Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2407-0491

E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

Metode Fuzzy Logic Untuk Evaluasi Kinerja Pelayanan Perawat ( Studi


Kasus : RSIA Siti Hawa Padang )
Syaeful Anas Aklani
Prodi Pendidikan Informatika, STKIP PGRI Sumbar
aklani@gmail.com

http://dx.doi.org/10.22202/jei.2014.v1i1.1435

ABSTRAK

On the Eve RSIA Hospital Padang, Nurse is providing primary care and first at the hospital before the
doctor, with a good performance and a professional nurse the hospital can provide maximum service to
patients or visitors to the Padang and Eve RSIA yet a way to assess the performance of nursing care so
the management can not determine what policies need to be taken to evaluate the performance of nurses,
based on this and the above information, the author tries to create and design a fuzzy logic to assist
management in evaluating the performance of hospital nurses in service.So the evaluation is expected and
help assess the performance of management and employees to nurse and take the next step what the
results of the performance of nurses there had been no evaluation of the performance of the nursing
service. This is an interesting writer to investigate and develop, assess all the existing problems in order
to solve the problem.

Keywords: Fuzzy Logic, Artificial Intelligence, Nursing

PENDAHULUAN keperawatan dan berbagai kesempatan


mengembangkan karier sepanjang perawat
Logika fuzzy merupakan salah satu meningkatkan kinerja dan pendidikannya
komponen pembentuk soft computing. dan meningkatkan kemampuan klinisnya
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan
oleh Prof. Lotfi A. Zadeh padatahun 1965. Penulis dalam hal ini menggunakan
Dasar dari logika fuzzy adalah teori metode mamdani dibandingkan dengan
himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, metode metode yang lain karena ada
peranan derajat keanggotaan sebagai beberapa kelebihan metode mamdani dan
penentu keberadaaan elemen dalam suatu sesuai digunakan dalam penelitian untuk
himpunan sangatlah penting. Nilai mengevaluasi pelayanan kinerja perawat
keanggotaan atau derajat keanggotaan atau diantaranya adalah pembentukan himpunan
membership function menjadi ciri utama dari fuzzy yang sesuai dengan kebutuhan dalam
penalaran dengan logika fuzzy tersebut penelitian, komposisi aturan aturan yang
Profesi keperawatan merupakan suatu sesuai dan penegasan (defuzy) untuk
profesi yang komplek dan beragam. Perawat mencari nilai yang bergerak secara halus
berpraktek yang menuntut aspek sehingga perubahan dari suatu himpunan
keperawatan dan peran perawat yang fuzzy juga akan berjalan secara halus dan
berbeda, selain itu seseorang bisa menjadi lebih mudah dalam perhitungan.
perawat melalui berbagai jalur pendidikan
Pembahasan
35 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar
ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

