Pure research : penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami sesuatu secara
Penelitian murni adalah suatu riset yang mempunyai alasan intelektual an sich,
bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu suatu alasan yang
didasarkan atas keinginan untuk mengetahui semata – mata, yang tidak langsung
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan hukum – hukum.
Pengetahuan umum ini merupakan alat untuk memecahkan masalah – masalah praktis
dan penelitian murni tidak dibayang – bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari
Applied research :penelitian yang diarahkan sekedar untuk memahami informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah secara mendalam dan bermaksud untuk
menerapkannya.
Penelitian terapan adalah suatu riset yang mempunyai tujuan atau alasan
praktis (pratical reason) yaitu suatu alasan yang berdasarkan atas keinginan untuk
mengetahui sesuatu degan tujuan agar bisa melakukan sesuatu lebih baik, efektif dan
efisien.
Dari penelitian ini diperoleh hasil berupa pemaparan, latar belakang suatu masalah dan
saran – saran tindakan (action) sebagai implementasi dari kesimpulan – kesimpulan
yang dirumuskan si peneliti. Deskripsi terapan dalam penelitian pada dasarnya bersifat
menerangkan. Penelitian terapan merupakan kegiatan alamiah untuk mengungkapkan
gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki karena
untuk memberikan landasan berpijak / dari sudut mana pemecahan suatu masalah
e. Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data, tetapi harus disertai juga dengan
f. Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan mengikuti
pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan
kebijakan.
menemukan sebab musabab terjadinya suatu musibah. Dengan kata lain penelitian
Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-
ilmu terapan. Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang
dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika). Oleh para perancang teknik,
misalnya, ilmu terapan dan ilmu dasar dimanfaatkan untuk membuat rancangan
keteknikan (misal: rancangan bangunan). Tentu saja, dalam merancang, para ahli
teknik bangunanT tersebut juga mempertimbangkan hal-hal lain, misalnya:
dibedakan dengan ilmu terapan hanya dilihat dari fakultasnya saja. Misal, di
Fakultas Biologi dikembangkan ilmu biologi teknik (biotek), yang mempunyai ciri-
ciri ilmu terapan karena sangat dekat dengan penerapan ilmunya ke praktek nyata
sebelumnya). Bila tidak melihat apakah penelitian dasar atau terapan, maka macam
penelitian menurut bidang ilmu dapat dibedakan langsung sesuai macam ilmu.
11).
(mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). Penelitian deduktif
diarahkan oleh hipotesis yang kemudian teruji atau tidak teruji selama proses
peneliti dikonsentrasikan pada prosedur pencarian dan analisis data (Buckley dkk.,
1976: 23). Setelah suatu teori lebih mantap (dengan penelitian deduktif) manusia
secara alamiah ingin tahu lebih banyak lagi atau lebih rinci, maka
premis mayor (teori umum); dan berdasar premis mayor dilakukan pengujian
terhadap sesuatu (premis minor) yang diduga mengikuti premis mayor tersebut.
Misal, dulu kala terdapat premis mayor bahwa bumi berbentuk datar, maka premis
minornya misalnya adalah bila kita berlayar terus menerus ke arah barat atau timur
maka akan sampai pada tepi bumi. Kelemahan dari logika deduktif adalah bila
premis mayornya keliru.
Kebalikan dari logika deduktif adalah penalaran induktif. Penalaran induktif dimulai
dari observasi empiris (lapangan) yang menghasilkan banyak data (premis minor).
Dari banyak data tersebut dicoba dicari makna yang sama (premis mayor)—yang
merupakan teori sementara (hipotesis), yang perlu diuji dengan logika deduktif.
sudut pandang (a) sumber kebenaran/teori, dan (2) teori yang dihasilkan
percaya bahwa kebenaran hanya bersumber dari empiri sensual, yaitu yang dapat
dari generalisasi, tapi ilmu idiografik (khusus berlaku untuk obyek yang diteliti).
Sering ditanyakan manfaat dari ilmu yang berlaku local dibandingkan ilmu yang
berkembang ilmu tentang ASEAN (ASEAN studies). Manfaat dari ilmu semacam ini
dapat dicontohkan sebagai berikut: di negara barat, banyak orang ingin berdagang
ketiga macam penelitian berbasis tiga macam paradigma yang berbeda tersebut,
di bawah ini (lihat Tabel Ragam-1)satu per satu dibahas lebih lanjut, terutama dari
(a) kerangka teori sebagai persiapan penelitian, (b) kedudukan obyek dengan
lingkungannya, (c) hubungan obyek dan peneliti, dan (d) generalisasi hasil—
Lapangan.
– buku / majalah dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Kegiatan ini
pada buku – buku,tetapi juga berupa bahan – bahan dokumentasi, majalah – majalah,
koran – koran dan lain – lain. Berdasarkan sumber data tersebut, penelitian ini kerap
kali disebut juga penelitian dokumentasi (documentary research) atau survey buku
alam. Usaha pengumpulan datanya dilakukan langsung dengan cara wawancara dan
observasi.
lain atau atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu (Hatch dan Farhady, 1981)
Macam-macam variable
1. Variabel independen : sering disebut variabel stimulus, prediktor, atau anteceden,
variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
2. Variabel dependen : sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, variebel terikat
yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat kerana adanya variabel
bebas.
independen ke-dua.
4. Variabel intervening : variabel yang secera teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan dependen, menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur. Variabel penyela sehingga variabel independen tidak
1. Data Kualitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang tidak dapat diolah
dengan matematika atau statistik
a. Data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar –biasanya berbentuk
pernyataan-pernyataan.
b. Analisis data kualitatif merupakan proses menganalisis data dengan tidak
menggunakan statistik angka-angka.
Dalam penelitian ini syarat penelitian ilmiah dapat disederhanakan yakni : memenuhi
kriteria (1) logico, hypotetico dan verifitatif. (2) menggunakan kaidah dan prosedur
kulifikasinya bersifat teoritis. Data sebagai bukti dalam menguji kebenaran dan
ketidakbenaran hipotesis. Pengolahan data dilakukan secara rasional. Jadi pada
dasarnya perbedaan kedua jenis penelitian ini terletak pada masalah analisa dan
penyajian data guna menguji hipotesis sebagai usaha memecahkan masalah yang
diselidiki.
2. Data Kuantitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau statistik).
a. Data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan dengan proses
skoring (contoh skor : baik = 3, cukup = 2, tidak baik = 1) dan sebagainya.
c. Data nominal : data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, secara deskrit
Dalam penelitian ini dipergunakan data berupa angka / jumlah dengan berbagai klasifikasi,
antara lain berbentuk nilai rata – rata, presentase, nilai maksimum dll. Data tersebut merupakan
bukti yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menunjukan perbedaan,
perbandingan, hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya. Pengolahan data
dilakukan secara matematis dengan menggunakan berbagai rumus statistika yang sesuai
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek. Penerbit Rineka
Cipta :Yogyakarta.
Suryana Yaya, Priatna Tedi. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan, Azkia Pustaka Utama :
Bandung.