Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
PRASETYO TRIYUDANTO
NIM: 014305369
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA, 2007
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PERNYATAAN
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
NIP. 130367151
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJ'ANA
PENGESAHAN
NAMA Prasetyo Triyudanto, ST.
NIM 014305369
PROGRAM STUDT Magister Administrasi Publik
JUDUL TESIS MOTlVAST BERPRESTASI PERWIRA PERTAMA
(Studi Pengaruh antara Pengembangan Karir dan Persepsi
tentang Kepemimpinan Atasan dengan Motivasi Berprestasi
Perwira Pertama Komando Lintas Laut Militer TNI AL)
,~~If
Penguji Ahli :
Pembimbing I
1. Prof. Dr. Hasan Walinono ..."'." .
Pembimbing II
2. Prof. Dr. H. Udin S. Winataputra, MA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tiada terhingga disampaikan kepada Allah SWT atas limpahan
rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
penyusunan tesis ini. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Magister di Program Pascasarjana Universitas Terbuka.
Dalam menjalani perkuliahan di PPs UT dan penulisan tesis ini, penulis
mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besamya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. Hasan Walinono dan Prof. Dr. H. Udin S. Winataputra, MA selaku
pembimbing yang meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk
membimbing penulis.
2. Para Dosen dan Staf yang telah memberikan wawasan, dorongan dan bimbingan
yang amat berharga kepada penulis selama mengikuti pendidikan di UT.
3. Kepala Dinas Pendidikan TNI AL dan Kepala Dinas Administrasi dan Personel
TNl AL yang telah memberi ijin belajar, fasilitas dan kemudahan kepada penulis
untuk menyelesaikan pendidikan Program Magister di UT.
4. Panglima Kolinlamil yang telah memberi Uin untuk melakukan penelitian untuk
menyelesaikan pendidikan Program Magister di UT.
5. Para Perwira Pertama Kolinlamil yang telah bersedia menjadi responden serta
meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk mengisi instrumen dalam
rangka uji coba dan penelitian di lapangan.
6. Kawan sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam memberikan
bantuan moral maupun material selama proses penelitian dan penulisan Tesis .
Akhimya secara khusus penulis penyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada Istri tercinta Lusi Herawati, S .sos dan mutiara hatiku Reza dan Riza yang
scnantiasa memberikan doa dan motivasi kcpada penulis.
Segala kekurangan yang terdapat dalam tulisan ini mohon dimaklumi. Saran
dan perbaikan akan diterima dengan senang hati. Akhimya, semoga Alilah SWT
membalas segala kebaikan bagi kita semua. Amiin.
PRASETYO TRIYUDANTO, ST
ii
DAFTARISI
Hal
KATA PENGANTAR .
DAFTAR TABEL................................................ VI
ABSTRAK x
BABI PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah. 4
C. Pembatasan Masalah . 5
D. Perumusan Masalah.................... 5
E. Manfaat Penelitian 6
A. Kerangka Teori... 7
I. Motivasi iBerprestasi 7
2. Pengembangan Karir 22
B. Kerangka Berpikir . 47
iii
2. Pengaruh Antara Persepsi tentang Kepemimpinan
Atasan dengan Motivasi Berprestasi . 50
C. Hipotesis Penelitian . 55
A. Tujuan Penelitian................................ 56
C. Metode Penelitian.................................................................... 56
E. Instrumen Penelitian 58
1. Motivasi Berprestasi 58
a. Definisi Konseptual 58
b. Definisi Operasional 58
d. Kalibrasi 59
1) Validitas 59
2) Reliabilitas 60
2. Pengembangan Karir 60
a. Definisi Konseptual 60
b. Definisi Operasional 61
d. Kalibrasi 62
1) Validitas 62
2) Reliabilitas 63
a. Definisi Konseptual 64
iv
b. Definisi Operasional . 64
d. Kalibrasi 65
1) Validitas 65
2) Reliabilitas 66
G. Hipotesis Statistik 67
A. Deskripsi Data 69
1. Motivasi Berprestasi 69
2. Pengembangan Karir 71
I. Uji Nonnalitas 75
2. Uji Homogenitas 76
C. Uji Hipotesis 77
D. Pembahasan 85
E. Keterbatasan Penelitian 97
A Kesimpulan...... 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN 105
RIWAYATHIDUPPENULIS...................................................... 159
v
DAFTAR TABEL
Hal
..,
.J. Kisi-Kisi lnstrumen Persepsi tentang Kepemimpinan Atasan . 66
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Konstelasi Penelitian 57
Berprestasi .. 79
vii
DAFT AR LAMPIRAN
hal
18. Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi Data Xl - Y ....... 145
19. Uji Hipotesis Pertama 147
20. Uji Linearitas Dan Keberartian Persamaan Regresi Data Xl. - Y 148
viii
22. Uji Keberartian Regresi Jarnak . 151
ix
ABSTRAK
dengan Motivasi Berprestasi Perwira Pertama Komando Lintas Laut Militer TN1
Angkatan Laut)" didasarkan pengembangan kanr yang dilakukan belum efektif dan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
antara pengembangan karir dan persepsi ten tang kepemimpinan atasan dengan
(Xl) dan persepsi tentang kepemimpinan atasan (X2). Variabel terikat adalah motivasi
2006. Metode penelitian yang dipakaF adalah survey yang bersifat korelasional
dengan alat pengumpul data angket. Sampel populasi beIjumlah 40 orang Perwira
Teknik anal isis data yang digunakan ada1ah analisis korelasi sederhana, UJ!
signifikansi dan anal isis regresi ganda. Secar-a umum penelitian menyimpu1kan
x
ABSTRACT
(The Influence between career development and leadership perception with The First
career development and function of leadersh ips are not optimal yet.
