Anda di halaman 1dari 15

PIKACU (PRODUKSI KERAJINAN LUCU): PENGOLAHAN JERAMI PADI

SEBAGAI KERAJINAN TANGAN UNTUK MENINGKATKAN PENGHASILAN


MASYARAKAT KELURAHAN BUMIAYU
PRAKTIKUM PENYULUHAN 2019

Oleh:
Kelompok A6

Avida Fradiana 175050100111054


Urania Noor Alina Megananda 175050100111062
Nizar Septian Dwi Putra 175050100111069
Winda Fransisca Saragih 175050100111089
Rengga Hirdika Syahputra 175050100111095

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah laporan penyuluhan yang berjudul
PIKACU (Produksi Kerajinan Lucu): Pengolahan Jerami Padi Sebagai Kerajinan Tangan
Untuk Meningkatkan Penghasilan Masyarakat Kelurahan Bumiayu.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah laporan penyuluhan adalah untuk mempelajari
cara pembuatan laporan di Universitas Brawijaya, Malang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih ini ditujukan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya.
2. Dosen pembimbing mata kuliah penyuluhan Dr. Ir. Irdaf, M.Si.
3. Bapak Siswanto Heru Suparnadi, S.Sos., M.M selaku Lurah di Kelurahan Bumiayu
atas kesempatan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dalam memperoleh
informasi yang diperlukan selama penyusunan makalah laporan penyuluhan ini.
4. Asisten Praktikum Penyuluhan selaku pembimbing yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama penyusunan makalah.

5. Rekan satu kelompok penyusunan makalah yang telah berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan penyusunan makalah ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan
segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah laporan penyuluhan ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Malang, 28 Januari 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
BAB III METODE PENYULUHAN
3.1 Metode Pelaksanaan
3.2 Materi Penyuluhan
3.3 Media Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak Geografis Kelurahan Bumiayu, Malang……………………………………7


