Tanggap Darurat Bencana (Identifikasi Strategi)
Tanggap Darurat Bencana (Identifikasi Strategi)
Sejak awal respon di setiap situasi bencana sektor kesehatan harus menetapkan satu organisasi sebagai
koordinator kesehatan reproduksi. Bisa berupa sebuah LSM internasional, Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) atau lembaga PBB,h arus segera menugaskan seorang petugas kesehatan reproduksi tetap
untuk jangka waktu minimal tiga bulan guna memberi dukungan teknis dan operasional kepada mitra
kesehatan dan untuk memastikan bahwa kesehatan reproduksi adalah prioritas serta mencapai cakupan
yang baik untuk layanan
Kekerasan seksual telah dilaporkan dari kebanyakan situasi darurat bencana, termasuk
yang disebabkan oleh bencana alam. Semua pelaku dalam situasi kemanusiaan harus
menyadari risiko kekerasan seksual dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
multisektoral untuk mencegah dan melindungi penduduk yang terdampak, khususnya
perempuan dan anak perempuan.
Untuk mengurangi penularan HIV sejak permulaan respon bencana, petugas kesehatan
reproduksi harus bekerja dengan para mitra sektor kesehatan untuk:
Penting untuk mencegah penularan HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) lainnya.
Meskipun tidak semua orang tahu tentang kondom, dalam kebanyakan populasi ada
beberapa orang yang akan menggunakan kondom. Pastikan bahwa kondom untuk lakilaki
dan perempuan tersedia sejak hari-hari permulaan respon kemanusiaan dan pesan segera
persediaan kondom untuk laki-laki dan perempuan yang berkualitas baik dalam jumlah
yang cukup .
Pemesanan lebih lanjut untuk supply kesehatan reproduksi dapat dilakukan melalui
jalur supply medis yang biasa di negara bersangkutan. Juga pertimbangkan jalur pengadaan
yang digunakan oleh LSM atau melalui Cabang Layanan Pengadaan UNFPA (UNFPA
Procurement Services Branch)