Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI INTERNASIONAL

DI SUSUN OLEH :

Mukti Lestari 1810412151


Nabilah Fahri Adha 1810412159
Raissa Albenzy 1810412134
Raden Bagus Andreas 1810412165
Sherin Prisca Amanda 1810412130
Umroh 1810412149

PRODI HUBUNGAN INERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UPN "VETERAN" JAKARTA
2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai anggota masyarakat internasional, suatu negara tidak dapat hidup tanpa
adanya hubungan dengan negara lain. Hubungan antar negara di dunia diperlukan
guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam
tata pergaulan internasional, di samping demi tercapainya perdamaian dan
kesejahteraan hidup yang merupakaan keinginan setiap negara di dumia. Hal
inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama. Hubungan antar
negara yang bersifat kompleks diperlukan pengaturan untuk mengatur agar
tercapainya tujuan bersama, negara-negara membutuhkan wadah yaitu Organisasi
Internasional. Maka dengan demikian interaksi kerjasama antar negara melalui
organisasi internasional lebih kepada pola interaksi antar negara yang ingin
melakukan kerjasama yang membuat organisasi internasional itu ada. Dalam hal
ini berarti ketika satu negara menganggap dirinya ada dan terancam satu sama lain
maka kerjasam internasional tidak akan pernah ada. Fungsi dari organisasi
internasional inilah yang memiliki pentingnya bergabung dalam satu organisasi
internasional.

Organisasi Internasional ada dan diawali dengan adanya perjanjian Westphalia


pada tahun 1648. Perjanjian Westphalia merupakan perjanjian untuk mengakhiri
perang yang telah terjadi selama 30 tahun di Eropa Barat. Perjanjian ini dianggap
sebagai awal penanda munculnya era modern, hubungan internasional, sistem
internasional, dan organisasi internasional. Evolusi dan sejarah organisasi
internasional juga tidak lepas dari kongres wina. Kongres wina merupakan
pertemuan wakil-wakil dari Eropa dan merupakan awal dari penggolongan kepala
pemerintahan diplomatik. Selain perjanjian Westphalia dan kongres Wina, traktat
Versailles pada tahun 1919 juga merupakan awal evolusi organisasi internasional.
Traktat ini merupakan pernjanjian bagi berakhirnya Perang Dunia I dan
merupakan awal berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang diprakarsai oleh
Woodrow Wilson yang beranggapan bahwa demi terciptanya perdamaian dan
stabilitas dunia, harus diadakan organisasi internasional.
BAB 2.PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Organisasi Internasional


Menurut Boer Mauna, organisasi internasional adalah himpunan negara-negara
yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama
melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
Sedangkan menurut Clive Archer organisasi internasional sebagai suatu struktur
formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-
anggota (pemerintah atau non pemerintah)dari dua atau lebih negara yang
berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para anggotanya.
Secara umum organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang
bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Pada
hakikatnya organisasi internasional memiliki arti luas dan sempit. Secara luas,
organisasi internasional meliputi organisasi publik (public international
organization), organisasi privat (privat international organitation), organisasi
regional, organisasi subregional, dan organisasi bersifat universal (organization of
universal character). Secara sempit hanya meliputi organisasi internasional publik.
PBB juga merupakan organisasi internasional yang memiliki tujuan utama dalam
perjanjian Atlantic Charter. contoh lain adalah MEE,OPEC,dan ASEAN.

2.2 Klasifikasi Organisasi Internasional


Penggolongan organisasi internasional menurut Teuku May Rudy ada bermacam-
macam, diantaranya:
 Kegiatan Administrasi
1) Organisasi Internasional Antar Pemerintah (Inter- Govermental Organization).
Anggota - anggota organisasi ini berasal dari perwakilan pemerintah
negara.Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) , SAARC (South Asian Association For Regional
Corporation) , OAU (Organisation Of African), NAM (Non-Aligned
Movement), dan lain – lain.
2) Organisasi Internasional Non -Pemerintah (Non-Govermental Organization).
Organisasi yang bukan pemerintahan. Contoh : IBF (International Badminton
Federation), ICC (International Champions Cup), Dewan Masjid Sedunia,
Dewan Gereja Sedunia, Perhimpunan Donor Darah Sedunia.