Gambar 2. Botol bekas………………………………………………………………………11
Gambar 3. Pemasukan kerikil pada botol……………………………………………………11
Gambar 4. Pengambilan lem menggunakan lidi……………………………………………..11
Gambar 5. Penempelan bola pingpong pada bagian leher botol……………………………11
Gambar 6. Jerami padi……………………………………………………………………….11
Gambar 7. Digunting jerami jerami sesuai keinginan……………………………………….11
Gambar 8. Penempelan jerami pada bagian permukaan botol……………………………....11
Gambar 9. Tangan boneka…………………………………………………………………..11
Gambar 10. Boneka telah jadi……………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris dengan banyaknya hamparan sawah yang luas.
Bisa dipastikan setiap daerah pasti mempunyai sawah terutama padi. Kota Malang
merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur. Kota Malang disebut sebagai kota pelajar
atau kota pendidikan, kota industri dan kota pariwisata sesuai dengan yang tercantum di
Tri Bina Cita Kota Malang.
Di daerah Kecamatan Kedungkandang, jumlah penduduk per Januari 2018
adalah 192.445 Jiwa. Luas wilayah Kecamatan Kedungkandang adalah 39,89 Km2,
sehingga kepadatan penduduk di Kecamatan Kedungkandang adalah 76.742 Jiwa/Km2.
Kepadatan penduduk tersebut tidak merata di seluruh wilayah, di beberapa Kelurahan
sangat padat dan di beberapa Kelurahan lainnya tidak padat. Luas wilayah Kelurahan
Bumiayu 3,86 km2 ,jumlah penduduk 17.139 jiwa dengan kepadatan penduduk 4.401
jiwa/km2. Potensi pertanian di Kelurahan Bumiayu masih cukup besar hal tersebut dapat
diketahui dari jumlah lahan pertanian yang cukup luas dengan komoditi utama yaitu padi
dan tebu.
Padi mempunyai nama latin Oryza sativa yang menghasilkan beras, dimana beras
merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Sehingga dibutuhkan produksi padi yang
banyak untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk Indonesia. Produksi padi yang
banyak menghasilkan limbah jerami yang banyak pula.
Jerami padi adalah hasil samping dari tanaman padi dan digunakan sebagai sumber
pakan untuk ternak ruminansia terutama oleh petani skala kecil di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia (Yanuartono, dkk. 2017).
Jerami padi merupakan limbah hasil industri pertanian yang belum dimanfaatkan
secara optimal sebagai pakan ternak, karena memiliki kadar protein yang rendah dan
kandungan lignoselulosa yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan fermentasi dengan
menggunakan konsorsium Aspergillus niger dan Phanerochaete chrysosoporium dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kandungan nutrisi jerami padi dan
mengetahui konsentrasi optimum dari fermentasi konsorsium tersebut (Supriyatna. 2017).
Selama ini petani membakar jerami di tempat setelah beberapa hari padi dipanen dan
sebagian petani memotong jerami dan nmenimbunnya di pinggir petakan sawah lalu
membakarnya. Tanpa disadari petani, tujuan membakar jerami di tempat adalah untuk
mengembalikan hara dari jerami ke dalam tanah, mematikan hama yang tertinggal pada
jerami, mematikan patogen penyakit, dan memusnahkan gulma. Namun, tujuan utama
petani membakar jerami adalah menyingkirkan jerami dari petakan sawah dengan cara
yang praktis dan belum mempertimbangkan dampak atas tindakan pembakaran jerami.
Tidak semua hama tanaman akan mati pada saat jerami yang dibakar karena hama dewasa
dapat berpindah tempat. Tikus akan masuk ke liang dan beberapa jenis gulma seperti
rumput teki (Cyperus rotendus), tidak mati pada saat jerami dibakar. Sebaliknya parasit
dan predator yang berfungsi sebagai musuh alami hama dan penyakit justru mati pada saat
jerami dibakar sehingga berpengaruh negatif terhadap keseimbangan hayati. Demikian
juga mikroba yang berguna dalam proses biologis, seperti perombak bahan organik,
pengikat nitrogen dan mikroba yang memiliki fungsi biologis lain akan ikut mati dan
sukar tergantikan keberadaannya. Selain itu, pembakaran jerami padi mengubah bahan
organik yang seharusnya masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan anorganik/abu yang
tidak dapat digunakan lagi dan dapat mencemari lingkungan. Pada umumnya petani belum
memperlakukan jerami sebagai bagian integral dari usaha tani padi. Hak kepemilikan
jerami di sawah tidak jelas, kecuali pada kasus tertentu dan mereka menyatakan jerami
padinya akan digunakan sendiri. Oleh karena itu, para pencari jerami memanfaatkan
potensi ini dan jerami yang mereka dapatkan dengan gratis dijual kepada pihak yang
memerlukan.
Berbekal dengan pengetahuan dan keterampilan penulis, serta didukung dengan
informasi dan kerjasama dengan masyarakat Kelurahan Bumiayu untuk memunculkan
suatu kerajinan yang unik dan bernilai jual, diharapkan akan muncul kepercayaan diri
penduduk dalam membuka kesempatan berwirausaha dalam mengembangkan potensi
masyarakat dari hasil pengolahan jerami padi di kelurahan tersebut. Dengan berhasilnya
program pengembangan usaha dan mentalitas usaha ini, kelak potensi ekonomi di
Kelurahan Bumiayu dapat berkembang lebih pesat, sehingga kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat meningkat. Oleh sebab itu, penulis ingin melakukan suatu
program pengembangan keterampilan dan pemberdayaan potensi masyarakat Kelurahan
Bumiayu untuk memiliki hasil kerajinan khas tersendiri yang diharapkan dapat menjadi
komoditas perdagangan daerah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Selama ini kesadaran masyarakat di Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang
Kabupaten Malang terhadap inovasi dari limbah jerami padi masih sangat rendah.
Pembuangan limbah jerami padi tanpa adanya penanganan khusus dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan yang berujung pada pemanasan global.

1.3 Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan menginformasikan kepada masyarakat di
Kelurahan Bumiayu bahwasannya limbah jerami padi yang telah diolah menjadi
kerajinan tangan dapat menambah pendapatan dan mempunyai nilai ekonomis yang
tinggi bagi masyarakat setempat sebagai solusi untuk mengatasi banyaknya
pengangguran yang ada di Kelurahan Bumiayu.

1.4 Manfaat
Setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai inovasi yang dibuat dari
limbah jerami padi, diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan masyarakat
bagaimana pengolahan jerami padi secara tepat guna, mengurangi berbagai permasalahan
lingkungan akibat jerampi padi yang tidak dikelola dengan baik, dan membentuk karakter
masyarakat Kelurahan Bumiayu dengan menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang
berwawasan lingkungan. Sehingga ke depannya, Kelurahan Bumiayu dapat lebih di kenal
di daerah Malang sebagai kelurahan yang memiliki inovasi yang dibuat dari limbah
jerami padi yang dapat menambah pendapatan bagi masyarakat di daerah tersebut.
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN

2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan


Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia setelah Brazil, dari
27% zona tropis di dunia, Indonesia memiliki 11% wilayah tropis yang dapat ditanami
dan dibudidayakan setiap tahunnya. Luasnya wilayah dan lahan yang dapat ditanami ini
menempatkan Indonesia berada pada posisi nomor 10 di dunia (Delima, dkk. 2016).
Kelurahan Bumiayu Kota Malang, Jawa Timur memiliki ketinggian rata-rata 440 – 660 m
dari permukaan air laut, dengan luas wilayah kurang lebih 337 m2 yang merupakan
daerah dengan sentra pertanian padi merupakan produk utama.
Kelurahan Bumiayu memiliki lahan yang sangat luas sehingga sebagian besar lahan
dipergunakan untuk sawah sebagai sektor pertanian bagi penduduk setempat. Sektor
pertanian yang ada di Kelurahan Bumiayu berupa padi dan tebu. Sampai saat ini limbah
padi berupa jerami yang tidak dimanfaatkan akan ditimbun dan dibakar yang
menyebabkan polusi udara. Oleh karena itu diperlukan penyaluran informasi mengenai
inovasi tentang pemanfaatan limbah padi di daerah tersebut dengan menambahkan sedikit
bahan tambahan untuk membuat kerajinan yang bernilai ekonomis melalui media
penyuluhan.

Gambar 1. Letak Geografis Kelurahan Bumiayu, Malang

Berdasarkan Analisis Hasil Location Quotient (LQ) , sektor ekonomi yang memiliki
nilai LQ > 1 merupakan standar normatif untuk ditetapkan sebagai sektor
unggulan/sektor basis. Sektor-sektor tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan
untuk meningkatkan laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Kabupaten/Kota di
Propinsi Jawa Timur. Namun ketika banyak sektor di suatu wilayah yang menghasilkan
LQ > 1, sementara yang dijadikan fokus hanya satu, maka yang harus dipilih adalah
sektor yang nilai LQ paling tinggi. Karena semakin tinggi nilai LQ menunjukkan semakin
tinggi pula potensi keunggulan sektor tersebut. Pada tahun 2008-2012 terdapat kurang
lebih 20 kabupaten di Propinsi Jawa Timur yang menjadikan sektor pertaniannya sebagai
sektor basis. Kabupaten yang memiliki basis di sektor pertanian adalah Kab.
Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Lumajang,
Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab.
Probolinggo, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab.
Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Lamongan, Kab. Bangkalan, dan Kab. Pamekasan (Iswanto.
2015). Kelurahan Bumiayu yang berada di Kabupaten Malang memiliki sawah yang luas
sehingga disana sector pertaniannya digunakan sebagai mata pencaharian utama
penduduk bagi setempat.

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Jerami padi adalah limbah yang tidak digunakan oleh masyarakat namun banyak
mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin (Jalaluddin dan Samsul. 2015). Karena
cukup banyak limbah yang tidak digunakan dan hanya berakhir dengan pembakaran yang
dapat menyebabkan polusi udara, maka warga di Kelurahan Bumiayu menciptakan
sebuah inovasi dari limbah jerami padi yang nantinya dijadikan sebagai kerajinan tangan
guna meningkatkan perekonomian warga setempat..

Masalah yang dihadapi oleh kelompok mitra Ibu PKK dan Karang Taruna adalah
banyaknya limbah jerami padi yang tidak termanfaatkan, solusi utama yang sering
dilakukan petani untuk mengatasi limbah jerami padi adalah dengan membakarnya, cara
semacam ini ternyata menyebabkan masalah baru diantaranya pencemaran udara,
sehingga kelompok ibu-ibu PKK dan karang Taruna berkeinginan untuk membuat
kerajinan dari jerami padi tersebut. Disamping itu, terlalu banyak waktu yang terbuang
oleh ibu PKK, karena kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya monoton tidak ada
peningkatan, sehingga memerlukan ketrampilan atau kerajinan baru. Disini, Karang
Taruna memiliki visi mewujudkan kemandirian masyarakat pedesaan umumnya dan
khususnya dusun Krajan agar mampu mendayagunakan potensi sumberdaya lingkungan
untuk kesejahteraan masyarakat pedesaan khususnya dusun Krajan yang sampai sekarang
belum terwujud. Karena belum adanya pendapatan dikalangan ibu-ibu PKK dan Karang
Taruna dusun Krajan, maka limbah jerami padi tersebut dapat diolah menjadi bahan baku
bantal sofa atau bantal kursi yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat menghasilkan
pendapatan. Progam PKM ini memiliki tujuan dapat mengurangi limbah jerami padi
dengan dibuatnya kerajinan bantal kursi / bantal sofa dari bahan baku limbah jerami padi
yang dikemas dalam bentuk yang unik sehingga dapat menambah kesibukan atau
aktivitas dan pendapatan baru bagi ibu-ibu PKK dan Karang Taruna. Ibu-ibu PKK beserta
Karang Taruna juga dapat memasarkan produk bantal kursi / bantal sofa dari jerami padi,
dengan pemasaran secara online dengan web site (Hakimah, dkk. 2018). Dengan adanya
inovasi yang diolah dari limbah jerami padi yang dijadikan kerajinan seperti boneka,
bantal sofa, dll yang ada di Kelurahan Bumiayu dapat meningkatkan perekonomian dan
memiliki nilai jual tinggi bagi warga setempat.
BAB III
METODE PENYULUHAN

3.1 Metode Pelaksanaan


 Persiapan Kegiatan
a. Menyerahkan surat perizinan kepada tim asisten untuk diberi stempel terlebih
dahulu agar saat sampai di Kelurahan Bumiayu langsung dapat melakukan
wawancara.
b. Menunjukkan surat perizinan yang telah diberi stempel oleh tim asisten
kepada Bapak Siswanto Heru Suparnadi, S.Sos., M.M selaku Lurah di
Kelurahan Bumiayu.
c. Melakukan wawancara dengan lurah Bumiayu mengenai permasalahan yang
ada di Kelurahan Bumiayu.
d. Mengidentifikasi masalah berdasarkan data yang diberikan.
e. Memecahkan dan mencari solusi tentang permasalahan yang ada.

 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 23 Januari 2019 dengan
melakukan wawancara terlebih dahulu bersama Bapak Siswanto Heru Suparnadi,
S.Sos., M.M selaku Lurah di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang,
Malang. Setelah itu, pelaksanaan kegiatan langsung menuju sasaran yang dituju yaitu
masyarakat setempat.

3.2 Materi Penyuluhan


Boneka jerami, yaitu mulailah dengan setumpuk jerami, kemudian ikat bagian jerami
dengan menggunakan benang. Membentuk tangan kanan dan kiri dengan mengikat
masing-masing 5-10 batang jerami. Kemudian menggabungkannya pada sisi kanan dan
kiri kepala jerami yang telah dibentuk sebelumnya menggunakan benang.Membentuk
badan dengan mengikat 30-40 batang jerami. Kemudian menggabungkannya pada bagian
tengah antara tangan kanan dan kiri menggunakan benang.Membentuk kaki kanan dan kiri
dengan mengikat masing-masing jerami 10-15 batang jerami. Kemudian
menggabungkannya pada sisi kanan dan kiri bagian bawah badan menggunakan benang.
Merapikan masing-masing ujung tangan dan kaki dengan gunting.Guru
mendemonstrasikan cara menghias boneka jerami yang telah dibuat seperti membuat
wajah, memakaikan baju, dan aksesoris lainnya. Guru mempersilahkan anak untuk
membuat boneka jerami secara individu kemudian secara berkelompok. Anak menghias
boneka jerami yang telah dibuat dengan kreasi masing-masing (Agustin. 2017).
Adapun kegiatan penyuluhan pemanfaatan limbah sampah yaitu dengan memberikan
gambaran bagaimana mengelola sampah yang baik dengan 4 prinsip yang dikenal dengan
4R, antara lain reduce, reuse, recycle dan replace. Selain itu memberikan beberapa
petunjuk, cara untuk memanfaatkan sampah itu sendiri seperti pembuatan kertas daur
ulang, pembuatan kerajinan dari koran bekas, kerajinan dari kaleng bekas atau gelas,
pembuatan makanan ternak, pembuatan kompas, pembuatan gas methane dan Bank
Sampah (Yani, dkk. 2018).
Inovasi yang digunakan kelompok penulis adalah menghasilkan produk kerajinan
tangan berupa boneka, hiasan dinding, kain, tempat tissue, tirai jerami dan tikar. Ide ini
berasal dari adanya jerami padi yang tidak terpakai sehingga muncul inovasi untuk
memanfaatkan jerami padi dengan sebaik-baiknya. Di Kelurahan Bumiayu terdapat
permasalahan perekonomian yang rendah yang menyebabkan banyaknya kasus perceraian
rumah tangga. Untuk meminimalisir tingkat perceraian dan perekonomian rendah
munculah ide tersebut. Tetapi dalam prosesnya penulis membutuhkan masyarakat dalam
ikut serta membantu dan bekerjasama.

 Proses Pembuatan Boneka Jerami


Pertama, jerami dapat dimanfaatkan untuk membuat boneka dengan bahan botol
bekas, barang bekas, dan bola pingpong dengan teknik konstruksi dan teknik menempel.
Kedua, bentuk kreativitas boneka jerami yang telah dibuat siswa diantaranya terdapat
pada pemilihan botol, macam potongan jerami, motif baju, bentuk aksesoris, serta
ekspresi wajah boneka. Ketiga, adanya kendala dalam proses pembuatan boneka jerami
yaitu instruksi guru kurangjelas, kelemahan teknik, pemanfaatan waktu serta ketelitian
yang diatasi dengan penjelasan instruksi yang lebih jelas, perbaikan teknik, pengelolaan
waktu yang lebih baik serta peningkatan kesabaran oleh siswa.

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan boneka dari
jerami padi:

Alat dan Bahan Kegunaan


Jerami padi Bahan utama yang digunakan sebagai kerajinan
masyarakat Kelurahan Bumiayu.
Gunting Sebagai pemotong dan merapikan jerami padi
menjadi bagian yang sama.
Lem Sebagai perekat bagian-bagian dari kerajinan.
Sapu lidi Sebagai baju/rok pada boneka
Botol bekas Sebagai badan dari boneka.
Bola mainan atau bola pingpong Sebagai kepala dari boneka.
Hiasan mata Sebagai mata dari boneka.
Kerikil Sebagai pemberat dari boneka.
 Prosedur:
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dipilih botol bekas sebagai kerangka badan dari boneka.
3. Dimasukkan beberapa kerikil ke dalam botol bekas sebagai pemberat agar boneka
dapat berdiri tegak.
4. Diletakkan bola pingpong pada bagian leher botol dan rekatkan dengan
menggunakan lem.
5. Dipotong jerami sesuai keinginan dan ditempelkan pada seluruh permukaan badan
botol sampai merata.
6. Dipasang hiasan mata pada bola pingpong yang seolah menggambarkan wajah
boneka.
7. Diberi tangan mainan yang dibuat dari jerami.
8. Dikreasikan boneka jerami dengan bermacam aksesoris yang bisa dibuat dari
benda bekas yang ditempeli jerami juga. Misalnya berupa hiasan kepala topi,
gelungan rambut, mahkota, dan sebagainya.

Gambar 2. Botol bekas Gambar 3. Pemasukan Gambar 4. Pengambilan


kerikil pada botol lem menggunakan lidi

Gambar 5. Gambar 6. Jerami padi Gambar 7. Di gunting


Penempelan bola jerami sesuai keinginan
pingpong pada
bagian leher botol
Gambar 8. Penempelan Gambar 9. Tangan Gambar 10. Boneka telah
jerami pada bagian boneka jadi
permukaan botol