between career development and leaderships perception with The First Officer's
Nopember 2006. The reseach method that used in this research is the correlationship
survey and data collected using questionnaire. Population sample are number of 40
The data analysis techniques used are simple correlation, significant test and
multiple regression analysis. In general the research shows that is a positive influence
between career development and leaderships perception with The First Officer's
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri lebih 13.000 pulau besar
dan keci!. Pulau-pulau tersebar daJam wilayah teritorial yang begitu Juas. Setiap
puJau tersebut dan juga Jaut yang ada di sekitarnya memiliki potensi kekayaan
Jain, setiap wiJayah Indonesia harus terjaga dari ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan baik yang berasal dari dalam dan luar negeri. DaJam konteks ini,
Angkatan Laut menjadi salah satu bagian dari Tentara Nasional Indonesia,
yang besar dalam upaya mempertahankan negara dari berbagai ancaman dan
gangguan yang ada. Sampai saat ini dan di waktu-waktu mendatang, peran TNI
AL makin penting karena gangguan dan ancaman terhadap Indonesia baik dari
begitu luas. Di samping itu keterbatasan anggaran juga menyebabkan upaya TNT
2
kapa} yang c:anggih dan berkecepatan tinggi tidak dapat terakomodasi. Hal ini
penangkapan ikan oleh kapal asing di perairan Tndonesia mempakan dampak dari
kond isi yang terbatas itu. Namun demikian keterbatasan semacam itu akan dapat
pengabdiannya demi tercapainya visi dan misi TNT AL. Selanjutnya anggota yang
anggota yang memiliki motivasi betprestasi tinggi tidak percaya begitu saja pada
nasib baik, tetapi ia lebih yakin bahwa untuk meraih sesuatu hams diperoleh
melalui usaha yang optimal. Anggota semacam itu menyukai tugas yang sulit
apabila seorang anggota memerlukan bantuan dan orang lain, maka ia akan
memilih orang atas dasar kompetensinya, bukan karena ikatan kekerabatan , setia
Lintas Laut Militer (Kolinlamil). KolinJamil merupakan salah satu unit organisasi
ada.
4. Menyiapkan KRI tipe LST ("!Landing Ship Tank) Amerika untuk repowering
Uraian tugas dan Kolinlamil sebagai tersebut di atas, tampak bukan hal
Kolinlamil tersebut, akan berlangsung secara efektif dan efektif apahila seluruh
4
anggotanya memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Dari hasil pengamatan dan
dilakukan belum efektif dan fungsi kepemimpinan belum berjalan secara optimal.
sebagai kelompok sasaran penelitian ini karena mereka adalah pemimpin pada
tingkat bawah dalam struktur organisasi TNI AL. Sesuai dengan Buku Petunjuk
selanjutnya.
B. Identifikasi Masalah
berprestasi, antara lain: (l) apakah terdapat pengaruh antara pengembangan karir
C. Pernhatasan Masalah
berprestasi, maka dalam penelitian ini perlu ada pembatasan masalah. Penelitian
ini dibtltasi pada: (1) motivasi berprestasi sebagai variabel terikat, (2)
b. Perllrnusan Masalah
bcrprestasi?
F.. Manf~Hlt PendithHI
A. Kerallgka Teori
lainnya. Oi samping itu, pada diri manusia ada sesuatu yang mendorong untuk
kebutuhan (need",) atau motif (motive) saja yang disebut motivas,i. Selanjutnya
perbedaan yang ada pada manusia tersebut tidak hanya terdapa pada
Blanchard (1993 :20) kemauan atau dorongan untuk melakukan sesuatu itulah
berasal dari bahasa latin, yaitu "movere (to move) yang berarti dorongan atau
---.--- .-- - ... ---- . .. --- -- . ----- ._ ------ .- ... _------ --------
Pencapaian tujuan yang dimaksud dalam pengertian ini adalah sesuatu yang
konsep yang menguraikan kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang
suatu aktivitas secara terus menerus menuju tercapai tujuan. Dengan demikian
manusia.
efektif.
faktor yang dominan bagi individu dalam melakukan suatu pekerjaan. Banyak
Hersey dan BJanchard (1993 :20) adalah konsep "needs" atau kebutuban, dan
"incentive" atau rangsangan. lstilah motif dan "need' dapat digunakan secara
kekurangan yang dimiliki individu pada waktu tectentu. Kekurangan menu rut
Gibson, lvancevich, dan Donelly JT. (I985:95) itu dapat bersifat fisiologis
dipenuhi atau jika kebutuhan itu tak dapat dipenuhi (blocked). Jika kebutuhan
dapat tetap hidup, termasuk makanan, pakaian, tempat tinggal, udara untuk
termasuk merasa aman dari setiap ancaman fisik atau kehilangan serta merasa
terjamin.
-. ---.-- .. --. -_ .. ~- ... ----- ----- -~.- -- -- --p--- --- -------
11
semacam itulah yang dapat disebut sebagai kebutuhan sosial. Kebutuhan akan
penghargaan antara lain tercennin dari rasa percaya diri dan harga diri serta
pengakuan orang lain. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, hal ini berarti
sesuatu yang dapat dicapai, serta pengakuan umum dan kehormatan dari
masyarakat.
berada pada hirarki paling atas. Urutan kebutuhan yang 1cbih rendah adalah
fisiologis dan rasa aman. Urutan kebutuhan lebih tinggi adalah kebutuhan
yang dipuaskan secara internal yaitu kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan
aktualisasi diri.
ahli. Dari berbagai teori yang ada, Robbins (1991 :193) mengklasifikasikan
teori motivasi dalam dua ke1ompok. Pertama, kelompok teori dini yang
dalam dua kelompok yaitu teod kepuasan dan teori proses. Teori kepuasan
adalah teori-teori motivasi yang memusatkan perhatian pada faktor dari dalam
Maslow, teori ERG dari Aldelfer, teori dua faktor dari Herzberg dan teori
dihentikan. Terdapat empat teori utama dalam kelompok teori proses yaitu
pertumbuhan (growth).
13
status, kebutuhan interaksi dengan orang lain. Kebutuhan ini sejalan dengan
dari Maslow.
faktor di atas tidak memadai, akan berakibat timbulnya rasa tidak puas
terhadap pekerjaan.
beroperasi sempuma tanpa kondisi yang sehat karena itu akan membantu
menghi]angkan rasa tidak puas. Kedua faktor tersebut satu sarna lainnya tidak
lingkungan kerja yang kurang baik dapat menimbulkan semangat kerja yang
hasil tindakan mereka. Misalnya, peke~ja yang ingin naik pangkat akan
tinggi akan diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat. Teori harapan
tertentu tergantung pada kekuatan suatu harapan. Suatu tindakan itu akan
diikuti oleh hasil tertentu danl juga tergantung pada daya tarik hasil itu keoada
individu bersangkutan.
