BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Parkir
Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir,
oleh karena itu ruang parkir tersebar ditempat asal perjalanan, bisa di garasi mobil,
halaman ataupun tepi jalan dan ditujuan perjalanan, di pelataran parkir, gedung parkir
ataupun di tepi jalan. Karena konsentrasi tujuan perjalanan lebih tinggi dari pada tempat
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara,
kemudaian berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan untuk sementara
Darat. 1998).
1. Klasifikasi Parkir
berdasarkan penempatannya.
1) Berdasarkan penempatannya
Parkir di tepi jalan adalah dengan menggunakan badan jalan sebagai tempat
seperti :
a. Kerugian :
II-1
Bab II Tinjauan Pustaka
b. Keuntungan :
Parkir di luar badan jalan adalah fasilitas parkir kendaraan yang tidak berada
pada badan jalan atau langsung menempati pada badan jalan, tetapi berada di
luar badan jalan yang dibuat khusus. (Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1998)
a) Fasilitas untuk umum yaitu tempat parkir berupa gedung parkir atau taman
b) Fasilitas parkir penunjang yaitu berupa gedung parkir atau taman parkir
Sama halnya seperti parkir di badan jalan, jenis parkir ini juga memiliki
a. Kerugian
sebentar
b. Kuntungan
II-2
Bab II Tinjauan Pustaka
2) Berdasarkan Statusnya
a. Parkir Umum
b. Parkir Khusus
c. Parkir Darurat
Parkir darurat yaitu parkir yang berada di tempat umum, baik pada
d. Gedung Parkir
pemerintah.
e. Taman Parkir
Taman parkir yaitu suatu areal atau lokasi perparkiran yang dilengkapi
oleh pemerintah.
II-3
Bab II Tinjauan Pustaka
Polas parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang sempit di suatu tempat
kegiatan.
Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan
melakukan manuver masuk dan keluar ke ruangan parkir lebih sedikit jika
dibandingkan dengan pola parkir dengan sudut yang lebih kecil dari
Pola parkir ini mempunyai daya tampung lebih banyak jika dibandingkan
melakukan manuver masuk dan keluar ke ruang parkir lebih besar jika
II-4
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada pola parkir ini arah gerakan lalu lintas kendaraan dapat satu arah atau
II-5
Bab II Tinjauan Pustaka
II-6
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada umunya posisi kendaraan adalah 90o dari segi efektifitas ruang dan paling
menguntungkan.
II-7
Bab II Tinjauan Pustaka
Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas ≥
5,6m).
Keterangan gambar :
h : jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkir
w : lebar terjauh satuan ruang parkir pulau
b : lebar jalur gang
Perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terletak pada penggunaannya.
II-8
Bab II Tinjauan Pustaka
2. Jalur gang yang ini dimaksudkan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan
II-9
Bab II Tinjauan Pustaka
Lebar jalur gang untuk masing-masing kendaraan, seperti pada Tabel 2.1
SRP
30o < 45o <80o 90o
1 2 1 2 1 2 1 2
arah arah arah arah arah arah arah arah
SRP mobil penumpang 8.0’
3.0’ 6.00’ 3.00 6.00’ 5.1’ 6.00’ 6’
2,5 m x 5,0 m 8.0”
SRP mobil penumpang 8.0’
3.50” 6.50” 3.50” 6.5” 5.1” 6.50” 6.5”
2,5 m x 5,0 m 8.0”
SRP sepeda motor 1.6’
3.0’ 6.00’ 3.00 6.00’ 4.60’ 6.00’ 6.00’
0,75 m x 30 m 1.6”
(Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1998)
Keterangan :
Ukuran lebar pintu keluar-masuk dapat ditentukan, yaitu lebar 3 meter dan panjangnya
harus dapat menampung tiga mobil berurutan dengan jarak antar mobil sekitar 1,5
meter. Oleh karena itu, panjang-lebar pintu keluar masuk minimum 15 meter
II-10
Bab II Tinjauan Pustaka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pintu masuk dan keluar adalah
sebagai berikut,
II-11
Bab II Tinjauan Pustaka
4. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa lebar jalan masuk dan keluar (dalam
Pada kondisi tertentu kadang ditentukan modul parsial, yaitu sebuah jalur gang yang
hanya menampung sebuah deretan ruang parkir di salah satu sisinya. Jenis modul ini
modul yang jumlahnya tergantung pada luas tanah yang tersedia dan lokasi jalan
Tata letak areal parkir kendaraan dapat dibuat bervariasi, bergantung pada ketersediaan
bentuk dan ukuran tempat serta jumlah dan letak pintu masuk dan keluar. Tata letak
1) Pintu masuk dan keluar terpisah dan terletak pada satu ruas jalan.
II-12
Bab II Tinjauan Pustaka
2) Pintu masuk dan keluar terpisah dan tidak terletak pada suatu ruas.
3) Pintu masuk dan keluar menjadi satu dan terletak pada satu ruas jalan.
4) Pintu masuk dan keluar yang menjadi satu terletak pada satu ruas berbeda.
pelayanan parkir dan permasalahan parkir yang terjadi pada lokasi studi. Berdasarkan
kerakteristik parkir, akan dapat diketahui kondisi perparkiran yang terjadi pada lokasi
studi seperti mencakup volume parkir, akumulasi parkir, lama waktu parkir, angka
pergantian parkir, kapasitas parkir, penyediaan ruang parkir dan indeks parkir.