 Ruang lingkup (wilayah)


1) Organisasi Internasional Global. Wilayah kegiatan adalah global (seluruh
dunia), dan keanggotaan terbuka dalam ruang lingkup diberbagai penjuru
dunia. Contoh : UN, (United Nations), OIC (The Organisation Of Islamic
corporation),NAM (Non-Aligned Movement).
2) Organisasi Internasional Regional. Wilayah kegiatan adalah regional, dan
keanggotaan hanya diberikan bagi negara-negara pada kawasan tertentu saja.
Contoh : ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), OAU
(Organisation Of African), GCC (The Gulf Corporation Council), SAARC.
(South Asian Assosiation For Regional Corporation).

 Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi


1) Bidang Ekonomi
Organisasi yang bergerak di bidang ekonomi. Contoh : EEC (European
Economic Community).
2) Bidang Lingkungan Hidup
Organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Contoh : UNEP (United
Nations Environment Programme).
3) Bidang Kesehatan
Organisasi yang bergerak di bidang kesehatan. Contoh : WHO (World Health
Organisation), IDF (International Diabetes Federation)
4) Bidang Pertambangan
Organisasi yang bergerak di bidang pertambangan. Contoh : ITO
(International Trade Organisation).
5) Bidang Komoditi (pertanian dan industri)
Organisasi yang bergerak di bidang komoditi. Contoh : IWTO (International
Wool Textile Organisation), ICO (International Coffeee Organisation).
6) Bidang Bea Cukai dan Perdagangan Internasional
Organisasi yang bergerak di bidang perdagangan. Contoh : GATT (General
Agreement On Tariffs and Trade).
2.3 Pendirian Organisasi Internasional

Prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi adalah adanya keinginan untuk


bekerja sama, begitu juga prasyarat untuk berdirinya suatu organisasi
internasional yaitu adanya keinginan untuk bekerja sama yang jelas-jelas
kerjasama tersebut akan bermanfaat dalam bidangnya dengan syarat organisasi
tidak melanggar kekuasaan dan kedaulatan negara anggota dalam suatu organisasi
internasional. Thomas L. Karnes berpendapat bahwa syarat yang harus dipenuhi
untuk mendirikan organisasi suprasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Harus ada perwakilan resmi pemerintah


2. Konsentrasi negara harus pada upaya mengembangkan struktur pemerintahan
3. Nasionalisme bukan menjadi ciri utama dari setiap negara partisipan
4. Negara-negara anggota harus memiliki kepentingan bersama

Syarat-syarat pendirian organisasi internasional dapat dikembangkan dari unsur-


unsur perjanjian internasional sebagai mana tertuang dalam Konvensi Wina 1969
yang menegaskan bahwa: “an international agreement concluded between states
in written form and governed by international law, whether embodied in a single
instrument or in two or more related instrument, and whatever its particular
designation.” Berdasarkan unsur-unsur diatas maka persyaratan suatu organisasi
internasional dapat diperinci sebagai berikut:

1. Dibuat oleh negara sebagai para pihak


2. Berdasarkan perjanjian tertulis dalam satu, dua, atau lebih instrumen
3. Untuk tujuan tertentu
4. Dilengkapi dengan organ
5. Berdasarkan hukum internasional

2.4 Fungsi Organisasi Internasional


Selain mempunyai tujuan, organisasi internasional juga mmpunyai peranan dan
fungsi. Dalam buku Pengantar Hubungan Internasional, Bennt mengatakan
bahwa fungsi dari organisasi internasional itu adalah :
1. Menyediakan hal-hal yang dibutuhkan bagi kerjasama yang dilakukan antar
negara dimana kerjasama itu menghasilkan keuntungan yang besar bagi
seluruh bangsa.
2. Menyediakan banyak saluran-saluran komunikasi antar pemerintah yang
dilakukan antar pemerintah sehingga ide-ide dapat bersatu ketika masalah
muncul ke permukaaan.