Dalam teori harapan ada tiga hubungan yaitu daya tarik. hubungan
kineria dengan imbalan. dan hubungan antara usaha dengan kineria. Model
sederhana dari teori haraoan ini mencakup usaha seseorang mengarah Dada
Menurut Stoner. Freeman. dan Gilbert Jr.. (1995 :460) teori pehetapan
mereka ke sasarah tertentu yang jelas. yang mereka dan terdaoat harapan yang
merupakan suatu kekuatan potensial dari motivasi. Hal ini dapat membimbing
dimana-mana dalam literatur ilmu perilaku salah seorang ahli ilmu perilaku
pada manusia
manusia yang memotivasi seseorang yaitu; (l) need for achievement, yaitu
kebutuhan untuk berprestasi, (2) need .lor affiliation, yaitu kebutuhan untuk
berafiliasi atau berinteraksi dengan orang lain, (3) need for power, yaitu
kognitif. Teori ini menjelaskan bagaimana orang berfikir tentang apa yang
akan terjadi pada dirinya dalam menghadapi kenyataan akibat tindakan yang
Motivasi berprestasi merupakan has rat untuk men gatas i ham batan,
yang sulit sebaik dan secepat mungkin. Menurut McClelland et aI., (1976:22)
dan keteguhan.
Standar keunggulan ini dibagi atas tiga macam yaitu: (1) standar keunggulan
prestasi yang dicapai sebelumnya; dan (3) standar keunggulan orang lain,
kebutuhan akan berprestasi (need for achievement) adalah suatu motif yang
memiliki keinginan untuk melakukan suatu prestasi yang lebih baik, di mana
dalam menentukan tujuan dan sasaran tidak terlalu rendah, dan tidak pula
terlalu tinggi. Tujuan yang ditetapkan cukup suI it, tapi diyakini bisa dicapai.
keadaan dan dalam kurun waktu tertentu. Plfestasi hanya akan dicapai melalui
kerja keras dari orang yang memiliki kemampuan, dorongan, keinginan untuk
sukses dari usaha nyata. Davis and Newstrom (1993 :88) menyatakan
membutuhkan hal tersebut dan perlu segera dipenuhi, motivasi di sini seolah
olah hanya datang dari dalam diri, walaupun motivasi itu sendiri ada unsur
harapan. Selanjutnya apa yang diterima diberi makna oleh yang bersangkutan
belajar. Seseorang bisa berkembang setelah belajar dari apa yang pemah
dialami atau diperbuat orang lain, apa yang dihasilkan orang lain, baik hasil
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi yang akan menunjukkan hasil yang
baik, karena mereka tidak puas akan pekerjaan yang hanya sekedar selesai
tetapi pekeJjaan harus menghasilkan sesllatu sesuai tujuan yang dirancang dan
mendorong yang timbul dari dalam maupun dari luar diri pribadi seseorang
berbuat.
penggerak utama yang bersumber dari dalam diri seseorang atau dad luar
beda. Orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih cepat
yang bermotivasi rendah. Ada atau tidaknya motivasi berprestasi pada diri
diproyeksikan yang umumnya dipakai oleh para psikolog dalam menilai sifat
kepuasan pribadi.
pengelolaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, sumber daya manusia
ada perencanaah dan pengembangan karir para karyawan yang berada dalarn
organisasi.
Arti popular dari karir tercermin dalam gagasan bahwa individu selalu
yang lebih besar dan pada gilirahnya memberikan prestise, status, gengsi, dan
dengan suatu hirarki dalam organisasi, tetapi juga peluang pindah ke unit
organisasi atau bidang peke~jaan baik dalam satu organ isasi atau pindah ke
ini merupakan kajian penting dalam manajemen sumber daya manusia. Suatu
dipegang oleh individu se1ama jangka waktu tertentu. Dari kedua definisi di
atas tampak bahwa karir menuniukkan rangkaian atau urutan jabatan yang
dicapai selama masa kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Menurut
dan arti dalam hidup seseorang. Sedangkan pengertian karir menu rut
saling melengkapi dan konsep karir yang dapat diklasifikasikan dalam tiga
dan jelas.
namun ada juga sebagian lagi yang menolak pekeljaan yang lebih berat
perencanaan karir (career planning), jalur karir (career path), tingkatan karir
karir adalah stJatu proses melalui mana seoran,g karyawan memilih sasaran
karir dan ialur untuk menuiu sasaran tersebut. Perencanaan karir ini iuga
orgamsasl.
keria yang luas yang mencakup karir awal, karir pertengahan dan karir akhir.
pada usaha-usaha individual saja, karena hal itu tidak selalu sesuai dengan
26
berhenti dan pindah ke perusahaan lain atau karyawan bisa tidak acuh
karier.
rencana mereka. Pendek ikata, karier harus dikelola melalui suatu perencanaan
yang cermat. Bila tidak, para karyawan akan sering tidak siap memanfaatkan
~nternal organisasi.
berbagai kebutuhan pemenuhan staf organ isasi di waktu yang akan datang dan
umpan balik yang obyektif dan tepat waktu, rrtemberikan penugasan yang
Upaya menentukan jalur karir bagi suatu organisasi bukanlah hal yang
mudah. Salah satu persoalan yang seringkali muncul adalah, apakah seorang
ataukah memungkinkan pada dirinya untuk bisa menduduki jabatan pada jenis
28
pemasaran, apakah ia akan terus berada padajalur karir yang berada di bawah
lowongan jahatan yang ada dimungkinkan untuk diisi oleh orang luar melalui
secara formal untuk memberikan jenjang karir yang cukup panjang dan teratur
uSia dan setiap tahap yang dimasuki akan memberikan pengaruh pada
dari saat lahir hingga seseorang berusia 14 tahun. Masa ini merupakan periode
keluarga, kawan, dan anggota . Pada awal periode ini, pelmainan peranan
Hal ini membantu mereka untuk membentuk impresi (kesan) ten tang
identitas tersendiri. Pada saat mulai berakhirnya periode ini, si remaja (yang
aktivitas waktu senggang, dan hobi. Biasanya, pada saat-saat awal periode int
terbentuk beberapa pilihan keahlian tentatif yang luas. Pilihan ini kemudian
pilihan itu dan tentang dirinya sendiri. Pada saat tahap eksplorasi berakhir,
individu mulai menetapkan kemungkinan pilihan yang sesuai dan orang yang
penting yang dimiliki seseorang dalam tahap ini dan tahap seianjutnya adalah
yang baik berdasarkan atas sumber informasi yang dapat dipercaya mengenai
alternatifkeahlian .
ini (diharapkan sekali, pada saat-saat awal) diperoleh keahlian yang sesuai
dalam ptofesi) individu terikat pada suatu pilihan keahlian lebih awal. Tetapi,
dalam hampir seluruh kasus tahap ini merupakan periode di mana individu
semula.
dipilih eoeok atau tidak. Apabila tidak, perlu diupayakan beberapa perubahan.
dinas seperti dalam bidang penelitian pasar yang lebih dapat memenuhi
kebutuhannya.
tujuan semula. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak akan dapat
yang harus dikorbankan untuk mencapai hal itu. Biasanya, dalam subtahap ini
jangk£lr karier - misalnya perhatian pokok pada rasa aman atau pada
sampai 55 tahul1. Pada t.ahap ini banyak orang yang hanya sekadar menyelip
pemeliharaan, individu telah menciptakan suatu tempat da1am dunia kerja dan
tersebut.
