Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Versi Digital
ISSN: 0852-8489
Sumber: Jurnal Sosiologi MASYARAKAT, Vol. 19, No. 2, Juli 2014: 257-286
S ya m s u l M a’a r i f
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Email: smaarif1950@yahoo.com
Abstrak
Tulisan ini membahas fenomena TNI yang tengah mengalami pergeseran dari militer
praetorian menuju militer profesional seiring terjadinya perubahan mendasar dalam
masyarakat Indonesia karena peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke pemerintahan Re-
formasi pasca-berakhirnya pemerintahan Soeharto pada 1998. Pergeseran tersebut dapat
dilihat dari isu-isu terkait keberadaan lembaga teritorial, bisnis militer, serta hubungan
antara TNI dengan Departemen Pertahanan. Tulisan ini berargumen bahwa pergeseran
tersebut dapat dijelaskan dengan tesis militer profesional patriot. Tesis ini merupakan
kombinasi aspek-aspek tertentu dari tesis Huntington mengenai profesionalisme militer
yang disebut profesionalisme lama dengan aspek-aspek tertentu dari tesis Stepan yang
disebut profesionalisme baru. Sebagai militer profesional patriot, selain hadir dengan
karakteristik profesional TNI juga memiliki komitmen kuat untuk mengambil pe-
ran dalam tugas-tugas nonpertahanan berdasarkan keputusan pemerintah sipil. Untuk
itu, TNI perlu berkembang dalam kondisi kontrol sipil objektif yang menitikberatkan
profesionalisme militer itu sendiri, dan turut menjunjung supremasi sipil. Tulisan ini
disusun dengan pendekatan sosiologi militer. Adapun proses penelitiannya dilakukan
dengan menggunakan metode kualitatif.
Abstract
This article discuses about The Indonesian National Defense Forces (Tentara Nasional
Indonesia/TNI) who has been experiencing a shift from praetorian military to profes-
sional military because of fundamental change within Indonesian society after the end
of the Soeharto’s regime in 1998 which is followed by a transition of power from New
Order to reformed government. That shift can be seen through some issues related to
territorial institutions, military business, and relation between TNI and The Ministry
of Defense (Departemen Pertahanan). This paper argues that that shift and its related
issues can be explained by patriot professional military thesis. This thesis combines
certain aspects of Huntington’s old professionalism and Stepan’s new professionalism.
As a patriot professional military TNI has professional characteristics as well as strong
commitment to take a part in nondefense tasks according to decisions of civilian go-
vernment. To become patriot professional military TNI needs to develop itself in a
condition with objective civilian control that promotes military professionalism, and
highly respects the civilian supremacy. This paper approached its problem with sociology
of military, and made its inquiry with qualitative method.
PE N DA H U L UA N
M E T O DE PE N E L I T I A N
DA R I M I L I T E R PR A E T O R I A N M E N U J U
M I L I T E R PRO F E S I O N A L
KO M A N D O T E R I T O R I A L : A N TA R A P O S T U R
PE R TA H A N A N DA N A RU S DE M O K R AT I S A S I
Isu-isu
Sangat Kurang Tidak Tidak
Setuju
Setuju Setuju Setuju Jawab
1. Koter masih perlu dipertahankan
untuk menjalankan fungsi pertahanan 64 11,9 8,3 7,2 8,6
(wajib militer, ratih, dsb.)
2. Koter masih perlu dipertahankan
untuk membantu polisi dan Pemda 68,5 12,6 4,3 5,3 9,3
dalam bidang keamanan
3. Koter perlu dipertahankan untuk
menjalankan fungsi teritorial di daerah
(pembinaan masyarakat, operasi buta 68,7 11,8 5 4,9 9,6
aksara, pembinaan daerah rawan pangan,
dsb.)