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang telah menggunakan ruang parkir pada
suatu lahan parkir tertentu dalam satuan waktu tertentu (biasanya per hari). Rumus yang
VP =∑𝒏𝒊=𝟏 𝑬𝒊................................................................................................................(2.1)
Dimana :
Vp : volumr parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan yang parkir di suatu tempat pada waktu
tertentu dan dibagi sesuai dengan kategori jenis maksud perjalanan. Rumus yang
Dimana :
dilakukan (kendaraan)
Indeks parkir adalah ukuran untuk menyatakan penggunaan panjang jalan dan
dinyatakan dalam presentase ruang yang ditempati oleh kendaraan parkir. Rumus yang
Durasi parkir adalah rentang waktu sebuah kendaraan parkir di suatu tempat (dalam
satuan menit atau jam). Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata lamanya
Tingkat pergantian parkir (turn over) adalah tingkat penggunaan ruang parkir dan di
peroleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang-ruang parkir untuk suatu
pariode tertentu. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat pergantian parkir
𝑸𝒑
TR = 𝑷𝒆𝒕𝒂𝒌 𝑷𝒂𝒓𝒌𝒊𝒓 𝑻𝒆𝒓𝒔𝒆𝒅𝒊𝒂 ............................................................................................(2.5)
Dimana :
II-15
Bab II Tinjauan Pustaka
Kapasitas parkir adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan
Rumus yang digunakan untuk menghitung kapasitas parkir adalah sebagai berikut
(Kanny, 2012) ;
𝑳
N = ..........................................................................................................................(2.6)
𝑷
Dimana :
Rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan luas lahan parkir adalah sebagai
Dimana :
UPP : ukuran petak parkir (0,75m x 2,00m) untuk kendaraan roda dua
UPP : ukuran petak parkir (2,50m x 5,00m) untuk kendaraan roda empat
Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan,
dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk dan sepeda motor, baik parkir paralel
II-16
Bab II Tinjauan Pustaka
dipinggir jalan, pelataran parkir ataupun gedung parkir. SRP harus mempertimbangkan
ruang bebas dan lebar bukaan pintu dan untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan.
Gambar 2.20 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)
(Sumber : Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1998)
Besar satuan ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan adalah sebagai berikut :
Golongan I
B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 230 cm
O = 55 cm L = 470 cm Lp = 500 cm
R = 5 cm a2 = 20 cm
Golongan II
B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 250 cm
O = 75 cm L = 470 cm Lp = 500 cm
R = 5 cm a2 = 20 cm
Golongan III
B = 170 cm a1 = 10 cm Bp = 300 cm
O = 80 cm L = 470 cm Lp = 500 cm
R = 50 cm a2 = 20 cm
II-17
Bab II Tinjauan Pustaka
Gambar 2.21 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk sepeda motor (dalam cm)
(Sumber : Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1998)
Dimana :
B = 170 cm a1 = 20 cm Bp = 200 cm
L = 175.5 cm Lp = 75 cm
R = 10 cm a2 = 5 cm
Parkir merupakan salah satu komponen suatu sistem transportasi yang perlu
dipertimbangkan. Pada kota-kota besar area parkir merupakan suatu kebutuhan bagi
pemilik kendaraan. Dengan demikian perencanaan fasilitas parkir adalah suatu metoda
on street parking) maupun di luar badan jalan (off street parking). Untuk merencanakan
Darat. 1998)
Kebutuhan area parkir berbeda antara yang satu dengan lainnya yang sesuai
II-18
Bab II Tinjauan Pustaka
a. Pusat perdagangan
d. Pasar
e. Sekolah
f. Tempat rekreasi
h. Rumah sakit
a. Bioskop
b. Tempat pertunjukan
d. Rumah ibadah
Standar kebutuhan luas area kegiatan parkir berbeda antara yang satu dengan
yang lain, tergantung kepada beberapa hal antara lain pelayanan, tarif yang
Disini hanya akan membahas mengenai kegiatan parkir tetap rumah sakit.
Kebutuhan ruang parkir rumah sakit tergantung kepada tarif rumah sakit yang
diberlakukan dan jumlah kamar. Jumlah kebutuhan Satuan Ruang Parkir untuk
II-19
Bab II Tinjauan Pustaka
Ukuran kebutuhan ruang parkir pada rumah sakit adalah sebagai berikut
X (1 + a)n .............................................................................................................(2.8)
Dimana :
a = prosentase pertumbuhan
n = tahun rencana
(2) Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
II-20
Bab II Tinjauan Pustaka
menjadi ;
a. Pelayanan;
c. Peralatan;
Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi merupakan rumah sakit umum swasta kelas B.
Rumah sakit swasta yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan
subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah
sakit kabupaten.
Kebutuhan parkir pada rumah sakit bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti
lokasi rumah sakit, jumlah dokter, jumlah pegawai dan paramedis, jumlah tempat tidur
II-21
Bab II Tinjauan Pustaka
Karakteristik parkir pada rumah sakit juga bervariasi tergantung pada jenis rumah sakit,
yaitu apakah rumah sakit itu bersifat umum, rumah sakit spesial, rumah sakit
kebutuhan satuan ruang parkir berkisar antara 0,2 – 1,3 tempat parkir setiap tempat
tidur.
II-22
Bab II Tinjauan Pustaka
Manfaat Penelitian
Meningkatkan pengetahuan mengenai Metode Penelitian
sistem parkir, khususnya karakteristik
parkir sehingga diperoleh standar
kebutuhan parkir untuk Rumah Sakit RQ1. Survey
yang didasarkan pada Pedoman RQ2. Studi kasus
Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas
Parkir
II-22
Bab II Tinjauan Pustaka
II-23