Bab 3 PDF
Bab 3 PDF
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pendekatan kuantitatif.
2002: 37)
B. Identifikasi Varibel
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
88
89
atau berkaitan dengan satu variabel lain. Banyak variabel yang juga bisa
kenakalan remaja.
Tabel 3.1
Rancangan Desain Penelitian
C. Definisi Operasional
yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati
(diobservasi).
penelitian
D. Subyek Penelitian
1. Populasi
Tabel 3.2
Jumlah Siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Malang
XI Admministrasi
1 14 15
Perkantoran
XI Multimedia 14 11 25
XI Teknik Komputer
8 2 10
& Jaringan
XI Pemasaran 7 3 10
Jumlah 65
2. Sampel
ingin diteliti. Oleh karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu
92
diambil, apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua.
atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini populasi subjek yang
dijadikan sampel.
1. Kuesioner
serentak, selain itu subyek juga dapat dengan leluasa dalam menjawab
2006: 151)
94
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
F. Instrumen Penelitian
2009: 95)
alternatif empat jawaban yang harus dipilih oleh subyek. Terdapat dua
pernyataan unfavourable
(pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap, bersifat
kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap). (Azwar, 2008: 98)
Tabel 3.3
Blue Print Ritual Ibadah
No. Item
Variabel Dimensi Indikator ∑
F UF
1. Sholat a. Melaksanakan 1, 7, 9 11, 29
sholat wajib 4, 10, 13 16, 25
10
b. Melaksanakan
sholat sunnah
2. Puasa a. Melaksanakan 5, 12, 15 3, 32
puasa wajib 2, 14, 18 8, 31
10
b. Melaksanakan
Ritual puasa sunnah
Ibadah 3. Zakat a. Membayar zakat 6, 19, 21 23, 33
5
fitrah & sodaqoh
4. Dzikir & a. Membaca dzikir 17, 22, 20, 34
Doa seusai sholat 26
5
b. Membaca doa
sehari-hari
5. Membaca a. Membaca al- 24, 27, 28, 30,
5
al-Quran Quran sehari-hari 35 35
Jumlah 21 14 35
97
Tabel 3.4
Blue Print Kenakalan Remaja
No. Item
Variabel Dimensi Indikator ∑
F UF
JUMLAH 22 13 35
98
STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
sebagai berikut:
netral.
setuju.
4. Skor untuk jawaban pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Penskoran skala Tingkat Ritual Ibadah dengan Kenakalan Remaja
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2007: 7). Suatu tes
𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀)
𝒓𝒙𝒚 =
√{𝑵 ∑𝑿𝟐 − (∑𝑿𝟐 )}{𝑵 ∑𝒀𝟐 − (∑𝒀𝟐 )}
Keterangan :
N = Jumlah responden/subjek
X = Nilai aitem
yaitu pengujian terhadap korelasi antar tiap aitem dengan skor total
(2004: 65), bahwa aitem dikatakan valid apabila 𝑟𝑖𝑥 ≥ 0,30. Namun,
0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Adapun standart yang dipergunakan oleh
Tiap item dikatakan valid jika nilai item > (0,244). Sedangkan
dalam tabel di bawah ini. Hasil analisis butir dari 35 item untuk ritual
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Angket Ritual Ibadah
dijelaskan dalam tabel di bawah ini. Hasil analisis butir dari 35 item
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Angket Kenakalan Remaja
2. Uji Reliabilitas
𝐤 ∑𝝈𝟐𝒃
𝒓𝟏𝟏 = [ ] [𝟏 − 𝟐 ]
(𝐤 − 𝟏) 𝝈𝟏
Keterangan:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Angket Ritual Ibadah
Reliability Statistics
.892 .887 35
105
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Angket Kenakalan Remaja
Reliability Statistics
.935 .926 34
Tabel 3.10
Rangkuman Uji Reliabilitas
bahwa variabel bebas ritual ibadah memiliki nilai korelasi Alpha sebesar
0,892 dengan 𝑟𝑥𝑥 1 sebesar 1,00 diperoleh nilai korelasi mendekati nilai
Alpha sebesar 0,935 dengan 𝑟𝑥𝑥 1 sebesar 1,00 diperoleh nilai korelasi
dipercaya (reliabel).
106
Solution) 20.0 for Windows. Dengan teknik analisis data yang digunakan
hubungan antara variable skale data yang berskala interval. Data mentah
1. Uji Normalitas
Tabel 3.11
Hasil Uji Normalitas
x y
N 65 65
Mean 48.86 79.00
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 12.646 18.458
Absolute .143 .099
Most Extreme Differences Positive .143 .099
Negative -.079 -.053
Kolmogorov-Smirnov Z 1.153 .801
Asymp. Sig. (2-tailed) .140 .543
datanya adalah memiliki nilai signifikan > 0,05. Sehingga dapat kita
lihat bahwa ritau libadah diri mempunyai signifikan 0,140 > 0,05 dan
2. Kategorisasi
dikalikan dengan 1.
dikalikan dengan 4.
c. Kategori
1) Kategori Tinggi
2) Kategori Sedang
3) Kategori Rendah
d. Prosentase
Pf/N x 100%
Keterangan:
P : Persentase
ƒ : Frekuensi
N : Jumlah objek
Tabel 3.12
Standar Pembagian Kategori
Kategori Kriteria
Tinggi X > Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik
Sedang (Meanhipotetik – 1,5 SDhipotetik) ≤ X ≤
(Meanhipotetik + 1,5 SDhipotetik)
Rendah X < Meanhipotetik – 1,5 SDhipotetik
1) Meanhipotetik (Mhipotetik)
yaitu 28 item
112 − 28 = 84
84 : 2 = 42
42 + 28 = 70 (Meanhipotetik)
111
70 : 6 = 11,66 (SDhipotetik)
berikut:
Kategori tinggi
Kategori rendah
berikut.
Tabel 3.13
Kategori Ritual Ibadah
Tinggi
2%
Sedang
29%
Rendah
69%
Gambar 3.1
Diagram Ritual Ibadah
1) Meanhipotetik (Mhipotetik)
124 − 31 = 93
93 : 2 = 64,5
berikut:
Kategori tinggi
Kategori rendah
tabel berikut.
Tabel 3.14
Kategori Kenakalan Remaja
Rendah
8%
Tinggi
21%
Sedang
71%
Gambar 3.2
Diagram Kenakalan Remaja
3. Uji Korelasi
korelasi ini akan berada pada kisaran angka minus satu (-1) sampai
angka plus satu (+1). Perhitungan korelasi antar dua variabel tersebut
115
𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿)(∑𝒀)
𝒓𝒙𝒚 =
√{𝑵 ∑𝑿𝟐 − (∑𝑿𝟐 )}{𝑵 ∑𝒀𝟐 − (∑𝒀𝟐 )}
Keterangan:
N = Jumlah responden/subjek
X = Nilai aitem
negatif antara ritual ibadah dengan kenakalan remaja pada siswa SMK
probabilitas p < 0,05 dan koefisien korelasi r > 0,05 maka kedua variabel
Koefisien korelasi dari data yang kita peroleh ada yang memiliki
hubungan yang terjadi searah. Yaitu besarnya skor pada variabel A terjadi
Sedangkan jika nilai koefisien negatif (-), maka hubungan yang terjadi
20.00 for windows, hasil pengolahan data ritual ibadah dengan kenakalan
Tabel 3.15
Hasil Uji Korelasi Ritual Ibadah dan Kenakalan Remaja
Correlations
Ritual Kenakalan
Pearson Correlation 1 -.652**
N 65 65
Pearson Correlation -.652** 1
N 65 65
Menurut hasil analisa melalui SPSS 20.0 for Windows pada tabel
di atas, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,652 dan
diterima karena koefisien korelasi (rxy) – 0,652 > 0,05 dan nilai p < 0,05