Kemudian, fungsi organisasi internasional menurut pandangan Liberalisme,


Realisme, Neorealisme, Neoliberalisme, Marxis adalah sebagai berikut :
1. Liberalisme
Menurut perspektif liberalisme, bahwa organisasi internasional dapat
mengatur berbagai macam area-area secara signifikan dalam hubungan antar
negara, misalnya dari kehijakan kesehatan secara global (WHO) hingga
kebijakan moneter internasional (IMF) hal ini dikarenakan organisasi
internasional mampu berperan dalam pencegahan timbulnya konflik. Selain
itu dapat menjadi arbiter, membantu negara-negara dalam menyelesaikan
serangkaian sengketa baik dalam memfasilitasi intervnsi maupun menjalankan
binding intervention.
2. Realisme
Menurut perspektif realis, melihat bahwa organisasi internasioal bukan sebuah
jalan untuk mencapai perdamaian. Hal ini karena adanya rasa saling tidak
percaya antar negara. Organisasi internasional hanyalah seperangkat aturan
yang ditetapkan sebagai wadah negara-negara untuk bekerja sama dan saling
berkompetisi. Realis sadar bahwa organisasi internasional adalah suatu bentuk
dari negara super power terhadap negara-negara less power. Ini dikarenakan
organisasi internasional pada dasarnya dibentuk oleh negara super power
untuk kepentingan nasional mereka sendiri dan memperkuat power yang
dimiliki. Dengan kata lain, organisasi internasional pada dasarnya merupakan
arena memainkan kekuasaan.
3. Neoliberalisme
Menurut perspektif Neoliberalisme, mengetengahkan signifikansi institusi
internasional dalam hubungan antar negara. Neoliberal institusional percaya
bahwa institusi internasional sangat berperan dalam mewujudkan kerjasama.
Dalam kerjasama pada sebuah organisasi internasional neoliberalis
menjadikan institusi sebagai variabel independen yang menentukan sejauh
mana keuntungan relatif menjadi pertimbangan penting Pendapat tersebut
menunjukkan pentingnya institusi dalam sebuah kerjasama neoliberal.
4. Neorealisme
Menurut perspektif neorealis, pada dasarnya menekankan pada bagaimana
sistem internasional yang anarki ternyata bisa menjadi damai dengan adanya
konsep balance of power, dimana sebelumnya pada teori realisme negara
merupakan aktor yang egois dan ingin berkuasa sendiri namun ternyata di
neorealisme dapat juga bekerjasama, tentunya melalui organisasi
internasional.
5. Marxisme
Menurut perspektif marxis, menjelaskan bahwa hubungan antar negara
dianggap sebagai hubungan antar kelas dan sebagai bentuk dari hubungan
ekonomi di pasar, selain itu ada solidaritas dari kaum proletar untuk
membendung hegemoni negara pemilik modal. Pemikir marxis menganggap
bahwa kesadaran akan organisasi dalam memerangi kolonialisme, hegemoni
dan imperialisme untuk membentuk asosiasi yang benar-benar kuat agar
kedudukan mrka dapat imbang di sistem internasional.

2.5 Contoh Organisasi Internasional


1. United Nations (UN), atau disebut juga Perserikana Bangsa-bangsa (PBB).
PBB merupakan organisasi internasional yang paling banyak anggotanya yaitu
hampir seluruh negara didunia. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 8
Oktober 1945 dan saat ini markas besarnya berada di Kota New York. PBB
memiliki 17 lembaga khusus yang memiliki visi, misi dan tujuan tertentu
seperti misalnya UNESCO dalam bidang pendidikan, WHO dalam bidang
kesehatan, dan yang lainnya.
2. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
ASEAN merupakan perhimpunan Negara-negara dikawasan Asia Tenggara.
Indonesia merupakan anggota dari organisasi regional ini sekaligus pendirinya
bersama empat negara lainnya yaitu Malaysia, Thailand, Singapura dan
Filipina. Tujuannya adalah untuk memajukan ekonomi, politik, sosial dan
budya dikawasan Asia Tenggara.
3. OPEC (Organisation Of The Patroleum Exporting Countries)
OPEC merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara pengekspor
minyak bumi yang mayoritasnya adalah negara-negara yang berada dikawasan
Timur Tengah seperti misalnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan juga Qatar.
Sebenarnya Indonesia juga pernah menjadi bagian dari OPEC namun pada
tahun 2008 Indonesia mengundurkan diri karena sudah tidak lagi menjadi
pengekspor minyak.
4. WTO (World Trade Organization)
WTO merupakan organisasi perdagangan yang bertujuan untuk memajukan
perdagangan internasional dengan cara membatasi atau mengadakan peraturan
yang bersifat menghambat kelancaran pertukaran barang-barang internasional,
dan berusaha untuk meningkatkan volume perdagangan dunia dengan cara
meliberalisasikan perdagangan internasional.
5. FAO (Food and Agricultural Organization)
FAO atau organisasi pangan dan pertanian ini didirikan tanggal 16 Oktober
1945 dengan tujuan untuk memajukan pertanian, peternakan, perikanan,
kehutanan, pengairan, sistem bercocok tanam, dan lain-lain.