Pada metode mamdani baik variabel


input maupun variabel output dibagi
menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
Fuzzy Logic
Logika fuzzy merupakan salah satu 2) Aplikasi fungsi implikasi
komponen pembentuk soft computing. Pada metode mamdani, fungsi
Logika fuzzy pertama kali diperkenalkan implikasi yang digunakan adalah min
oleh Prof. Lotfi A. Zadeh padatahun 1965. 3) Kompisisi aturan
Dasar dari logika fuzzy adalah teori Tidak seperti penalaran momoton,
himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, apabila sistem terdiri dari beberapa
peranan derajat keanggotaan sebagai aturan, maka inferensi diperoleh dari
penentu keberadaaan elemen dalam suatu kumpulan dan kolerasi. Ada tiga
himpunan sangatlah penting. Nilai metode yang digunakan dalam
keanggotaan atau derajat keanggotaan atau melakukan inferensi sistem fuzzy,
membership function menjadi ciri utama dari yaitu max, additive dan probabilistik
penalaran dengan logika fuzzy tersebut. OR (probor).
Dalam banyak hal, logika fuzzy
digunakan sebagai suatu cara untuk
Metode Max ( Maximum)
memetakan permasalahan dari input menuju
Pada metode ini, solusi himpunan
output yang diharapkan. Beberapa contoh
fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai
yang dapat diambil antara lain (Dini
maksimum atruan, kemudian
Rusmiyati Andari, 2009 ) :
menggunakannya untuk memodifikasi
1) Manajer pergudangan mengatakan
daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke
kepada manajer produksi seberapa
output dengan menggunakan operator OR
banyak persediaan barang pada akhir
(union). Jika semua proposisi telah
minggu ini, kemudian manajer
dievaluasi, maka output akan berisi
produksi akan menetqapkan jumlah
suatuhimpunan fuzzy yang merefleksikan
barang yang akan diproduksi esok
komtribusi dari tiap tiap proposisi. Secara
hari.
umum dapat dituliskan :
2) Seorang pegawai melakukan
tugasnya dengan kinerja yang sangat µsf[xi] = max (µusf [Xi], µkf [Xi])
baik, kemudia atas akan memberikan
reward, yang sesuai dengan kinerja Dengan :µsf[Xi] =nilai
pegawai tersebut. keanggotaannya solusi fuzzy sampai aturan
1.1 Fuzzy Mamdani ke I µkf[Xi] =nilai keanggotaan
Metode mamdani sering dikenal konsekuan fuzzy aturan ke i
dengan metode Max-min. Metode ini
diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada Misalkan ada 3 aturan (proposisi) sebagai
tahun 1975. Untuk mendapatkan output, berikut :
diperlukan 4 tahapan (Fithriani Matondang [R1] IF Biaya Produksi RENDAH and
dkk, 2010) : Permintaan NAIK THEN Produksi
1) Pembentukan himpunan fuzzy Barang BERTAMBAH ;

36 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar


ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

[R2] IF Biaya Produksi STANDARTHEN Input proses defuzzifikasi adalah suatu


Produksi Barang NORMAL ; himpunan fuzzy yang diperoleh dari
komposisi aturasn aturan fuzzy, sedangkan
[R3] IF Biaya Produksi TINGGI And output yang dihasilkan merupakan suatu
Permintaan TURUN THEN Produksi barang bilangan pada domain himpunan fuzzy
BERKURANG; dalam range tertentu, maka harus dapat
diambil suatu nilai crisp tertentu sebagai
Proses inferensi dengan menggunakan
output seperti pada gambar ;
metode Max dalam melakukan komposisi ini
sering disebut dengan nama MAX-MIN atau
MIN-MAX atau MAMDAI
Daerah Fuzzy ’A’

Metode Additive (Sum)


Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy Daerah Fuzzy ’B’ Output Daerah Fuzzy

diperoleh dengan cara melakukan bounded-


sum terhadap semua output daerah fuzzy Daerah Fuzzy ’C’

secara umum dituliskan :


Nilai yang diharapkan

µsf(xi)=min(1,µsf(xi)+µkf(xi)
Gambar. alur fuzzy
dengan :
1.2 Keperawatan
µsf[Xi] =nilai keanggotaannya solusi Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk
fuzzy sampai aturan ke i memperbaiki atau meningkatkan kinerja
µkf[Xi] =nilai keanggotaan konsekuan organisasi melalui peningkatan kinerja dari
fuzzy aturan ke i SDM organisasi. Secara lebih spesifik,
tujuan evaluasi kinerja sebagaimana
dikemukakan (Mangkunegara, 2005) adalah
:
Metode Probalistik OR (probor) a) Meningkatkan saling pengertian
Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy antara karyawan tentang persyaratan
diperoleh dengan cara melakukan product kinerja
terhadap semua output daerah fuzzy. Secara b) Mencatat dan mengakui hasil kerja
umum dituliskan : seorang karyawan, sehingga mereka
termotivasi untuk berbuat yang lebih
µsf(xi)=(µsf(xi)+µkf(xi))-(µsf(xi)*µkf(xi)) baik, atau sekurang-kurangnya
berprestasi sama dengan prestasi
dengan : yang terdahulu.
c) Memberikan peluang kepada
µsf[Xi] =nilai keanggotaannya solusi karyawan untuk mendiskusikan
fuzzy sampai aturan ke i keinginan dan aspirasinya dan
meningkatkan kepedulian terhadap
µkf[Xi] =nilai keanggotaan konsekuan karier atau terhadap pekerjaan yang
fuzzy aturan ke i diembannya sekarang.
Penegasan (defuzzy)
37 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar
ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

