Anda di halaman 1dari 13

40

VI. GAMBARAN UMUM

A. Kota Bandar Lampung

1. Sejarah Kota Bandar Lampung

Sejarah Kota Bandar Lampung terbagi atas 2 (dua) zaman, yaitu pada saat pra

kemerdekaan dan saat kemerdakaan. Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman

kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang

dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota

Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota

Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di

sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE

bagian IV).

Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota

Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua

kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri

dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van

Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.


41
41

Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan Si

(Kota) dibawah pimpinan seorang Sicho (bangsa Jepang) dan dibantu oleh

seorang Fuku Sicho (bangsa Indonesia).

Pada zaman pasca kemerdakaan, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong

menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-

Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari

Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan

Kota Tanjungkarang-Telukbetung.

Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota

Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada

tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi

Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965), Kota

Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II

Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibukota Provinsi Lampung.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah

Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah

Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di

lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia

yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung

nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah


42
42

Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota

Bandar Lampung” dan tetap dipergunakan hingga saat ini.

2. Visi dan Misi Kota Bandar Lampung

Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki beberapa visi dan misi, yakni :

Visi Pemerintah Kota Bandar Lampung 2010-2015 adalah: “Terwujudnya Kota

Bandar Lampung yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Maju, dan Modern”.

Sedangkan misi Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai berikut :

 Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa dan

Perdagangan, Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan.

 Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan Iptek dan Nilai-Nilai

Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan Budaya serta Peningkatan

Prestasi Olahraga.

 Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

 Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang Bersih,

Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata Kelola yang Baik.

 Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

Berkelanjutan.

 Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dengan Mengedepankan

Penataan Wilayah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Wisata yang

Maju dan Modern.


43
43

B. Sejarah Berdirinya Terminal Induk Rajabasa

Terminal Induk Rajabasa adalah satu-satunya terminal tipe A di provinsi

Lampung yang berada di Bandar Lampung dan merupakan gerbang utama

transportasi darat dari Pulau Sumatra menuju Pulau Jawa dan sebaliknya.

Terminal Rajabasa dibangun pada tahun 1980 dengan menggunakan dana APBN

dan diresmikan oleh Bpk. Surharjono selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi

Lampung dan pada saat diresmikannya , Terminal Rajabasa masih termasuk wilayah

administratif Lampung Selatan.

Adapun sejarah kepemimpinan Terminal Induk Rajabasa adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Sejarah Kepemimpinan Terminal Induk Rajabasa

NO. Tahun Kepemimpinan Nama Kepala Terminal

1 1980 – 1993 Bpk. Nafsihi Tugiyono

2 1993 – 1994 Bpk. Sobri Martin

3 1994 – 2000 Bpk. Zainal Abidin

4 2000 – 2003 Bpk. Mega sumbahan

5 2003 – 2004 Bpk. Munzir Ali

6 2004 – 2005 Bpk. Putu Yuasa

7 2005 – 2006 Bpk. Zaini, S. Sos.

8 2006 – 2011 Bpk. Ruslan Roni, SE

9 2011 – Sekarang Bpk. Anthony Makki

Sumber : Tata Usaha dan Kepegawaian Terminal Rajabasa


44
44

1. Letak Geografis Terminal Induk Rajabasa

Terminal Rajabsa dibangun di atas tanah seluas ± 12 Ha. Milik Pemerintah Kota

Bandar Lampung yang berada di sekitar kelurahan rajabasa, Kecamatan Rajabasa.

Adapun batas dari Terminal Rajabasa meliputi:

1. Utara berbatasan dengan Kelurahan Rajabasa.

2. Selatan berbatasan dengan Jalan Zainal Abidin PA.

3. Timur berbatasan dengan Universitas Lampung.

4. Barat berbatasan dengan Kelurahan Rajabasa.

A. Visi dan Misi Terminal Induk Rajabasa

Pada dasarnya visi dan misi Terminal Rajabasa mengacu pada visi dan misi Dinas

Perhubungan Kota Bandar Lampung yang merupakan induk organisasi dari

Terminal Rajabasa. Adapun visi dan misi Dinas Perhubungan Kota Bandar

Lampung adalah:

1. Visi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung:

Terwujudnya sistem transportasi yang terpadu, aman, nyaman, lancar,

tertib, dan teratur dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

2. Misi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung:

a. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Menyediakan sarana dan prasarana perhubungan darat, laut, dan

POSTEL yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

c. Meningkatkan pelayanan jasa sektor perhubungan.


45
45

d. Meningkatkan pendapatan asli daerah.

e. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam

penyelenggaraan transportasi.

2. Struktur Organisasi Terminal Induk Rajabasa

Sesuai Keputusan Walikota Bandar Lampung nomor 35 tahun 2008, maka

struktur organisasi Terminal Induk Rajabasa adalah sebagai berikut


46
46

Gambar 2.

Susunan organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Terminal

TERMINAL INDUK RAJABASA

Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung

Kepala Dinas
Perhubungan Kota

Kepala UPTD

Terminal Kota

Kepala Terminal

Induk Rajabasa

Kepala Pos Polisi


Terminal Induk

Koordinator Tata Usaha

dan Kepegawaian

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Lalu Lintas dan Pengendalian Pengendalian Pengendalian
Keamanan Terminal C Terminal A Terminal B
(AKAP/AKDP) (mikrolet)

Sumber: Terminal Induk Rajabasa


47
47

3. Tugas Pokok dan Fungsi Petugas Terminal Induk Rajabasa

Berdasarkan surat tugas Kepala Terminal Induk Rajabasa nomor

870/.../12/TRB/02/2009 tanggal 13 Februari 2009 tentang Tugas Pokok dan

Fungsi Personil Terminal Induk Rajabasa, maka personil Terminal Induk

Rajabasa memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:

Tabel 2. Tugas Pokok dan Fungsi

NO Nama/NIP Jabatan Tugas Pokok

1 Antonhy Makki Kepala Terminal Memimpin dan mengawasi

Induk Rajabasa pelaksanaan kegiatan atau

tugas-tugas operasional

personil serta administrasi

Terminal Induk Rajabasa.