Pada saat seperti ini mereka hams oelajar menerima dan mengembangkan
peranan baru sebagai mentor dan orang kepercayaan bagi mereka yang lebih
dihindari.
33
hubungan kerja baik secara alami dalam bentuk penSlUn karena program
gambaran mengenai jalur-jalur atau jabatan yang bisa diduduki oleh karyawan
mengisi posisi-posisi yang akan lowong di masa datang. Hal semacam itu
bidang sumber daya manusia dan para atasan 1angsung karyawan yang
saat ini, pengalaman, atau kualitikasi yang diperlukan untuk mendudukii suatu
perbaikan.
Banyak hal yang dapat dilalkukan oJeh pimpinan bidang sumber daya
karir adalah penilaian karyawan terhadap usaha atau kegiatan yang dilakukan
pekerjaan sesuai dengan bidaog yang diinginkan, dan (4) bimbingan karir.
infonnasi melalui lima indera yang kita miliki dan memberikan makna pada
inform<!si tersebut.
adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami
informasi tentang lingkungannya. Proses terse but mulai dari penglihatan yang
d iheri arti.
lingkungannya.
tentang kenyataan dan hal itu dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki o1eh
individu. Definisi ini menielaskan bahwa nilai yang dianl.lt oleh individu
yang diinginkan. Uraian ini memberikan makna bahwa perilaku individu akan
dan melakukan sesuatu serta mengambil keputusan mengenai suatu ha~ selalu
didampingi oleh persepsinya send iri terhadap apa yang menjadi tujuann a.
proses yang kita ketahui mengenai apa yang digambarkan oleh informasi yang
(11) faktor pelaku (perceiver), (2) target, dan (3) situasi. Faktor pelaku adalah
faktor yang terdapat pada proses pemahaman sesuatu, yang antara lain
mencakup pengalaman masa lalu, emosi, motivasi, harapan, umur dan gender.
Faktor target adalah faktor yang berkaitan dengan lingkungan yang menjadi
Ilingkungannya. Lebih lanjut dalam tulisan ini obyek persepsi yang akan
dapat juga diartikan sebagai perilaku dari seorang individu yang memimpin
rangka meyakinkan orang yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat
penuh seman gat, ada kegembiraan batin serta tidak merasa terpaksa untuk
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan organisasi, peranan pemimpin sangat
dikemukakan para ah\il, ada beberapa teori yang secara jelas menyebutkan
Davis (1993 :226) gaya kepemimpinan adalah poIa tindakan pimpinan secara
40
salah satu teori tentang motivasi yang sangat mempengaruhi pemikiran dan
dengan organisasi atau lembaga tempat mereka beketja. Tetapi bila pimpinan
mencapai tujuan, jika mereka merasa terlibat dengan tujuan yang akan
humanistik.
adalah Managerial Grid (kisi manajerial) dari Blake dah Mouton yang
kekuasaan dan kecepatan kerja akrab dan menyenangkan. Gaya 9.1 (produce
semangat kerja bawahan pada suatu tingkat kepuasan tertentu. Gaya 9.9 (team
pengharapan.
berorientasi tugas dan karyawan. Teori ini mengusulkan agar pimpinan perin
kepemimpinan, yang tercEri dari: (1) kekuatan yang ada dalam diri pemimpin
itu sendiri, (2) kekuatan yang ada pada bawahan, dan (3) kekuatan yang ada
dalam situasi.
dengan bawahannya dan sampai tingkat mana situasi yang ada memberikan
44
anggota, (2) struktur tugas, dan (3) kekuasaan posisi. Hubungan pemimpin
atau tidak struktur. Sementara itu kekuasaan posisi berkaitan dengan tingkat
pengaruh yang dimihki seseorang pemimpin yang berasal dari posisi struktur
atau bawahan. Menurut teori ini, gaya kepemimpinan yang efektif itu
atau kedewasaan bukan dalam arti usia atau stabilitas emosi-onal, melainkan
dan bawahan bergerak melalui empat tahap sejalan dengan perkembangan dan
Bawahan harus diberi instruksi mengenai tugasnya dan dibuat terbiasa dengan
meningkat dan mereka secara aktif mulai mencari tanggung jawab yang lebih
besar. Pada tahap ini pemimpin tidak perlu lagi mengarahkan, akan tetapi
memikul tanggung jawab yang lebih besar. Jika bawahan semakin percaya
46
diri dan mampu mengarahkan did serta berpengalaman, maka pimpinan dapat
dan pelaksanaan kerja. Menurut teori ini, tugas pemimpin adalah rnembantu
dan atau dukungan guna memastikan tujuan mereka sesuai dengan sasaran
bawahan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi yang dapat mereka capai.
47
daJam suatu organisasi. Oleh karena itu sangat mungkin tel1dapat perbedaan
masalah.
B. Kerangka Berpikir
Anggota
dari seorang pemimpin kepada anggotanya atas pelaksanaan tugas yang baik.
karir harns dapat memberi pengaruh positif terhadap kinerja, memiliki arti
48
dan nilai bagi anggota. Faktor lain adalah pengembangan karir itu tersedia
harapan untuk sukses. Apabila anggota merasakan bahwa apa yang dilakukan
mendapatkan tanggapan positif dari organisasi maupun pimp in an, maka hal
sudah bekerja keras dan menghasilkan prestasi, namun pihak pirnpinan tidak
yang diinginkan, dan bimbingan karir. Seorang anggota akan terdorong atau
diberikannya padanya.
itu, suatu jabatan yang lebih tinggi atau pekerjaan yang berbeda dengan apa
keberhasilan, karena apa yang selama ini dipelajari atau ditekuni di lembaga
pendidikan formal maupun non formal dapat berguna untuk bekerja. Dengan
demikian anggota yang bersangkutan akan merasa lebih aktual karena orang
merupakan suatu proses pemberian umpan balik terhadap apa yang selarna ini
keterampilannya.