d) Mendefinisikan atau merumuskan pemberian obat, kejadian pasien


kembali sasaran masa depan, jatuh, risiko infeksi nosolomial.
sehingga karyawan termotivasi untuk 4) Disiplin : jam datang dan jam
berprestasi sesuai dengan potensinya. pulang tepat waktu dan berseragam
e) Memeriksa rencana pelaksanaan dan sesuai dengan tempat bekerja di
pengembangan yang sesuai dengan rumah sakit.
kebutuhan pelatihan, khusus rencana 5) Kompetensi : Diagnosa
diklat, dan kemudian menyetujui keperawatan, standar operating
rencana itu jika tidak ada hal-hal prosedur, rencana kerja.
yang perlu diubah. 6) Loyalitas : Program rotasi, program
bidang, program ruang dan
Kriteria proses dalam evakuaasi hubungan dengan atasan
keperawatan adalah menyusun perencanaan 7) Tidak tercela : terlibat kasus etik,
dalam evaluasi dari hasil intervensi secara komplain pasien, konflik dengan
komperehensif, tepat waktu dan terus teman
menerus,menggunakan data dasar dan 8) Manajemen : Melakukan orientasi
respon klien dalam mengukur perawat baru, perawat magang dan
perkembangan kearah pencapaian tujuan, mahasiswa, membuat progam
memvalidasi dan menganalisis data baru pengembangan staff, melakukan
dengan teman sejawat, bekerja sama dengan penilaian kinerja, melakukan
klien dan keluarga untuk memodifikasi manajemen tenaga.
rencana asuhan keperawatan dan
mendokumentasikan hasil evaluasi dan Jadi ada beberapa faktor dalam
modifikasi perencanaan (Depkes, 2001). menentukan penilaian kinerja perawat
Dalam penilaian kinerja perawat ada untuk memberikan laporan hasil yang
beberapa indikator hal yang perlu dijadikan sesuai yang di lapangan
alat ukur untuk penilaian perawat di
antaranya adalah : 1.3 Analisa Data
1) Motivasi : memiliki minat untuk Dalam analisa ini penulis
melanjutkan pendidikan formal menganalisa dan mengelompok
minimal S1 Keperawatan, dan kelompokkan data untuk memudahkan
datang aktif dalam mengikuti dalam mengerjakan perancangan sistem
kegiatan kegiatan ilmiah, wajah yang telah direncanakan sebelumnya
cerah, senyum dan bersahabat, sesuai dengan variabel variabel yang
berjalan tegak, cepat dan pandangan dibutuhkan, guna untuk menganalisa
kedepan. data yang diperlukan dalam perancangan
2) Keterlibatan : Menjadi panitia sistem ini.
kegiatan keperawatan, menjadi
panitia kegiatan tingkat rumah sakit, FIS (Fuzzy Inference System)
menjadi tema yang ada dibangun dengan dua metode, yaitu
dikeperawatan. mamdani dan metode sugeno, Keluaran
3) Tanggung Jawab : Kesalahan fuzzy mamdani berupa fuzzy set dan
identifikasi pasien, kesalahan bukan sekedar inverse dari fungsi
keanggotaan output. Dengan kata lain