Memimpin koordinasi

jajaran terminal dengan

instansi terkait.

2 Karmin Arfi Koordinator Membantu tugas kepala

Tata Usaha dan terminal untuk

Kepegawaian melaksanakan tugas-tugas

kepegawaian, penyusunan

program kerja, surat-

menyurat, dan rumah

tangga terminal.

 Membantu tugas kepala


48
48

terminal dalam

pengelolaan keuangan dan

mengkoordinir pungutan

terhadap objek PAD yang

ada di dalam terminal.

3 Yuli Hasana Bendahara Membantu tugas

Wati, SE. Terminal Induk Koordinator Tata Usaha

Rajabasa dalam mencatat,

membukukan, maupun

mengumpulkan keuangan

baik pemasukan maupun

pengeluaran terminal.

4 Ahmad Koordinator Membantu tugas kepala

Johanda, S. Sos. Pengawasan dan terminal untuk melaksanakan

Pengendalian pengawasan pengamanan

Lalu Lintas serta dan ketertiban arus lalu lintas

Keamanan dan warga masyarakat di

Terminal dalam wilayah terminal.

5 Ibrahim Yahya, Koordinator Membantu tugas kepala

BA Pengawasan dan terminal untuk mengawasi

Pengendalian dan mengendalikan arus lalu

Terminal C lintas kendaraan AKDP /

(AKAP / AKAP yang masuk dan


49
49

AKDP) keluar terminal, pendatan

kendaraan, pengaturan timer

dan jalur kendaraan, serta

penertiban retribusi terminal.

6 Amar Sofyan Koordinator Membantu tugas kepala

Pengawasan dan terminal untuk mengawasi

Pengendalian dan mengendalikan arus lalu

Terminal A lintas kendaraan mikrolet/

(mikrolet / kendaraan umum yang

kendaraan masuk dan keluar terminal,

umum) pendataan kendaraan, serta

penertiban retribusi terminal.

7 Sofyan. A Koordinator Membantu tugas kepala

Pengawasan dan terminal untuk mengawasi

Pengendalian dan mengendalikan arus

Terminal B lalu lintas kendaraan yang

masuk dan keluar terminal,

pendataan kendaraan,

pengendalian timer dan

jalur kendaraan, serta

penertiban retribusi

terminal.

Membantu tugas kepala

terminal untuk
50
50

melaksanakan pengawasan

kebersihan, keindahan dan

penerangan di dalam

terminal.

Sumber: Database Terminal Induk Rajabasa

4. Fasilitas Terminal Induk Rajabasa

Dalam `penyelenggaraanya, Terminal Induk Rajabasa memiliki fasilitas utama

dan fasilitas penunjang sesuai dengan KepMenHub No. 31 tahun 1995 tentang

Terminal dan Transportasi Jalan, yaitu:

Tabel 3. Fasilitas Utama Terminal Induk Rajabasa

NO. FASILITAS UTAMA JUMLAH

1 Jalur Pemberangkatan Angkutan Umum 2

2 Jalur Kedatangan Angkutan Umum 2

3 Jalur Tunggu Angkutan Umum 1

4 Ruang Tunggu Penumpang 1

5 Kantor Terminal 1

6 Tempat Istirahat Sementara Kendaraan Umum 1

7 Menara Pengawas Tidak ada

8 Loket Penjualan Tiket 60

9 Rambu, Papan Informasi 5

10 Pelataran Parkir Kendaraan Pengantar dan Taksi Tidak ada

Sumber: Database Terminal Induk Rajabasa


51
51

Tabel 4. Fasilitas Penunjang Terminal Induk Rajabasa

NO. FASILITAS PENUNJANG JUMLAH

1 Kamar Kecil/ Toilet 4

2 Masjid 1

3 Kios/ Kantin Tidak ada

4 Puskesmas Pembantu 1

5 Ruang Informasi dan Pengaduan 1

6 Telepon Umum Tidak ada

7 Taman 1

Sumber: Database Terminal Induk Rajabasa

5. Jumlah Lintasan Trayek

1. Jumlah perusahaan domisili Lampung yang memperoleh izin angkutan

AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) sebanyak 23 perusahaan dengan

jumlah armada 550 buah bus yang melayani 57 trayek. Dibandingkan

dengan tahun 2014, jumlah armada naik 10,77% danjumlah trayek yag di

layani naik 3,5%.

2. Jumlah perusahaan yang memperoleh izin angkutan AKDP (Antar Kota

Antar Daerah) sebanyak 87 perusahaan dengan jumlah armada 1.383 buah

bus yang melayani 68 trayek. Dibandingkan dengan keadaan tahun 2015,

jumlah armada naik 1,17% dan jumlah trayek yang di layani tetap.
52
52

6. Kerjasama dengan Instansi lain

Dalam rangka mewujudkan keadaan yang aman, nyaman, tertib, dan bersih, saat

ini Terminal Induk Rajabasa selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna

memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pengguna jasa terminal.

Adapun instansi-instansi tersebut antara lain:

1. Kepolisian (Poltabes Bandar Lampung)

2. TNI (Koramil)

3. Kecamatan Rajabasa

4. Kelurahan Rajabasa

5. Jasa Raharja

6. Organda

7. Media cetak maupun elektronik

Anda mungkin juga menyukai