4. Koter perlu dipertahankan karena
Pemda belum siap menjalankan fungsi 51,7 17,9 11,6 8,3 10,5
teritorial di daerah
Sumber: diolah dari hasil kuesioner
KO T E R M A S I H T E TA P R E L E VA N
KO T E R T I DA K R E L E VA N DI M A S A R E F O R M A S I
T N I DA N B I S N I S : A N TA R A T U N T U TA N
K E S E J A H T E R A A N DA N K E T E R B ATA S A N A N G G A R A N
Tabel 3. Preferensi Masyarakat dan Anggota TNI terhadap Masa Depan Bisnis TNI
Yang Berorientasi Profit (N=1072 untuk masyarakat; N=1151 untuk TNI)
Tidak hanya bisnis TNI yang berorientasi profit, bisnis yang ber-
orientasi nonprofit pun sesungguhnya lebih disarankan untuk dise-
rahkan kepada pemerintah. Menariknya, justru dari kalangan perwira
TNI-lah yang lebih menghendaki hal ini dilakukan.
Tabel 4. Preferensi Masyarakat dan Anggota TNI terhadap Masa Depan Yayasan TNI
yang Nonprofit (N=1072 untuk masyarakat; N=1151 untuk TNI)
Responden
Preferensi terhadap Yayasan
Masyarakat Anggota TNI
Nonprofit
(dalam %) (dalam %)
Diserahkan ke pemerintah 66 79
Tetap dikelola TNI 34 17
Tidak Menjawab - 4
Total 100 100
Sumber: diolah dari hasil kuesioner
R E L A S I T N I DE N G A N DE PA R T E M E N PE R TA H A N A N
Grafik 1. Preferensi Masyarakat Terhadap Relasi TNI Dan Dephan di Masa Depan
Berdasarkan Latar Belakang Daerah (N=1072)
60
50
40
30
20
10
0
g
g
ng
ya
ra
ta
ar
an
n
rta
eh
k
un
bo
na
ar
pu
as
ba
pa
ba
Ac
ed
ka
nd
ia
Am
ak
ak
ya
Ku
ra
Ja
m
M
nt
Ba
gj
Ja
M
le
Su
Po
Jo
Pa
TNI di bawah Dephan TNI sejajar dg Dephan TNI di bawah lgsng presiden
T N I : M I L I T E R PRO F E S I O N A L PAT R I O T
DA N KO N T RO L S I PI L O BJ E K T I F
Rakyat, Tentara Pejuang, dan Tentara Nasional (pasal 2); (ii) mele-
takkan fungsi penangkal dan penindak terhadap ancaman bersenjata
dari dalam negeri kepada TNI (pasal 6); (iii) mendefinisikan salah
satu tugas pokok TNI, berupa operasi militer selain perang (pasal 7),
seperti mengatasi gerakan separatisme bersenjata, pemberontakan ber-
senjata, dan terorisme, serta membantu tugas pemerintahan di daerah.
Militer Pro-
fesional Patriot
•
New Professionalism Old Professionalism
•
Militer
Praetorian
•
Militer
Revolusioner
Subjective Civilian Control
TNI menjauh dari poros pluralitas bangsa. Istilah patriot sendiri ber-
asal dari bahasa Latin, patria (tanah air), yang lekat dengan prinsip
moral dan perasaan sosial yang berisikan cinta tanah air, kebaktian
kepada tanah air, kebanggaan akan masa lalu dan masa sekarang, dan
kesiap-sediaan membela kepentingan-kepentingannya (Lorens Bagus
1996:793).
Semangat dan komitmen TNI membela kedaulatan dan ideologi
negara serta kepentingan yang lebih mendasar didorong antara lain
oleh pesan yang diwariskan Panglima Besar Jenderal Soedirman:
S K E N A R I O DA N PR A S Y A R AT
M E N U J U T N I PRO F E S I O N A L
Skenario
I II III IV
membubarkan mempertahankan refungsionalisasi mengubah Koter
Koter, memperkuat Koter apa adanya Koter menjadi Kowilhan
pasukan tempur
Skenario
I II III
mengalihkan sebagian mengalihkan bisnis mengalihkan bisnis TNI
bisnis TNI ke pemerintah TNI secara total kepada ke pemerintah dengan
pemerintah kompensasi
Skenario
I II III
TNI berada langsung di TNI di bawah Dephan, TNI di bawah Dephan,
bawah Presiden model Inggris model Amerika Serikat
K E S I M PU L A N
DA F TA R PU S TA K A