UPTD
PUSKESMAS
JAWAKISA MAGUS HILARIUS
NIP.196312312000 1 029
1. PENDAHULUAN
Pelayanan KIA di Puskesmas merupakan salah satu Upaya Kesehatan Wajib yang
harus dilaksanakan oleh setiap Puskesmas sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 yang
mengatur tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Salah satu Program Pokok Puskesmas adalah
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana. Hal ini juga merupakan salah
satu upaya dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Pelayanan
KIA di Puskesmas dilakukan dengan pendekatan pelayanan di dalam gedung dan pelayanan
di luar gedung. Didalam gedung diantaranya Anc terpadu, pemeriksaan nifas dan pelyanan
KB, imunisasi bayi dan Ibu hamil dll,serta pelayanan diluar gedung meliputi pelacakan
kematian Ibu dan Bayi, kunjungan Ibu hamil resiko tinggi, kunjungan neonatal resiko tinggi,
kunjungan nifas resti, safari KB, dll.
2. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan
masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup. Jumlah kematian ibu /maternal di Kota Semarang pada tahun 2015 sebanyak 35
kasus dari 27.334 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 128,05 per 100.000 KH. Angka
kematian Ibu (AKI) mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
yaitu 107,95 per 100.000 KH pada tahun 2013, dan 122,25 per 100.000 KH pada tahun
2014. Jika dilihat dari jumlah kematian Ibu, juga terdapat peningkatan yaitu 33 kasus pada
tahun 2014 menjadi 35 kasus di tahun 2015. Pada tahun 2015 jumlah kematian bayi yang
terjadi di Kota Semarang sebanyak 229 dari 27.344 kelahiran hidup, sehingga didapatkan.
Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 8,38 per 1.000 KH. Jumlah kematian bayi di Kota
Semarang terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2015 yaitu berturut-turut 314 kasus
kematian bayi pada tahun 2011, 293 kasus kematian bayi pada tahun 2012, 251 kasus
kematian bayi pada tahun 2013, 253 kasus kematian bayi pada tahun 2014 dan 229 kasus
kematian bayi pada tahun 2015. Jika dibandingkan dengan target MDGs yang menetapkan
bahwa pada tahun 2015 target AKB di bawah 23 per 1.000 KH, maka AKB Kota Semarang
telah mencapai target.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu kesehatan Ibu dan anak perorangan dan masyarakat.
b. Tujuan Khusus :
Meningkatkan cakupan pelayanan KIA
Meningkatkan cakupan ANC Terpadu.
Meningkatkan cakupan Bumil resti terpantau petugas kesehatan.
Menurunkan AKI dan AKB.
Meningkatkan cakupan nifas resti yang terpantau petugas kesehatan.
Meningkatkan cakupan neonatus resti dan bayi resti yang terpantau petugas
Meningkatkan cakupan kunjungan neonatus
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
6. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan program KIA adalah :
a. Sasaran posyandu : 37 posyandu
a. Sasaran Kader Posyandu : 370 kader posyandu
b. Sasaran Ibu hamil : 673 ibu hamil
c. Sasaran Ibu hamil resti : 135 ibu hamil
d. Sasaran bayi : 612 bayi
e. Sasaran Bulin : 643 bulin
f. Sasaran Bufas :
Bulan
J F M A M j J A S O N D
No Nama Kegiatan a e a p e u u g e k o e Pelaksana Ket
n b r r i n l u p t v s
e i i i s t o
t l t
1. Pemantauan
Ibu Hamil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
Resti
2. Pelacakan Bidan Jika ada
kematian ibu kasus
/ bayi
3. Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
ibu nifas resti
4. Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
neonatal resti
5. Kelas ibu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
hamil
6. Pemantauan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bidan
ibu hamil DO
7. Pendataan √ √ Bidan
sasaran
8. Pemantauan √ Dokter,
anak pra bidan,
sekolah perawat