.,
Tabel 2. Penentuan Kekuatan Daya Christy, O. E., Shimizu, K., &
Antijamur Kondoro , R. (2009). Evaluation of
medical plants from central
Diamater Zona Kalimantan for antimelanogenesis.
Kode Keterangan J.Nat.Med, 473-480.
Hambat(mm)
[5]. Paramita, S., Yasir, Y., Yuniati, Y.,
+++ Kuat ≥15 & Sina, I. (2018). Analisis
++ Sedang 10-15 Bioautografi Kromatografi Lapis
+ Lemah ≤10 Tipis dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Bawang Tiwa
7.1. Kesimpulan (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.)
Berdasarkan hasil penelitian uji Terhadap Methicillin-resistant
efek ekstrak etanol bawang tiwai Staphylococcus aureus (MRSAi.
(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) sebagai Jurnal Sains dan Kesehatan
antijamur terhadap jamur Pityrosporum
ovale, dapat disimpulkan : [6]. Puspadewi , R., Adirestu, P., &
1. Ekstrak etanol bawang tiwai Menawati, R. (2013). Khasiat
(Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Umbi Bawang Dayak Sebagai
memiliki efek antijamur terhadap Herbal Antimikroba Kulit.
jamur Pityrosporum ovale.
2. Konsentrasi hambat minimum pada [7]. Babita , P., Hari, D. B., & Chan
ekstrak etanol bawang tiwai yang Kim. (2014). Estimation of
mampu menghambat pertumbuhan Antioxidant,Antimicrobial Activity
jamur Pityrosporum ovale adalah and Brine Shrimp Toxicity of
konsentrasi 1% dengan diameter Plants Collected from Oymyakon
rata-rata zona hambat 16,33 mm. Region of Republic of Sakha.
Biological Research, 1-6.

Anda mungkin juga menyukai