Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

POMPA HIDRAM

Disusun Oleh
Nurlaila Rahmah
05021181419100

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 .Latar Belakang
Air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Dalam semua aspek
kehidupan, air merupakan komponen yang mutlak harus tersedia baik sebagai
komponen utama maupun sebagai komponen pendukung. Usaha pemenuhan
kebutuhan air dalam kehidupan sehari – hari dapat dilakukan dengan
memanfaatkan kondisi alam dan hukum dasar fisika ataupun dengan
memanfaatkan peralatan mekanis hasil karya manusia. Bagi masyarakat yang
berada jauh dari sumber air atau berada pada daerah yang lebih tinggi dari pada
sumber air, dapat menggunakan peralatan mekanis untuk membantu dalam
penyediaan air. Pompa adalah peralatan mekanis yang telah digunakan dari
generasi ke generasi untuk membantu transport air dari tempat yang rendah ke
tempat yang lebih tinggi atau dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak
tertentu. Pompa adalah peralatan mekanis untuk mengubah energi mekanik dari
mesin penggerak pompa menjadi energi tekan fluida yang dapat membantu
memindahkan fluida ke tempat yang lebih tinggi elevasinya. Selain itu, pompa
juga dapat digunakan untuk memindahkan fluida ke tempat dengan tekanan yang
lebih tinggi atau memindahkan fluida ke tempat lain dengan jarak tertentu.
Pompa tersebut dinamakan pompa Hidram, berasal dari kata Hydraulic
Ram Pump, bisa diartikan pompa air dengan tenaga hantaman air. Di Indonesia
pompa ini sebenarnya sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda, namun
kurangnya perawatan dan edukasi membuat pompa ini tidak lestari. Ditambah
jaman dulu sumber air masih sangat banyak, sungai masih lancar mengalir dengan
debit besar, tanahnya masih subur dengan humus, hutan masih lebat belum
gundul, tanahnya belum erosi hingga mendangkalkan sungai. Tetapi keadaan
sekarang adalah kebalikan semua itu, membuat pompa Hidram tampil lagi sebagai
solusi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah supaya pembaca mengerti apa
itu pompa hidram, konsep fisika yang mendasarinya, prinsip kerjanya serta
karakteristik dari pompa Hidram.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan konsep-konsep fisika sangat terlihat pada penggunaan Pompa


Hidrolik Ram ini, diantaranya adalah sebagai berikut: sifat fluida, kapasitas aliran
fluida, gerak fluida dan laju aliran, persamaan kontinuitas, energi, serta asaz
Bernoulli. Cairan dan gas disebut fluida, sebab zat cair tersebut dapat mengalir.
Untuk mengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida.
Adapun sifat – sifat dasar fluida yaitu; kerapatan (density), berat jenis (specific
gravity), tekanan (pressure), kekentalan (viscosity). Kerapatan adalah suatu sifat
karakteristik setiap bahan murni. Benda tersusun atas bahan murni, misalnya emas
murni, yang dapat memiliki berbagai ukuran ataupun massa, tetapi kerapatannya
akan sama untuk semuanya. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa
jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Tekanan didefinisikan sebagai gaya
per satuan luas, dengan gaya F dianggap bekerja secara tegak lurus terhadap luas
permukaan A. Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah, baik dengan tekanan maupun tegangan. Semakin rendah viskositas suatu
fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Pada fluida cair,
viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul-molekulnya. Viskositas
didefinisikan sebagai koefisien kekentalan. Besarnya kecepatan akan
mempengaruhi besarnya fluida yang mengalir dalam suatu pipa. Jumlah dari
aliran fluida mungkin dinyatakan sebagai volume, berat atau massa fluida dengan
masing-masing laju aliran ditunjukkan sebagai laju aliran volume (m3/s), laju
aliran berat (N/s) dan laju aliran massa (kg/s). (Widarto, 2007)