6. ILO (International Labour Organization)


ILO atau organisasi buruh sedunia yang didirikan 11 April 1919 dengan tujuan
untuk menciptakan perdamaian melalui keadilan sosial, perbaikan nasib
buruh, stabilitas ekonomi, sosial dan menyusun hukum perburuhan.
7. IFC (International Finance Corporation)
IFC atau Badan Keuangan Internasional didirikan pada tanggal 24 Juli 1956.
Badan ini memberikan pinjaman kepada pengusaha swasta dan membantu
mengalihkan investasi luar negeri ke negara-negara sedang berkembang. Jadi,
IFC bertugas memupuk perkembangan ekonomi di negara-negara anggota,
melalui pemberian kredit jangka panjang kepada pengusaha swasta dan
pemerintah tanpa jaminan.

2.6 Pembubaran Organisasi Internasional


Suatu organisasi internasional pada umumnya dalam konstitusinya tidak
mencantumkan mengenai pembubaran organisasi, akan tetapi dengan berdirinya
suatu organisasi internasional akan selalu mempertahankan berdirinya organisasi
internasional tersebut. Dan apabila terdapat pembubaran organisasi internasional
atau membubarkan diri itu dikarenakan oleh dua hal yaitu:
 Penutupan ( tugasnya sudah selesai )
 Penggantian ( organisasi lain telah mengambil alih fungsi )

Pembubaran suatu organisasi internasional dapat dirumuskan dalam ketentuan


atau anggaran dasar pendiriannya. Pada umumnya dapat dilihat dari kondisi
berikut ini:
 Ketentuan Konstitusinya
Melalui metode ini organisasi mencamtumkan secara ekslisit sampai kapan
berlakunya traktat dan konstitusinya.
 Ketentuan Dalam Traktat Lain
Pola berakhirnya organisasi internasional adalah dengan adanya ketentuan
traktat atau protokol baru yang dibuat dan diselenggarakan oleh partner yang
sama. Selain itu dimungkinkan kehadiran suatu organisasi internasional dalam
satu bidang akan menghapuskan beberapa organisasi yang telah ada
sebelumnya.
 Ketentuan Rapat atau Kongres Umum
Suatu organisasi yang mencamtumkan waktu pembubarannya, maka
organisasi tersebut akan memberdayakan kongres umum untuk memutuskan.
 Amandemen Konstitusi
Merupakan hal yang dapat diterima melalui prosedur yang telah disepakati
bersama antarnegara anggota.
 Perubahan Keadaan
Pembubaran organisasi internasional dapat terjadi apabila terdapat perubahan
keadaan fundamental atas suatu yang menjadi objek perjanjian.[10]

Pembubaran Organisasi Internasional memiliki konsekuesi terhadap fungsi dan


peraturan yang dibuat oleh organisasi internasional. Berikut konsekuensi
pembubaran organisasi internasional terhadap :
 Fungsi Organisasi
Dengan bubarnya organisasi maka aktivitas organiasi tersebut akan berhenti
dan fungsinya dapat diambil alih oleh satu atau beberapa organisasi lain.
 Ketentuan Organisasi Internasional
Ketentuan suatu organisasi internasional tertentu dapat dikatakan tidak belaku
apabila organisasi tersebut bubar. Bentuk-bentuk norma hukum yang
dihasilkan yaitu: Rekomendasi dan Deklarasi, Konvensi, Peraturan internal,
Regulasi yang bersifat umum, Keputusan yang mengikat, Perjanjian, Kontrak.
Contohnya United Nations Convention on the Law Of the Sea (UNCLOS)
atau Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut.
 Personalia yang bekerja di Organisasi Internasional. Setelah pembubaran
organisasi internasional biasanya organisasi pengganti mengambil alih
personel organisasi yang dibubarkan, terutama yang lebih berpengalaman.
 Kekayaan Organisasi Internasional
Kekayaan Organisasi Internasional yang bubar akan dibagi antara para
anggota secara proposional sesuai dengan kontribusi mereka.