Motivasi Berprestasi
yang berkomunikasi menangkap satu simbol atau obyek yang sarna, ada
informasi yang diperoleh. Selain itu perbedaan juga dipengaruhi oleh cara
bagi anggota .
hawahan,
dihadapi para anggot.a, akan dapat mendorong anggota tersebut untuk bekerja
lebih baik. Perhatian yang diberikan atasan kepada anggota akan dapat
Berprestasi Anggota
manusia biasa, baik dalam konteks sebagai pribadi maupun tanggung jawab
tetapi bita pengembangan karir yang diterima tidak memadai, bukan tidak
kekuatan atau dorongan yang berasal dari dalam diri individu, tetapi
atau dukungan dari luar diri terutama dan Jingkungan dekat seperti organisasi
serta beke~ia sesuai bidang yang dikuasainya akan lebih maksimal jika
karyawan yang be rsangkcJ tan juga memiliki pengendalian diri yang kuat serta
baik, maka upaya tersebut akan menjadi sia-sia. Jika kesia-siaan terjadi maka
hal apa saja yang dilakukan atasan dalam melaksanakan tugas sebagai
ten tang kenyataan yang terdapat pada lingkungan yang diEihat, di den gar,
lalu ditafsirkan dan selaniutnya meniad i umpan balik bagi dirinya. Dengan
berprestasi.
C. Hiootesis Penelitian
dapat dirumuskan tiga buah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian yang
f!ilakubn.
persepsi anggota tentang kepemimpinan kepala atasan, maka akan makin tinggi
berprestasi. Dengan perkataan lain makin tinggi pengembangan karir dan makin
motivasi berprestasi.
BABIII
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
2006.
c. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan
pendekatan korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas, yaitu:
56
57
gambar 1.
I
Gambar 1. Konstelasi iPertelitian
Keterangan :
XI = Pengembangan Karir
Y = Motivasi berprestasi
£ = Variabellain
Jakarta berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang berjumlah 137 orang sebagai
subjek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga
menggunakan teknik simple random sampling, yaitu cara penarikan sampel yang
E. Instrumen Penelitian
1. Motivasi Berprestasi
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
Motivasi berprestasi adalah total skor yang diperoleh dari angket tentang
dalarn beker:ia.
59
c. Kisi-kisi Instrumen
berbentuk angket. Konsep angket yang akan diuji coba untuk variabel
d. Kalibrasi
1) Valicfitas
J
~o Indikator ~o. butil" 1:. Butir
I
Jumlah butir 32
2) Reliabi]itas
2. Pengembangan karir
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
Pengembangan karir adalah skor yang dipero leh dari angket mengenai
c. Kisi-kisi lnstrumen
berbentuk angket. Konsep instrumen yang akan diuj i coba untuk variabel
4. Kalibrasi
1) Val iditas
dengan cara menganalisis hubungan antara skar tiap butir dengan skar
yang valid dan tidak valid. Di samping itu, pertimbangan dari kamisi
Jumlah 32
I
2) Reliabilitas
a. Definisil Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-kisi lnstrumen
skomya adalah 1 - 5.
d. Kalibrasi
1) Validitas
an tara skor tiap butir dengan skor total. Rumus statistik yang
butir valid dan 3 butir gugur. HasH perhitungan lengkap tertera pada
L
~O I:\TDIKATOR :XO. BUTIR
BUTIR
1------ - - ._._.
21,
!
Jumlah 42
2) Reliabilitas
variabel penelitian antara lain dalam bentuk nilai rata-rata, median, modus,
varian, simpangan baku, serta visualisasi data berupa tabel dan grafik. Statistik
dilakukan pengujian persyaratan analisis yang terdiri dan uji normalitas dan uji
dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi ganda. Selanjutnya dalatn proses
bantu komputer. Program yang digunakan adalah paket Data Ana~ysis yang
G. Hipotetis Statistik
Hipotesis penelitian yang telah dikemukakan pada bab II, diubah menjadi
=0
>0
2.Ho : Pv2 =0
H j : {Jy2 >0
3. Ho : Pv 12 =0
HI : Pv 12 >0
Keterangan:
Ho = Hipotesis nol
HI = Hipotesis alternatif
pv1 = Korelasi antara Xl dengan Y
A. Deskripsi Data
penelitian, maka deskripsi data dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: motivasi
eara memberikan skor pada masing-masing butir dalam kuesioner yang telah diisi
oleh responden. Skor responden untuk setiap variabel tertera pada lampiran 7.
Angka-angka yang disajikan, setelah diolah dari data mentah dengan menggunakan
median, dan distribusi frekuensi yang disertai grafik dalam bentuk histogram.
1. Motivasi berprestasi
dipero leh skor teoretis terendah 32 dan tertinggi 160. Sedangkan skor empirik
terendah III dan skor tertinggi 142, dengan rentangan skor 31. Total skor
yang diperoleh adalah 5207 dengan responden (n) berjumlah 40 orang. Jumlah
iPerhitungan terhadap distribusi skor terse but menghasilkan: (l) nilai rata-rata
= 130,18; (2) simpangan baku = 6,96; (3) modus = 132, dan (3) median = ~ 31.
69
70
1 110-115 1 2.5
2 1116-121 3 7.5
L-
3 122 127 10 25
- .1
4 128 133 14 35
5 134 139 8 20
..
6 140 145 4 10
I
40 100
,---- -----._----
\ f
J
I 16
14 I
\ 12 1
10 j
I 8
I
!
I 6 -i
I 4 ~
2 ~
o JII
145,5
II'
2. Pengembangan Karir
diperoleh skor teoretis terendah 30 dan tertinggi 40. Sedangkan skor empirik
terendah 97 dan skor tertinggi 137, dengan rentangan skor 40. Total skor
tersebut diperoleh dari 32 butir pernyataan. Total skor adalah 4774 dengan
10,15; (3) modus = 123; dan (4) median = 120,5. Sebaran skor pengembangan
karir dalam bentuk tabel frekuensi dan histogram disajikan di bawah ini.
72
2
104 - 110 6 15
,
3 111-117 9 22.5
4
118 - 124 10 25
_.
I
6
132 - 138 II
5 12.5
-
40 [ 100
~
Sumber: data primer diolah.
rata-rata, dan 45% yang memiliki skor di bawah rata-rata. Dengan demikian
pada gambar 3.
73
If---------- -------------------,
I
I 12 J
: 10 ,
I
I 8 1 =. -~T
6 -j I
--~~
4 -I --=
I 2 -I
~
1 =. I
oJ" -
I
,
96,5 130,5 110,5 117_5 124,5 131,5 138,5 l2
1 _
- - - - - - - -i
Sedangkan skor empirik terendah 163 dan skor tertinggi 216, dengan
rentangan skor 53. Total skor adalah 7403 dengan responden (n) berjumlah 40
rata-rata = 185.075; (2) simpangan baku = 15,33; (3) modus = 206; dan (3)
No
1
Kelas Interval
163 171
I Frek. Absolut
12
Frek. Relatif (%)
30
I
4 190 198 4 10
I
40 100
I
responden memiliki skor di sekitar nilai rata-rata, dan 47,5% yang memiliki
skor di bawah rata-rata. Angka terse but menunjukkan tingkat persepsi tentang
pada gambar 4.
75
'-f-----------..----------..-----j
i i
i I
14
12 J
10 ~
8 ~
,
" I
o -I
4 -j
i
2 -I
o JII
162,5 171,5 180,5 189,5 198,5 207,5 216,5 X 2
l- _ ----_._---- _ --l
sederhana dan jamak. Uji persyaratan analisis ini meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. U,ii Normalitas
:= normal
Ln> L. := tidak normal
76
lebih keeil dari nilai kritis seperti yang tertera pada tabeJ 7.
I, !
No Galat Taksiran Regresi n L hit L tab i
Kesimpulan
,
1 X1 40 0,0812 0.1630 Normal I
I
0.1630 Normal
Hasil uji normaHtas di atas menuniukkan bahwa L hit < Lab- Ha~ tersebut
signifIkan bahwa pada a = 0.0 I data penelitian berasal dari populasi yang
herclistrihusi norma!
2. Vii Homogenitas
dengan teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan harga X\it dengan
! I
No Varians Kelompok 'X 2 iab l . ~nl. I
I.._-
K"'C:imnl ..
I
2
I I
n Dk
i , Skor Y ditinjau dari
Xi
X hi{
L
~_._
varians kelompok skor variabel terikat terhadap skor variabel bebas bersifat
homo£en.
C. Vii Hipotesis
Penelitian ini mengaiukan ti£a hipotesis van£ perlu diuii secara emoiris.
dilakukan uii linearitas dan signifrkansi persamaan regresi terse but. Dari hasil
78
persamaan regresi memiliki koefisicn a = 93,95 dan konstanta b = 0,30. Hasil uji
Sumber
, Ftab Ftab
dk JK RJK Fhit
Varians u = 0,05 u = 0,01
Total 40 679711
Keterangan:
dk : derajat kebebasan
JK jumlah kuadrat
RJK rata-rata jumlah kuadrat
** =
Regresi sangat signifikan (Fhit = 9,27 > Flab 7,35 pada a =
0,01)
ns non signifikan bentuk regresi linear (Fhit = 1,13 < Flab = 2,11 pada a = 0,05)
dan linear karena F hil =1,13 < Flab = 2,11 pada a = 0,05. Selanjutnya dari
pengembangan karir sebesar satu poin akan diikuti kenaikan skor motivasi
79
berprestasi sebesar 0,30 dengan konstanta 93,95. Secara grafis persamaan Ifegresi
97
96
95 Y=93,95 + 0,30 X 1
94
93 (0:93.95)
1 2 3
Berprestasi
korelasi antara pengembangan karir (XI) dengan motivasi berprestasi (Y), ryl =
motivasi berprestasi adalah positif Perhitungan lengkap tertera pada lampiran 22.
Uji signifikansi koefisien korelasi antara pengembangan karir (Xl) dengan motivasi
- , ~
n ry 1 thit
..
Keterangan :
** = koefisien korelasi sangat signifikan (thit =3,04 > ttab =2,42 pada (). =0,01)
karena thit = 3,04 > ttab = 2,42 pada a = 0,01. Dari koefisien korelasi tersebut
2
dapat dihitung pula koefisien determinasinya (rYli yaitu 0,44 = 0,196. Hal ini
signifikan bahwa 19,69% dad motivasi berprestasi (Y) dapat dijelaskan o1eh
regresi tersebut. Perhitungan lengkap tertera pada lamp iran 30. Berdasarkan hasiJ
konstanta b = 0,23. Hasil uji signifikansi dan linearitasnya tertera pada tabel ] 1.
81
Total 40 679711
Keterangan:
dk : derajat kebebasan
JK : jumlah kuadrat
RJK : rata-rata jumlah kuadrat
** : Regresi sangat signifikan (Fh~ == 12,67 > Flab == 7,35 pada (l == 0,01)
ns : non signifikan, bentuk regresi linear (F M = 1,65 < Flab = 2,42 pada (l == 0,05)
dan linear karena Fhii = 1,65 < F tab = 2,42 pada. = 0,05. Selanjutnya dari
kepemimpinan atasan sekolah sebesar satu poin akan diikuti kenaikan SkOT
motivasi berpTestasi sebesar 0,23 dengan konstanta 88,14. Secara grafis persamaan
92
91
90 Y=88,14 + 0,23X2
89
88 (0;88,14)
Perhitungan lengkap tertera pada lampiran 31. Uji signifikansi koefisien korelasi
.. 2,42
40 0,50 3,56 1,68
Keterangan :
x
ry3 : koefisien korelasi antara 2 dengan Y
** : koefisien korelasi sangat signifikan (thrt =3,56 > ttab =2,42 pada ~ = 0,01)
Berdasarkan data pada tabel 20, dapat disimpu Ikan bahwa koefisien
sangat signifikan karena thit == 3,56 > ttah == 2,42 pada = 0,01. Berdasarkan koefisien
2
korelasi tersebut dapat dihitung pula koefisien determinasinya (r y 32i sebesar 0,50
== 0,25. Hal ini signifIkan bahwa 25% dari motivasi berprestasi (Y) dapat dijelaskan
sarna dengan motivasi berprestasi. Langkah yang dilakukan sebelurn melakukan uji
Total 39 9813,09
Keterangan :
dk derajat kebebasan
JK jumlah kuadrat
RJK rata-rata jumlah kuadrat
H regresi sangat signifikan (Fh~ ~ 7,91 > Flab = 5,21 pada (), = 0,01)
Berdasarkan hasil uji pada tabel 13, dapat disirnpulkan bahwa regresi Y=
77,92 + 0,18 Xl + 0,17 X 2 adalah sangat signifikan karena Fhit = 7,91> Ftab =
atasan (X 2) secara bersama-sarna dengan motivasi berprestasi (Y) adalah posit if.
Uji signifikansi korelasi jarnak dilakukan dengan uji F. Hasil perhitungan uji
40 0,55 7,93
.. 3,25 5,21
Keterangan:
** : koefisien korelasi jamak sangat signifikan (Fhit = 7,93 > Ftab = 5,21 ; IX = 0,01)
sama dengan motivasi berprestasi adalah sangat signifJkan karena Fhil = 7,93 > Flab
dihitung pula koefisien determinasinya (Ry.1d sebesar 0,55 2= 29,9%. Hal ini
signifJkan bahwa 29,9% dari motivasi berprestasi (Y) dapat dijelaskan secara
bersama-sama oleh kedua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu pengembangan
D. Pem bahasan
anggota dilakukan secara adil, dan terbuka. Selanjutnya berdasarkan data yang
dibina, dan diikembangkan melalui dan selama kehidupan. Semuanya itu berkaitan
erat dengan seberapa baik seseorang mengelola diri sendiri, memahami orang lain
mencapai keberhasilan, namun itu saja tidak mencukupi. Tiap individu mempunyai
sifat, kemampuan, keterampilan, nilai dan sikap serta kebiasaan yang berbeda dari
tersendiri, dengan deskripsi tugas yang berlainan, tumbuh dan berkembang dalam
selama kehidupannya, yaitu sejauh mana lndividu memberi arti pada dirinya,
dilakukan akan menentukan citra dirinya. Citra diri yang baik akan merebut simpati
citra diri negatif akan menghancurkan karir masa datang. Sukses pribadi dan ikarir
seseorang ditentukan oleh kesesuaian siapa dia dengan jabatan atau pekerjaannya
serta nilai-nilai dan keadaan sosial budaya tempat dia bekerja, selama
kehidupannya.
87
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa citra diri merupakan refleksi apa
yang dilihat dalam diri sendiri. Citra diri berhubungan erat dengan harga diri,
sedangkan harga diri terpaut pula dengan konsep diri (se(/). Penghayatan
seseorang tentang konsep diri (kondisi internal) yang dimilikinya secara tepat
adalah sangat esensial, karena opini yang kritis tentang did akan mempengaruhi
prestasi seseorang di tempat kerja, dalam berhubungan dengan orang lain atau
dalam pencapaian tujuan hidup yang tclah ditentukan. Harga diri yang tinggi akan
membawa seseorang pada kebahagiaan dan penuh rasa syukur, sebaliknya orang
yang menganggap dirinya tidak berarti akan menyebabkan pula dia tidak
lainnya yang ada dan dimiliki seseorang di dalam dirinya, pada akhirnya terwujud
pada sikap dan tingkah laku yang ditampilkan oleh orang itu. Apakah citra dirinya
akan baik, bergantung pada dia dan bagaimana orang lain mempersepsi dirinya.
Apabila memiliki harga diri yang tinggi, maka ia dapat membentuk pendirian yang
diri untuk bersaing dan menciptakan sesuatu yang baru, siap menerima tanggung
jawab dan resiko, serta bersikap terbuka dan memanfaatkan peluang yang ada.
misteri yang tidak dapat diungkapkan, melainkan hasil aplikasi yang konsisten dari
kegagalan. Sukses pribadi dan karir adalah produk individu yang bersangkutan
88
selama kehidupannya. Karir, bukan anugrah orang lain, karir seseorang tercipta
karir seseorang, tidaklah dapat dilihat secara terpisah-pisah dari salah satu sisi,
yaitu siapa ia (rninat, bakat, sifat, kemauan, nilai-nilai, inteligensi, dan lain-lain),
atau pendidikan yang pernah diterimanya, peluang karir yang ada, atau psycho
Karir bukan hanya job dan bukan pula okupasi. Karir mencakup
remaja sarnpai pensiun, selarna rentang kehidupan. Karir diciptakan dan berpusat
pada diri pribadi masing-masing. Keberhasilan karir dapat diartikan dai kondisi
orang perlu bekerja. Ada yang bekerja karena mengharapkan upah dan gaji, namun
kebutuhan dan kepuasan batinnya. Ini tidak pula berarti bahwa orang yang bekerja
itu tidak perlu dibayar, karena fungsi bekerja berbeda di antara warga masyarakat
yang bekerja.
dan tangga, karir yang bervariasi. Orang akan berhasil, kalau yang bersangkutan
89
seseorang akan berhasil dalam pekerjaannya apabila ada kecocokan antara siapa
diri dengan apa tuntutan pekerjaan dan lingkungan kerja. Ketidaksesuaian antara
siapa saya dan tuntutan pekerjaan serta lingkungan kerja akan memhawa dampak
bentuk sukses hidup, yaitu sehat mental dan fisik, aman dan sejahtera, damai dan
bahagia, hebas dan merdeka, serta hersahabat. Oleh karena itu fenomena
keberhasilan bagi tiap individu, mempunyai nuansa tersendiri, dan tidak selamanya
ditunjukkan oleh harta dan kekayaan yang berlimpah, tetapi menampakkan diri
daiam banyak hal yang positif, seperti prestasi, karya, atau kesejahteraan. Prom
yang sesuai dengan pekerjaannya serta menimbulkan kepuasan dan manfaat pada
memenuhi harapan, apahila tugas, pekerjaan, atau jahatan ilu sesuai dengan diri
individu dengan tuntutan lugas, jabatan, atau pekerjaan yang akan dimasuki, makin
90
akan terjadi apabila terdapat jurang yang lebar antara tuntutan pekerjaan dengan
keyakinan, bakat, minat, kemampllan, sikap dan sifat-sifat mauplln niJai-nilai yang
pengembangan karier anggota dengan tiga cara, yaitu melalui pendidikan karier,
dalam kenyataannya, banyak anggota yang kurang atau tidak tahu tentang
puncak bisa menstimlllasi minat anggota. Di samping itu, berbagai lokakarya dan
bisa dilengkapi dengan informasi perencanaan karier yang dicetak atau direkam.
Bila bagian personalia tidak mempunyai stafyang diperlukan untuk ill laksanakan
telah tersedia sebagai bagian sistem informasi sumber daya man usia. Sebagai
contoh, deskripsi dan spesifrkasi jabatan adalah informasi yang sangat berguna bagi
keterampilan yang sama, maka disebut job families. Jalur-jalur karier dalam satu
tentang "keluarga" pekerjaan, para anggota dapat menemukan berbagai jalur karier
dengan bertanya kepada anggota lain yang pernah memegang jabatan-jabatan yang
ada sepanjang jalur. Bagian personalia juga dapat mendorong perencanaan karier
92
melalui penyediaan informasi tentang berbagai alternatif jalur karier. Informasi ini
merupakan bagian dari rencana hidup seseorang, sehingga rencana karier yang
disarankan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidup itu. Ini berarti
bimbingan karier mencakup penilaian diri anggota. Bila pembimbing karier dapat
memperoleh hasil evaluasi diri yang terinci dan jujur, maka hal ini akan membantu
karier yang paling sesuai dengan kenyataan bisa merugikan bila faktor-fuktor
karier seharusnya tidak hanya tergantung pada usaha-usaha individual saja, karena
hal itu tidak selalu sesuai dengan kepentingan organisasi. Sebagai contoh, anggota
mungkin minta berhenti dan pindah bidang peke~jaan lain. Atau anggota bisa tidak
balik kepada anggota dan membangun suatu lingkungan kerja yang erat (cohesive)
pengembangan karier.
atasan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi.
Oleh karena itu, persepsi tentang kepemimpinan atasan harus diperbaiki agar
cenderung memiliki dan me~jadi contoh persyaratan kualitas yang diharapkan dad
kelompok kerja mereka. Oleh karena itu, pemimpin seringkali memberi warna yang
dominan terhadap nilai dan norma suatu organisasi yang kemudian menjadi
pedoman dan arahan aktivitas organisasi dan orang-orang yang ada di dalamnya.
Organisasi yang tidak berpegang pada nilai dan tidak punya nonna aturan yang
orang yang secara utuh berpegang pada kode etik, norma artistik dan nilai-nilai
dengan kejujuran. Meskipun sulit dibuktikan, kepatuhan yang teguh pada nilai-nilai
utama di luar diri individu akan menumbuhkan keutuhan kepribadian dan kekuatan
moral.
pengetahuan yang diminta oleh situasi ke~ja yang telah dipilihnya. Kemampuan
potensial dalam bidang tertentu, para pimpinan yang bekerja dalam situasi krisis,
memerlukan reaksi mental yang cepat. Oalam konteks ini, seorang pemimpin harus
bimbingan yang cukup baik. Pilihan pada bidang tertentu juga perlu diikuti oleh
f1eksibilitas maksimal dalam bidang tersebut, sehingga individu menjadi ahli dalam
dasarnya seorang pemimpin harns memiliki satu atau lebih pengikut yang diikat
o leh kepentingan dan tujuan bersama. Oleh karena itu dapat dianggap bahwa
kepemimpinan itu tertanam dalam kelompok. Siapa saja yang menyediakan suatu
fungsi yang diterima atau efektif dalam kelompok, maka ia adalah pemimpin pada
saat itu.
96
dengan motivasi, sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan. Salah satu hal yang
harus dilakukan pimpinan adalah memotivasi orang melalui gabungan imbalan dan
pemimpin dapat bekerja sesuai dan tidak bertentangan dengan hakekat manusia
dan kemanusiaan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk rnemahami
Maslow.
pemlmpinan itu berada di tingkat kepemimpinan yang lebih tinggi. Dengan kata
lain, tim dapat terdiri dari pemimpin-pemimpin dalam organisasi. Gaya seorang
Karena pemimpin terutama melakukan hal-hal yang secara relatif sederhana dan
jujur dengan cara yang baik sekali. Meskipun demikian, pada tingkat
bersifat umUill. Karena itu tugas harus dipecah menjadi sasaran, maksud, dan
Dalam penelitian ini penulis merasakan adanya beberapa keterbatasan yang
yang telah ditetapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Meskipun demikian
jawaban atau tanggapan yang diberikan oleh responden tidak dapat dikontrol
sepenuhnya.
berbentuk angket dan hasil jawaban responden dilakukan proses kuantifikasi. Hal
bersifat kuantitatif
BABV
A. Kesimpulan
respondennya adalah perwira pertama yang berpangkat Letnan Satu dan bertugas
yang menjclaskan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat baik
berprestasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai ryl = 0,44 dengan thit lebih besar
motivasi berprestasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai r y3 = 0,50 dengan thit
lebih besar dari ttab. Berdasarkan hasil pengujian tampak bahwa koefisien
98
temuan ini secat-a langsung menegaskan bahwa pengembangan karir dan gaya
_ __ _ _ _ _ _.... • ...,. II .tI_......... ~u ~LI.... ~.-J ,.~ , L' ~ .,. u.up
B- Rekomendasi
ini.
100
a. Mengoptimalkan kinerja yang dihasilkan dan tidak cepat putus asa atau
responden penelitian ini bukan peke~ia teknis tetapi juga individu yang
faktor itu akan dapat ditelusuri cara-cara yang lebih tepat untuk
102
Hurlock, Elizabeth B. Development Psychology: A Life-Span Approach. New Delhi:
Tata McGraw-Hill Publishing Companv, 1986.
Ivancevich, John M. dan Michael T. Matteson, Organizational Behavior and
Manaf!ement. Chicago: Richard D. Irwin, 1996.
Kest, Fremont E. dan Jounes E. Resenzweng. Organisasi dan Manajemen ..
teriemahan A. Hasvmi Ali. Jakarta: Bumi Aksara. 1990.
Koontz, Harold, Cyril O'Donnel, dan Heinz Weichrich. Management. Tokyo:
McGraw-Hill Kogakusha Ltd., 1980.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaia Rosda Karva, 2000.
McClelland, David C. et al., The Achievement Motive. New York: Irvington
Publishers Inc.. ]976.
MittcheI, Terence R. dan James R. Larson Jr. People in Organization: An
Introduction to Orf!anizational Behavior. Singapore: McGraw-Hill Books
Co., 1987.
Mohan, Wiliams C. dan Robert R. Hengs. Contemporary Educational
Administration London: Mcmillan Publishing Co.Inc., 1982.
Mondy, R. Wayne dan Shane R. Premeaux. Management: Concept, Practices, and
Skills. Boston: Allvn and Bacon, 1993.
Mondy, R. Wayne, Robert E. Holmes, dan Edwin B. Flippo. Management: Concept
and Practices. Boston: Allvn and Bacon, ]980.
Moon, Philip. Penilaian Karyawan. tet:iemahan Hari Wahyudi. Jakarta: PT.
Pustaka Binaman Pressindo. 1994..
Newell, Clerence A. Human Behavior in Educational Administration. New Jersey:
Prentice-Hall Inc.. ]978.
Newstrom, John W. dan Keith Davis. Organization Behavior: Human Behavior at
Work. New York: McGraw-Hill Inc.. ]993.
Nurgiyantoro, Burhan. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.
Yogyakarta: Gadiah Mada University Press.. 2002.
Owens, Robert G. Organizational Behavior in Education. New Jersey: Prentice-Hall
Inc .. 1991.
Pintrich, Paul R. dan Dale Schunk, Motivation In Education: Theory, Research and
Avvlications. New Jersev: Prentice-Hall. 1996.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
lQRf1
Laut Militer) ", dengan kerendahan hati bersama ini karoi kirimkarl bJangko kuisioner
kasih.
I
HOlma k~ml.