Lampiran 1. Tabel Jadwal Kegiatan Penyuluhan

Waktu

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengamatan pada masyarakat


sasaran
2. Persiapan dan pengumpulan
alat dan bahan
3. Pelatihan pada masyarakat

4. Evaluasi Program

5. Membuat Laporan

3.3 Media Penyuluhan


Media penyuluhan banyak jenisnya, diantaranya adalah media presentasi berbasis
Power Point. Media Power Point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh
kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan petugas kesehatan dan trainer (Musyahid,
A., 2008). Dalam media ini terdapat interaksi antara anak dengan media, hal ini akan
merangsang rasa ingin tahu anak dan rasa ketertarikan terhadap apa yang dipelajarinya,
dengan demikian maksud dari penyuluhan tersebut dapat mencapai hasil yang optimal.
Selain Power Point media yang paling sering digunakan oleh petugas kesehatan dalam
penyuluhan kesehatan masyarakat adalah Flip Chart. Flip Chart merupakan media cetak
berisikan lembaran gambar dan poster yang dibolak-balik sehingga praktis bisa dibuat
dengan mudah dan murah (Nurhidayat, dkk. 2012).
Penulis melakukan suatu kegiatan dengan cara mengumpulkan beberapa warga yang
belum memiliki pekerjaan atau bekerja serabutan di Balai Desa atau rumah warga yang
memiliki halaman luas untuk memberikan informasi atau penyuluhan bagaimana cara
membuat kerajinan yang berasal dari limbah jerami padi. Disana, penulis berupaya
mengajarkan warga setempat untuk berkarya dengan cara yang menyenangkan. Sehingga
nantinya, kerajinan yang telah dibuat oleh warga setempat itu dapat dijual atau di
tampilkan di berbagai acara pameran yang diadakan di Kota Malang. Dengan cara ini,
penulis berharap Kelurahan Bumiayu bisa mendapatkan pendapatan dan penghargaan
yang besar dengan modal yang dihasilkan di daerahnya sendiri (limbah jerami padi) dan
nantinya Kelurahan Bumiayu dapat lebih dikenal di luar daerah Malang itu sendiri sebagai
Kelurahan yang warganya memiliki jiwa entrepreneurship yang tinggi dengan
memanfaatkan limbah jerami padi sebagai kerajinan tangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://keckedungkandang.malangkota.go.id/profil/gambaran-umum/
Agustin, L. D. 2017. Pengaruh Aktivitas Membuat Boneka Jerami Terhadap Perkembangan
Kreativitas Dan Sosial Emosional Anak Kelompok B. Jurnal Pg-Paud Trunojoyo. 4
(1):1-81.

Delima, R., H. B Santoso dan J. Purwadi. 2016. Kajian Aplikasi Pertanian yang
Dikembangkan di Beberapa Negara Asia dan Afrika. Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATi) 2016. 1(1): 1-8.

Hakimah, M., T. Indrayani., dan S. Azizah. 2018. Pelatihan Membuat Bantal Kursi dari
Jerami Padi pada Ibu Pkk dan Karang Taruna di Dusun Krajan. Seminar Nasional
Sains dan Teknologi Terapan VI. 433-440.

Iswanto, D. 2015. Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten/Kota dan Pertumbuhan


Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur. Signifikan. 4 (1): 41-66.
Jalaluddin dan S. Rizal. 2015. Pembuatan Pulp Dari Jerami Padi dengan Menggunakan
Natrium Hidroksida. Jurnal Sistem Teknik Industri. 6 (5): 53-56.

Nurhidayat, O., E. Tunggal P dan B. Wahyono. 2012. Perbandingan Media Power Point
Dengan Flip Chart Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut.
Unnes Journal Of Public Health. 1 (1): 1-5.
Supriyatna, A. 2017. Peningkatan Nutrisi Jerami Padi Melalui Fermentasi dengan
Menggunakan Konsorsium Jamur Phanerochaete Chrysosporium dan Aspergillus
Niger. Jurnal Istek. 10 (2): 166-181.

Yani, A. S., H.Nugrahaningsih., dan R. Madjid. 2018. Program Pengabdian Kepada


Masyarakat: Pemanfaatan Limbah Sampah Untuk Meningkatkan Pendapatan Rumah
Tangga Kampung Cilongok Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
Jawa Barat. Jurnal BERDIKARI. 1 (1):1-5.

Yanuartono., H. Purnamaningsih., S. Indarjulianto dan A. Nururrozi. 2017. Potensi Jerami


Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 27 (1): 40-62.
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Table Jadwal Kegiatan Penyuluhan…………………………………………....12

Anda mungkin juga menyukai