Contoh pembubaran organisasi internasional adalah Liga Bangsa-Bangsa (LBB).


LBB didirikan pada 10 Januari 1920 setelah pelaksanaan Konferensi Perdamaian
di Paris pada 1919. Fungsi utama LBB antara lain melucuti senjata, mencegah
terjadinya perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan
antarnegara melalui negosiasi dan diplomasi, serta memperbaiki kesejahteraan
hidup global.

Dalam rentang waktu 1920-1937, sebanyak 21 negara masuk menjadi anggota


baru, tetapi tujuh di antaranya kemudian mengundurkan diri (ada yang
dikeluarkan) sebelum 1946. LBB tidak mempunyai angkatan bersenjata dan
bergantung kepada kekuatan internasional untuk menjaga resolusi-resolusi mereka
agar dipatuhi. Meskipun awalnya berhasil menjalankan tugas dengan baik, LBB
kemudian menemui kegagalan saat mencegah berbagai serangan yang dilakukan
Kekuatan Poros pada 1930-an. Negara-negara Poros merupakan negara-negara
yang menentang pihak sekutu selama Perang Dunia II, terdiri dari tiga negara
utama yaitu Nazi Jerman, Italia, dan Kekaisaran Jepang. Pecahnya Perang Dunia
II semakin menunjukkan LBB telah gagal mencegah pecahnya perang. Akhirnya
setelah Perang Dunia II berakhir, pada 18 April 1946, LBB resmi dibubarkan dan
diganti dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi Internasional sebagai wadah bagi negara dalam berinterakasi dengan
negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang
mana pada hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial, negara tidak dapat
hidup sendiri diperlukan adanya interaksi antar negara melalu organisai
internasional. Terbentuknya Organisasi Internasional dengan didasari keinginan
untuk bekerja sama antar negara anggota organisasi internasional, dan membentuk
suatu komitmen untuk saling bekerja sama, salah satunya kerja sama dalam
menyelesaikan konflik-konflik yang ada di dunia internasional. Contoh organisasi
internasional seperti United Nations, ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations), OPEC (Organisation Of The Patroleum Exporting Countries), WTO
(World Trade Organization), FAO (Food and Agricultural Organization), ILO
(International Labour Organization)IFC (International Finance Corporation) dll.
Yang berfungsi untuk menyediakan hal-hal yang dibutuhkan bagi kerjasama yang
dilakukan antar negara dan menyediakan banyak saluran-saluran komunikasi antar
pemerintah yang dilakukan antar pemerintah. Sementara itu dengan berdirinya
suatu organisasi internasional akan selalu mempertahankan berdirinya organisasi
internasional tersebut. Dan apabila terdapat pembubaran organisasi internasional
atau membubarkan diri itu dikarenakan oleh dua hal yaitu: Penutupan (tugasnya
sudah selesai) dan Penggantian (organisasi lain telah mengambil alih fungsi)
seperti yang terjadi pada Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang dibubarkan dan diganti
dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

3.2 Saran
Maka dari itu terbentuknya Organisasi Internasional harus menjadi komitmen
bersama antar negara anggota Organisasi Internasional untuk saling bekerja sama
sesuai dengan kesepakatan terbentuknya Organisasi Internasional.

DAFTAR PUSTAKA

1. Archer, Clive. International Organizations 4th edition. London:


Routledge, 2015, diakses melalui :
https://books.google.co.id/books?
id=aRgcBQAAQBAJ&pg=PA85&lpg=PA85&dq=neofunctionalismrzx06stwdyeAddF
kPVyMLfSQdFw&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=neofunctionalism
%20Clive%20archer&f=false pada 1 November 2018 pukul 20.12 WIB
+Clive+archer&source=bl&ots=0KsZ5MDB3J&sig=
2. Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, dan Fungsi
Dalam Era Dinamika Global, 2003, Alumni, Bandung.
3. Jackson, Robert. George Sorensen, 2013. Pengantar Studi Hubungan
Internasional, terj. Dadan Suryadiputra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
4. https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/organisasi-internasional.aspx
diakses pada 24 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai