Bab1 Lia Srlggggg-2
Bab1 Lia Srlggggg-2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian bayi. Salah satu penyebab utama kematian bayi menurut Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2013 adalah kekurangan gizi atau
disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor kurangnya kecukupan makanan pada
makanan pendamping ASI pada bayi usia kurang dari 4 tahun.dimana akan
1
STIKes Prima Nusantara
2
bagi kelangsungan seorang ibu dan juga kelangsungan bagi anak mereka
yang mengalami masalah kekurangan gizi . kekurangan gizi sendiri bagi anak
mengancam kehidupan seorang ibu dan juga akan mengancam anak mereka
jika anak mereka terjadi gangguan kekurangan gizi . dengan demikian gizi
dan gizi adalah anak balita. Status gizi anak balita merupakan hal penting
yang harus diketahui oleh setiap orangtua. Hal ini didasarkan fakta bahwa
kurang gizi yang terjadi pada masa emas bersifat irreversible (tidak dapat
pulih). Rentang usia 1-2 tahun merupakan masa kritis bagi anak karena pada
usia ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat (Nurlinda,
2013). Kekurangan gizi pada masa ini dapat berdampak pada perkembangan
berpengaruh dan akan mengalami masa sulit dalam pertumbuhan jika anak
akan mengalami gangguan gizi sehingga anak perlu dipantau keadaan gizinya
dengan menggunakan status gizi mereka dengan melihat kondisi anak yang
ekonomi, dilaporkan bahwa hanya 14% balita yang pernah disusui dalam 24
bulan setelah kelahiran, dan juga mencatat penurunan yang tajam dalam
63% disusui 24 bulan hanya pada bulan pertama, 45% bulan kedua, 30%
bulan ketiga, 19% bulan keempat, 12% bulan kelima dan hanya 6% pada
bulan keenam, bahkan lebih dari 200.000 balita atau 5% dari populasi balita
dilakukan oleh kebanyakan ibu kepada balita nya yang belum memasuki usia
tanda gejala yang ada pada anak dengan melihat tanda kurang gizi dimana
badan anak berkurang, dan mata cekung, rambut rontok anak pendek dan juga
anak terlihat sangat tidak bersemangat dan sering terkena peyakit. (gibney
2011) Anak juga dapat diukur pertumbuhannya dengan melihat berat badan
dan juga dengan melihat tinggi badan anak dimana anak mengalami
Gizi anak balita sangatlah penting karena gizi anak mengalami masa
mengalami kurang gizi sehinga anak dengan mengalami kurang gizi akan
statnting ( pendek) anak juga akan mengakami sakir marasmus dan anak juga
akan mudakh menerima penyakit yang di alami apabila anak akan mengalami
penyakit maka anak akan mudah terserang berbagai kuman penyakit . hal
ekonomi yang rendah maka anak akan mengalami kekurangan gizi yang
lingkungan yang tidak sehat maka anak akan mengalami banyak berbagai
penyakit yang dapat mendorong terjadinya kekurangan gizi yang tidak sehat,
anak mereka maka akan terjadi kekurangan gizi yang tidak adequat , maka
anak akan mengalami hal gizi tak seimbang maka akan terjadi kejadian gizi
karena diberikan secara teratur . Dam jika tidak diberikan secara tidak teratur
mengandung zat gizi yang diberikan kepada balita di samping makan pokok
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan
2017, dari 1984 balita usia 0-4 tahun hanya 30% yang mendapatkan makanan
2017, yaitu dari 138 bayi usia kurang dari 4 tahun sudah diberikan makanan
UPT Puskesmas Sungai Gedang, menyatakan bahwa ibu kurang setuju jika
makanan tambahan dengan alasan balita bisa menangis karena lapar dan akan
biasanya diberikan adalah bubur, jagung, sop dan juga gorengan kentang .
Hal ini disebabkan karena keinginan ibu agar bayi Malnutrisi mendapatkan
makanan tambahan yang tepat dan benar. Pola pemberian makanan tambahan
pada bayi mal nutrisi dari 5 orang ibu yang diwawancarai ternyata 3 diantara
mengalami diare dan dari pengamatan langsung tidak ada balita yang
B. Rumusan Masalah
terhadap status gizi balita di Posyandu Amanah Desa Sungai Gedang Wilayah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
2. Institusi Pendidikan
Untuk penyediaan data dasar yang dapat digunakan untuk penelitian lebih
makanan tambahan.
3. Lahan