Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok : Clara Shania (111610007)

Nadya Aulia (111610031)


Ricasari (111610019)
Maulidia (111610032)
Prodi/S : Bimbingan & Konseling / 6
Dosen Pengampu : Ira Nofita Sari, M.Pd
Makul : Ilmu Kealamiahan Dasar

Hasil Laporan Observasi Ke Tempat Pembuatan Tapai

Pada hari sabtu tanggal 23 maret 2019 pukul 10.35 WIB, kami melakukan observasi
kunjungan ke salah satu tempat pembuatan tapai di daerah Pontianak tepatnya di jalan Karet
Gg,Hikmah. Disana kami langsung menemui pembuat tapai tersebut yang bernama Bu Ira dan
Pak Miski, Mereka memulai pembuatan tapai dari tahun 2005 hingga sekarang. Mereka tidak
hanya bekerja membuat tapai berdua tetapi dibantu juga oleh keluarganya berjumlah 6 orang. Bu
Ira dan Pak Miski tidak hanya membuat tapai tetapi mereka juga menitipkan di warung – warung
sekitar rumahnya untuk di jual. Mereka pun sudah mempunyai langganan tetap seperti orang –
orang yang membuat kue menggunakan bahan dasar tapai.
Dalam satu harinya bias menghabiskan 400 kg ubi kayu untuk pembuatan tapai tersebut.
Apabila pembuatan tapai dimulai pada hari jumat, maka dihari minggu baru bisa jadi (baru bisa
di jual). Dalam satu keranjang hanya butuh 5 butir ragi saja karena jika terlalu banyak ragi maka
rasa dari tapai tersebut akan terasa pahit. Apabila sudah menjadi tapai akan tahan 3 – 4 hari
tergantung dari tanah ubi kayu tersebut, jika ingin hasil tapai yang bagus tanah dalam penanaman
ubi kayu harus kering. Ubi kayu yang diproduksi oleh Bu Ira dan Pak Miski di peroleh dari Pal 6
Pontianak.
Ubi kayu yang akan dijadikan tapai harus di kupas kulitnya dan dicuci sampai bersih, lalu
ubi langsung di rebus sampai lembut, setelah lembut langsung di angkat ke dalam wadah dan di
dinginkan. Setelah dingin ubi tersebut langsung ditaburi ragi secukupnya lalu dimasukan
kedalam baskom yang ditutupi dengan karung yang bersih dan di biarkan selama 2 hari 1 malam
(fermentasi). Dalam proses meragih terdapat pantangan yaitu tidak boleh buang angin, tidak
boleh siang hari (panas) dan tidak boleh di lakukan oleh orang yang sedang mengalami
haid/datang bulan,karena hasilnya akan jadi tidak bagus, terlebih nya harus fokus dalam meragih
agar hasil yang di dapat bisa maksimal (baik).
Jadi kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah tapai merupakan sebuah makanan
khas yang dibuat dengan menggunakan 2 bahan yakni terbuat dari singkong maupun yang
terbuat dari beras ketan, masing-masing telah melalui proses fermentasi. Tapai merupakan
makanan yang didalamnya terdapat jamur yang berperan melalui taburan ragi yang di berikan di
makanan ini selain itu juga mengalami proses permalaman atau fermentasi yang paling lama 2-3
hari. Untuk menciptakan tapai yang manis dan bagus maka harus mendapatkan ubi dan ragih
yang benar-benar baik untuk makanan ini.

Anda mungkin juga menyukai