Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERAWATAN KOLOSTOMI”

A. Latar Belakang
Penyakit hirschsprung (megakolon aganglionik kongenital) adalah suatu kelainan
bawaan berupa aganglionosis usus, yaitu tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatis
auerbach dan mienterikus di kolon (Ngastiyah, 2005). Penyakit ini menyebabkan
terjadinya obstruksi usus sehingga menganggu defekasi normal, akibatnya perut anak
distensi karena timbunan feses.
Pengobatan penyakit ini dengan melakukan operasi dan pembuatan kolostomi di
dinding perut. Melalui kolostomi inilah anak akan BAB sampai dilakukan
penyambungan usus ke anusnya. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan kolostomi
agar area tersebut tetap bersih untuk mencegah terjadinya iritasi kulit.
Berdasarkan hal inilah penyuluhan tentang cara perawatan kolostomi dirasa penting
untuk dilakukan agar para orang tua yang mempunyai anak dengan kolostomi dapat
melakukan perawatan kolostomi mandiri di rumah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat melakukan perawatan
kolostomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a) Menyebutkan pengertian kolostomi
b) Menjelaskan kegunaan kantong kolostomi
c) Menjelaskan cara perawatan kolostomi
d) Menyebutkan waktu yang tepat untuk mengganti kantong kolostomi
e) Mempraktikkan cara merawat kolostomi
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Topik :
Perawatan kolostomi
2. Sasaran dan Target
♥ Sasaran : Seluruh penghuni di ruang 15 Bedah Anak di RSUD dr. Saiful
Anwar Malang
♥ Target : Ibu dan anak dengan hirschsprung yang mendapat kolostomi
3. Metoda :
Ceramah, diskusi dan demonstrasi
4. Media dan alat :
Leaftleat dan alat peraga perawatan kolostomi.
5. Waktu dan Tempat
Hari / tanggal : Kamis / 21 Maret 2019
Waktu : 10.00 – selesai
Tempat : Ruang 15 Bedah Anak RSUD dr. Saiful Anwar Malang
6. Pengorganisasian
♥ Penanggung jawab / pembimbing :
♥ Presenter :
♥ Demonstrator :
♥ Moderator / pembawa acara :
♥ Fasilitator :
♥ Observer :
7. Uraian Tugas
♥ Penanggung jawab / pembimbing
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
♥ Moderator / pembawa acara
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Menjelaskan tujuan dan topik.
4. Mengadakan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter.
6. Menutup acara.
♥ Presenter
 Memberikan penjelasan / penyuluhan mengenai cara perawatan
kolostomi.
♥ Demonstrator
 Memperagakan cara merawat kolostomi.
♥ Fasilitator
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
♥ Observer
 Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
8. Setting tempat

 
 
 
 
 

Keterangan :
 : presenter
 : moderator
 : peserta
 : pembimbing
 : fasilitator
 : demonstrator
 : observer

D. Susunan Acara
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 20 menit Persiapan Menyiapkan diri
2 5 menit Pembukaan
- perkenalan mahasiswa dan dosen
- menjelaskan tujuan Mendengarkan
- mengadakan kontrak waktu menyepakati
3 20 menit Pelaksanaan
- menggali pengetahuan peserta tentang Menjelaskan
kegunaan kantong kolostomi.
- menjelaskan kegunaan kantong kolostomi Memperhatikan
- menjelaskan cara perawatan kolostomi Memperhatikan
- menjelaskan waktu yang tepat untuk memperhatikan
mengganti kantong kolostomi
- Bersama-sama dengan peserta Memperhatikan dan
mempraktekkan cara merawat kolostomi mempraktekkan
- Memberi reinforcement (+) kepada peserta memperhatikan
4 5 menit Penutup
- meminta peserta memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan
atas penjelasan yang tidak dipahami.
- Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
- Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi
- Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan
- Mengucapkan salam Menjawab salam

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
o Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
o 75% peserta menghadiri penyuluhan
o Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi proses
o Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
o Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
o 50% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
o 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu :
o Menyebutkan pengertian kolostomi
o Menyebutkan kegunaan kantong ostomi
o Menyebutkan cara perawatan kolostomi
o Mempraktikkan cara merawat kolostomi
Materi Penyuluhan
”PERAWATAN KOLOSTOMI”

A. Pengertian
Penyakit hirschsprung (megakolon aganglionik kongenital) adalah suatu kelainan
bawaan berupa aganglionosis usus, yaitu tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatis
auerbach dan mienterikus di kolon (Ngastiyah, 2005). Penyakit ini menyebabkan
terjadinya obstruksi usus sehingga menganggu defekasi normal. Salah satu
pengobatannya yaitu dengan membuat kolostomi.
Kolostomi adalah suatu lubang yang dibuat di dinding abdomen dengan pembedahan.
Tujuannya untuk membantu evakuasi isi usus. Jadi anak akan BAB melalui lubang
ini, bukan melalui anus. Didekat lubang ditempatkan sebuah kantong untuk
menampung feses

B. Kegunaan kantong kolostomi


 Melindungi kulit
 Menampung materi feses
 Mencegah bau yang tidak sedap
 Memberikan rasa nyaman dan tidak menarik perhatian orang lain

C. Cara Perawatan Kolostomi


 Jika sepertiga kantong kolostomi sudah penuh, buka bagian bawah kantong dan
alirkan feses ke dalam toilet/wadah lain. Kemudian bilas kantong sampai semua
feses hilang.
 Untuk melakukan penggantian kantong, cuci tangan terlebih dahulu, kemudian
kenakan sarung tangan. Kalau sarung tangan tidak ada, pastikan tangan dicuci
dengan bersih.
 Lepaskan kantong dengan perlahan dari kulit anak
 Bersihkan daerah sekeliling stoma dengan air sabun, keringkan kulit dengan
tepukan bukan dengan menggosok kulit.
 Observasi stoma. Perhatikan adanya perdarahan, edem, warna kemerahan
karena iritasi, atau warna yang gelap karena nekrosis.
 Pasang barier kulit, lepaskan penutup perekat kantong stoma, kemudian pasang
kantong ke kolostomi.
 Pemasangan kantong dengan menempatkan kantong dengan stoma di bagian
tengah, kemudian tekan perlahan dari tepi luar stoma.
 Tutup ujung kantong dengan klem atau pengikat karet
 Cuci tangan kembali

D. Waktu yang tepat untuk mengganti kantong


 Saat anak merasa nyaman
 Diantara waktu makan
 Sebelum pemberian obat-obatan yang mempengaruhi fungsi usus
 Saat kantong sudah penuh atau penuh sebagian.

Anda mungkin juga menyukai