38 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar


ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

untuk menghitung harga keluaran dari


IF-THEN rule, metode mamdani harus
menghitung luas dibawah kurva fuzzy set
pada bagian keluaran (THEN-part).
Selanjutnya dalam proses defuzzifikasi,
metode mamdani harus menghitung rata
rata (centroid) luas yang diboboti dari
semua fuzzy set keluaran dari rule,
kemudian mengisikan rata-rata tersebut
ke variabel keluaran FIS
Gambar. hasil fuzzy
Di dalam tahap menganalisa dan
merancang sistem terdapat 4 variabel yang
digunakan dan di perlukan antara lain : Cara Function Variabel Cara Kerja Perawat
Kerja Perawat, Sopan Santun, Perilaku,
Penampilan dan Cara Berjalan ditambah
satu variabel Output Evaluasi Kinerja.
Seperti pada gambar berikut ini ;
Analisa data untuk Variabel Cara Kerja
Perawat
Di dalam Variabel cara kerja perawat
terdapat input nilai rata rata dari variabel Gambar. Logika FUZZY
Cara kerja perawat adalah sebagai berikut :
(1) Kenyamanan, (2) Keterampilan, (3)
Kerjasama, (4) Ketelitian, (5) Keluhan Terdapat 4 himpunan fuzzy untuk
Pasien variabel Cara Kerja Perawat antara lain :
Selalu, Sering, Kadang-kadang dan tidak
Untuk nilai Variabel cara kerja perawat di pernah. Himpunan fuzzy tidak pernah
bagi menjadi 4 bagian diantaranya adalah : memiliki domain (0-50) dengan derajat
keanggotaan kurang tertinggi terdapat pada
Tabel 1. Semesta Pembicaraan
nilai 40, jika nilai variabel semakin tinggi
Semesta Himpunan Domain dan melebihi nilai 40 maka semakin
Pembicaraan Fuzzy Nilai mendekati kadang kadang, himpunan fuzzy
Tidak pernah 0 - 50 kurang di presentasikan dengan bahu kiri,
Kadang- 40 - 70 himpunan fuzzy kurang sebagai berikut :
Nilai 0-100 kadang
Sering 60 - 90 1 ; X1 40
Selalu 80 - 100
[X1] = ; 40 X1 (1
Diagram Membership Function dapat untuk
variabel Cara Kerja Perawat, dapat dilihat 0 ; X1 0
pada gambar ini :

39 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar


ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

Untuk himpunan fuzzy kadang kadang himpunan fuzzy selalu di presentasikan


mempunyai domain (40 – 70) dengan derajat dengan bahu kanan
keanggotan kadang kadang, tertinggi
nilainya terdapat pada 55, jika nilai variabel
semakin tinggi dan melebihi nilai 55 maka
semakin mendekati sering. Himpunan fuzzy
kadang kadang di implementasikan dengan
fungsi keanggotaan segitiga, himpunan fuzzy
kadang kadang sebagai berikut ; 0 ; X1 80

[X1] = 70 90
0 ; X1 40 atau
1; X1 90
X1 70
1.4 Perancangan Sistam
[X1] = ; 40 55 Pada bagian ini penulis merancang
sistem fuzzy yang digunakan dalam
; 55 70 pengembangan sistem untuk analisa
evaluasi kinerja perawat seperti pada
model analisa diatas, adapun bagan
model sistem yang di rancang seperti ini
Untuk himpunan fuzzy sering ;
mempunyai domain (60 – 90) dengan derajat
keanggotan sering, tertinggi nilainya
terdapat pada 75, jika nilai variabel semakin
Knowledge Base
tinggi dan melebihi nilai 75 maka semakin
mendekati selalu. Himpunan fuzzy sering di
implementasikan dengan fungsi
keanggotaan segitiga, himpunan fuzzy sering Fuzzy Inference System
sebagai berikut ;

0 ; X1 60 atau X1 90
Fuzzification Defuzzification
[X1] = ; 60 75

; 75 90 Input Output

Sedangkan untuk himpunan fuzzy selalu Gambar. Penalaran fuzzy


mempunyai domain (80 – 100) dengan
derajat keanggotaan selalu, ter Contoh Penerapan Fuzifikasi
dalam program
tinggi nilainya terdapat pada 90, apabila
nilai kurang dari 90 maka mendekati sering, Total Laporan Kuisioner Secara
Keseluruhan Cara Kerja Perawat : 70, Sopan

40 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar


ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

Santun : 75, Perilaku : 89 dan Penampilan 0 ; X3 0


dan Cara Berjalan : 80
0 ; X3 30 atau X3 60
[75] = ; 30 45

; 45 60
Cara Kerja Perawat = 70 0 ; 75 50 atau X3 90
1 ; X1 40 [75] = ; 50 70
[70] = ; 40 X1
; 70 90
0 ; X1 0
= 0.75
0 ; X3 70
0 ; X1 40 atau 64
[X3] = 70 85
70
[70] = ; 40 55 1; X3 85
; 55 70
=0 2. Perilaku = 89

0 ; X1 60 atau X1 90
1 ; X2 40
[70] = ; 60 75
[89] = ; 40
; 75 90
= 0,67 0 ; X2 0
0 ; X1
[70] = 70 90 0 ; X2 40 atau
1; X1 90 X2 70
[89] = ; 40 55

; 55 70
1. Sopan Santun = 75
0 ; X2 60 atau X2 90
1 ; 75 30 [89] = ; 60 75
[75] = ; 30 3
; 75 90

41 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar


ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

= 0,06 implementasi. Operator yang digunakan


untuk menghubungkan aturan-aturan input
0 ; 89 80
adalah operator And yang menggambarkan
[89] = 70 90 antara input-output adalah IF – THEN

1; 89 90 If (CaraKerjaPerawat is Sering) and


(SopanSantun is Selalu) and (Perilaku is
3. Penampilan dan Cara Berjalan = Sering) and (PenampilandanCaraBerjalan is
80 Sering) then (output1 is Baik)

1 ; 80 30 α- hasil penilaian perawat = µCKPsering ∩


[80] = ; 30 µSSselalu ∩ µPKsering ∩ PCBsering
4

0 ; X4 0 = µCKPsering(70) ∩ µSSselalu(75) ∩
µPKsering(89) ∩ PCBsering(80)

= min (0,67 ; 0,75 ; 0,06 ; 0,50)


0 ; 80 30 atau X4 60
[80] = ; 30 45 = 0,06
; 45 60

0 ; X4 50 atau X4 90
[80] = ; 50 70

; 70 90

= 0,5

Gambar 4.9 Hasil Penalaran


0 ; 80 70

[80] = 70 85 Defuzifikasi
Tahap ini disebut juga tahap
1; X4 85 penegasan input dan proses. Penegasan ini
adalah suatu himpunan kabur yang diperoleh
dari komposisi aturan-aturan kabur,
Penalaran (Inferensi) sedangkan output yang dihasilkan
merupakan suatu bilangan pada domain
Tahap ini merupakan penentuan rule-rule himpunan kabur tersebut.
dari sistem logika fuzzy, aturan-aturan dapat Hasil Rule seperti data diatas adalah ;
dibentuk untuk menyatakan relasi antara
input dan output. Tiap aturan merupakan
42 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar
ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716
Jurnal Edik Informatika
Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(35-43)

Tahun 2009, Sekolah Tinggi Ilmu


Ekonomi Kesayuan Bogor, 2010

Animoto Toto, Dkk , Jurnal Evaluasi


Kinerja Karyawan Menggunakan
Metode Fuzzy Linier Progamming,
STIE Indonesia, 2010
Z = 74,99

Maka dari percobaan diatas terdapat hasil


nilai 74,99 yang termasuk dalam kinerja
perawat yang Baik

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tersebut maka


metode fuzzy logic untuk penelian kinerja
perawat di rumah sakit, sesuai hasil yang di
inginkan dan metode fuzzy logic dapat
digunakan untuk penelian kinerja perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma Dewi, Aplikasi Logika Fuzzy


Untuk Pendukung Keputusan Edisi 2,
Graha Ilmu, 2010.

Naba Agus, Belajar Cepat Fuzzy Logic


Menggunakan Matlab. Penerbit Andi,
2009

Arifah Durratul Enny, Jurnal Aplikasi


Metode Mamdani Dalam Penentuan
Jumlah Produksi. ITS, 2010

Marpaung Bintang Sahala, Jurnal Gambaran


Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Pelayanan Keperawatan di Ruang
Rawat Inap di Rumah Sakit XYZ

43 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

Anda mungkin juga menyukai