Gerak fluida ada 2 kemungkinan yaitu : Aliran Garis Lurus dan Aliran
Turbulen. Aliran garis lurus adalah aluran fluida yang mengikuti garis (lurus atau
melengkung) yang jelas ujung pangkalnya. Aliran turbulen ditandai oleh adanya
aliran berputar akibat partikel-partikel yang arah geraknya berbeda bahkan
berlawanan dengan arah gerak keseluruhan. Persamaan kontinuitas adalah
persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke
tempat lain. Apabila luas penampang lintang besar maka kecepatan kecil, dan
apabila luas penampang kecil maka kecepatan besar. Sehingga untuk
mendapatkan kalor yang maksimal maka luas penampang dibuat besar dan debit
air yang kecil. Energi didefenisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Energi dinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang bergerak
selalu mempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang harus
dipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetiknya dan energi
tekanan. Energi potensial adalah energi akibat dari ketinggian. Pada fluida, energi
potensial adalah energi yang dimiliki fluida dengan tempat jatuhnya. Energi
kinetik menunjukkan energi yang dimiliki oleh fluida karena pengaruh kecepatan
yang dimilikinya. Energi aliran adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk
memaksa elemen fluida bergerak menyilang pada jarak tertentu dan berlawanan
dengan tekanan fluida yang bersatuan joule (J). Prinsip Bernoulli adalah sebuah
istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida,
peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada
aliran tersebut. Ada 2 aliran yaitu : Aliran Tak-termampatkan dan Aliran
Termampatkan. Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di
sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai
jenis minyak, emulsi, dll. Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan
dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll.
Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut: energi
potensial gravitasi per satuan massa jika gravitasi konstan maka sama dengan
entalpi fluida per satuan massa dengan catatan di mana energi termodinamika per
satuan massa, juga disebut sebagai energi internal spesifik. (Leonardo, 2005)

Secara singkat, prinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan


memanfaatkan tenaga aliran air yang mengalir dari ketinggian kemudian diubah
dengan mekanisme penutupan katup yang cepat sehingga timbul tenaga hentakan
balik (water ham-mer). Hentakan air yang mendadak tersebut kemudian
dimanfaatkan sebagai tenaga pendorong untuk bisa mengalirkan air ke tempat
yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air
diperlukan syarat utama yaitu harus ada terjunan air yang dialirkan melalui pipa
dengan beda tinggi elevasi dengan pompa hidram minimal 1 meter. Syarat utama
kedua adalah sumber air harus kontinyu dengan debit minimal 7 liter per menit.
Pompa ini bekerja seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk ke dalam
pompa, yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu,
menghasilkan air dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit
yang lebih kecil. Pompa ini memanfaatkan Water hammer effect untuk
menghasilkan tekanan yang memungkinkan sebagian dari air yang masuk
memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke titik lebih tinggi dibandingkan head
awal dari air tersebut. Pompa Hydram ini sangat sesuai untuk digunakan di daerah
terpencil, dimana terdapat sumber air yang mempunyai head rendah, serta
diperlukan memompa air kelokasi pemukiman yang mempunyai elevasi lebih
tinggi dari sumber air tersebut. Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi
sangat bermanfaat sekali, karena pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain
selain energi kinetik dari air yang mengalir itu sendiri. (Gunawan, 2012)
BAB 3

METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat

Percobaan pompa hidram di lakukan pada hari senin pukul 14.30 WIB s/d
selesai beberapa kali melakukan percobaan di waktu kosong atau di luar jadwal
yang telah di tetapkan. Percobaan tersebut di laksanakan di halaman depan
jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2.Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai
berikut: pipa,drum, pipa sok,sambungan T, Sambungan L, Seltip,lem
pipa,lempengan besi,bor,sdd,sdl, kopling selang,penyaring air,mata gerinda,dan
sambungan pipa dari besar ke kecil.

3.3. Cara Kerja

Cara kerja pada praktikum pompa hidram:

3.3.1. persiapkan alat dan bahan yang di perlukan

3.3.2. rangkai bagian-bagian alat satu persatu .di mulai dengan melubangi drum
pada bagian bawah dan memasang potong karet sebelum di pasang sdd
dan sdl. Hal ini di lakukan untuk menghindar terjadinya kebocoran. Lalu
posisikan drum di atas menara dengan ketinggian 2,5 meter dari
permukaan tanah . pasang pipa dari menara ke bawah dengan panjang pipa
2,3 meter. Gunakan sambungan l untuk membelokan pipa.

3.3.3. pada sambungan paling bawah ,pasangkan selang ulir yang di ikat erat
mengunakan klep.

3.3.4.potong dal haluskan besi membentuk 4 lingkaran mengunakan gerindra.


Kemudian lubangi 2 lingkaran dengan satu lubang dan 2 lingkaran lain
dengan 6 lubang.

3.3.5. Rangkai semua alat membentuk badan hidram

3.3.6. setelah hidram selesai, sambungkan dengan selang dari drum. Sebelumnya
isi penuh drum dengan air, kemudian lakukanlah percobaan
BAB 4
HASIL DAN PEMBHASAN

4.1. Hasil

Pada percobaan yang telah kamilakukan ternyata tidak berhasil atau gagal.

4.2. Pembahasan
Kami melakukan percobaan pembuatan pompa hidram yang di lakukan
berbeda dengan pompa hidram yang biasanya. Jika biasanya pompa hidram letak
pegasnya terletak di atas katup limbah, semestinya jika pegas tersebut di letakan
diatas dapat diatur tekanan pegas tersebut. Tetapi karena daya elastisitasnya yang
terlalu rendah maka percobaan kami gagal. Air yang di alirkan dari drum ke pipa
dan menunju badan hidram tidak mampu di alirkan dengan sempurna oleh badan
hidram, hal itu terjadi karena tidak berfungsinya per atau pegas tertekan ke atas
tidak mampu kembali ke bentuk semula. Selain itu katup limbah yang tidak
tertutup dengan sempurna di karenakan diameter pada lempengan besi tidak sama
dengan diameter pipa, sehingga pada pipa masih terdapat lubang dan air masih
bisa keluar dari katup limbah dan tidak ada air yang menuju katup hantar.
Peristiwa palu air (water hammer) terjadi pada jaringan pipa dengan sistem
pengaliran tertekan. Peristiwa tersebut berupa perubahan tekanan yang terjadi
karena perubahan kecepatan aliran di dalam pipa secara mendadak, misalkan
karena penutupan katup, perubahan beban pada hidraulik, dan sebagainya.
Tekanan palu air tersebut merambat sepanjang jaringan pipa dengan kecepatan
suara. Untuk menghindari rusaknya pipa atau peralatan hidraulik lainnya, maka
sistem jaringan pengaliran tertekan harus dirancang untuk menerima tekanan oleh
palu air tersebut. Dan pada percobaan kami tidak terjadi palu air, sehingga dapat
disimpulkan bahwa percobaan yang telah kita lakukan gagal. Sebagai tambahan,
dalam pembuatan pompa hidram pompa harus dipasang serata mungkin untuk
meyakinkan bahwa katup limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus ke
bawah dengan gesekan sekecil mungkin. Pemasangan pipa juga harus
diperhatikan agar tidak ada belokan-belokan tajam atau sudut yang mengurangi
kekuatan aliran air.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Pompa hidrolik ram yang dirancang dengan baik dapat bekerja baik
pada semua keadaan dengan pemeliharaan yang minimum.

5.1.2 Pembuatan pompa hidram perlu memperhatikan perbandingan tinggi


terjunan dan tinggi pemompaan air.

5.1.3 Penyesuaian diameter pompa dengan debit air adalah hal penting
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pompa hidram.

5.1.4 Untuk menghindari rusaknya pipa atau peralatan hidraulik lainnya,


maka sistem jaringan pengaliran tertekan harus dirancang untuk menerima
tekanan oleh palu air tersebut.

5.1.5 Fenomena water hammer merupakan salah satu parameter yang


harus diperhitungkan dalam merancang sebuah sistem perpipaan.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya mahasiswa
melakukan percobaan dengan tepat waktu agar percobaan dapat dengan cepat
diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Crowley, C.A. (August 1937). Hydraulic Rams Furnish Water Supply To Country
Homes. Popular Mechanics: 306-311.

Hanum Uratmi dkk, tim penyusun. 2009. Fisika untuk SMA XI-A . Jawa Timur :
Sagufindo Kinarya.
I Gede Astra Gunawan. 2012. Peningkatan Akses Air Untuk Masyarakat di
Daerah Terpencil Dengan Teknologi Pompa Hidrolik Ram (HidRam
Pump). Jogyakarta : Fakultas Teknologi Industri Institut Sains &
Teknologi Akprind Yogyakarta
Leonardo, El. 2005. Design and Construction of a Hydraulic Ram
Pump.Universitas of Nigeria. Nigeria.

Widarto, L. & FX. Sudarto C. Ph. (2007). Teknologi Tepat Guna: Membuat
Pompa Hidram. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai