Anda di halaman 1dari 2

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGUALANGAN DEFISIENSI

MINERAL
Ternak sapi atau kambing banyak yang dipelihara dengan dilepas di padang
penggembalaan. Pada pagi hari ternak dilepas ke padang rumput dan pada sore hari
dimasukkan ke
dalam kandang. Pakan yang diberikan kepada ternak hanya seadanya. Dalam kondisi
seperti itu, kualitas nutrisi pakan sangat bergantung pada rumput dan hijauan yang
tumbuh di padang penggembalaan. Kasus penyakit defisiensi mineral ini sering
ditemukan pada ternak di daerah kering, daerah yang sebagian besar tanahnya berpasir
dan daerah lahan gambut, dan biasanya dimiliki oleh peternak kecil.
Oleh karena itu, ternak di daerah
tersebut kurang berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya.
Pencegahan penyakit defisiensi mineral dapat dilakukan dengan pemberian
pakan tambahan yang berupa mineral blok atau pakan konsentrat yang
mengandung mineral yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologisternak.
Pengobatan penyakit defisiensi mineral dapat dilakukan dengan penambahan mineral
dalam pakan serta mengurangi interaksi antara unsur nutrisi lain dengan unsur nutrisi
mineral. Hal tersebut mungkin disebabkan produsen pakan tidak melakukan analisis
mineral setelah pakan tersebut dibuat serta tidak melakukan pemantauan kondisi
ternak yang akan diberi pakan mineral tambahan tersebut.
Pemberian Mineral Block untuk dikonsumsi ternak dengan cara digantung di kandang
sejajar dengan kepala sapi dan diusahakan agar dapat dijilati/dijangkau oleh ternak.
Pemberian mineral
blok pada sapi dapat meningkatkan bobot badan sampai 370 g/hari dibanding ternak
kontrol yang hanya meningkat 203 g/hari. Pada domba, bobot badan ternak yangdiberi
mineral blok meningkat 95 g/hari dan yang tidak diberi mineral blok hanya 73 g/hari.
Disamping itu, ternak yang mendapat mineral blok lebih sehat dari pada ternak kontrol
(Liu et al. 1995). Pemberian mineral tambahan untuk pengobatan penyakit difisiensi
mineral perlu mempertimbangkan unsur mineral yang kurang berdasarkan hasil
pemeriksaan serum darah pada ternak dengan diketahuinya mineral yang kurang maka
pemberian jenis mineral dalam pakan tambahan akan sesuai dengan yang dibutuhkan
ternak.
Penambahan mineral dalam pakan ternak berupa; penambahan tepung kapur yang
mengandung Ca, Fe, P,dan Mg, garam, tepung kerrang yang mengandung Ca dan P,
tepung kulit telur, tepung tulang, ubi kayu, ampas tahu, tepung ikan, dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, A., J. E. Van Eys, I. W. Matheus, M. Rangkuti, and W. L. Johnson. 1984.
Studies on The Mineral Nutrition on Sheep in West Java. Balai Penelitian Ternak.
Bogor.
Darmono dan S. Bahri. 1989. Status Beberapa Mineral Makro (Na, K, Ca, Mg, dan P)
dalam Saliva dan Serum Sapi di Kalimantan Selatan. Penyakit Hewan 22(40): 138-142

Anda mungkin juga menyukai